Anda di halaman 1dari 18

MENJADI GURU SUKSES DAN BERMARTABAT

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah Dosen Pembimbing : Ustadz M. Anwar Djaelani M.Si.

OLEH : ZULKIFLI A.R LUBIS NIM 2011.31.180058

PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL-HAKIM SURABAYA 2012

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT. Yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaanya dan menjadikan kita kholifah di muka bumi ini. Maka, sepatutnya-Lah kita bersyukur,menyembah serta memohon kepadanya. Dan dengan izin Allah-Lah penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul Menjadi Guru Sukses Dan Bermartabat Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah menegakkan agama Islam hingga keseluruh belahan dunia dan hanya kepadanya kita meniru sikap dan tingkah laku karna beliau-Lah sebaik-baik suri tauladan. Seorang guru adalah pengajar bagi anak didiknya dan seorang bapak di sekolahnya, guru membimbing murid-muridnya secara jasmani dan rohani agar kelak anak muridnya mampu memajukan bangsa dengan akhlak dan moral yang tinggi. Maka, disini penulis akan mengulas kriteria seorang guru yang sukses di dalam mendidik anak muridnya. Di bab pertama, Hakekat Guru. Kedua, Potret Guru. Ketiga, Menjadi Guru Yang Sukses Dan Bermartabat.

Surabaya,Januari 2012 Penulis

PENDAHULUAN
Menjadi seorang guru bukan hal yang sepele, yang setiap orang bisa menjadi seorang guru. Namun, seorang guru sudah terbentuk dari kehidupannya dan seorang guru ialah penentu masa depan bangsa dan Guru yang diserahi tugas mengajar secara umum memiliki kriteria yang cerdas, akal sehat, memiliki akhlak yang baik, dan kuat fisiknya. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Hakekat seorang guru? 2. Bagaimana Potret seorang guru? 3. Bagaimana cara menjadi guru yang sukses dan bermartabat? Tujuan 1. Untuk mengetahui hakekat seorang guru 2. Untuk mengetahui potert seorang guru 3. Untuk mengetahui cara menjadi guru yang sukses dan bermartabat

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

i ii iii
1 4 8 12 13

Pendahuluan ..
Hakekat Seorang Guru .. Potret Guru ..

Guru Sukses Dan Bermartabat Penutup Refrensi ..

HAKEKAT SEORANG GURU

Guru menurut Kamus besar Indonesia adalah orang yang mengajar. Dengan demikian, orang yang Profesinya mengajar disebut guru. Baik di sekolah maupun di tempat lain. Dalam bahasa Inggris, guru disebut juga teacher yang artinya pengajar. Guru dalam Permendiknas menunjukkan orang yang memilki banyak ilmu dan harus bertanggung jawab. Apa yang dimiliki itu diamalkan dengan sungguhsungguh. Dengan harapan anak didiknya menjadi lebih baik dalam segala hal yakni dimulai dari persiapan,proses,hingga evaluasi. Sebagai seorang pengajar atau pendidik, maka guru berada digaris terdepan. Guru tidak sama dengan profesiprofesi yang lainnya. Itu karena, guru bisa menentukan masa depan anak didiknya bahkan gurulah mampu bisa membangun sebuah bangsa menjadi lebih bermatabat. Ada sebuah kata bijak dari seorang pakar pendidikan India Melalui pendidikan Manusia ditanam dan dengan pendidikan masa depan bangsa dibangun (Akhmad) Prof.Dr. Nana Syaodi sukmadinata mengatakan bahwa pendidikan pada dasarnya adalah berintikan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Pendidik atau yang disebut guru memegang peranan kunci bagi kelangsungan kegiatan pendidikan. Pendidikan tetap jalan tanpa kelas, tanpa gedung, atau keadaan darurat serba minim fasilitas. Namun, tanpa guru proses pendidikan hampir tak mungkin bisa berjalan. Guru menjadi satu kebutuhan yang tak bisa ditawar dalam dunia pendidikan. Kehadiran seorang guru sangat ditunggu dan diharapkan bisa meningkatkan kualitas sebuah bangsa di masa datang. Banyak tokoh pendidikan memberi rambu-rambu tentang guru. Guru sebagai penentu masa depan bangsa

tidak boleh asal saja. Guru harus memahami hakikat dirinya dalam mengemban amanah suci untuk mencerdaskan anak bangsa.1 Pekerjaan sebagai guru lebih mulia dari pada yang lainnya. Untuk itulah beliau memberikan kriteria bagi seorang guru. Guru bukan pekerjaan asal mau. Guru yang diserahi tugas mengajar secara umum memiliki kriteria yang cerdas, akal sehat, memiliki akhlak yang baik, dan kuat fisiknya. Namun, Ibnu Sina lebih memberika penekanan khusus sebagai kriteria guru yang baik. Menurutnya, guru yang baik itu memiliki kompetensi atau kecakapan dalam mengajar, memiliki kepribadian yang baik. Dengan kompetensi itu, seorang guru akan dapat mencerdaskan anak didiknya dengan berbagai pengetahuan dan dengan kepribadian yang baik, ia dapat menmba mental dan akhlak anak2 Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan Indonesia memiliki semboyan yang senantiasa melekat pada diri seorang guru. Semboyan itu ada pada simbol pendidikan. Semboyan itu berbunyi Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Ing ngarsa sung tulada artinya, didepan menjadi panutan. Guru diharapkan menjadi contoh dan diikuti oleh orang lain, terutama oleh muridnya. Dalam bahasa jawa, seorang guru itu digugu lan ditiru. Segala ucapannya dan perbuatannya selalu didengar dan dijadikan contoh.

1 2

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata.Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.(Jakarta:Imtimah,2007) Imam Ghazali didalam Drs. Najib Sulhan. M.A. Karakter Guru Masa Depan.(Surabaya:Jaring pena,2011)hal.3

ing madya mangun karsa artinya, ditengah menjadi mediator. Guru diharapkan menjadi mediator agar siswa mau berkarya. Guru tidak memberi, tetapi mampu memfasilitasi agar anak mau memaksimalkan potensi yang telah dimiliki. tut wuri handayani artinya, di belakang memberikan dorongan. Guru diharapkan mampu memberikan dorongan atau motivasi agar anak mampu mengembangkan kemampuan yang dimilkinya. Mendorong siswa agar selalu melakukan hal-hal yang membawa manfaat, buat dirinya maupun orang lain. Berdasarkan pandangan para tokoh di atas, maka guru memiliki kepribadian utuh. Guru merupakan sosok yang senantiasa menjadi cermin bagi orang lain, baik di dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Guru senantiasa memperbaiki tingkah laku, kualitas berfikir dengan selalu intropeksi pada masa lalu dan memiliki pandangan untuk masa depan. Pada hakikatnya seorang guru merasakan bangga atas keberhasilan anaknya. Begitu juga sebaliknya, ia merasa sedih bila terjadi kegagalan pada anaknya. Dengan demikian, berbagai upaya dengan tulus ikhlas dilakukan agar anaknya sukses melebihi dari dirinya sendiri. Untuk itulah, agar guru sukses dan mertabat harus memiliki kompetensi.

POTRET GURU

a. Guru Bersertifikat 10 tahun lalu,, kalau anak SMP, SMA ditanyak,,, apa cita-cita mu nak,, pasti mereka jawab, mau jadi Dokter, mau jadi insinyur, mau jadi polisi.. sangat jarang mau menjadi seorang Guru... Bagaimana sekarang ya....... Untuk Menjadi seorang guru pada zaman sekarang di tuntut harus memiliki jenjang pendidikan S-1 yang dikelola oleh suatu lembaga formal. memerlukan biaya yang sangat banyak untuk menyelesaikan program tersebut, segala cara diperbuat oleh orang tua agar dapat anak nya lulus sarjana. Semua dilakukan, dari bekerja pagi sampai malam, hutang sana sini yang penting anak kesayangannya menjadi sarjana. Ada suatu pertanyaan dengan program sertifikasi seperti ini. Benarkah guru yang lolos sertifikasi adalah guru yang profesional? Selain kualitas kerjanya bagus penghasilannya juga meningkat. Atau pertanyaan itu bisa di balik. Benarkah guru yang belum lulus sertifikasi itu guru yang belum profesional?. Sebelum ada program sertifikasi, jarang guru yang membuat karya tulis. Jangankan membuat buku, membuat makalah aja agak malas. Namun, dengan adanya sertifikasi ini, semua berlomba-lomba membuat karya tulis. Terutama adalah penelitian tindakan kelas(PTK). Sungguh sertifikasi ini menjadi angin segar bagi guruguru untuk meningkatkan kualitas dan juga kesejahteraan.

b. Guru Profesional Belum Cukup Apakah yang dimaksud dengan guru profesioal? Apakah guru Indonesia sudah menjadi guru professional di bidangnya? Untuk menjawab ini parameternya
9

berbeda-beda. Namun, setidaknya ada beberapa yang harus diperhatikan. Ada dua pengertian professional menurut kamus besar. Pertama, berkaitan dengan profesi. Kedua, memerlukan kepandaian khusu untuk menjalankan pekerjaan. Guru professional diartikan juga guru yang memiliki kompetensi dan komitmen. Guru yang berkompetensi artinya guru yang memiliki kemampuan dengan bidang keahlianya. Sedangkan guru yang memiliki komitmen artinya guru yang mempunyai kemauan untuk menjalankan tugas-tugas sebagai guru. 3 Minimal ada lima hal yang dimiliki oleh guru professional. Pertama, guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarnya kepada siswa. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi. Keempat, guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seharusnya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkngan profesinya.4 Selain professional. Guru juga bermartabat, dan seperti apa guru yang berartabat? Sebagaimana yang dikatakan oleh Kholifah Ali bin Abi Thalib adalah guru yang lebih mengedepankan Ilmu dibandingkan dengan harta. Ilmu akan selalu menjaga pemiliknya sedangkan harta akan selalu dijaga pemiliknya. Guru selalu berusaha untuk terus belajar, lebih mementingkan tugas dari pada penghasilan. Begitu juga president pertama Ir. Soekarno pernah mengatakan bahwa guru yang baik adalah guru yang mampu menanamkan sifat rajawali dalam dada anak didiknya. Guru yang sukses dan bermartabat selalu menanamkan semangat yang berkobar untuk terus menuntut ilmu bagi anak-anaknya.

3 4

Drs. Najib Sulhan. M.A. Karakter Guru Masa Depan.(Surabaya:Jaring pena,2011)hal.56 Dr. Dedi Supriadi.M.Pd.Mengangkat Citra Dan Martabat Guru.(Yogyakarta:Adicita Karya Nusa.2005)

10

Guru kaya lebih mengedepankan menjadi seorang guru dari pada penghasilan5

c. Guru Sebagai Figur Sentral Di manapun berada, baik di Desa maupun di Kota, guru menjadi figure sentral. Guru menjadi orang yang selalu diperhatikan. Apa yang terjadi pada guru selalu dilihat oleh masyarakat. Sikap dan tingkah laku seorang guru selalu mendapat pantauan dari masyarakat tempat tinggalnya. Hal ini disebabkan oleh pandangan positif masyarakat terhadap guru. Di sekolah, guru menjadi figur utama bagi anak, guru sebagai panutan. Apapun yang dkatakan oleh guru selalu diikuti oleh anak. Semua sikap dan prikalu seorang guru akan menjadi sikap dan prilaku anak. Guru memiliki hak penuh untuk membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar siap menghadapi tantangan masa depan. Tentunya dengan bekal keilmuan dan moral yang kuat. Semua guru mempunyai keinginan untuk membawa anak-anak sukses. Tak satu pun guru yang berkeinginan untuk mencelakakan anaknya. Inilah salah satu cirri profesi guru yang senantiasa ingin membangaun masa depan bangsa dengan menyiapkan siswa. Di tangan guru masa depan negri ini akan dibawa. Namun, terkadang guru juga melakukan penafsiran yang salah terhadap hak otoritas didalam kelas. Karena, merasa memiliki kekuasaan, bisa melakukan apa saja. Arogansi kekuasaan menjadi senjata menakhlukan anak didik. Menganggap dirinya paling berkuasa. Maka, pemukulan, pembentakan, serta penganiayaan terhadap anak pun terjadi. Sebagai pribadi yang selalu menjadi panutan, maka wajar bila seorang anak berharap banyak seorang guru. Anak ingin mendapatkan bimbingan serta
5

Amir Tengku Ramly.Pumping Teacher:Memompa Teknik Pengajaran Menjadi Guru Kaya.(Jakarta:Kawan Pustaka.2006)

11

pengakuan dari seorang guru. Guru tidak hanya menjejalkan ilmu sebanyakbanyaknya. Guru diharapkan tahu kebutuhan siswa. Siswa sesungguhnya merupakan pribadi yang memiliki keunikan dan itu perlu di pahami oleh guru. Guru yang mampu memahami siswa akan banyak dapat perhatian siswa. Lain halnya bagi guru yang tak mau tahu dan tak ingin memahami keinginan anak. Guru seperti ini akan dijauhi dari anak. Meskipun pada kenyataannya guru ini dekat. Namun, pada hakikatnya hati mereka belum nyambung.

12

MENJADI GURU SUKSES DAN BERMARTABAT


Menurut Drs. Najib Sulham ada 5 cara untuk meningkatkan pendidikan didalam pengajaran: 1. Memiliki Kompetensi Dan Fungsi Ketika seorang guru terjun ke dunia pendidikan. Maka,harus memiliki kompetensi dan fungsi seorang guru. Kompetensi artinya kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dalam tingkah laku sehingga menjadi kebiasaan. Dan fungsi memiliki pengertian kegunaan seorang guru dalam mengaplikasikan kompetensi yang dimiliki. kompetensi adalah prilaku rasional guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian, suatu kompetensi ditunjukkan oleh penampilan atau kerja yang bisa dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai suatu tujuan. Ketika guru sudah memiliki kompetensi atau mampu menjalankan fungsi strategis sebagai operator atau sebagai agen perubahan terhadap anak didik. Maka, akan terjadi peningkatan kualitas hidup.

2. Optimalisasi Peran dalam Pembelajaran Guru dalam proses pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting. Bagaimanapun hebatnya perkembangan tekhnologi saat ini, peran guru tetap diperlukan. Walaupun kita mendengar bahwa mengakses informasi, guru bukanlah satu-satunya. Tetapi kondisi seperti ini apa peran guru agar anak tetap mampu mendapatkan informasi ilmu sebanyak-banyaknya. Minimal ada tujuh peran yang perlu dijalankan oleh guru. Pertama, peran sebagai educator6. Kedua, peran sebagai motivator7. Ketiga, peran sebagai innovator8. Keempat,peran sebagai pengelola
6 7

Drs. Najib Sulhan. M.A. Karakter Guru Masa Depan.(Surabaya:Jaring pena,2011)hal.123 Ibid hal.124

13

pembelajaran. Kelima, peran sebagai inspiratif9. Keenam, guru sebagai pembimbing. Ketujuh, peran sebagai fasilitator.

3. Membangun Komunikasi Efektif Komunikasi adalah interaksi yang dapat memberikan pemahaman. Dalam sebuah komunikasi ada proses dan usaha untuk memahami dan dipahami. Apabila kita bicara, tetapi orang yan diajak bicara belum memahami, maka dikatakan belum berkomunikasi. Itulah hakikat dari komunikasi. Dalam komunikasi terjadi interaksi dua arah, antara yang berbicara dan yang diajak berbicara. Dalam dunia pendidikan, komunikasi dilakukan oleh guru dan murid. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif maka berusahalah untuk menghindari salah persepsi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi.

a. Maksud Yang Hendak Dikomunikasikan Setiap guru hendak berkomunikasi, tentunya ada maksud tertentu. Apakah itu dalam bentuk pengakuan, bimbngan, maupun perbaikan.

b. Cara Mengomunikasikan Cara mengomunikasikan ,asalah sangat menentukan kualitas komunikasi dan hasil yang diharapkan. kadang-kadang ada maksud baik tetapi caranya kurang baik, maka diterima kurang baik. Sebaiknya, komunkasi dilakukan dengan cara yang baik.

c. Maksud yang Diterima

Afrisanti Lusita. Buku Pintar Menjadi Guru Kreatif,Inpiratif,Dan Inovatif.(Yogyakarta:aroska publisher)hal.14 9 Ibid hal.9

14

Jika komunikasi yang dilakukan guru tepat, maka maksud yang hendak dikomunikasikan akan dapat diterima. Sebaliknya, bila cara mengomunikasikan tidak tepat. Maka, informasi tidak sampai pada anak.

4. Menjadi Agen Perubahan Ketika masyarakat mengalami kemerosotan moral. Gedung-gedung

kehormatan tempat membagi-bagi kekuasaan. Korupsi menjadi hal yang biasa dan sudah membudaya. Bahkan deka densi moral remaja menjadi fenomena tak terbantahkan. Maka, gurulah yang menjadi sorotan utama. Begitu besar peranan seorang guru dalam mengahadapi perubahan. Masyarakat bahkan Negara menaruh harapan terhadap guru. Guru tidak lagi sebagai pengajar dikelas untuk mencerdaskan anak didik dengan muatan materi akademik. Dipundak guru ada tanggung jawab untuk mengubah kondisi masyarakat yang carut marut. Guru kini berperan sebagai agen perubahan, dengan demikian seorang guru dituntut memilki jiwa hijrah. Guru selalu melakukan perubahan-perubahan. Tetunya perubahan kearah yang positif. Dalam hal ini guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada anak didik, guru menyiapkan anak-anak untuk masa depan.

5. Membangun Karakter Anak Karakter menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan. Akhak dan budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter juga bisa diartikan tabiat, yaitu perangai atau perbatan yang dilakuakan atau kebiasaan. Karakter juga diartikan watak, yaitu sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian. Dra. Ratna Elliyawati. M.Pd. membagi dua kecendrungan dari karakter anak-anak, yaitu sehat dan tidak sehat. Anak yang berkarakter sehat berarti bukan tak pernah melakukan hal-hal negatif. Tapi, perilaku itu masih wajar. Sedangkan, anak yang

15

berkarakter tidak sehat sering kali melakukan hal yang negatif. Sebagaimana Allah Swt berfirman : maka dia mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kejahatan dan ketakwaan. Sungguh beruntunglah orang-orang yang menyucikan dirinya. Dan sungguh merugilah orangorang yang mengotorinya10 Menurut Al-Quran, pada dasarnya manusia mempunyai dua karakter yaitu karakter jahat dan baik. Karakter jahat muncul dari dorongan nafsu syaitan, sedangkan karakter baik atau takwa adalah karakter sebenarnya sudah dibawa sejak lahir. Sebagaimana Allah berfirman : dan ingatlah, ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak adam, Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : Bukankah aku ini tuhanmu? Mereka menjawab : betul (engkau Tuhan kami), kami bersaksi11 Jika memahami Al-Quran diatas, maka orang tualah yang mempunyai tugas untuk memelihara kesucian anak. Lalu siapa orang tua itu? Jika di rumah, maka orang tua kandung yang berperan dalam menyucikan jiwa yang fitra. Sementara di sekolah, guru adalah orang tua bagi anak.

10 11

Qs. Asy-syams : 8-10 Qs. Al-Araf : 172

16

PENUTUP
Kesimpulan Guru adalah pendidik, perubah, dan penentu masa depan bangsa, apa artinya sekolah yang mewah dan megah. Tetapi, tiada guru yang megajar. Tanpa guru proses pendidikan hampir tak mungkin bisa berjalan. Guru menjadi satu kebutuhan yang tak bisa ditawar dalam dunia pendidikan. Kehadiran seorang guru sangat ditunggu dan diharapkan bisa meningkatkan kualitas sebuah bangsa di masa datang. Banyak tokoh pendidikan memberi rambu-rambu tentang guru. Guru sebagai penentu masa depan bangsa tidak boleh asal saja. Guru harus memahami hakikat dirinya dalam mengemban amanah suci untuk mencerdaskan anak bangsa. Menurut Drs. Najib Sulham bahwa ada 5 cara untuk menjadi seorang guru yang sukses di masa depan dalam pengajaran terhadap anak. Pertama, memiliki kompetensi dan fungsi. Kedua, optimalisasi dalam pembelajaran. Ketiga, membangun komunikasi efektif. Keempat, menjadi agen perubahan. Kelima, membangun karakter anak.

17

REFRENSI
Lusita,Afrisanti.Buku Pintar Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif, Dan inovatif.(Yogyakarta:Aroska,2011) Ramly, Amir Tengku.Pumping Teacher:Memompa Teknik Pengajaran Menjadi Guru Kaya.(Jakarta:Kawan Pustaka.2006) Sprenger,Marilee.Cara Mengajar Agar Siswa Tetap Ingat.(Jakarta:Erlangga,2011) Sukmadinata, Nana Syaodih.Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.(Jakarta:Imtimah,2007) Sulham,Najib.Karakter Guru Masa Depan.(Surabaya:Jaring Pena,2011) Supriadi, Dedi.Mengangkat Citra Dan Martabat Guru.(Yogyakarta:Adicita Karya Nusa.2005)

18

Anda mungkin juga menyukai