Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

KETERBAGIAN BILANGAN BULAT

TEORI BILANGAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr. ASRIN LUBIS, M.Pd

DISUSUN OLEH :

JESSICA KARINA BR MILALA

4203111038

PENDIDIKAN MATEMATIKA 2020 C

PRODI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmatnya dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Rekayasa
Ide” mata kuliah Teori Bilangan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian tugas Rekayasa Ide ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yangn
sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Sukababo, 25 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II ORIGINALITAS IDE dan KONTEKS SOSIALNYA

2.1 Originalitas Ide

2.2 Konteks Sosial

BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI

BAB IV IDE TURUNAN dan KONTEKS SOSIALNYA

4.1 Peluang Keterwujudan

4.2 Nilai-nilai Inovasi

4.3 Perkiraan Dampak

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep pembagian atau keterbagian sudah sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Keterbagian atau divisibility adalah sudut pandang
matematika yang mempelajari suatu bilangan yang habis oleh bilangan lain.
Beberapa peneliti sudah ada meneliti tentang jumlah bilangan bulat berpangkat
oleh pembagi tertentu.
Pemahaman mengenai konsep keterbagian bilangan bulat dalam beberapa
penelitian bahwa pemahaman sempurna tentang konsep keterbagian bilangan
bulat mahasiswa termasuk hanya sampai pada tahap objek. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa mengenai keterbagian
bilangan bulat berada pada empat tahap tertentu dari kerangka Teori APOS yaitu
aksi (rata-rata 18, 09 %), proses (rata-rata 8, 21 %), objek (rata-rata 34, 04 %),
dan skema (rata-rata 17, 93 %). Jadi secara umum tingkat pemahaman
mahasiswa berada pada tahap objek.
Oleh karena itu, kegagalan mahasiswa dalam memahami konsep
keterbagian bilangan bulat dapat mempengaruhi proses belajar mereka lebih
lanjut, baik dalam teori bilangan maupun karena keterbagian bilangan
merupakan dasar bagi konsep terori bilangan lainnya. Banyak faktor penyebab
rendah atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep keterbagian
bilangan bulat salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang
digunakan oleh pengajar, misalnya dalam pembelajaran yang berorientasi
kepada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses
belajar mengajar sebagai pendengar. Padalah dalam proses pembelajaran
pengetahuan matematika tidak dapat diberikan kepada anak begitu saja.
Pemahaman konsep matematika peserta didik akan berkembang jika mereka ikut
serta dalam aktivitas matematika, seperti mencoba membuat pengetian tentang
metode dan membuat penjelasan yang mereka lihat atau dengar dari yang lain.
Mata Kuliah Teori Bilangan dirancang untuk mahasiswa agar setelah
mengikuti mata kuliah ini; mahasiswa menguasai konsep teori bilangan, yang
ditunjukkan dengan kemampuan bekerja secara individu maupun tim dalam
menerapkan konsep konsep sistem bilangan bulat dan sifat-sifatnya, keterbagian
bilangan bulat, kekongruenan, Faktorisasi prima (FPB, KPK dan Teorema Dasar
Aritmetika), persamaan diopantin linear, persamaan diopantin non linear ,
aplikasi kekongruenan lainnya (Teorema Sisa Cina, Teorema Fermat, Teorema
Euler dan Teorema Wilson) serta Fungsi Tangga dalam menyelesaikan masalah
matematika dengan baik: Untuk dapat mengembangkan capaian pembelajaran
tersebut maka mahasiswa akan mempelajari sistem bilangan bulat dan sifat-
sifatnya, kekongruenan, faktorisasi prima (meliputi FPB dan KPK, bilangan
prima dan Teorema Dasar Aritmatika), persamaan diopantin linear (meliputi
Algoritma Euclid, Kongruensi Linear, dan Chinese Remainder Theorem),
persamaan diopantin linear dua atau lebih variabel, persamaan diopantine non
linear dan cara-cara penyelesaiannya, aplikasi kekongruenan bilangan bulat
lainnya: Teorema Fermat, Wilson dan Euler. Selain itu dalam mata kuliah ini
mahasiswa juga mempelajari konsep Fungsi Tangga.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
1. Kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan
keterbagian bilangan bulat?
2. Kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa dalam memahami keterbagian
bilangan bulat?

