Anda di halaman 1dari 16

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING PADA PEMBELAJARAN

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Agustin Damarwati, S.S., M.Hum.

Disusun oleh :

Nama : Intan Resti Pangestu

NIM/Kelas : K2315037/2015A

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
2

I.

II. DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................... 2

LATAR BELAKANG .................................................................................... 2

RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 4

TUJUAN .......................................................................................................... 4

PEMBAHASAN .............................................................................................. 5

A. Pengertian Quantum Learning ................................................................ 5

B. Asas Quantum Learning ......................................................................... 6

C. Prinsip-prinsip Quantum Learning ......................................................... 8

D. Unsur-unsur dalam model Quantum Learning ....................................... 9

E. Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Learning .............................. 11

F. Kelebihan dan Kekurangan ..................................................................... 13

G. Kerangka Rancangan dalam Model Pembelajaran Quantum Learning .. 14

KESIMPULAN ............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

III. LATAR BELAKANG

Perkembangan iptek semakin melejit di masyarakat, khususnya setelah era

globalisasi. Peristiwa ini disebabkan oleh adanya tuntutan manusia untuk berkembang

dan maju dalam berbagai bidang agar sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam
3

upaya merealisasikan berbagai tuntutan masyarakat, maka sarana yang paling tepat

adalah peningkatan pendidikan, Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan sumber daya manusia yang semakin kompleks akan terpenuhi. Selain itu

melalui pendidikan akan membentuk manusia yang berakal dan berhati nurani murni.

Landasan yuridis dalam Sistem Pendidikan Nasional tersebut antara lain yaitu

dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diisyaratkan bahwa upaya

mencerdaskan bangsa (tentu melalui pendidikan) merupakan amanat bangsa. Sedangkan

pada Bab XII pasal 31 ayat 2 ditegaskan bahwa Setiap warga negara wajib mengikuti

pendidikan dasar dan pemerntah wajib membiayainya. Hal ini berarti pemerintah harus

selalu mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional sebaik-baiknya.

(UUD 1945:15)

Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas,

kesejahteraan, pendidikan dan tenaga kependidikan lainnya. Salah satunya yaitu

dibutuhkan tenaga pendidik yang unggul dan mumpuni, dalam konteks iniyang sesuai

adalah guru. Menurut Daryanto (2012:1), Guru memiliki peran yang sagat penting

dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab

itu, guru harus mampu memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas

mengajarnya.

Salah satu faktor yang menjadi titik fokus dalam penyelenggaraan pendidikan

adalah peserta didik. Ketika suatu proses pembelajaran mampu menghasilkan peserta

didik yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang baik, sehingga

mereka dapat mengembangkan hasil belajar dan kepribadiannya. Maka hal tersebut

dapat meningkatkan mutu pendidikan suatu negara.


4

Dalam menyampaikan suatu materi perlu dirancang suatu strategi pembelajaran

yang tepat. Yaitu dengan cara membangun minat dan semangat siswa, sehingga mereka

akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajarnya dan akan merasa nyaman. Selain

itu untuk mematangkan dan mengembangkan hasil belajar, maka diperlukan suasana

belajar dan guru yang menyenangkan yaitu dengan menerapkan model Quantum

Learning dalam pembelajaran.

IV. RUMUSAN MASALAH

A. Apa yang dimaksud dengan Quantum Learning?

B. Apa saja asas yang mendasari model pembelajaran Quantum Learning?

C. Apa saja prinsip-prinsip dalam model pembelajaran Quantum Learning?

D. Bagaimana unsur-unsur dalam model pembelajaran Quantum Learning?

E. Bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran dengan model Quantum

Learning?

F. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajran Quantum

Learning?

V. TUJUAN

A. Mengetahui pengertian dari Quantum Learning.

B. Mengetahui asas apa saja yang mendasari model pembelajaran Quantum Learning.

C. Mengetahui prinsip-prinsip dalam model pembelajaran Quantum Learning.

D. Mengetahui unsur-unsur dalam model pembelajaran Quantum Learning.


5

E. Mengetahui langkah-langkah dalam pembelajaran dengan model Quantum

Learning.

F. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajran Quantum

Learning.

