Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PENGEMBANGAN STRATEGI INSTRUKSIONAL


(APLIKASI)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Sistem Instruksional

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd

OLEH: KELOMPOK-4

Zudya Pratidina (8216122009)


Minar Evalina J. Aritonang (8216122016)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
berkat dan rahmadNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul Pengembangan Strategi Instruksional untuk memenuhi tugas mata kuliah
Desain Sistem Instrksional dengan tepat waktu. Terimakasih Penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dosen yang telah
memberikan tugas dan membimbing penulis sehingga makalah ini dapat selesai.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang
akan datang. Penulis sangat berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Medan, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 2
1.3 TUJUAN PENULISAN .............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Instruksional ................................................................. 3


2.2 Komponen Strategi Instruksional ............................................................... 3
2.3. Langkah Strategi Instruksional................................................................... 4
2.4. Komponen Metode Instruksional ............................................................... 6
2.5. Komponen Media ....................................................................................... 7
2.6. Komponen Waktu....................................................................................... 8
2.7. Menyusun Strategi Instruksional ................................................................. 9

BAB III. PENUTUP


3.1 SIMPULAN ............................................................................................... 20
3.2 Implikasi .................................................................................................... 20
3.3 Saran .......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Peningkatan kualitas pendidikan terus dilakukan dan menjadi agenda prioritas


oleh pemerintah pusat maupun daerah, dengan tujuan untuk mewujudkan manusia
Indonesia seutuhnya melalui kegiatan mencerdaskan kehidupan bangsa (Andik
Permadi et al., 2021). Perlu digagas bagaimana caranya agar kualitas pendidikan
melalui kegiatan pembelajaran yang bermutu tetap bisa dilaksanakan. Kegiatan
pembelajaran sejatinya adalah suatu lingkaran yang saling support antara ”pendekatan
pembelajaran, strategi instrruksional (pembelajaran), metode pembelajaran”, model
pembelajaran, teknik pembelajaran. Hal tersebut saling support untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

Kegiatan pembelajaran dapat mencapai suatu keberhasilan apabila


menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Suwarni, Kurniasih, dan Rostikawati
(2018) mengungkapkan “bahwa keberhasilan dalam proses belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pembelajaran perlu penggunaan metode pembelajaran yang tepat,
model pembelajaran inovatif, pendekatan pembelajaran tepat, taktik dan teknik
pembelajaran yang terencana” ”Proses belajar mengajar pada satuan pendidikan
apapun harus memiliki siasat, ide, rencana dan strategi dalam pembelajaran, di mana
strategi menjadi kunci dalam menetapkan kegiatan pembelajaran yang memudahkan
siswa menerima informasi pengetahuan sesuai dengan materi pokok pelajaran,
sehingga siswa mudah memahami, meningkatkan keterampilan dan membentuk
sikapnya atas suatu keadaan atau tugas untuk dilaksanakan sehingga dapat dinilai
perubahan perilaku yang mana dicapai oleh siswa melalui evaluasi pembelajaran”
(Zunidar, 2020). “Kurang bervariasinya metode, strategi pembelajaran yang dilakukan
oleh dosen/guru, dinilai masih menjadi salah satu pemicu rendahnya hasil belajar, di
samping pembelajaran masih menempatkan dosen/guru sebagai pusat yang berperan
dominan, di mana pembelajaran berpusat pada dominan siswa yang seharusnya lebih
digiatkan” (Maryanti and Panggabean, 2018). “Strategi sangat penting untuk
dikembangkan agar keaktifan siswa dalam belajar terlihat dan akhirnya akan
berdampak positif pada hasil belajar” (Panggabean and Harahap, 2020). Konteks
sempit strategi pembelajaran memiliki kesamaan dengan metode atau cara dalam
mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan atau ingin dicapai. Secara
luas strategi pembelajaran diartikan sebagai cara penetapan keseluruhan aspek yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian, yang memuat komponen-komponen pembelajaran secara
utuh sebagai rencana dalam melaksanakan pembelajaran. “Strategi pembelajaran
tertuang ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian diturunkan pada
metode pembelajaran, maka guru sangat berperan dalam menentukan strategi apa yang
akan diterapkan pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan tetap
memperhatikan tingkat perkembangan kognitif peserta didik” (Hasbullah, Juhji, and
Maksum, 2019). Komponen pelaksana kegiatan pembelajaran seperti siswa, guru
tujuan, isi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber belajar, sarana dan
prasarana, serta evaluasi memiliki peran dan fungsi masing-masing. Sederhananya
adalah pendidik yang cerdas dalam menguasai strategi pembelajaran, akan mampu
menghasilkan suasana “pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, gembira dan berbobot”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, secara rinci
masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1. Apa pengertian strategi intruksional ?

