Anda di halaman 1dari 1

RESUME FKI SESI 3 – TRILOGI FILASAT ILMU PENGETAHUAN

Filsafat memiliki tiga pilar utama yaitu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.

Ontologi menurut bahasa berasal dari dua kata, yaitu Ontos yang berarti Ada dan
Logos yang berarti ilmu. Secara istilah ontologi berarti ilmu yang mengkaji hakikat dari
sesuatu yang ada. Ontologi selalu dikaitkan dengan metafisika dan membahas mengenai
ketuhanan, sebab akibat, dan hakikat dai sesuatu.

Ilmu Pengetahuan memiliki 2 objek, yaitu objek Material dan objek Formal. Objek
material merupakan bahan dari objek pengamatan, sedangkan objek formal merupakan cara
pandang terhadap objek material.

Epistomologi menurut bahasa terdiri dari dua kata yaitu episteme yang berarti
pengetahuan, dan logos yang berarti pikiran. Secara istilah epistemologi berarti pengetahuan
sistematik mengenai pengetahuan. Pengetahuan merupakan hal yang diketahui mengenai
suatu objek. Dasar-dasar pengetahuan antara lain: pengalaman, ingatan, kesaksian, rasa ingin
tahu, logika, bahasa, dan kebutuhan hidup. Sedangkan pengetahuan dapat bersumber dari:
pengamatan indrawi, ingatan, penalaran, instropeksi, intuisi, otoritas, prakognisi, claivoyance,
dan telepati.

Aksiologi menurut bahasa berasal dari kata Axios yang berarti bermanfaat dan logos
yang berarti ilmu pengetahuan. Menurut istilah, aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang
meninjau hakikat nilai dari sudut pandang filsafat. Suatu nilai dapat bersifat objektif atau
subjektif. Objektif adalah tolak ukur nilai dipandang dari objek tersebut, sedangkan subjektif
adalah tolak ukur nilai yang dipandang dari subjek yang memberi nilai.

Ayat alqur’an yang mewajibkan kita untuk berpikir menggunakan hati. Dalam surah
al-Hajj ayat 46 Allah S.W.T. berfirman yang artinya: “Maka apakah mereka tidak berjalan
dimuka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya
bukanlah mata itu yang buta, ialah hati yang didalam dada”. Dalam ayat tersebut menjelaskan
bahwa indra yang kita miliki tidak digunakan untuk mentadabburi dan mentafakuri
kekuasaan Allah S.W.T. Serta ilmu pengetahuan yang kita miliki tidak menjadikan kita lebih
beriman, melainkan menjauhkan diri dari keimanan.

Anda mungkin juga menyukai