Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata
Kuliah Pembelajaran Baca Tulis Al Quran
Oleh:
Kelompok 13
Dosen Pembimbing:
Dr. Muhammad Idris, MA
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Makalah Tanda
Tanda Waqaf” dengan tepat waktu.
WAssalam
Penulis
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia fitrahnya untuk beribadah kepada Tuhan, Salah satu
beribadah kepada Tuhan adalah dengan membaca ayat suci Al qur’an, dengan
menbaca al quran dengan tajwid dan makhraj yang benar akan bernilai pahala
di sisi Tuhan. Di sini penulis akan mencoba memberikan uraian dari salah satu
cara membaca Al qur’an yaitu waqaf.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu waqaf ?
2. Apa saja pembagian waqaf ?
3. Apa saja tanda-tanda dari waqaf ?
4. Apa saja cara-cara berwaqaf ?
C.Tujuan Masalah
1. Agar penulis serta pembaca tahu dimana kita harus waqaf ketika membaca
Al qur’an.
2. Agar penulis dan pembaca tahu tanda-tanda waqaf dan bagaimana
memahaminya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Waqaf
Waqaf menurut bahasa mempunyai arti berhenti atau menahan.
Sedangkan menurut istilah (ilmu tajwid) pengertian waqaf adalah berhenti
sejenak ketika membaca suatu lafadz atau kalimat yang terdapat tanda waqaf
guna mengambil nafas untuk melanjutkan kembali bacaan ayat selanjutnya.
Selain waqaf, terdapat juga wasal. Wasal berarti terus dibaca atau
bersambung. Membaca Al-Qur’an dengan wasal artinya jika ada tanda baca
wasal, cara membacanya diteruskan atau disambung dengan kalimat
berikutnya. Tanda waqaf dan wasal ini sering disebut dengan nama tanda-
tanda waqaf.
B. Macam-Macam Wakaf
Ada 4 (empat) macam waqaf, yaitu :
2. Waqaf Kaaf ()َو َقْف ﻛﺎﻒ. (Waqaf yang wajar atau memadai).
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan suatu bacaan dengan
sempurna. Tidak terputus di tengah-tengah ayat atau bacaan, meskipun
sebenarnya ayat tersebut masih mempunyai kaitan dengan arti dan ayat
sesudahnya .
5
4. Waqaf Qabiih ()َو َقْف َﻗﺒْﻴﺢ. (Waqaf yang buruk)
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan secara tidak
sempurna. Atau berhenti di tengah-tengah ayat.
Usahakan untuk menghindarinya, karena ketika berhenti di sini,
lafadz dan arti yang kita jadikan waqaf tersebut masih berkaitan dengan
lafadz dan arti sesudahnya. Sehingga bisa membuat arti yang berbeda pula
pada suatu bacaan.
2. Waqaf Lazim tanda baca ( )مberarti "harus berhenti". Waqaf lazim juga
disebut waqaf tamm (sempurna), karena tanda waqaf ini menandakan
sempurnanya suatu kalimat. Jadi kalimat sebelumnya tidak ada
hubungannya dengan kalimat setelahnya. Contoh waqaf lazim terdapat
dalam surat Al-An’aam ayat 20 :
6
4. Waqaf Muraqabah/Mu'anaqah tanda waqaf (.’. .... .’.) artinya "berhenti
disalah satu tanda". Waqaf ini akan selalu muncul sebanyak dua kali, dan
kita harus berhenti disalah satu tanda waqah tersebut. Contoh Waqaf
Muraqabah / Mu'anaqah terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 2 :
7
3. Waqaf Murakh-khas tanda waqaf ( )صberarti "tidak berhenti". Selama
tidak menemukan alasan untuk berhenti atau kita kehabisan napas karena
panjangnya suatu ayat, maka kita meneruskan bacaan.
8
5. Jika di akhir kalimat, didahului bacaan mad ashli atau mad layyin (bacaan
mad yang huruf sebelumnya berharakat fathah) . Maka cara membacanya
dengan mematikan huruf yang terletak di akhir kalimat tersebut, dengan
dipanjangkan sedikit antara dua sampai empat harakat.
Contohnya: ِم ْن َخ ْو ٍف — َو ٱلَّص ۡي ِف — الَحِكْيُم — َيْش ُعُرْو َن
6. Ketika berhenti di akhir kalimat, tetapi huruf akhirnya berharakat fathah
tanwin (ً), maka cara mewaqafkan bacaan tersebut dengan membaca
harakat fathahnya saja sebanyak dua harakat. Sehingga ketika berhenti
bacaannya menjadi bacaan mad ‘iwadh.
Contohnya: Lafadz َاْفَو اًجاdibaca menjadi اْفَو اَج ا, kemudian lafadz َس َال
ًم اdibaca menjadi َس اَل َم ا
a. atau akhir suku kata terdiri dari huruf Hamzah berharakat fathah
tanwnn [ ]ًءdibaca fathah [ ]َء, seperti : َم اًءdibaca = َم اَئا
b. atau akhir suku kata terdiri dari Alif maqshurah dan sebelumnya
berharakat fathah tanwin [ ] ًـ ىdibaca fathah [ ]َـ ى, seperti :
ُمَس ًّمىdibaca = ُمَسَّم ى
7. Jika huruf terakhir bertasydid, maka dimatikan tanpa menghilangkan
fungsi tasydidnya, seperti : ِم ْنـُهَّنdibaca خَلَقُهَّن, ِم ْنـُهّْنdibaca َخ َلَقُهّْن
8. Hamzah di akhir kata yang ditulis di atas waw [ ] ؤdimatikan bila waqaf,
dan dibaca pendek bila washal, seperti : َيـَتـَفـَّيـُؤاdibaca َيـَتـَفـَّيـْأ
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Waqaf adalah salah satu hukum yang penting dipelajari dalam ilmu
tajwid, dengan mempelajari waqaf kita dapat mengetahui kapan dan dimana
kita harus berhenti sejenak dalam membaca ayat-ayat Al qur’an, pemahaman
yang minim dapat menyebabkan seseorang jatuh pada kesalahan ketika
membaca Al qur’an
B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam
penulis maupun penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan saran
dari pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca penulis ucapkan terima
kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ade Hanafi Abu Raudhah. (2010). Materi Praktis Tahsin Tilawah 4. Bandung:
Tar-Q Press.
11