VI. PEMBAHASAN

A. Pengertian Quantum Learning

Suyadi (2013:97-98) mengatakan bahwa quantum diartikan sebagai

interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dalam hal ini, peserta

didik dianalogikan sebagai interaksi, kurikulum dianalogikan sebagai materi, dan

cara belajar dianalogikan sebagai kecepatan massa. Dengan cara mengalikan

antara kurikulum dan cara belajar, peserta didik akan meraih lompatan prestasi

belajar dengan cepat, secepat cahaya melesat. Istilah quantum itu sendiri

sesungguhnya bukan berasal dari ilmu pendidikan, melainkan dari ilmu eksakta,

yaitu Fisika, khususnya Fisika Quantum.

Dalam bukunya, Bobby Deporter (1999:16) menyatakan bahwa model

pembelajaran quantum learning meliputi berbagai aspek dalam program

neurolinguistik (NLP). Porgram NLP ini menyelidiki hubungan antara

penggunaan bahasa dan perilaku guru agar dapat terjalin hubungan yang positif

antara guru dengan siswa. Quantum learning ini menggabugkan antara

sugestologi, teknik NLP, dan strategi belajar, antara lain yaitu :

1. Teori otak kanan atau otak kiri.

2. Teori otak triune (three in one).

3. Pilihan modalitas, meliputi visual, auditorial, dan kinestetik.


6

4. Teori kecerdasan ganda.

5. Pendidikn holistik atau bersifat menyeluruh.

6. Belajar dari pengalaman.

7. Metaphoric Learning, yaitu belajar menggunakan simbol

8. Berdasarkan simulasi ataupun permainan.

B. Asas Quantum Learning

Suyadi (2013:100-103) dalam bukunya, menyatakan bahwa tedapat tiga asas

yang mendasari model pembelajaran quantum learning, yaitu:

1. Melibatkan Emosi Positif dalam Belajar

Emosi positif merupakan salah satu hal yang sangat membantu dalam

pencapaian keberhasilan belajar peserta didik. Untuk melibatkan emosi

positif dalam proses pembelajaran, maka guru harus dapat menciptakan

kesenangan peserta didik dalam belajar. Tips bagi guru untuk dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, antara laian yaitu :

a. Afirmasi

Langkah ini dianggap paling ampuh untuk membuat suasana hati

peserta didik menjadi gembira. Yaitu dengan cara menggapai suara

hati dari setiap pesetra didik, karena dalam pembelajaran pasti mereka

selalu berkata dalam hatinya. Hal ini biasanya disebut sebagai dialog

internal atau dalam bahasa Vygotsky disebut inner speace.

b. Mengakui
7

Peserta didik saat mendapat pengakuan dari guru sesuai keadaannya

yang bersifat positif, pasti akan merasa senang, percaya diri, bangga,

dan bahkan termotivasi.

c. Kerja Keras dirayakan

Suatu kerja keras yang telah dilakukan oleh peserta didik apabila

dirayakan atau diberi penghargaan, pasti akan membuatnya gembira

dan termotivasi untuk melakukan hal yang lebih baik lagi.

2. Maksimalisasi Fungsi Otak

Kegiatan melibatkan fungsi otak sudah menjadi hal yang lazim dilakukan

dalam pembelajaran. Namun, kebanyakan dalam proses pembelajaran

seringkali memisahkan antara otak, fisik, dan emosi. Seharusnya ketiga

komponen tersebut dimanfaatkan untuk mencapai keberhasilan dalam

belajar.

3. Memadukan S-A-V-I dalam Pembelajaran

Proses pembelajaran harus dapat memadukan gerakan fisik dengan seluruh

indra yang ada,yang selanjutnya disebut model S-A-V-I yaitu Somatis,

Auditori, Visual, dan Intelektual. Penjabarannya yaitu :

a. Belajar Somatis, merupakan proses belajar yang memanfaatkan indra

perasa, kinestetik, praktis, fisik, dan menggunakan serta menggerakan

tubuh.

b. Belajar Auditori, merupakan suatu standar belajar setiap orang dalam

bermasyarakat. Misalnya yaitu pada bangsa Yunani Kuno, mereka

akan belajar dengan suara lantang lewat dialog. Hal ini berarti bahwa
8

mereka belajar sesuatu, namun sekaligus mengajarkannya pada orang

lain.

c. Belajar Visual, merupakan proses belajar yang mengandalkan indra

penglihatan. Dalam hal ini peserta didik akan mendapat hasil terbaik

apabila pembelajaran dilakukan dengan proses melihat benda secara

nyata, bukan hanya dari tampilan lewat proyektor atau gambar.

d. Belajar Intelektual, merupakan proses belajar yang memanfatkan

kecerdasan pikiran dari peserta didik baik iu utuk merenung, mencipta,

memecahkan permasalahan, dan lain sebagainya. Maka belajar jenis

ini juga akan melibatkan emosi, sarana berpikir, pengalaman, dan

dapat menciptakan suatu jaringan.

C. Prinsip-prinsip Quantum Learning

Leliana Marpaung (2011) menyatakan bahwa terdapat lima prinsip atau lima

kebenaran dalam model pembelajaran quantum learning, antara lain :

1. Segalanya Berbicara

Segalanya dari lingkungan kelas sampai bahasa tubuh guru serta kertas yang

guru bagikan, semuanya mengandung pesan tentang belajar

2. Segalanya Bertujuan

Semuan yang terjadi dalam pengubahan guru pasti memiliki tujuan.

3. Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

Otak berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan

menggerakkan rasa ingin tahu Oleh karena itu, proses belajar yang paling
9

baik terjadi ketika peserta didik telah mengalami informasi sebelum mereka

memperoleh nama-nama utuk apa yang dipelajari.

4. Akui Setiap Usaha

Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa

mengambil langkah untuk belajar, maa mereka patut mendapat pengakuan

atas kecakapan dan kepercayaan terhadap diri mereka sendiri.

5. Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Dirayakan

Perayaan merupakan sarapan bagi para sang juara. Selainitu perayaan adalah

umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif

dengan belajar.

Konsep kunci dalam Quantum Learning dari berbagai teori dan strategi

belajar yang digunakan, antara lain:

1. Teori otak kanan atau otak kiri.

2. Teori otak triune (three in one).

3. Pilihan modalitas, meliputi visual, auditorial, dan kinestetik.

4. Teori kecerdasan ganda.

5. Pendidikan holistik atau bersifat menyeluruh.

6. Belajar dari pengalaman.

7. Metaphoric Learning, yaitu belajar menggunakan simbol

8. Berdasarkan simulasi ataupun permainan.

D. Unsur-unsur dalam model Quantum Learning


10

Menurut Leliana Marpaung (2011), terdapat dua kategori unsur-unsur dalam

model pembelajaran quantum learning. Kedua kategori unsur-unsur tersebut

yaitu meliputi kategori konteks dan isi. Kategori konteks, meliputi :

1. Pengubahan suasana

2. Landasan

3. Lingkungan

4. Rancangan belajar

Sedangkan kategori isi, meliputi :

1. Pengubahan penyajian informasi atau materi

2. Fasilitas

3. Keterampilan belajar untuk belajar

4. Keterampilan hidup

Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program

neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur

informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat

digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru. Para pendidik

dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang

positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan posistif faktor penting untuk

merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan

dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang. (Bobby Deporter, 1999:16)

Menurut Leliana Marpaung (2011), dalam pembelajaran quantum learning

terdapat lima ciri spesifik yang akan berguna untuk meningkatkan otak untuk

memahami suatu informasi yang diberikan. Ciri-ciri tersebut, adalah:


11

a. Learning To Know, berarti belajar untuk mengetahui.

b. Learning To Do, berarti belajar untuk melakukan.

c. Learning To Be, berarti belajar untuk menjadi dirinya sendiri.

d. Learning To Live Together, berarti belajar untuk kebersamaan.

E. Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Learning

Setiap peserta didik diharuskan dapat berhubungan secara aktif dan

mendapat rangsangan baru dalam pembelajaran, agar mereka mendapat

pengalaman. Suatu interaksi diperlukan untuk mengenalkan peserta didik pada

kesiapan diri dalam melakukan perubahan.

Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

melalui model Quantum Learning, antara lain:

1. Kekuatan AMBAK

AMBAK merupakan suatu motivasi yag diperoleh dari pemilihan secara

mental antara manfaat denga akibat dari suatu keputusan. Rasa motivasi ini

sangat diperlukan dalam belajar, karena dengan adanya suatu motivasi maka

peserta didik akan selalu ingin belajar dan belajar terus. Guru akan

memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara memberi penjelasan

mengenai manfaat yang akan diperoleh setelah pembelajaran suatu materi.

(DePorter dan Hernacki 1999:49)

2. Lingkungan Belajar yang Tepat

Dalam proses belajar sangat diperlukan lingungan yang ditata sedemikian

rua sehingga ia akan lebih mudah untuk mengembangkan dan

mempetahankan sika juara dalam dirinya. Misalnya begitu peserta didik


12

memasuki ruang kelas yang baik dan nyaman, maka ia akan memulai

harinya dengan perasaan yang senang dan bahagia. Sehingga ia akan mudah

untuk termotivasi dan berpikir secara positif. (DePorter dan Hernacki

1999:66)

3. Memupuk Sikap Juara

Sikap berpikir layaknya seorang juara akan memupuk rasa juara seseorang.

Sikap positif seseorang merupakan salah satu aset terpenting dalam

menentukan keberhasilan suatu proses belajar. Guru jangan terlalu pelit

untuk selalu memberikan pujian pada peserta didik yang telah berhasil

dalam belajarnya, maupun yang beum berhasil menguasai keseluruhan

materi. (DePorter dan Hernacki 1999:90)

4. Menemukan Gaya Belajar

Gaya setiap peserta didik dalam melakukan proses belajar pasti berbeda-

beda, namun tetap berorientasi pada tiga aspek yaitu visual, auditorial, dan

kinestetik. Guru harus memberikan penjelasaan dan kebebasan pada peserta

didik agar tidak terpaku pada satu gaya belajar saja. (DePorter dan Hernacki

1999:110-113)

5. Biasakan Mencatat Tingkat Tinggi

Tujuan mencatat sebenarnya untuk memperoleh poin atau kunci dari suatu

proses belajar, sehingga akan lebih membantu untuk mengingat dan

memahaminya. Catatan sebaiknya menggunakan bahasa yang akan lebih

mudah dipahami oleh pencatatnya, merangkai dengan memberi gambar atau

simbol, selain itu gunakan warna-warna yang menarik tetapi jelas. (DePorter

dan Hernacki 1999:110-150)


13

6. Melatih Kekuatan Memori

Pikiran akan meyimpan segala sesuatu dan hanya akan mengingat yang

diperlukan serta berarti dalam kehidupan.Meningkatnya kemampuan

seseorag untuk mengingat secara detail, maka orang itu telah mampu

mengembangkan kreativitasnya dan lebih berhasil dalam pemecahan suatu

masalah. (DePorter dan Hernacki 1999:211)

7. Biasakan Membaca

Dengan membaca maka akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman

menambah wawasan, dan daya ingat akan meningkat. Guru harus

membiasakan peserta didiknya untuk selalu membaca, baik membaca buku

pelajaran maupun buku yang lain. (DePorter dan Hernacki 1999:246)

8. Berpikirr Logis dan Kreatif

Seseorang yang memiliki jiwa kreatif, maka ia akan mempunyai rasa ingin

tahu, suka mencoba, berpetualang, suka bermain, dan intuitif. Dengan

adanya sikap kreatif dan berkir secara logis dalam diri peserta didik, maka ia

akan mampu untuk menghasilkan ide-ide yang segar dan baru dalam proses

belajarnya. (DePorter dan Hernacki 1999:110-291)

F. Kelebihan dan Kekurangan Quantum Learning

Suyadi (2013:112-113) menyatakan beberapa kelebihan dan kelemahan model

pembelajaran Quantum Learning yang tentunya bermuatan karater, antara lain:

1. Kelebihan model Quantum Learning, antara lain:

a. Mempunyai basis neurosains atau cara kerja otak, sehingga

melibatkan teknologi pendidikan yang terupdate.


14

b. Peserta didik bebas untuk mengeksplorasi pembelajaran sesuai S-A-

V-I yang dimilikinya.

c. Memberi peluang pada peserta didik untuk mencapai lompatan

prestasi belajar yang menakjubkan.

d. Kerja peserta didik selalu diargai dengan pemberian reward, sehingga

a akan termotivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik lagi.

2. Kelemahan model Quantum Learning, antara lain:

a. Menekankan pada kompetisi individual, sehingga kurang

berkembangnya aspek sosial dan kerja sama.

b. Prestasi belajar secara intelektual lebih diutamakan, sehingga kurang

memperhatikan aspek moral, karakter, kepribadian, dan akhlak.

G. Kerangka Rancangan dalam Model Pembelajaran Quantum Learning

Model pembelajaran quantum learning, memiliki enam kerangka

rangcangan yang biasanya disingkat menjadi TANDUR (Tanamkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan), yaitu :

1. Tumbuhkan, yaitu menumbuhkan minat, motivasi, empati, simpati dan

harga diri dengan memuaskan Apakah Manfaat BagiKU (AMBAK), dan

manfaatkan kehidupan siswa.

2. Alami, yaitu hadirkan pengalaman umum yang dapat di mengerti dan

dipahami semua pelajar.

3. Namai, yaitu sediakan kata kunci, konsep,model, rumus, strategi sebuah

masukan.
15

4. Demonstrasikan, yaitu sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan

bahwa mereka tahu dan ingat setiap siswa memiliki cara yang berbeda

dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Ulangi, yaitu tunjukkan siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan

Aku tahu dan memang tahu ini. Sekaligus berikan kesimpulan.

6. Rayakan, yaitu pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan

ketrampilan dan ilmu pengetahuan.

VII. KESIMPULAN

Suyadi (2013:97-98) mengatakan bahwa quantum diartikan sebagai interaksi-

interaksi yang hanya dapat diwujudkan dengan cara memadukan antara kurikulum dan

cara belajar, sehingga peserta didik akan meraih prestasi belajar dengan cepat, baik dan

maksimal. Istilah quantum itu sendiri sesungguhnya bukan berasal dari ilmu pendidikan,

melainkan dari ilmu eksakta, yaitu Fisika, khususnya Fisika Quantum.

Model pembelajaran Quantum Learning ini memiliki tiga asas yang

mendasarinya, yaitu sebagai berikut melibatan emosi positif dalam belajar,

maksimalisasi fungsi otak, dan memadukan S-A-V-I (Somatis, Auditori, Visual,

Intelektual) dalam pembelajaran. Quantum learning memiliki langkah atau tips tips

dalam proses pembelajarannya, antaa lain yaitu kekuatan AMBAK, lingkungan belajar

yang tepat, memupuk sikap juara, menemukan gaya belajar, biasakan mencatat tingkat

tinggi, melatih kekuatan memori, biasakan membaca,dan berpikir logis dan kreatif.

Sama seperti model pembelajaran lainnya, quantum learning ini juga memiliki

berbagai kelebihan dan kekurangannya apabila diterapkan dalam pembelajaran.


16

Kelebihan dari model ini secara garis besar adalah lebih dapat membuat peserta didik

mendapatkan hasil prestasi yang maksimal. Hal ini dikarenakan keadaan hatinya yang

sudah senang dan apapun yang dilakukan pasti akan dihargai, sehingga ia akan

senantiasa memperhatikan dan mencintai proses pembelajaran tersebut. Sedangkan

kelemahannya, yaitu terjadinya kometisi individual sehingga aspek sosial, moral,

karakter, maupun kerja sama kurang diperhatikan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, dan Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Malang:Gava

Media.

DePorter, Bobby, dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning : Membiasakan belajar

nyaman dan menyenangkan. Bandung:Kaifa.

Kejar, Kadding. 2012. Penerapan Quantum Learning (online),

(http://kadding.blogspot.co.id) penerapan-quantum-learning.html/,diakses 5

Desember 2017.

Marpaung, Leliana. 2011. Model Pembelajaran Quantum Learning (online),

(http://leliana85.blogspot.co.id) model-pembelajaran-quantum-learning.html,

diakses 7 Desember 2017.

Raharjo, Budi Kurniawan. 2013. Model Pembelajaran Quantum (Quantum Learning)

(online), (https://kurniawanbudi04.wordpress.com) model-pembelajaran-

quantum- quantum-learning/, diakses 7 Desember 2017.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidika Karakter. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Anda mungkin juga menyukai