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian berfungsi sebagai acuan terhadap pokok terhadap masalah
yang akan diteliti. Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengidentifikasi kesalah yang dilakukan mahasiswa dalam memahami
keterbagian bilangan bulat.
2. Mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan
keterbagian bilangan bulat.
3. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah bilangan bulat.
BAB II

ORIGINALITAS DAN KONTEKS SOSIALNYA

2.1 Originalitas ide


Ide yang dikemukakan didalam makalah ini adalah ide yang
didapatkan dari beberapa sumber buku. Menurut penulis, penerapan cara
mempelajari pemahaman konsep matematika peserta didik akan
berkembang jika mereka ikut serta dalam aktivitas matematika, seperti
mencoba membuat pengetian tentang metode dan membuat penjelasan yang
mereka lihat atau dengar dari yang lain.
Untuk memahami penerapan konsep tersebut, dibutuhkan beberapa
penjelasan yang mudah untuk dipahami serta membuat suasana belajar lebih
kreatif dan berwarna dengan bergantian dalam membuat penjelasan dalam
materi yang telah dibahas sebelumnya.
Penerapan ide ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
 Memeprmudah pemahaman dalam konsep keterbagian
bilangan bulat
 Perspektif motivasional yang berupa nilai afektif ikut
berkembang dengan penerapan dan kebiasaan untuk lebih
aktif dalam memahami suatu pemebelajaran
 Dari segi psikomotorik atau keterampilannya, guru dan
peserta didik akan lebih aktif dalam penerapan konsep materi
yang dibahas
 Dari segi kognitif nilai yang dihasilkan melalui ide ini dapat
meningkatkan aksi, proses, objek dan skema keterbagian
bilangan bulat
2.2 Konteks Sosial
Ide yang dikemukakan oleh penulis dapat dipraktikkan oleh pengajar
ataupun peserta didik, karena konsep pembagian atau keterbagian sudah
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Keterbagian atau divisibility
adalah sudut pandang matematika yang mempelajari suatu bilangan yang
habis oleh bilangan lain. Beberapa peneliti sudah ada meneliti tentang
jumlah bilangan bulat berpangkat oleh pembagi tertentu.
BAB III

PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI

Adapun perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan inovasi terhadap ide ini yaitu :

1. Materi yang mudah untuk dipahami sebagai contoh yaitu konsep keterbagian
bilangan bulat.
Untuk menguji suatu bilangan bulat dapat dibagi (habis dibagi) atau tidak dapat
dibagi oleh bilangan bulat lain kita dapat menggunakan kalkulator atau dengan
metode pembagian cara panjang. Meskipun demikian, kita akan menggungkap cara
lain untuk menguji keterbagian beberapa bilangan bulat. Sebagai contoh, kita akan
menentukan apakah 1734 habis dibagi oleh 17. Untuk keperluan ini, perhatikan
langkah-langkah berikut ini:

1734=1700+34
Karena 17∨1700dan 17|34, menurut sifat keterbagian, 17|(1700 + 34), atau 17|
1734. Dengan cara yang sama, kita dapat menentukan bahwa 17|1735.
Untuk menentukan apakah suatu bilangan bulat n dapat dibagi (habis
dibagi) oleh bilangan bulat lain d, kita pertimbangkan bahwa n sebagai jumlah atau
selisih dua bilangan-bilangan bulat di mana d paling sedikit dapat membagi satu
dari bilangan-bilangan bulat itu. Sebagai contoh, tentukan apakah 358 habis dibagi
oleh 2. Jelas sekali bahwa 358 dapat dibagi oleh 2 karena 358 adalah bilangan
genap. Hal ini karena digit satuannya 2. Selanjutnya perhatikan yang berikut ini:
358 = 350 + 8
= 35(10) + 8
Kita mengetahui bahwa 2|10 sehingga 2|35(10), dan 2|8 yang
mengakibatkan 2|(35(10)). Karena 2 membagi semabarang bilangan kelipatan 10,
untuk menentukan apakah suatu bilangan dapat dibagi oleh 2 cukup dengan
memperhatikan apakah bilangan itu diak dapat dibagi oleh 2. Suatu bilangan bulat
dapat dibagi 2 jika dan hanya jika digit satuannya dapat dibagi 2.
Uji keterbagian oleh 5.
Suatu bilangan dapat dibagi oleh 5 jika dan hanya jika digit satuannya dapat
dibagi oleh 5. Hal ini berarti bahwa digit satuannya oleh 0 atau 5.
Uji keterbagian oleh 10.
Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 10 jika dan hanya jika digit
satuannya dapat dibagi oleh 10. Hal ini berarti digit satuannya adalah 0.
Selanjutnya kita akan memperhatikan aturan keterbagian oleh 4 dan 8. Kita
ketahui bahwa 4∤10 dan 8∤10 sehingga tidak tepat jika diit satuan untuk
keterbilangan oleh 4 dan 8. Tetapi 4 atau 22 dapat membagi 102, dan 8 atau 23 dapat
membagi 103.
2. Pendidik dan peserta didik sebagai pelaksana ide ini.
Pendidik dan peserta didik merupakan objek sekaligus subjek dalam pelaksanaan
ide ini, maka dari itu pendidik diharapkan mampu dan mengerti dalam penerapan
konsep keterbagian bilangan bulat sehingga peserta didik juga mampu dalam
memahami materi yang diajarkan.
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

4.1 Peluang keterwujudan


Peluang keterwujudan dari ide ini sangat besar, karena ide ini sangat mudah
untuk dilaksanakan karena hanya membutuhkan sedikit inovasi dalam proses
pembelajaran dan juga cara agar memahami materi dengan mudah.

4.2 Nilai-nilai Inovasi


Ide yang dikemukakan oleh penulis ini memiliki nilai-nilai inovasi sebagai
berikut :
1. Peserta didik semakin aktif dalam pembelajaran juga semakin mahir dalam
aksi, proses, objek dan skema konsep keterbagian bilangan bulat
2. Dengan ide ini, pendidik semakin dilatih agar membuat proses belajar
mengajar menjadi lebih aktif dan berwarna
3. Agar pengetahuan ini dapat diterapkan dalam kehidupan dengan baik dan
benar

4.3 Perkiraan Dampak


Dampak yang mungkin ditimbulkan oleh ide yang diajukan oleh penulis
adalan sebagai berikut :
1. Peserta didik semakin mengerti dalam konsep keterbagian bilangan bulat
2. Proses belajar mengajar semakin aktif
3. Pendidik semakin kreatif dalam mengajar
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Teori Bilangan merupakan salah satu matakuliah wajib dalam kurikulum
program studi pendidikan matematika di seluruh perguruan tinggi di
Indonesia. Teori Bilangan merupakan sebagai cabang matematika secara
umum membahas bilangan dan sifat-sifatnya. Pengetahuan tentang Teori
Bilangan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama komputasi
numerik, bidang ilmu komputer, dan algoritma komputasi (Sukirman,
2006). Teori Bilangan sering dijadikan hobi karena sifatnya menggali rasa
ingin tahu serta melatih kecerdasan logika matematika. Lebih jauh konsep
Teori Bilangan juga menjadi dasar dari pengembangan beberapa cabang
matematika lain seperti kriptografi yang merupakan pengembangan dalam
matematika terapan. menjelaskan definisi atau teorema, memberikan
contoh-contoh yang berkaitan dengan definisi atau membuktikan teorema,
memberikan latihan, dan di akhir pembelajaran dosen memberikan tugas.
Mahasiswa umumnya kurang berani mengkomunikasikan gagasan gagasan
yang mereka miliki dan orientasi dosen lebih banyak tercurah pada target
tercapainya materi perkuliahan. Ini mengakibatkan pembelajaran menjadi
kurang bermakna dan konsep Teori Bilangan dipahami hanya sebagai
hafalan. Hingga saat ini latihan keterampilan bernalar, memecahkan
masalah, berkomunikasi, dan koneksi dalam matematika memang belum
membudaya. Kebanyakan mahasiswa terbiasa melakukan kegiatan belajar
dengan mendengarkan penjelasan dosen, menyalinnya, dan kemudian
menghafalkannya. Sehingga perlunya inovasi baru agar lebih mudah
memahami materi dan penerapannya.
5.2 Saran
Untuk dapat merubah proses pembelajaran agar lebih mudah,
dibutuhkan kreatifitas pengajar dan diperlukannya latihan-latihan lebih banyak
dengan memberikan porsi waktu yang cukup untuk menerapkan materi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-
content/uploads/sites/6/2018/03/teori_bilangan_bab1.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196008301986031-
SUFYANI_PRABAWANTO/Beberapa_Uji_Keterbagian_Bilangan_Bulat.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319832/pendidikan/HANDOUT+TEORI+BILANGA
N.pdf
https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1715/pdf_94

Anda mungkin juga menyukai