Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM

QIR’AH & IBADAH

Tanda Waqaf
(PENGERTIAN DAN PEMBAGIANNYA)

KELOMPOK 5
Rafi Bigin Widiatmoko 11200510000142
Ramadhani Firdaus 11200510000145
Rani Mahadewi 11200510000146
Rizky Hamdani 11200510000148
Reysa Adam Maulana Hadi 11200510000149
Pengertian Tanda Waqaf
• Dari segi Bahasa waqaf berasal dari Bahasa Arab yakni waqafa, waqifu, waqfan dari kata waqfan atau waqf
berat diucapkan di lidah maka menjadi waqaf untuk memudahkan bacaan, bahkan dalam Bahasa Indonesia
menjadi waqaf. Dalam kamus Bahasa Arab juga diartikan berdiri setelah duduk, berhenti setelah berjalan,
dan seterusnya. Jadi dalam bahasa waqaf sama dengan stop atau berhenti setelah berjalan.
• Maksud waqaf disini adalah berhenti atau memutuskan suara bacaan pada akhir kata, akhir kalimat, atau
akhir ayat, karena keterbatasan kekuatan Panjang dan pendek napas seseorang atau dengan sengaja berhenti
karena ada tanda waqaf. Dari pengertian ini jelas bahwa waqaf adalah menghentikan suara bacaan akhir
kata, akhir kalimat, atau akhir ayat. Penghentian ini disebabkan dua hal yaitu:
• Tidak kuat nafas Nafas manusia berbeda-beda Panjang pendeknya, maka pembaca terkadang tidak kuat
anjang nafasnya ketika membaca ayat yang Panjang atau memang nafasnya pendek.
• Ada tanda waqaf Tanda waqaf artinya huruf-huruf tertentu yang dijadikan petunjuk baik atau tidaknya
berhenti pada suatu kata karena menyangkut konteks arti ayat

2
Macam-Macam Waqaf
Para ulama ahli tajwid membagi macam-macam waqaf ada empat yaitu sebagai berikut:
1) Waqaf Ikhtibari
• Yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan oleh seorang ustadz dalam proses
menguji muridnya, hal ini hokumnya boleh.
2) Waqaf Intizhari ,
• Yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan khusus dalam proses belajar
mengajar Al- Quran, hal ini dilakukan dalam rangka untuk menguasai cara membacanya dan
hukumnya boleh.
3) Waqaf Idhthirari
• Yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yangdilakukan dalam keadaan darurat, atau
terpaksa, atau tidak sengaja karena kehabisan nafas, lupa, bersin, batuk, menguap, menjawab
salam, dan sebagainya. Hal ini hukumnya boleh.
4) Waqaf Ikhtiyari
• Waqaf ini disebut juga dengan waqaf ijtihadi, yaitu berhenti sesuai dengan pilihan sendiri. Hal
ini hanya dapat dikuasai oleh orang yang memahami kaidah Bahasa arab.

3
Jenis – Jenis Waqaf
Dalam belajar mengenai waqaf ini terdapat pula jenis-jenis waqaf. Jenis waqaf ini ada empat:
1. Waqaf Taamm (?‫)وقَ ْفت???ام‬.
َ
• Waqaf yang sempurna. Disebut demikian karena memberhentikan suatu bacaan secara sempurna, tidak terputus di tengah – tengah ayat
atau bacaan. Sehingga tidak mempengaruhi makna dari suatu ayat yang tengah dibaca. Karena tempat berhentinya tidak berkaitan
dengan ayat atau makna sebelum atau sesudahnya.

2. Waqaf Kaaf (‫)وقَ ْفﻛﺎﻒ‬.
َ
• Waqaf yang wajar alias pas. Disebut demikian karena memberhentikan suatu bacaan dengan sempurna. Tidak terputus di tengah-
tengah ayat atau bacaan. Tetapi sebenarnya ayat tersebut masih mempunyai kaitan dengan arti dan ayat sesudahnya .
 
3. Waqaf Hasan (‫) َوقَ ْفﺣﺴﻦ‬.
• Waqaf yang baik. Disebut demikian karena memberhentikan bacaan tanpa mempengaruhi dari arti dan ayat sesudahnya. Namun,
secara bacaan ayat tersebut masih berkaitan dengan ayat sesudahnya.
 
4. Waqaf Qabiih (‫فَﺒﻴْﺢ‬
‫) َوقَ ْ ﻗ‬.
• Waqaf yang buruk. Memberhentikan bacaan secara tidak sempurna. Atau berhenti di tengah-tengah ayat. Usahakan untuk menghindari
waqaf ini, karena ketika berhenti di sini, lafadz dan arti yang kita jadikan waqaf tersebut masih berkaitan dengan lafadz dan arti
sesudahnya. Sehingga bisa membuat arti yang berbeda pula pada suatu bacaan.

4
Hukum Bacaan Waqaf
• Hukum bacaan waqaf dalam al-Qur’an ini ada dari enam macam:
• 1. Ketika berhenti di akhir kalimat yang berharakat sukun (mati), maka ketika berhenti atau
waqaf, dalam membacanya tidak ada perubahan sama sekali. Contohnya:
• ْ ‫ فَ َح ِّد‬  —  ْ‫ فَارْ غَب‬  (tetap dibaca a’maalahum, fahaddits – dan farghab )
‫ اَ ْع َمالَهُ ْم‬ —  ‫ث‬

• 2. Ketika kita berhenti atau waqaf pada suatu kalimat, yang akhir kalimat tersebut tidak
berharakat sukun (mati) alias hidup. Baik berharakat fathah ( َ ), kasrah (ِ), dan dhammah (ُ ).
Maka huruf terakhir yang ada pada kalimat tersebut dibaca sukun (mati). Contohnya:
• Lafadz  ‫( ْ لبَا??لَ ِد‬al-baladi) dibaca menjadi ‫( ْلبَا??لَ ْد‬al-balad),  lafadz ‫( َخلَ َق‬Khalaqa) dibaca menjadi‫ َخلَ ْق‬ 
(khalaq). 

• 3. Ketika berhenti atau waqaf yang kalimatnya punya akhiran ta’ marbuthah (‫ة‬  ), baik letaknya
di tengah ataupun di akhir kalimat. Maka, membacanya adalah dengan mengganti huruf ta’
marbuthah (‫ ) ة‬tersebut dengan huruf ha’ (‫ ) ْه‬yang dibaca sukun (mati). Contohnya:
• Kata ‫ — جنّ ٌة‬ ‫ار َع ُة‬
ِ ??‫ لقَا‬ – ٌ‫ أ? ِخ َرة‬  dibaca menjadi ?‫ — َجنَّ ْه‬ ?‫ار َعه‬
ِ ??‫ه? — لقَا‬ ْ ‫ أ? ِخ َر‬.

5
4. Ketika berhenti atau waqaf pada akhir kalimat, tetapi huruf sebelum waqaf tersebut berharakat (hidup), baik
fathah, kasrah maupun dhammah. Untuk membacanya, maka dua huruf yang terletak pada akhir kalimat tersebut
dibaca sukun semuanya. Atau dengan membunyikan semua huruf tersebut, tapi huruf yang terakhir dibaca suara
yang pelan. Contohnya:
ْ ???‫ب‬ ِ dibaca menjadi ‫ب???ا??لهَ? ْز ْل‬
Lafadz ‫ا??لهَ? ْز ِل‬ ْ ِ atau ‫ا??لهَ? ْز ِل‬
ْ ???‫ب‬  َّ ‫ َا??ل‬dibaca
ِ ‫ص ْد‬
ِ (tapi harakat huruf lam dibaca pelan),  Lafadz ‫ع‬
menjadi ‫ص ْد ْع‬ َّ ‫ َا??ل‬atau  ‫ع‬ َّ ‫( َا??ل‬tapi harakat huruf ‘ain dibaca pelan)
ِ ‫ص ْد‬

5. Ketika berhenti pada akhir kalimat, tapi sebelumnya ada bacaan mad ashli atau mad layyin (bacaan mad yang
huruf sebelumnya berharakat fathah) . Maka cara membaca kalimat tersebut adalah dengan mematikan huruf yang
terletak di akhir kalimat tersebut, dengan dipanjangkan sedikit antara dua sampai empat harakat.
Contohnya:‫ َي?? ْش ُع?ر ُْو َن‬ — ?‫ ا??ل َح ِك ْي ُم‬ —‫ َوٱ??لص َّۡي ِف‬ —‫ِمْن ?َخ ْو? ٍف‬

6. Ketika berhenti di akhir kalimat, tetapi huruf akhirnya berharakat fathah tanwin ( ً  ), maka cara memberhentikan
bacaan tersebut adalah membaca harakat fathahnya saja sebanyak dua harakat. Sehingga ketika berhenti bacaannya
menjadi bacaan mad ‘iwadh.
Contohnya:  Lafadz   ‫ اَ? ْف َوا?جًا‬  dibaca menjadi  ‫ا? ْف َوا? َجا‬   , kemudian lafadz  ‫س?? َال ًما‬  
َ dibaca menjadi  ‫َس ?اَل َما‬

6
No. Tanda Waqaf Nama Waqaf Keterangan Singkat

1 ‫م‬ ِ ‫( و ْقف‬waqaf laazim)


‫الزم‬ Sangat diutamakan untuk berhenti

Dibolehkan untuk berhenti, juga  dibolehkan


2 ‫ج‬ ‫( وقف جائز‬waqaf jaaiz)
untuk terus melanjutkan bacaan

3 ‫قف‬ ّ‫ وقف مستحب‬ (waqaf mustahabb) Di sini boleh berhenti

4 ‫ال‬ ‫‘ ( عدم الوقف‬adamul waqfi) Tidak dibolehkan untuk berhenti

5 ‫ط‬ ‫ وقف مطلق‬ (waqaf muthlaq) Diharuskan  berhenti

Berhenti sebentar tanpa  mengambil nafas dan


6 ‫س‬ ‫( سكتة‬ saktah)
melanjutkan bacaan

Berhentilah pada salah satu tanda waqaf ini,


7 .’.   .….    .’. ‫( وقف معانقة‬ waqaf mu’aanaqah)
jangan pada kedua-duanya
Boleh berhenti, tetapi lebih baik meneruskan
8 ‫ق‬ ‫ قيل عليه الوقف‬ (qiila ‘alaihil waqfu) bacaan (washal), karena telah berhenti pada
waqaf sebelumnya
Boleh untuk berhenti, tapi lebih baik untuk
9 ‫ز‬ ‫( وقف مجوّز‬ waqaf mujawwaz)
diteruskan (washal)
Lebih baik untuk meneruskan bacaan (washal),
10 ‫صلى‬ ‫( وصل االولى‬ washal aulaa)
daripada berhenti

11 ‫قلى‬ ‫( وق?ف االولى‬ waqaf aulaa) Lebih baik untuk berhenti, daripada diteruskan

Tanda berhenti yang terletak pada  akhir ayat


12 ‫ء‬/‫ع‬ ‫( وقف اخير سورة‬waqaf akhir surah)
(satu ruku’) atau akhir surat 7
Kesimpulan

• Waqaf berasal dari waqafa, waqifu, waqfan, dari kata waqfan/waqf berat diucapkan di lidah maka menjadi waqaf
untuk memudahkan bacaan.
• Jadi waqaf adalah berhenti atau memutuskan suara bacaan pada akhir kata, kalimat, atau ayat, karena keterbatasan
kekuatan panjang dan pendek napas seseorang.
• Waqaf terbagi menjadi 4 macam, yaitu waqaf ikhtibari, waqaf intizhari, waqaf idhtirari, waqaf iktiyari. Jenisnya
juga ada 4 yaitu, waqaf taamm, waqaf kaaf, waqaf hasan, waqaf qabiih.
• Hukum bacaan waqaf terdapat 6 macam yaitu, berhenti di akhir kalimat yang berharakat sukun ( mati ), berhenti
pada akhir kalimat yang tidak sukun ( hidup ), berhenti di kalimat berakhiran ta'marbuthah, di akhir kalimat
sebelum ada bacaan mad layyin, dan berhenti tetapi di huruf akhir berharakat fathah tanwin .

8
Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai