Anda di halaman 1dari 13

Kelas XII IPA & IPS

Pertemuan ke-2

1. Perbedaan Waqaf, Saktah dan


Qath’u
2. Mengenal ayat-ayat Gharibah
Oleh :
Achmad Muhajir Rahman
1. Waqaf

Waqaf menurut bahasa ialah al-habs ‫ )) الـ َْح ْبس‬yang


artinya “Menahan”.
Sedangkan menurut Istilah, Waqaf ialah
“Memutuskan suara pada suatu kalimat dalam waktu
tertentu, kemudian mengambil nafas satu kali dengan
niat untuk memulai bacaan al-Quran”.
2. Saktah

Saktah menurut bahasa adalah al-man’u ( ‫ْم ْن ُع‬


َ‫)اَ ل‬
yang artinya ” Menahan “. Sementara menurut istilah
adalah menahan suara pada suatu kalimat tanpa
bernafas, dengan niat melanjutkan kembali bacaan.
Dengan kata lain saktah adalah “berhenti sejenak
tanpa bernafas kira-kira dua harakat”.
Contoh Saktah :
Di dalam al-Quran hanya terdapat pada 4 tempat:
• 1. Dalam surat al-Kahf ayat 1 :

‫َق ِيّ ًما‬ ‫سكتة‬ ‫ج َع ْل َل ّـَّ ٗـه ِع َو ًجا‬


ْ َ‫ي‬
• 2. dalam surat Yasin ayat 52 :

‫ٰه َذا‬ ‫سكتة‬ ‫ِم ْن َّم ْـر َق ِدنَا‬


• 3. dalam surat al-Qiyamah ayat 27:

‫اق‬
ٍ ‫َر‬ ‫سكتة‬ ‫َو ِقــيْ َل َم ْن‬
• 4. dalam surat al-Muthaffifin ayat 14:

‫ان‬
َ ‫َر‬ ‫سكتة‬‫كَلَّا بَ ْل‬
3. Qoth’u
Qoth’u menurut bahasa berarti “memutuskan bacaan”.
Sedangkan menurut Istilah adalah “memutuskan bacaan seketika
dengan tujuan untuk mengakhiri bacaan dan tidak niat untuk
melanjutkan lagi”.
Misalnya : seorang qari karena sebab-sebab tertentu seperti
sakit, berpindah tempat atau keperluan lain, boleh memutuskan
bacaan al-Qurannya. Namun jika hendak membaca al-Quran lagi.
Maka ia harus melafalkan isti’adzah sebagai tanda memulai bacaan
yang baru. Alasanya karena saat itu niatnya terputus.
Perbedaan antara Waqaf, Saktah dan Qath’u

Bacaan Suara Napas Niat Isti’adzah

Terputus Terputus Terputus Tidak Tidak perlu


Waqaf
terputus
Tidak
Tidak terputus Terputus terputus Tidak Tidak perlu
Saktah
terputus

Terputus Terputus Terputus Terputus Perlu


Qath’u
Ayat- ayat Gharibah

1. Tashil
Tashil menurut bahasa adalah “Ringan”
Menurut istilah “mengeluarkan suara antara hamzah dan alif” atau
dengan kata lain tashil adalah “membaca suara hamzah dengan suara
tidak jelas sehingga mirip “ha”.

Contoh : di dalam al-Quran hanya terdapat pada surat Fushshilat ayat

‫ـج ِم ّ ٌي‬
44 yaitu pada lafazh : َ ‫َء َاـ ْع‬ dibaca aha’jamiyyun.
2. Imalah

Imalah menurut bahasa adalah “miring”


Sedangkan menurut istilah adalah “menyondongkan
atau memiringkan suara fathah ke arah kasrah atau
suara alif ke ya. Di dalam al-Quran hanya terdapat
pada Surat Hud ayat 41 yaitu pada lafazh :

Contoh : ‫ىها‬
َ ‫ َم ْج ٰر‬dibaca Majre’haa..
3. Naql

Naql menurut bahasa adalah “Memindahkan”.

Menurut istilah “memindahkan harakat hamzah pada huruf


sebelumnya ketika dibaca tapi tidak dalam tulisan”.
Contoh : di dalam al-Quran hanya terdapat pada surat al-
Hujurat ayat 11 yaitu pada lafazh :

‫سلْاِ ْس ُم‬
‫ِبئْ َ ا‬ dibaca menjadi ِ‫ِبئْ َ ل‬
‫س ْس ُم‬
4. Isymam
Menurut bahasa Isymam adalah moncong atau
monyong.
Sedangkan menurut istilah adalah memonyongkan dua
bibir tanpa bersuara dan bernapas untuk mengiri huruf
yang bersukun sebagai isyarat dlammah.
Contoh : di dalam al-Quran hanya terdapat di surat
Yusuf ayat 11 yaitu pada lafazh :

‫اَل تَأ ْ َمنَّا‬


Cara membacanya : Tahan – Monyong – senyum –
lepas ke huruf nun.
5. Nun wiqayah
Nun Wiqayah menurut bahasa adalah nun yang harus dibaca
kasrah ketika tanwin bertemu hamzah washal agar tanwin tetap
terjaga.
Di dalam Mushaf al-Quran terbitan Indonesia ada tanda nun kecil
diantara tanwin dan Hamzah Washal.

Contoh : Surat al-A’raf ayat 164 :

‫َق ْو ًما ن ا لل ّ ٰ ُه‬ ‫َق ْو َم ا لل ّ ٰ ُه‬


‫ِن‬
6. Shifrul Mustadir

• Shifrul Mustadir adalah bulatan Sempurna yang


diletakkan diatas huruf Mad yang menunjukkan bahwa
mad tersebut tidak dibaca panjang. Baik ketika washal
ataupun waqaf. Di dalam Mushaf al-Quran standar
Indonesia terbaru ada (22) Tempat yang terdapat tanda
Shiful Mustadir.

‫َوَـمـلَا ْ ِ ِهـ‬
‫ئـــ‬
Contoh :
6. Shifrul Mustathil

Shifrul Mustathil adalah “bulatan lonjong tegak yang diletakkan


diatas huruf Mad. Mad tersebut tidak dibaca panjang ketika
washal, namun dibaca panjang ketika waqaf, baik ditengah
atau di akhir ayat . Di dalam Mushaf al-Quran standar
Indonesia terbaru ada (66 )Tempat yang terdapat tanda Shifrul
Mustathil yang terbagi menjadi dua : (61) terdapat pada lafazh
“ana” dan (5) lagi terdapat pada lafazh yang berbeda-beda

Contoh : َ ‫َو َ آـل َاـنـا ْ َع ِب ٌدـ َّم‬


‫اع َب ْد ُّتـْمـ‬

Anda mungkin juga menyukai