Anda di halaman 1dari 13

BAB 13

MENYUBURKAN KEBERSAMAAN
DENGAN TOLERANSI DAN
MENGHARGAI PERBEDAAN
Kelompok 6 :
1. Mega Ayu Safira (26)
2. Mauliyan Zahra Yuwana (25)
3. Adinda Puspa Rini (03)
4. Aurellita Tri Lestari (07)
5. Sinta Isti Ramadhani (39)
6. Yasmin Putri Wardana (40)
‫‪1. Mari Membaca Q.S. al-‬‬
‫‪hujurat/49:13‬‬
‫‪a. Q.S. al-hujurat/49:13‬‬

‫ُك‬ ‫ٰن‬ ‫ْل‬


‫َو َج َع ْم‬ ‫ى‬ ‫ٰث‬ ‫ْن‬‫ُا‬ ‫َّو‬ ‫ٍر‬ ‫َك‬ ‫َذ‬ ‫ْن‬ ‫ْم ِّم‬ ‫ُك‬ ‫ٰن‬ ‫ْق‬ ‫َل‬ ‫َخ‬ ‫ا‬ ‫َّن‬ ‫ِا‬ ‫ُس‬ ‫ا‬‫َّن‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َه‬ ‫ُّي‬‫َا‬ ‫ٰٓي‬
‫ْۗم‬ ‫ُك‬ ‫ٰق‬ ‫ْت‬‫َا‬ ‫ْن‬ ‫ُك‬ ‫ْك‬ ‫ۚا‬
‫ُش ُع ْو ًبا َّو َقَب ِٕىَل ِلَتَع اَر ْو ِاَّن َر َم ْم ِع َد ِهّٰللا ى ِاَّن‬
‫َا‬ ‫ُف‬ ‫ۤا‬
‫َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬
2. Memahami Tajwid tentang
Tanda Waqaf
Menurut bahasa, waqaf artinya
berhenti/menahan. Menurut istilah
ilmu tajwid, pengertian waqaf adalah
memutuskan suara di akhir kata untuk
bernapas sejenak dengan niat
meneruskan bacaan selanjutnya.
Waqaf dibedakan menjadi 5 macam
berikut ini:
a. Waqaf Lazim
Waqaf lazim artinya harus berhenti.
Ketika kalian membaca al-Qur’ān
kemudian menemukan waqaf lazim,
itu artinya pada tempat yang terdapat
tanda waqaf lazim tersebut harus
berhenti (waqaf) untuk mengambil
Tandanya ditandai napas, baru kemudian melanjutkan
dengan: bacaan. Waqaf lazim ini disebut juga
waqaf taam (waqaf sempurna). Jika
kamu menemukan tanda waqaf lazim
bacaan harus dihentikan sejenak untuk
mengambil napas, baru kemudian
dilanjutkan lagi.
b. Waqaf Jaiz
Ketika membaca al-Qur’ān dan
menemukan tanda waqaf jaiz, kalian
boleh berhenti (waqaf) atau
meneruskan bacaan (washal). Namun,
ada yang diutamakan waqaf (berhenti)
dan ada yang lebih diutamakan untuk
washal (terus). Oleh karena itu, waqaf
jaiz ini sendiri dibagi menjadi 3
macam, yaitu:
1) Jaiz Kafi
Ketika pembaca al-Qur’ān dan
menemukan waqaf Jaiz Kafi, ia boleh
waqaf dan boleh washal (diteruskan),
namun lebih diutamakan untuk waqaf
(berhenti).
2) Jaiz Tasawi
Ketika pembaca al-Qur’ān
menemukan waqaf (Jaiz tasawi), boleh
waqaf (berhenti) maupun washal
(diteruskan), hukumnya sama, tidak
ada yang lebih utama.
3) Jaiz Hasan
Ketika pembaca al-Qur’ān
menemukan waqaf J±iz hasan maka ia
boleh membaca waqaf (berhenti)
maupun washal (diteruskan), tetapi
membaca washal lebih utama.
c. Waqaf Muraqabah
/ Mu’anaqah

Apabila pembaca al-Qur’ān


menemukan tanda waqaf muraqabah/
mu’anaqah, pembaca itu harus
berhenti pada salah satu tanda
waqafnya. Tanda waqaf-nya
adalah . . . .. . . . . (titik tiga yang
terletak pada dua tempat)
d. Waqaf Mamnu’
Waqaf mamnu’ maksudnya dilarang berhenti pada tempat
yang terdapat tanda waqaf ini. Pada tempat tersebut, dilarang
berhenti karena masih terdapat keterkaitan makna antara
kalimat yang dibaca dan kalimat berikutnya, sehingga terjadi
perubahan makna apabila terputus dalam membacanya.
e. Saktah
Apabila pembaca al-Qur’ān mendapati tanda waqaf saktah,
ia harus berhenti sejenak, tetapi jangan mengambil napas.
3. Memahami Kandungan Q.S. al-
hujurat/49:13
Q.S. al-hujurat/13 ini mengandung pesan yang luar biasa,
yakni kita diajarkan untuk tidak membeda-bedakan orang
lain berdasarkan kekayaan, warna kulit, ras, suku bangsa,
dan perbedaan fisik lainnya. Akan tetapi, kita diajarkan
untuk menjadi orang yang mulia di sisi Allah berdasarkan
ketakwaan kita. Kita juga diperintahkan untuk saling
mengenal berbagai jenis dan karakter manusia agar mampu
memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kemuliaan seseorang diukur dari ketakwaannya kepada


Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai