Anda di halaman 1dari 15

Waqof dan Washol

Basic Learning Quran


A.  Pengertian Waqaf 
Waqaf  secara sederhana dapat diartikan sebagai penghentian
bacaan al-quran karena sebab-sebab tertentu.
Lawanya waqaf  ialah washal, yang berarti menyambung
bacaan. Waqaf menurut bahasa ialah al-Habs yang artinya
menahan. Sedangkan  menurut
istilah, waqaf adalah: Memutuskan suara pada suatu kalimat
dalam waktu tertentu, tidak begitu lama, kemudian mengambil
nafas satu kali dengan niat untuk memulai kembali bacaan al-
Qur’an. Waqaf ‫ ] َوقَ ْ[ف‬adalah menghentikan bacaan atau suara
sejenak pada akhir suku kata untuk mengambil nafas dengan
maksud melanjutkan bacaan pada ayat berikutnya.
Lanjutan
Kata al-Waqof biasa dipakai untuk dua makna, makna
yang pertama adalah titik atau tanda di mana
seseorang yang membaca al-Qur’an diam
(menghentikan bacaannya) pada tanda
tersebut. Makna yang kedua adalah tempat-tempat
(posisi) yang ditunjukkan oleh para imam ahli Qira’at.
Dengan demikian setiap tempat (posisi) dari tempat-
tempat tersebut dinamakan waqof, sekalipun seorang
pembaca al-Qur’an tidak berhenti di tempat (posisi)
tersebut.
B. Macam-Macam Waqaf
1.       Waqaf Idl-thirari
Idl-thirari Secara bahasa berasal dari kata dlarara ﴿‫﴾ﺿﺮﺭ‬, yang berarti darurat. Waqaf Idl-
thirarimenurut istilah ialah : Berhenti mendadak karena terpaksa, seperti kehabisan,
batuk dan lupa. Seorang qari yang dalam keadaan darurat, seperti kehabisan nafas, batuk,
atau lupa, boleh menghentikan bacaan al-Qurannya dimana saja. Namun, ketika ia
hendak memulai lagi bacaannya, ada dua pilihan baginya:
a) Ia wajib memulai kembali bacaannya dari kalimat sebelumnya yang cocok dan baik jika
penghentian bacaan yang dilakukanya tidak sempurna, Contoh, seseorang karena
alasan darurat berhenti pada lafadz  ‫ ﻋﻧﺪ‬  dalam ayat:
)٨ :‫(اﻟﺒﻴـﻨﺔ‬ .... ‫• ﺟﺰﺍﺆﮬﻢﻋﻨﺫﺭﺑﮬﻢ‬
Maka wajib baginya memulai kembali bacaanya dari lafadz:
...‫• ﺟﺰﺍﺆﮬﻢ‬
b) Ia boleh melanjutkan bacaan pada kalimat berikutnya tanpa harus mengulang kembali
bacaanya jika ia berhenti pada tempat yang dibenarkan. Contoh, menghentikan
bacaan pada akhir ayat berikut ini:
﴾١‫׃‬ ‫﴿ﺍﻠﻓﯿﻝ‬  ‫• ﺍﻟﻢ ﺗﺭﮐﻴﻑ ﻓﻌﻝ ﺭﺒﻙ ﺑﺎ ﺻﺣﺏ ﺍﻠﻓﯿﻝ‬
2.  Waqaf Intizhari (menunggu)
Waqaf Intizhari menurut istilah adalah berhenti (menunggu) pada suatu kalimat guna
dihubungkan dengan kalimat lain pada bacaan yang tengah dibaca, ketika ia
menghimpun beberapa qiraat dan ada beberapa perbedaan riwayat. Maksudnya
adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang diperselisihkan oleh ulama’ qiraat antara
boleh dan tidak boleh waqaf. Untuk menghormati perbedaan pendapat itu, sambil
menunggu adanya kesepakatan, sebaiknya waqaf pada kata itu, kemudian diulangi dari
kata sebelumnya yang tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat, dan diteruskan
samapi tanda waqaf berikuitnya. Dengan demikian terwakili dua pendapat yang
berbeda itu
Contoh, seseorang menghentikan bacaannya pada lafazh:
....‫• واﳊﺟﺎﺮة‬
Dari ayat yang berbunyi:
 ( ٢٤ :‫اﻟﺒﻘﺮة‬ .....)‫اﻋ ت ﻟﻠﻜﻔﺮﻳﻦا‬ ‫واﻟﺣﺠﺎرة‬ ‫وﻗودﻫﺎ اﻟﻨﺎس‬ ‫• ﻓﺎﺗﻘوا ﻟﻨﺎﺮ اﻟﱵ‬
Untuk mempertemukan dua pendapat tersebut, bacaan dihentikan pada
lafazh ‫ ﻮاﳊﺧﺎرة‬  ,baru kemudian mengulanginya dari lafazh  ‫اﻟﱵ‬ atau dari lafazh
sebelumnya yang cocok dan baik
3.    Waqaf  Ikhtibari
Ikhtibari secara bahasa artinya memberi keterangan,
berasal dari kata khabara ﴿‫﴾ﺧﺒﺭ‬ . Waqaf
Ikhtibari menurut istilah ialah : Berhenti pada suatu
kalimat untuk menjelaskan al-maqtu (kalimat yang
terpotong) dan al-maushul (kalimat yang
bersambung), atau karena pertanyaan seorang penguji
kepada seorang qari yang sedang belajar bagaimana
cara me-waqaf-kannya. Waqaf ini dibolehkan hanya
dalam proses belajar mengajar, yang sebenarnya tidak
boleh waqaf menurut kaidah ilmu tajwid.
4.  Waqaf Ikhtiari (pilihan).
Waqaf Ikhtiyari adalah waqaf yang dipilih
dengan sengaja oleh seorang qari untuk
menghentikan bacaan al-Qurannya pada suatu
lafazh/kalimat. Pilihannya untuk waqaf pada
lafazh/kalimat tersebut bukan karena alasan idl-
thirari (darurat), intizhari (menunggu),
atau ikhtibari (memberi ketenangan).
Keputusannya untuk waqaf semata-mata
merupakan hatinya sendiri.
Waqaf ikhtiari terbadi menjadi empat bagian,
yaitu:
a)        ‫ﺗﺂ ّﻡ‬ (taamm) - waqaf sempurna - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan
pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-
tengah ayat atau bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan
karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun
yang sesudahnya;
b)        ‫ﻛﺎﻒ‬ (kaaf) - waqaf memadai - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada
suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau
bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya;
c)        ‫ﺣﺴﻦ‬ (Hasan) - waqaf baik - yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa
memengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan
bacaan sesudahnya;
d)       ‫ﻗﺒﻴﺢ‬ (Qabiih) - waqaf buruk - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan
secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf
ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan
maknanya dengan bacaan yang lain.
C.   Tanda-tanda waqaf  
1.    Tanda mim ( ‫مـ‬ ) 
      Tanda mim disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu
berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga
Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah
kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat
sesudahnya.  Contoh ; An-Naml: 36 
َ ‫ َو ْال َم ْوتَ ٰى يَ ْب َعثُهُ ُم هَّللا ُ ثُ َّم إِلَ ْي ِه يُرْ َجع‬ ۘ ‫ُون‬
‫ُون‬ َ ‫إِنَّ َما يَ ْستَ ِجيبُ الَّ ِذ‬ 
َ ‫ين يَ ْس َمع‬ •
" Hanya mereka yang mendengar sajalah yang mematuhi
(seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya), akan
dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya-lah
merekadikembalikan ".
Lanjutan
2.        Tanda jim ( ‫ﺝ‬ ) 
Tanda jim adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga
untuk tidak berhenti.  Contoh: Al-Anfal: 13
ِ ‫ق هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَإ ِ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬ َ ِ‫ ٰ َذل‬ 
ِ ِ‫ك بِأَنَّهُ ْم َشاقُّوا هَّللا َ َو َرسُولَهُ ۚ َو َم ْن يُ َشاق‬ •
"(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-
Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras
siksaan-Nya."
3.        Tanda Waqaf Aula (‫ قل‬ )
Tanda waqaf  Aula  yaitu anda waqaf yang menunjukkan lebih bagus berhenti walaupun nafas
masih kuat.
Contoh : Fussilat : 45
‫ب‬ٍ ‫ك ِم ْنهُ ُم ِري‬ ٍّ ‫ َوإِنَّهُ ْم لَفِي َش‬ ۚ ‫ض َي بَ ْينَهُ ْم‬ِ ُ‫ت ِم ْن َربِّكَ لَق‬ ْ َ‫ َولَوْ اَل َكلِ َمةٌ َسبَق‬ ۗ ‫اختُلِفَ فِي ِه‬ َ َ‫ َولَقَ ْد آتَ ْينَا ُمو َسى ْال ِكت‬ 
ْ َ‫اب ف‬ •
 
"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat
itu. Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabb-mu, tentulah orang-orang kafir itu
sudah dibinasakan. Dan Sesungguhnya mereka terhadap Al Quran benar-benar dalam keragu-
raguan yang membingungkan."
4.  tanda bertitik tiga (.'.    .'.~Mu'anaqah)
Tanda bertitik tiga yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf
Ta'anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana
saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda
tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada
tanda kedua dan sebaliknya.  Contoh Al-Baqorah:2 
َ ‫ْب ۛ فِي ِه ۛ هُ ًدى لِ ْل ُمتَّ ِق‬
‫ين‬ َ ِ‫• ٰ َذل‬
َ ‫ك ْال ِكتَابُ اَل َري‬
5. Tanda tho ( ‫ﻁ‬ ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
6.  Tanda Waqaf Mustahab( ‫) قف‬, berhenti lebih baik, tidak salah kalau terus.
7.  Tanda sin ( ‫س‬ ) atau tanda Saktah ( ‫ﺳﮑﺘﻪ‬ ) menandakan berhenti seketika
tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti
seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan.
D.    Washal
Washal artinya menyambung, Secara ilmu tajwid wasal bermakna meneruskan
tanpa mewaqafkan atau menghentikan bacaan. Tanda-tanda washal
diantaranya:
1.        Tanda Laa ( ‫ﻻ‬ ) bermaksud "Jangan berhenti!".
Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung maupun pertengahan ayat.
Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan
jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak.
Contoh : An-Naml: 63
َ ُ‫ون َساَل ٌم َعلَ ْي ُك ُم ا ْد ُخُلوا ْال َجنَّةَ بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َمل‬
 ‫ون‬ َ ِ‫ين تَتَ َوفَّاهُ ُم ْال َماَل ئِ َكةُ طَيِّب‬
َ ُ‫ين ۙ يَقُول‬ َ ‫ الَّ ِذ‬  •
orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para )yaitu("
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun´alaikum,
masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu
."kerjakan
Lanjutan
2.   Tanda sad-lam-ya' ( ‫ﺻﻠﮯ‬ )
Tanda sad-lam-ya'  merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang
bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik",
maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah
lebih baik.
Contoh:An-Naml: 17
َ ‫ َوإِ ْن يَ ْم َس ْس‬ ۖ ‫ف لَهُ إِاَّل هُ َو‬
‫ك بِ َخي ٍْر فَهُ َو َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬ ُ ِ‫ك هَّللا ُ ب‬
َ ‫ض ٍّر فَاَل َكا ِش‬ َ ‫• َوإِ ْن يَ ْم َس ْس‬
 
"Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan
jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa
atas tiap-tiap sesuatu."
3.  Tanda Waqaf Mujawwaz (‫ز‬  ),  tanda boleh berhenti, namun
meneruskan bacaan adalah lebih utama.
4.  Tanda sad ( ‫ﺹ‬ ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas,
menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun
diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna.
Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada
fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada
waqaf sad.
5. Tanda qaf ( ‫ﻕ‬ ) merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf"
yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf
sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan
walaupun boleh diwaqafkan.
Kesimpulan
1.      Waqaf adalah salah satu hukum yang penting dipelajari dalam ilmu tajwid,
dengan mempelajari waqaf kita dapat mengetahui kapan dan dimana kita harus
berhenti sejenak dalam membaca ayat-ayat Al qur’an, pemahaman yang minim dapat
menyebabkan seseorang jatuh pada kesalahan ketika membaca Al qur’an.
2.      Macam-Macam Waqaf
a.       Waqaf Idl-thirari
b.      Waqaf Intizhari (menunggu)
c.       Waqaf  Ikhtibari
d.      Waqaf Ikhtiari (pilihan).
3.      Tanda-tanda Washol.
a.       ) ‫ ( الوقفممنوع‬      ‫ال‬        : Sebaiknya terus
b.      ) ‫ ( الوصلاولى‬  ‫ صلى‬         : Sebaiknya terus
‫ ( مجوز الوقف‬       ‫ز‬        : Sebaiknya terus
c.       ) 
‫ ( مر خص الوقف‬     ‫ص‬    : Sebaiknya terus
d.      ) 
‫ ( قيلهو وقف‬      ‫ق‬         : Sebaiknya terus
e.       ) 

Anda mungkin juga menyukai