Anda di halaman 1dari 11

BAB I WAQOF

I. PENGERTIAN WAQOF Waqof menurut bahasa artinya : Berhenti atau menahan. Dan menurut Istilah ada dua pengertian, Pengertian pertama ; Berhenti atau memutus suara sesaat untuk mengambil nafas dan berniat untuk meneruskan bacaan kembali. Pengertian kedua ; Berhenti atau memutus suara untuk mengambil nafas dan berniat mengakhiri bacaan. II. TANDA-TANDA WAQOF : Tanda Nama Fungsinya Harus berhenti Berhenti lebih utama Berhenti lebih utama Terus lebih utama Terus lebih utama Terus lebih utama Terus lebih utama Boleh berhenti boleh terus Berhenti sebentar tanpa ambil nafas Bukan tempat berhenti Berhenti pada salah satu tanda

III. CARA MEMBACA WAQOF AKHIR KALIMAT 1.Tetap menurut harokatnya, apabila : Huruf akhir mad thobiI , Contoh :

Huruf akhir mati asli Contoh : 2. Waqof Sukun (huruf akhir dimatikan) apabila : Huruf akhir berharokat fathah Contoh :


Huruf akhir berharokat kasroh Contoh :


Huruf akhir berharokat dlummah ( Contoh :


Huruf akhir berharokat kasrotain Contoh :


Huruf akhir berharokat dlummatain Contoh :

Huruf akhir bertasdid ( ) Cara membacanya ditasydid dulu baru dimatikan. Contoh : Huruf akhir berupa dimatikan

, berharokat apapun jika waqof, harus

Contoh : Sebelum huruf akhir, terdapat huruf yang bersukun, jika waqof keduanya harus disukun (dibaca mati) Contoh :


3. Waqof Ibdal (ganti), apabila : Huruf akhir berharokat fathatain( membacanya, fathatain( (seperti mad thobii) Contoh :

selain ta marbuthoh

cara

diganti dengan fathah panjang 2 harokat


Huruf terakhir berupa ta marbuthoh(

) berharokat apapun. Cara membacanya : ta marbuthoh ( ) diganti dengan ha sukun ( ) /


Contoh :

IV. MACAM MACAM WAQOF


Waqof dibagi menjadi 4 1. Waqof IDLTHIRORY Bahasa : Waqof terpaksa Istilah batuk, lupa dll. Dalam hal ini qori boleh berhenti pada perkataan manapun, tetapi wajib memulai baca lagi dari perkataan dimana ia berhenti. Jika memulai disitu dibenarkan (tidak merusak mana kalimat). 2. Waqof IKHTIBARIY Bahasa : Berhenti diuji Istilah : Waqof

( )

: Waqof yang dilakukan oleh qori karena kehabisan nafas,

( )
yang dilakukan oleh qori karena diuji, untuk

menerangkan kata yang terpotong yang bersambung mengajar.

() -

dan kata

( )

, atau dilakukan pada waktu

3. Waqof INTIDHORY Bahasa : Berhenti menunggu Istilah : qori berhenti

( )
pada suatu kata yang perlu untuk

menghubungkan dengan kalimat wajah lain pada bacaannya ketika ia menghimpun beberapa qiroat karena adanya perbedaan riwayat. Contoh : bacaan Imam Hamzah :

( )

4. Waqof IKHTIYARY Bahasa : Berhenti yang dipilih

Istilah

: waqof yang disengaja (dituju / dipilih) bukan karena sebab-

sebab lain. Waqof IKHTIYARY dibagi menjadi 4 : a. Waqof Taam Bahasa : Berhenti yang sempurna Istilah : Berhenti pada kalimat yang tata bahasa dan maknanya sempurna, berikutnya. Contoh : tidak ada hubungan dengan kalimat

( )

( : ) b. Waqof Kafi ( )
Bahasa Istilah : Berhenti yang cukup maknanya berikutnya. Contoh : Q.S. Al-Baqoroh (2) : 6 masih ada

: Berhenti pada kalimat yang cukup tata bahasanya, tetapi hubungan dengan kalimat


Ayat ini dengan ayat sesudahnya masih ada hubungan maknanya c. Waqof Hasan Bahasa : Berhenti yang baik Istilah : Berhenti pada kalimat yang baik susunannya tetapi tata bahasa dan maknanya masih berkaitan dengan kalimat berikutnya. Contoh : berhenti pada kalimat

( )


Itu baik, tidak baik bila dibaca sendiri. Sekalipun itu sudah merupakan kalimat yang sempurna karna lafadl Allah disini berkaitan dengan menjadi sifatnya.

yang

Waqof Hasan ini apabila diakhir ayat tidak perlu mengulang dari kalimat sebelumnya, tetapi apabila ditengah-tengah ayat maka harus diulang dari kalimat sebelumnya. d. Waqof Qobih Bahasa : Berhenti yang jelek Istilah : Berhenti pada kalimat yang tidak bisa dimengerti maksud dan maknanya Waqof ini dilarang, kecuali terpaksa seperti : batuk, bersin, dll. Contoh :

( )

Dari ke tiga contoh diatas dilarang, jika ingin sempurna harus diulang dari lafadl tersebut dan dilanjutkan dengan kalimat berikutnya. Rusaknya waqof menjadi waqof qobih terjadi karena 2 hal : 1. Tidak bisa dipahammi artinya, karena tidak untuh satu kalimat. Seperti : Kalimat, dibaca hanya pada kalimat 2. Berubah maknanya, sehingga menyimpang dari tujuan ayat Seperti : Catatan :

saja.

Syarat-syarat penting untuk mengetahui cara waqof dan Ibtida : Harus mengetahui benar dalam bahasa arab Harus mengetahui Ilmu nahwu (tata bahasa) Harus mengetahui Ilmu Tafsir

V. AYAT-AYAT YANG HARAM WAQOF Menurut Abdullah Umar Al-Baidhowi dalam bukunya Risalatul Qurro wah huffadl fiqhoroibil qiroati wal lafadl menyatakan ada 17 tempat yang haram waqof, sebab jika waqof maka menyalahi makna pokok Al-Quran, karena itu jika pembaca terpaksa berhenti karena nafas terputus atau batuk, bersin dan sebagainya, maka harus diulangi dari awal, sehingga tidak terjerumus ke waqof qobih. Ke 17 tempat tersebut yaitu :


Tatkala bercahaya disekelilingnya

17 : (2)

.1 .2


Maka Allah berfirman kepada mereka itu, matilah kamu

243 : (2)


Sesungguhnya Allah itu faqir / miskin

181 : (3)

.3
.4 .5
.6


Karena Allah mengirim seekor burung gagak

31: (5)

64: (5) Berkata orang-orang yahudi tangan Allah terbelenggu (Bakhil)

73: (5)

Sesungguhnya Allah yang ketiga


Mengapakah kami

84: (5)

.7


Orang-orang Yahudi berkata

30: (9)

.8


Orang-orang Nasrani berkata

30: (9)

.9


Dalam kesesatan yang nyata

8 : (12)

.10


Dan kamu tiada dapat menolongku

22 : (14)

.11 .12


Tidak mempunyai anak dan tak ada baginya

111 : (17)

35 : (23) 31. Dan perempuan-perempuan yang memeliharanya dan laki-laki yang banyak mengingat

153 : (37)

.14 .15

Adakah Allah menyukai anak-anak perempuan


Tetapi siapa yang berpaling dan ingkar

23 : (88)


Sesungguhnya manusia itu dalam kerungian

2 : (103)

.16
.17


Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat

4 : (107)

BAB II IBTIDA
A. Pengertian Ibtida Ibtida menurut Bahasa artinya memulai. Secara istilah ialah: Memulai

membaca pertama kali, atau memulai membaca sesudah waqof. Ibtida itu harus dari awalnya kalimat, tidak boleh diambil dari potongan kalimat, sebab dapat merusak kalimat Al-quran. Seperti membaca meninggalkan


nya

diulang dari

atau dari

dengan

Mengetahui Ibtida itu harus lebih hati-hati dari pada waqof, karena waqof masih bisa berhenti dimanapun juga bila dalam keadaan darurat lain halnya dengan Ibtida tidak boleh seenaknya saja memulai bacaan, tetapi harus memilih dari perkataan yang sempurna ( mafhum).

B. 1.

Macam-macam Ibtida Ibtida Jaiz Yaitu : Ibtida dari kalimat yang jelas maknanya atau sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah

( )

Ibtida Jaiz dibagi menjadi 3 macam


a. Ibtida Taam Yaitu : memulai dari kalimat yang tata bahasa dan mananya sempurna, tidak ada hubungan dengan kalimat sebelumnya. Contoh : Ibtida pada surat Al-Baqoroh ayat 8

b. Ibtida Kaafi Yaitu : memulai pada kalimat yang cukup tata bahasanya, tetapi mananya masih ada hubungan dengan kalimat sebelumnya. Contoh : Ibtida pada surat Al-Baqoroh ayat 7


c. Ibtida Hasan Yaitu : memulai pada kalimat yang baik susunannya tetapi tata bahasa dan maknanya, masih berkaitan dengan kalimat sebelumnya. Contoh : Ibtida pada surat Al-Baqoroh ayat 8

... 2. Ibtida Ghoiru Jaiz / Qobih ( ) /


Yaitu : Ibtida dari kalimat yang dapat merusak atau merubah makna kalimat Ibtida dibagi menjadi 2 a. Ibtida dari kalimat yang masih berkaitan dengan kalimat sebelumnya, baik lafadl maupun maknanya. Contoh : Ibtida pada surat

ayat 1

...
b. Ibtida dari kalimat yang mendatangkan makna yang tidak dikehendaki oleh Allah atau menyalahi Aqidah. Contoh :


- Allah mempunyai anak

116

: (2)

.1


- Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya

181 : (3)

.2

18 : (5) - Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasihnya.

.3


- Tangan Allah terbelenggu

64 : (5)

.4


- Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putra maryam

72 : (5)

.5


- Sesungguhnya Allah salah satu dari yang tiga

73 : (5)

.6


- Uzair itu putra Allah

30 : (9)

.7


- Al-Masih itu putra Allah

301 : (9)

.8


- Sesungguhnya aku adalah Tuhan selain dari Allah

29 : (21)

.9


- Aku tidak menyembah (Tuhan) yang menciptakanku

22 : (36)

.10

)73( : 251
- Allah beranak

.11

Anda mungkin juga menyukai