2. Apa saja komponen utama dalam strategi intruksional ?

3. Bagaimana mengembangkan strategi intruksional ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian strategi intruksional
2. Komponen utama dalam strategi intruksional
3. mengembangkan strategi intruksional

1.4. Manfaat Pembahasan


Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
strategi instruksional dan bagaimana mengembangkannya untuk diterapkan didalam
kegiatan belajar mengajar, penulis juga berharap makalah ini dapat digunakan sebagai
referensi dalam penulisan karya tulis yang terkait dengan pokok kajian yang sejenis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Strategi Instruksional

Menurut Slameto (2010) “bahwa strategi adalah suatu rencana pendayagunaan


dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pengajaran.
Pengertian strategi pembelajaran atau instruksional secara detail diungkapkan
oleh Suparman (2012:245), bahwa strategi instruksional merupakan perpaduan dari
urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan
dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai
tujuan instruksional yang telah ditentukan.
Dick dan Carey dalam Suparman (2012:236) mengatakan bahwa suatu strategi
instruksional menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu strategi bahan
instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan
tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada mahasiswa.
Menurut Slameto (2010) “strategi pembelajaran akan menjawab 3 hal berikut
ini yaitu:
1. Terkait siapa melakukan apa dan menggunakan alat apa dalam proses
pembelajaran, di mana kegiatan ini menyangkut peranan sumber, penggunaan
bahan dan alat-alat bantu pembelajaran.
2. Terkait bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran yang telah didefinisikan
(hasil analisis) sehingga tugas tersebut dapat memberikan hasil yang optimal, di
mana kegiatan ini menyangkut metode dan teknik pembelajaran.
3. Terkait kapan dan di mana kegiatan pembelajaran dilaksanakan serta berapa lama
kegiatan tersebut dilaksanakan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, ada benang merah dan menjadi fokus
perhatian kita, yaitu strategi pembelajaran adalah sebuah aktivitas pembelajaran yang
dilakukan bersama guru-siswa dengan prosedur tertentu dan mengorganisasikan
komponen pelaksana pembelajaran dengan baik, untuk efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran.
2.2. Komponen Strategi Instruksional
Sedangkan menurut Dick and Carey (1996) terdapat 5 komponen dalam
pemilihan strategi pembelajaran penting untuk kita ketahui yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan pendahuluan.

2. Penyampaian informasi.

3. Partisipasi peserta didik.

4. Tes.

5. Kegiatan lanjutan.

A. Kegiatan Pendahuluan

“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda”. Kalimat ini


menjadi ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kegiatan pendahuluan. Strategi
kegiatan pendahuluan yang baik akan mampu membangkitkan gairah dan semangat
belajar peserta didik. Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sifatnya memotivasi,
yang dapat dilakukan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

1. Jelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
2. Hubungkan kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran dengan pengalaman belajar
yang sudah dimiliki anak.
3. Jangan lupakan apersepsi, karena kegiatan ini merupakan penghubung
pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan didapat.

Menurut Peraturan Mendikbud No. 65 Tahun 2013, kegiatan pendahuluan guru


setidaknya dapat melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Sebelum dan saat mengikuti pembelajaran siapkan psikis dan fisik peserta didik.
2. Berikan contoh dan kaitkan konteks pembelajaran dengan kehidupan sehari hari.
3. Mulai berikan dan ajukan pertanyaan untuk mengukur kemampuan awal dan
mengaitkan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari.
4. Kompetensi dasar, kompetensi inti, indikator dan tujuannya adalah hal yang sangat
penting disampaikan di kegiatan pendahuluan.
5. Cakupan materi dan penjelasan materi sesuai silabus harus disampaikan.

B . Penyampaian Informasi

Informasi yang disampaikan dengan baik, akan sangat berpengaruh terhadap


proses pembelajaran. Sehingga diperlukan strategi, agar informasi dapat diserap dan
dimengerti peserta didik.

Hal-hal yang patut perhatian, ialah informasi yang disampaikan terkait:

1. Urutan penyampaian informasi, jangan melompat, jangan bolak balik, harus


sistematis dan sesuaikan dengan tahapan berpikir secara abstraksi.
2. Ruang lingkup materi yang disampaikan, apakah materi yang akan disampaikan
dalam bentuk bagian-bagian kecil atau apakah materinya akan disampaikan secara
keseluruhan dulu baru bagian bagian kecil.
3. Jenis materi yang akan disampaikan, harus mampu memberikan edukasi tentang
isi pelajaran yaitu: fakta, konsep, prosedur dan prinsip.

C. Kegiatan Peserta Didik

Pada tahun 1990-an kita pernah dengan istilah CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif), yang saat ini kita terjemahkan menjadi SCL (Student Center Learning) atau
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Terkait partisipasi peserta didik, hal penting
yang perlu diperhatikan:

1. Setelah siswa dibekali pengetahuan, sikap dan keterampilan, sebaiknya peserta


didik diberikan latihan dan praktik.
2. Berikan feedback (umpan balik) berupa reward (penghargaan) dan punishment
(sanksi) terhadap semua bentuk proses pembelajaran yang dialami peserta didik.
Umpan balik ini sifatnya adalah positif memberikan penguatan.

D. Kegiatan Tes
Tes diberikan kepada peserta didik untuk menggambarkan:
1. Apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum.
2. Apakah pengetahuan, sikap dan keterampilan telah dimiliki peserta didik atau
belum. Tes menjadi aktivitas penting yang dilakukan di akhir pembelajaran.
E. Kegiatan Lanjutan

Follow Up atau kegiatan tindak lanjut menjadi hal yang juga penting,
dikarenakan, setelah melakukan review terhadap semua kegiatan belajar mengajar,
di sana sini pasti ada hal yang menjadi catatan dan perlu kegiatan tindak lanjut,
tujuannya adalah agar perwujudan dari proses pembelajaran menjadi lebih baik
lagi, karena satu strategi pembelajaran yang baik dilakukan pada materi mata
pelajaran x, belum tentu akan baik strateginya ketika diterapkan pada materi mata
pelajaran y, dan demikian sebaliknya.

2.3.Langkah Strategi Instruksional

Dalam kegiatan belajar mengajar, pelaku utamanya adalah guru dan siswa,
sedangkan proses pembelajaran adalah kegiatan interaksi secara sadar dan
disengaja dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam
prosesnya, harus diperhatikan langkah-langkah strategi dalam pembelajaran agar
perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.

Menurut Warsita (2020) strategi pembelajaran memiliki tiga tahapan


sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan (Introduction), Kegiatan Inti
(Presentation), Kegiatan Penutup (Test and Follow Up).

1. Kegiatan Pendahuluan (Introduction)


Pada kegiatan pendahuluan ini mental peserta didik harus dipersiapkan
untuk mempelajari pengetahuan, keterampilan dan sikap. Artinya sebelum
masuk pada kegiatan inti, perlu dilakukan kegiatan apersepsi dan guru perlu
menyampaikan apa indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
memastikan peserta didik sudah siap dalam menerima pembelajaran, menjadi
poin penting dari apersepsi. Strategi menarik perhatian siswa agar fokus
kepada materi pembelajaran, agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran,
misalnya guru melakukan hal sebagai berikut:
1. menampilkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran;
2. mengajak siswa bernyanyi bersama sama;
3. memainkan games (permainan) sederhana;
4. memberikan kuis singkat;
5. mengajak siswa untuk curah pendapat atau urun pengetahuan awal;
6. gambarkan atau tuliskan pada kertas apa yang diketahui siswa berkaitan
dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan guru.
2. Kegiatan Inti (Presentation)
Kegiatan inti merupakan inti dari proses berlangsung pembelajaran.
Pada kegiatan inti terdapat bagian- bagian yang harus disampaikan dengan baik
kepada peserta didik yaitu sebagai berikut:
1. Penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep, prinsip dan prosedur yang
akan dipelajari peserta didik, di mana saat memberikan penjelasan materi
guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang beragam.
2. Pemberian contoh dan non contoh yang praktis, konkret dan mudah
dipahami peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
lebih mudah ditangkap peserta didik.
3. Pemberian latihan dan praktik untuk menerapkan konsep, prinsip dan
prosedur dan sebaiknya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga
materi pembelajaran mudah dikuasai peserta didik, latihan di sini
maksudnya adalah merupakan bagian proses pembelajaran, bukan latihan
berupa tes.

3. Kegiatan Penutup (Test and Follow Up)

Kegiatan penutup merupakan akhir dari proses pembelajaran. Pada


kegiatan penutup terdapat bagian - bagian yang harus diperhatikan dengan baik
yaitu sebagai berikut:

1. Pemberian tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik, baik
tertulis maupun secara lisan.
2. Pemberian umpan balik (feedback) harus dilakukan, karena hal ini
merupakan konfirmasi terkait hasil belajar yang telah diperoleh peserta
didik.
3. Lakukan tindak lanjut (follow up) sebagai wujud nyata pada bagian yang
masih dianggap perlu pembenahan dan perbaikan.
2.4.Komponen Metode Instruksional
Menurut Amri (2013) metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai
caracara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada
subjek didik atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah,
rumah, kampus, pondok, dan lain-lain. Komalasari (2017) mengemukakan bahwa
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai salah satu cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan metode secara spesifik.

Berbagai metode berikut ini biasa digunakan pengajar dalam kegiatan


instruksional.

1. Metode Discovery
Metode discovery mendorong siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan atau
konsep baru. Guru harus memotivasi bagaimana siswa menyimpulkan sendiri
konsep atau formula yang sedang dipelajari. Misalnya, Guru meminta siswa
mengamati berbagai bentuk pertulangan daun pada tumbuhan yang ada di sekitar
rumah. Kemudian mereka dapat menyimpulkan ada berbagai jenis pertulangan
daun pada tumbuhan.

2. Konstruktivisme

Memperoleh pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan pengalaman


melalui kolaborasi dengan teman sejawat
3. Problem based learning

Memperoleh rumusan pemecahan masalah melalui interaksi belajar Bersama teman


sejawat
4. Inquiry
Kemampuan berpikir dan bertindak sesuai dengan proses dan kaidah ilmiah
5. Metode Project Based Learning didefinisikan sebagai pembelajaran yang
melibatkan siswa secara langsung untuk menghasilkan sebuah proyek baru.
Metode ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan
sebuah proyek yang baru (Taula & Angreni, 2018). Metode Pembelajaran Project
Based Learning adalah metode pembelajaran berbasis proyek penyelesaian
masalah, di mana siswa dituntut mampu menyelesaikan masalahnya sendiri
sehingga menghasilkan sebuah proyek baru.

2.5 Komponen Media

Sebuah media yang efektif dan efisien serta menyenangkan tentu menjadi
dambaan dan kebutuhan untuk pembelajaran, untuk mendapatkan media tersebut
diperlukan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan diantaranya dalam
pemilihan media. Terdapat beberapa pendapat dan cara dalam mengembangkan
media, meskipun caranya berbeda-beda, namun ada hal yang sepakat bahwa
setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan
pengaruh kepada efektifitas program pembelajaran.
Dalam hal ini tidak ada satu media yang sempurna, dengan kata lain
dapat digunakan dalam semua situasi, semua karakteristik siswa dan semua
mata pelajaran, namun media sifatnya kondisional dan kontekstual sesuai
dengan kebutuhan. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah
mengkaji media sebagai bagian integral dalam proses pendidikan yang
fokusnya akan memperhatikan beberapa komponen, diantaranya :
(1) Instructional Goals, yaitu tujuan instruksional apa yang akan dicapai
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional
Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ini bisa dianalisis
media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut. Jika kita kaitkan
dengan kurikulum berbasis kompetensi maka kita harus memperhatikan:
standar kompetensi, kompetensi dasar dan terutama indikator.
(2) Instructional content, materi pembelajaran, yaitu bahan atau kajian apa
yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan
lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana
kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa
mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan
tersebut.
(3) Learner Characteristic, familiaritas media dan karakteristik siswa, yaitu
mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan dikaitkan dengan
karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif
(kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan
digunakan.
(4) Media selection, adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan
karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan
keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun yang akan
dikembangkan.
Media yang dapat digunakan untuk kegiatan instruksional yaitu:
A. Gambar diam
B. Gambar Hidup
C. Televisi
D. Objek tiga dimensi
E. Rekaman audio
F. Programmed instruction
G. Demonstrasi
H. Buku teks tercetak
I. Sajian Oral

Dari kesembilan media tersebut, penulis melihat, masih ada beberapa


media yang sering digunakan yang belum disebut secara eksplisit, yakni media
berbasis web, dan media pembelajaran interaktif, serta forum belajar yang
dapat menjembatani antara pengajar dan peserta didik, sebagai media
instruksional.

2.6.Komponen Waktu

Komponen terakhir alam strategi instruksional adalah waktu. Waktu yaitu


jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk
menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Menghitung waktu
sangat penting bagi pengajar, pengajar harus dapat membagi waktu untuk setiap
langkah dalam pendahuluan, pennyajian, dan penutup.
Penentuan jumlah waktu bagi pengejar dan peserta didik pada setiap langkah
urutan kegiatan instruksional merupakan suatu batasan bagi pengajar dan mahasiswa
bahwa tujuab instruksional akan dapat dicapai bilamereka dapat memenuhinya.
Karena walaupun tujuan instruksional sama metode dan media yang digunakan sama,
tetapi penekanan jumlah waktu berbeda, hasilnya dapat berbeda pula.
Komponen terakhir alam strategi instruksional adalah waktu. Waktu yaitu
jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk
menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Menghitung waktu
sangat penting bagi pengajar, pengajar harus dapat membagi waktu untuk setiap
langkah dalam pendahuluan, pennyajian, dan penutup.
Penentuan jumlah waktu bagi pengejar dan peserta didik pada setiap langkah
urutan kegiatan instruksional merupakan suatu batasan bagi pengajar dan mahasiswa
bahwa tujuab instruksional akan dapat dicapai bila mereka dapat memenuhinya.
Karena walaupun tujuan instruksional sama metode dan media yang digunakan sama,
tetapi penekanan jumlah waktu berbeda, hasilnya dapat berbeda pula.
2.7 Menyusun Strategi Intruksional
STRATEGI INSTRUKSIONAL

Mata Pelajaran : Bahasa Perancis


Kelas / Semester : X/ 1
Kompetensi Dasar : 3.2 Mencontohkan tindak tutur memperkenalkan diri (se
presenter) dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi lisan dan tulis
TIK : 3.2.2 Setelah disajikan video memperkenalkan diri (se presenter)
) dapat menyampaikan isi dari video tersebut dan mempraktekan
cara memperkenalkan diri dalam bahasa perancis
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
URUTAN GARIS BESAR ISI METODE MEDIA WAKTU
KEGIATAN & BELAJAR
PEMBELAJ ALAT
ARAN
1 2 3 4 5 6
TAHAP PENDAHULUAN
Deskripsi Materi ini tentang ceramah modul 5 menit
singkat isi memperkenalkan diri (se presenter)
dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan pada teks interaksi
lisan dan tulis.
Relevansi dan Memperkenalkan diri (se ceramah modul 5 menit
manfaat presenter) merupakan hal yang
sangat penting diketahui oleh
siswa terutama didalam bahasa
perancis. Karena siswa mampu
mempresentasikan diri /
mempkernalkan diri kepada orang
lain. Hal ini didalam pelajaran
bahasa perancis mempkerkenalkan
diri merupakan langkah awal
dalam mempelajari bahasa
perancis itu sendiri baik lisan
maupun tulisan.
Tujuan Jika diberikan tampilan video ceramah modul 5 menit
Intruksional tentang memperkenalkan diri (se
Khusus (TIK) presenter) dapat menyampaikan isi
dari video tersebut dan
mempraktekan cara
memperkenalkan diri dalam bahasa
perancis
TAHAP PENYAJIAN
Uraian Penjelasan yang berkaitan dengan Ceramah PPT dan 30 menit
memperkenalkan diri (se presenter) dan Video
terdiri dari beberapa hal materi kontruktivis
pokok, antara lain : me
- Kosakata dan kata kerja
yang terkait dengan materi
(s’appeler, Habiter, Parler,
etre, avoir)
- Pronom personel
(je, tu, il/elle, nous, vous,
ils/elles)
- Ucapan , tekanan kata dan
intonasi
- Ejaan dan tanda baca
https://www.youtube.com/watch?v
=ryzbM_2oceg

Contoh dan Perhatikan video yang berkaitan PBL Video 30 menit


non contoh dengan materi memperkenalkan (Problem
diri (se presenter) Based
https://www.youtube.com/watch?v Learning)
=FGbNRvZSEDY&t=60s

Latihan Peserta didik menjawab soal yang Penugasan Web 30 menit


berkaitan dengan memperkenalkan menggunak interaktif
diri ( se presenter) yang dimuat an /francais
didalam situs smartphone facile
https://www.francaisfacile.com/cgi
2/myexam/voir2r.php?id=4809
Rangkuman

Glosarium
TAHAP PENUTUP
Tes formatif Peserta didik mengerjakan Melaksanak Google 20 menit
dan umpan beberapa soal yang berkaitan an Tes dan form
balik dengan materi memperkenalkan pengidentifi
diri (se presenter) kasian
https://docs.google.com/forms/d/e/ kesulitan
1FAIpQLSeiAoyUE6_Il6XshQN yang
MMVSYQu6d9hqzABa78Z6Zfay dihadapi
mvd3xrA/viewform?usp=sf_link Peserta
Didik dalam
mengerjaka
n Tes.
Tindak Lanjut
1. penjelasan kembali, materi Diskusi, Lembar 10
yang belum dimengerti penugasan. soal
2. Remedial bagi murid yang
nilainya belum memenuhi syarat
JUMLAH WAKTU 135 menit
BAB III
PENUTUP

3.1.Simpulan
1. Strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan
instruksional yang telah ditentukan.
2. Di dalam strategi intruksional terdapat komponen utama yaitu urutan kegiatan,
metode, media, dan kemudian waktu.
3. Langkah-langkah dalam menyusun strategi intruksional antara lain menentukan
Tujuan Instruksional, mengisi uraian kegiatan intruksional, memilih dan
menetapakan metode dan media yang akan digunakan, kemudian menentukan
waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan.

3.2. Implikasi
Pengembangan strategi instruksional dilakukan bersama guru-siswa
dengan prosedur tertentu dan mengorganisasikan komponen pelaksanaan
pembelajaran dengan baik, untuk efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
3.3. Saran
Sebaiknya setiap tenaga pendidik dapat memahami dan membuat
pengembangan strategi intruksional serta menerapkannya dalam kegiatan belajar
mengajar, sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien, serta tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstul : Konsep dan Aplikasi. Bandung :
PT: Refika Adiatama
M. Atwi Suparman, 2014 Desain Instruksional Modern, Erangga, Jakarta
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Warsita, B. 2020 Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ina magdalena, dkk (2020) desain pembelajaran Matematika siswa Kelas V Sekolah
Dasar Negeri Sukatani VI diakses melalui alamat jurnal
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara/article/view/1051 , pada tanggal
25 April. Pukul 21.30 WIB
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Galang


Mata Pelajaran : Bahasa Prancis
Kelas/Semester : X IPS / Ganjil
Materi Pokok : Se Presenter (Memperkenalkan diri)
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian


Kompetensi
KI Spiritual (KI 1) dan KI Sosial (KI 2)

Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukan


perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

KI Pengetahuan (KI 3) KI Keterampilan (KI 4)

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji


pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural berdasarkan rasa ingin terkait dengan pengembangan dari
tahunya tentang ilmu pengetahuan, yang dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan humaniora mandiri, dan mampu menggunakan
dengan wawasan kemanusiaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

Kompetensi Dasar dari KI 3 Kompetensi Dasar dari KI 4

3.2 Mencontohkan tindak tutur 4.2 Menerapkan tindak tutur


memperkenalkan diri (se memperkenalkan diri (se
présenter) dengan memperhatikan présenter) dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan pada teks unsur kebahasaan yang benar dan
interaksi lisan dan tulis. sesuai konteks.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.2.2 Siswa mampu 4.2.2 Siswa mampu membuat kalimat


mengkonjugasikan kata kerja secara lisan maupun tulisan
yang berkaitan dengan se dengan menggunakan kata kerja
presenter yang berkaitan dengan se
presenter

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran kooperatif learning dengan memiliki
sikap responsif, kreatif serta kerja sama yang baik dan komunikatif peserta didik
dapat mengkonjugasikan kata kerja yang berkaitan dengan se presenter serta
mampu membuat kalimat secara lisan maupun tulisan dalam bahasa prancis.

