Anda di halaman 1dari 15

PENGUJIAN HIPOTESIS

Disiapkan oleh:
Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
Pengertian Hipotesis
• Hipotesis berasal dari Bahasa Yunani, yaitu hupo dan thesis. Hupo
artinya lemah atau kurang. Thesis artinya pernyataan.
• Jadi,
hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih dianggap lemah
kebenarannya sehingga perlu dibuktikan atau diuji.
• Hipotesis dapat dibentuk dari:

1) Teori

2) Penelitian sebelumnya
Uji Hipotesis
• Ujihipotesis adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menguji
validitas hipotesis statistik suatu populasi, dengan menggunakan
data dari sampel populasi.
• Uji hipotesis merupakan bagian terpenting dalam statistik inferensial,
karena berdasarkan uji tersebut, suatu keputusan atau pemecahan
permasalahan dari suatu penelitian dapat terselesaikan.
Contoh Hipotesis
1. Mahasiswa baru FISIP UMJ menyukai makanan yang manis.
(Hipotesis Deskriptif)
2. Kinerja pegawai setelah pelatihan lebih baik daripada sebelum
pelatihan. (Hipotesis Komparatif)
3. Profesionalisme kerja pegawai berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan publik. (Hipotesis Asosiatif)
Langkah-Langkah dalam Uji Hipotesis
1. Merumuskan hipotesis
2. Menentukan tingkat signifikansi (level of significance) dan nilai ttabel
atau Ztabel
3. Menghitung nilai thitung atau Zhitung dari penelitian
4. Menentukan kriteria uji hipotesis
5. Membuat kesimpulan
Merumuskan Hipotesis
Dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
1. Hipotesis nol (Ho): suatu pernyataan yang akan diuji
kebenarannya.
2. Hipotesis alternatif (Ha): lawan dari hipotesis nol.
Merumuskan Hipotesis
Merumuskan Hipotesis
• Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah media massa, bahwa harga
beras jenis “A” di suatu wilayah adalah Rp 3.500,- (uji dua sisi).
Ho : µ = Rp 3.500,-
Ha : µ ≠ Rp 3.500,-
• Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah media massa, bahwa harga
beras jenis “A” di suatu wilayah tidak lebih dari Rp 3.500,- (uji satu sisi kanan).
Ho : µ ≤ Rp 3.500,-
Ha : µ > Rp 3.500,-
• Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah media massa, bahwa harga
beras jenis “A” di suatu wilayah tidak kurang dari Rp 3.500,- (uji satu sisi kiri).
Ho : µ ≥ Rp 3.500,-
Ha : µ < Rp 3.500,-
Uji Beda Rata­
rata Dua 
Sampel 
Berpasangan

Disiapkan oleh:
Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
Pendahuluan
– Yang dimaksud dengan sampel berpasangan adalah apabila dua
sampel yang diteliti sama, yang dicari perbedaannya adalah hasil
yang diperoleh apabila keadaannya berbeda.
– Sebagai contoh, untuk meneliti apakah prestasi karyawan sesudah
mengikuti training lebih baik daripada sebelum mengikuti training.
Karyawan yang diteliti sama, tetapi yang diukur adalah jam kerja
untuk menangani pekerjaan yang sama antara sebelum dan
sesudah training.
Contoh Soal
Kita akan mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata penghasilan para
penambak pada musim penghujan dan kemarau. Diambil sampel 5 penambak yang
memiliki luas kolam yang sama, penghasilannya dalam ton pada setiap musim
sebagai berikut:

Penambak Musim Penghujan Musim Kemarau


Ali 15 13
Basuki 14 10
Chandra 11 9
Dendi 21 20
Endri 10 9
Apakah terjadi perbedaan yang signifikan di antara penghasilan kedua musim itu?
Gunakan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Jawaban
1) Merumuskan hipotesis
Ho : µ1 = µ2 (tidak terdapat perbedaan rata-rata penghasilan para
penambak pada musim penghujan dan kemarau)
Ha : µ1 ≠ µ2 (terdapat perbedaan rata-rata penghasilan para
penambak pada musim penghujan dan kemarau)
2) Menentukan tingkat signifikansi dan nilai ttabel
α = 5% (dua sisi)
df = n - 1 = 5 -1 = 4
t(0,025, 4) = 2,78
Karena uji dua sisi maka nilai ttabel adalah -2,78 dan 2,78.
3) Menghitung nilai thitung
Sampel Penghujan Kemarau D D-D (D – D)2
Ali 15 13 2 0 0
Basuki 14 10 4 2 4
Chandra 11 9 2 0 0
Dendi 21 20 1 -1 1
Endri 10 9 1 -1 1
10 6
Jawaban
4) Menentukan Kriteria Pengujian
Karena nilai thitung sebesar 3,67 lebih besar dari ttabel sebesar 2,78 maka
hipotesis nol ditolak.

5) Membuat Kesimpulan
Terdapat perbedaan rata-rata penghasilan para penambak pada
musim penghujan dan kemarau.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai