Anda di halaman 1dari 12

METODE MENGAJAR BEREGU (TTM)

MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Pembelajaran
Terpadu pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

1. Alrahma Yunida 190141515

2. Amelia Saputri 190141516

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat mengerjakan makalah ini tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW beserta para sahabat yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa
merasakan indahnya iman. Makalah ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Dasar pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud


tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Fadillah Sabri, S.T., M.Eng. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah


Bangka Belitung.
2. Ibu Maulina Hendrik, M.Pd, selaku Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah
Bangka Belitung.
3. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
4. Ibu Yuanita, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Muhammad Iqbal Arrosyad, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Praktik Pembelajaran Terpadu.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pendidikan, khususnya di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Akhir kata, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan
pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 19 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6

A. Pengertian Metode Mengajar Beregu (TTM) ........................................... 6

B. Langkah-langkah Metode Mengajar Beregu (TTM) ............................... 7

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Beregu (TTM) ............. 8

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11

A. Simpulan ..................................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang telah menjadi
tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap lembaga
pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan
tinggi. Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan hal
yang paling mendasar dilakukan agar tujuan pendidikan dapat tercapai, oleh
karena itu kegiatan belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara
profesional. Faurrohman (2011) menyatakan bahwa “Kegiatan belajar
mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan
pembelajaran, kegiatan belajar, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, dan
sumber serta evaluasi”. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan
memiliki peran masing-masing dalam menentukan keberhasilan proses
pembelajaran di kelas untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Hal senada juga dijelaskan oleh Slameto (2010) bahwa “Dalam
proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing dan memberikan fasilitas belajar kepada siswa untuk
mencapai tujuan, guru memiliki tanggung jawab untuk melihat segala
sesuatu yang terjadi di lingkungan sekolah. kelas untuk membantu proses
perkembangan siswa”. Pendidikan di sekolah dasar (SD) adalah jenjang
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan selama enam tahun (kelas
1- kelas 6). Guru bertugas memberikan kemampuan dasar kepada peserta
didik berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan, hal ini bertujuan
sebagai bekal agar mereka dapat hidup bermasyarakat dan melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Selain mampu menguasai materi, guru juga dituntut untuk mampu
menguasai dan menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus selektif

4
dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi dan karakteristik siswa. Delly (2017) dalam artikelnya
mengungkapkan bahwa berhasil tidaknya guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam memilih dan
menggunakan metode pengajaran. Pada umumnya selama ini metode
pembelajaran yang dikembangkan dan diterapkan di sekolah dilakukan
secara individu oleh guru mulai dari perencanaan hingga evaluasi, hal ini
mengakibatkan guru harus bekerja keras dalam menciptakan kelas yang
kondusif agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Terwujudnya
tuntutan dan kebutuhan pendidikan yang berkualitas tentunya tidak lepas
dari proses pembelajaran yang terjadi di sekolah, sehingga penulis tertarik
untuk mengkaji salah satu konsep pembelajaran yang dilakukan oleh guru
yaitu metode team teaching. Metode Team Teaching ini membantu para
guru dalam mengontrol, memberikan, serta berbagi tugas dalam proses
pembelajaran dan membantu siswa dalam mencapai proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metode mengajar beregu (TTM)?
2. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan dalam metode mengajar
beregu (TTM)?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode mengajar beregu (TTM)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari metode mengajar (TTM).
2. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam metode
mengajar beregu (TTM).
3. Untuk mengetahu kelebihan dan kekurangan metode mengajar beregu
(TTM).

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Mengajar Beregu (TTM)


Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya), cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan. (Sayekti Kartika. hlm 284)
Metode mengajar beregu (team teaching) adalah suatu metode
mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas. Salah seorang pendidik biasanya ditunjuk sebagai
koordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian
digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung
berhadapan dengan team pendidik tersebut. ( Ismail Sukardi : 2013, hlm.
46)
Metode pengajaran Team Teaching merupakan metode yang
melibatkan beberapa unsur dalam pelaksanaan proses mengajar. Unsur-
unsur tesebut bisa menggunakan kuantitas guru atau pendidik yang
jumlahnya lebih dari satu untuk menangani satu mata pelajaran atau
memiliki pembagian tanggung jawab di dalam proses mengajar. Tim tidak
hanya terdiri atas guru formal saja, tetapi juga atas guru nonformal dan
orang-orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian dan tujuan
pembelajaran yang dibutuhkan. (Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur
Kholidah : 2013, hlm. 97)
System beregu ini dapat pula dilakukan dengan mengikut sertakan
peserta didik itu sendiri sebagai anggota regu (pembantu atau asisten). Para
pengajar dibantu pula dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan bentuk
tim mengajar tersebut. Setiap pengajar akan lebih banyak waktu untuk
membuat perencanaan mengajarnya dengan baik. (Ramayulis: 2014, hlm.
285)

6
Tujuan dari Metode Mengajar Beregu (Team Teaching) adalah
pemberian bantuan kepada peserta didik dan juga pada guru, dibantu peserta
didik dengan pengertian akan lebih banyak orang yang ikut
bertanggungjawab menjalankan tugasnya-tugasnya dengan bentuk tim
mengajar tersebut. Setiap pengajar akan lebih banyak waktu untuk membuat
perencanaan mengajarnya dengan baik.

B. Langkah-langkah Metode Mengajar Beregu (TTM)


Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode mengajar
beregu atau metode Team Teaching adalah sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Guru dalam hal ini adalah pimpinan tim dimana harus menjelaskan
tentang kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran. Selanjutnya memberikan penjelasan, bahwa
pelajaran pada jam ini akan disajikan oleh beberapa orang dan apabila
perlu anggota tim diperkenalkan kepada para siswa.
b. Penyajian
Anggota-anggota tim memberikan informasi penjelasan kepada siswa
tentang bahan pelajaran. Pada saat guru sedang menjelaskan materi,
anggota lain diperkenankan memberikan keterangan, baik berupa
tambahan atau pengurangan materi. Setelah anggota yang menyelangi itu
selesai memberikan keterangan tambahannya, atau pengurangan
keterangan, maka anggota pertama tadi meneruskan keterangannya.
Apabila ada ketidaksesuaian antara keterangan anggota pertama dengan
anggota yang lainnya, maka mungkin terjadi diskusi atau musyawarah
antara anggota tim. Anggota kedua melanjutkan pelajaran. Proses
penyajian bahan pada langkah ketiga ini berlangsung seperti pada
langkah kedua. Anggota ketiga melanjutkan pelajaran. Prosesnya sama
dengan yang di atas. Pemimpin tim menyajikan kesimpulan tentang isi
bahan pelajaran.

7
c. Penutup
Siswa mencatat atau bertanya serta memberikan tanggapan terhadap isi
pelajaran. Dalam penutupan ini juga dilakukan penilaian baik kognitif
siswa maupun aktifitas siswa dalam belajar.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Beregu (TTM)


1. Kelebihan Metode Mengajar Beregu (Team Teaching)
Team teaching mempunyai format yang berbeda-beda tetapi pada
umumnya team teaching merupakan strategi dalam mengorganisasikan
guru, sehingga dapat memacu percepatan dan peningkatan mutu
pembelajaran. Kelompok atau team terdiri atas guru-guru yang
mempunyai kompetensi dan keahlian yang mungkin saja berbeda, tapi
mereka harus bergabung dalam satu team work untuk merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran pada jam pelajaran dan kelas atau
rombongan belajar yang sama. Untuk memfasilitasi proses ini ruang
kelas yang biasa digunakan dapat ditata sedemikian rupa sehingga
menyenangkan.
Menurut Ramayulis, kelebihan dalam Metode Mengajar Beregu
(Team Teaching) adalah:
a. Pengetahuan pelajar tentang suatu bahan pelajaran akan lebih lengkap
sebab, diberikan dan ditinjau oleh pengajar yang saling melengkapi.
b. Adanya pembagian tugas, memungkinkan anggota tim untuk
mendapatkan waktu yang senggang dan dimanfaatkan untuk
pembinaan peserta didik lainnya.
c. Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan
pengetahuan guru terhadap suatu materi pembelajaran.
Sedangkan menurut Jamal, bahwa kelebihan Metode Mengajar
Beregu (Team Teaching) adalah:
a. Team teaching, diharapkan dapat membangun budaya kemitraan yang
positif diantara guru sehingga terjalin kerja sama (kolaborasi) dalam
meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.

8
b. Team teaching dapat lebih mematangkan kegiatan perencanaan dan
persiapan mengajar. Dua orang guru atau lebih bisa saling berdiskusi
untuk menyusun perencanaan pembelajaran, sehingga dapat
mengantisipasi berbagai kendala dalam pelaksanaan pembelajaran.
c. Team teaching dapat menjamin pengawasan pembelajaran secara
efektif. Dengan melibatkan lebih dari satu orang guru di dalam satu
kelas, maka masing-masing siswa bisa mendapatkan perhatian yang
cukup dalam memahami pelajaran yang diberikan. Hal ini membuat
guru semakin peka terhadap situasisituasi aktual di kelas.
d. Team teaching dapat menjalin komunikasi yang intensif antar guru.
Apabila team teaching ini terdiri guru senior dan pemula, maka guru
yang berpengalaman (senior) dapat membagi pengalamannya kepada
guru pemula dan masing-masing juga saling melengkapi
kekurangannya. Sehingga team teaching ini secara tidak langsung bisa
menjadi sarana pelatihan dan bimbingan bagi guru pemula yang baru
dalam menjalankan tugasnya.
e. Team teaching dapat menjadi alternatif untuk memenuhi beban
mengajar 24 jam dalam satu minggu, sebagaimana tuntutan yang
terdapat dalam PP No 74 tahun 2008 Bab IV pasal 52 ayat 2 tentang
Beban Kerja guru, terutama bagi sekolah yang memiliki rasio jumlah
guru dengan siswanya yang tidak seimbang.
Jadi dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
lima kelebihan team teaching diantaranya adalah:
1. Team teaching dapat membangun budaya kemitraan dan kerjasama
diantara guru;
2. Team teaching dapat lebih mematangkan kegiatan perencanaan dan
persiapan mengajar;
3. Team teaching dapat menjamin pengawasan pembelajaran secara
efektif;
4. Team teaching dapat menjalin komunikasi yang intensif antar guru;

9
5. Team teaching dapat menjadi alternatif untuk memenuhi beban
mengajar 24 jam dalam satu minggu, sesuai dengan PP No 74 tahun
2008 tentang beban mengajar guru.

2. Kelemahan Metode Mengajar Beregu (Team Teaching)


Sedangkan kelemahan dalam penerapan Metode Mengajar Beregu
(Team Teaching) ini adalah:
a. Sulit untuk membentuk anggota tim yang kompak,
b. Terkadang didominasi oleh guru yang aktif saja,
c. Sangat rumit untuk mengatur organisasi kelas yang lebih fleksibel,
d. Membutuhkan fasilitas ruangan, alat, waktu yang memadai.

10
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Adapun simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Metode mengajar beregu (team teaching) adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas.
2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode mengajar beregu atau
metode Team Teaching adalah pendahuluan, penyajian, dan penutupan.
3. Kelebihan metode mengajar beregu (Team Teaching) diantaranya
adalah: a. Team teaching dapat membangun budaya kemitraan dan
kerjasama diantara guru; b. Team teaching dapat lebih mematangkan
kegiatan perencanaan dan persiapan mengajar; c. Team teaching dapat
menjamin pengawasan pembelajaran secara efektif; d. Team teaching
dapat menjalin komunikasi yang intensif antar guru; e. Team teaching
dapat menjadi alternatif untuk memenuhi beban mengajar 24 jam dalam
satu minggu, sesuai dengan PP No 74 tahun 2008 tentang beban mengajar
guru. Sedangkan kelemahan dalam penerapan Metode Mengajar Beregu
(Team Teaching) ini adalah: a. Sulit untuk membentuk anggota tim yang
kompak, b. Terkadang didominasi oleh guru yang aktif saja, c. Sangat
rumit untuk mengatur organisasi kelas yang lebih fleksibel, dan d.
Membutuhkan fasilitas ruangan, alat, waktu yang memadai.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini semata-mata untuk
memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pembelajaran Terpadu. Makalah ini
masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik yang membangun
dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Yunita, I., & Maryamah, M. (2016). Penerapan Metode Mengajar Beregu (Team
Teaching) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata
Pelajaran SKI di MI Muhammadiyah Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan
Kabupaten OKU. JIP (Jurnal Ilmiah PGMI), 2(1), 95-106.

Kurnia, N., Kurniawan, K., & Putri, D. P. (2019). Penerapan Metode Team
Teaching Pada Pelajaran Ipa Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa Di MIN 04 Kepahiang (Doctoral dissertation, IAIN Curup).

DWI SANTI, N. O. V. I. A. N. T. I., Ritonga, H., & Rapiko, R. (2022).


PENERAPAN METODE MENGAJAR BEREGU (TEAM TEACHING
METHOD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP
NEGERI 2 MUARO JAMBI (Doctoral dissertation, UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi).

Karlina, E., & Rasam, F. (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Team Teaching
Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Matematika
Ekonomi Di Unindra. Research and Development Journal of Education,
6(2), 65-73.

Hanum, L. (2013). Penerapan Metode Team Teaching Pada Materi Ikatan Kimia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sman 9 Tunas Bangsa
Banda Aceh. Chimica Didactica Acta, 1(1).

Arkiang, F., & Adwiah, R. (2020). The implementation of team teaching learning
method on Islamic education subject in Kupang elementary school.
Conciencia, 20(1), 66-76

12

Anda mungkin juga menyukai