C. Materi Pembelajaran
Adapun materi pelajaran yang akan disampaikan yakni:
1. Le verbe se presenter
Example : s’appeler, habiter, parler, etre, avoir

D. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah pendekatan saintifik.

E. Alat dan Media Pembelajaran


Alat/Bahan :
 Spidol dan Papan tulis
 Laptop & infocus/proyektor

Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Video
 Power point
 Buku Paket Bahasa Prancis Kelas X
 Lembar penilaian

F. Kegiatan Pembelajaran

1 x Pertemuan ( 3 x 45 menit ) Waktu


 Pendahuluan/Kegiatan Awal : 15
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.

Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya, yaitu : Materi
Pelajaran Kelas X
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan
tentang : le verbe se presenter

Pemberian Acuan;
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
 Kegiatan Inti : 105
Peserta didik di dalam kelompok belajar : Menit

Mengamati
o Melihat (tanpa atau dengan alat)
o Mengamati video dan PPT yang ditampilkan
o Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung),
o Mendengar
o Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai : (Le verbe se presenter)
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang : (Le verbe se presenter) Bagaimana cara
mengkonjugasi kata dalam bahasa prancis beserta contohnya.
memahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampua merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Mengumpulkan Data (Eksperimen/Mengeksplorasi)
o Mengamati materi yang disampaikan melalui ppt (power point) dan video
o Mendemontrasikan pengucapan bahasa prancis mengenai (Le verbe se
presenter)
o Memperagakan
o Mengumpulkan informasi
o Aktivitas
o Membaca buku teks, kamus atau referensi yang lain
o Mendiskusikan
o Mengulang
o Mempresentasikan ulang
Saling tukar informasi tentang : (Le verbe se presenter)

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan
o Berdiskusi tentang data : (Le verbe se presenter) yang sudah dikumpulkan/
terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan:
tentang : (Le verbe se presenter)
Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : (Le
verbe se presenter)
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.

Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan)

 Penutup : 15
Peserta didik : Menit
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Mengagendakan pekerjaan rumah.
o Mengagendakan materi yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya
di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik
yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringka untuk penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik

G. Sumber Belajar
 Rustam, Rusiar. 2017. Méthode de Français 1 Ça Va.
 Google.fr
 Buku refensi yang relevan, Majalah, Jurnal, Koran, Hasil penelitian, Gambar,
Audio-visual, dan Lingkungan setempat.
 www.francaisefacile.com

H. Penialaian Hasil Belajar


a. Sikap
Penilaian sikap dilakukan pada saat proses belajar berlangsung (satu nilai
untuk setiap pertemuan) dan diakumulasi setelah satu kesatuan RPP ini selesai
dilaksanakan.

Kompetensi Dasar Teknik Rubrik Penilaian


Kriteria Indikator
1. Mensyukuri Observasi A Selalu bersemangat
kesempatan dapat dalam belajar bahasa
mempelajari bahasa Prancis.
Prancis sebagai B Mulai sering
bahasa pengantar menunjukkan semangat
komunikasi dalam belajar bahasa
internasional yang C Prancis.
di wujud kan dalam Kadang-kadang
semangat belajar. menunjukkan semangat
dalam belajar bahasa
D Prancis.
Belum bersemangat
dalam belajar bahasa
Prancis.
2.2 Menunjukkan Observasi Jujur
perilaku jujur, A Sudah selalu jujur
disiplin, percaya dalam berkomunikasi
diri, dan dan belajar bahasa
bertanggung jawab B Prancis.
dalam Mulai sering
melaksanakan berperilaku jujur dalam
komunikasi berkomunikasi dan
transaksional belajar bahasa Prancis.
dengan guru dan C Kadang-kadang
teman. berperilaku jujur dalam
berkomunikasi dan
D belajar bahasa Prancis.
Belum berperilaku jujur
dalam berkomunikasi
dan belajar bahasa
Prancis.
2.2Menunjukkan Disiplin
perilaku jujur, A Sudah selalu disiplin
disiplin, percaya dalam berkomunikasi
diri, dan dan belajar bahasa
bertanggung jawab Prancis.
dalam B Mulai sering disiplin
melaksanakan dalam berkomunkasi
komunikasi dan bela-jar bahasa
transaksional C Prancis.
dengan guru dan Kadang-kadang disiplin
teman dalam berkomunikasi
D dan belajar bahasa
Prancis.
Belum disiplin dalam
berkomunikasi dan
belajar bahasa Prancis.

2.2Menunjukkan Tanggungjawab
perilaku jujur, A Sudah selalu
disiplin, percaya bertanggungjawab
diri, dan dalam berkomunikasi
bertanggung jawab dan belajar bahasa
dalam B Prancis.
melaksanakan Mulai sering
komunikasi bertanggungjawab
transaksional dalam berkomunikasi
dengan guru dan C dan belajar bahasa
teman Prancis.
Kadang-kadang
bertanggungjawab
D dalam berkomunikasi
dan belajar bahasa
Prancis.
Belum bertanggung
jawab dalam belajar
bahasa Prancis.
2.2Menunjukkan Bekerja sama
perilaku jujur, A Sudah selalu santun
disiplin, percaya dalam berkomunikasi
diri, dan dan belajar bahasa
bertanggung jawab B Prancis.
dalam Mulai sering santun
melaksanakan dalam berkomunikasi
komunikasi C dan belajar bahasa
transaksional Prancis.
dengan guru dan Kadang-kadang santun
teman D dalam ber-komunikasi
dan belajar bahasa
Prancis.
Belum berperilaku
santun dalam
berkomunikasi dan
belajar bahasa Prancis.
2.2Menunjukkan Proaktif
perilaku jujur, A Sudah selalu proaktif
disiplin, percaya dalam berkomunikasi
diri, dan dan belajar bahasa
bertanggung jawab Prancis.
dalam Mulai sering proaktif
melaksanakan B dalam berkomunikasi
komunikasi dan belajar bahasa
transaksional Prancis.
dengan guru dan C Kadang-kadang proaktif
teman dalam ber komunikasi
dan be lajar bahasa
D Prancis.
Belum proaktif dalam
berkomunikasi dan
belajar bahasa Prancis.

Jenis : Non tes


Teknik : Observasi
Lembar Pengamatan/observasi

No Nama Jujur Disiplin Tanggung Bekerja Proaktif


siswa jawab sama
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengetahuan
- Penugasan
Jenis : Tes tertulis dan tugas
Bentuk : Pilihan Berganda

Indikator Soal Bentuk Soal Skor Skor


Penilaian Maksimal
Disajikan soal yang dikerjakan Pilihan Bergandaa Skor 10, 100
secara pribadi dengan jumlah jika
soal sebanyak 10 soal yang jawaban
berisikan sesuai dengan materi benar
se presenter Skor 0,
jika
jawaban
salah.
-
c. Keterampilan (Berbicara)

Kriteria Skor Penilaian

5 4 3 2 1

Pelafalan Pelafalan Pelafalan Pelafalan Banyak Pelafalan Skor


sangat dapat cukup baik, pelafalan yang maksima
Prononciati baik dipahami namun yang sangat l5
on mendekati walaupun terkadang ada kurang buruk
penutur dengan yang baik sehingga
asli aksen menyebabkan sehingga tidak dapat
yang salah pen sulit dipahami.
berbeda dengar an untuk
dipahami
dan
harus
diulang-
ulang
Kelancaran Berbicara Berbicara Berbicara Berbicar Berbicara Skor
sangat cukup sedikit lancar a ragu- terbata- maksima
Aisance lancar lancar karena ada ragu dan bata dan l 5
seperti sedikit terka terputus-
penutur kesulitan dang putus
asli linguistik terhenti sehingga
karena tidak dapat
kesuli dipahami
tan
linguistik
Pemahaman Percakapa Percakapa Percakapan Percakap Percakapa Skor
n dapat n dapat sebagi-an an dapat n sama se maksima
Compréhen- mudah dipahami besar dapat di di kali tidak l 5
sion dipahami dalam pahami pahami dapat dipa
tanpa ada kondisi apabila di ha nya hami
kesulitan normal sampaikan dalam walaupun
berarti walaupun dengan jelas kondisi secara
masih ada dan lambat disampai lambat
yang pe kan
rlu diulang secara
sangat
perlahan
dan
sering
kali
diulang

Nilai akhir = Jumlah Perolehan Skor x 100


Jumlah skor maksimal

Medan, September 2021

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Galang Guru Mata Pelajaran

Drs. Pommer Simbolon, M.Pd Zudya Pratidina, S.Pd


NIP. 19620815 198903 1 022

Anda mungkin juga menyukai