Anda di halaman 1dari 9

WAQAF DAN PEMBAGIANNYA

Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur an

OLEH: KELOMPOK XI
 Kenanga Tania
 Khairuddin
 Muhammad Qudrat Sembiring
 Roudhotul Jannah Siregar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2017
A. Latar Belakang

Tajwid adalah melafalkan huruf-huruf Alquran sesuai dengan makhroj


dan sifatnya serta memenuhi hukum bacaannya. Kaidah tajwid yang
dirumuskan dibatasi pada kaidah tajwid elementer, yaitu mad, idghom, iqlab,
ikhfa, izhar, ghunnah ketika bacaan wakaf. Kaidah-kaidah tajwid lainnya
seperti bacaan imalah, ismam, tashil, saktah, tafkhim, tarqiq, lafzul jalalah,
dan qolqalah tidak dimuat di dalam ini. Hal ini karena bacaan-bacaan tersebut
sifatnya spesifik memerlukan bimbingan khusus dari guru.

B. Pengertian Waqaf

Dari segi Bahasa waqaf berasal dari Bahasa Arab yakni waqafa, waqifu,
waqfan dari kata waqfan atau waqf berat diucapkan di lidah maka menjadi
waqaf untuk memudahkan bacaan, bahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi
waqaf.1 Dalam kamus Bahasa Arab juga diartikan berdiri setelah duduk,
berhenti setelah berjalan, dan seterusnya. Jadi dalam bahasa waqaf sama
dengan stop atau berhenti setelah berjalan.2Maksud waqaf disini adalah
berhenti atau memutuskan suara bacaan pada akhir kata, akhir kalimat, atau
akhir ayat, karena keterbatasan kekuatan Panjang dan pendek napas
seseorang atau dengan sengaja berhenti karena ada tanda waqaf. Dari
pengertian ini jelas bahwa waqaf adalah menghentikan suara bacaan akhir
kata, akhir kalimat, atau akhir ayat. Penghentian ini disebabkan dua hal yaitu:

1. Tidak kuat nafas

Nafas manusia berbeda-beda Panjang pendeknya, maka pembaca


terkadang tidak kuat anjang nafasnya ketika membaca ayat yang Panjang
atau memang nafasnya pendek.

2. Ada tanda waqaf

Tanda waqaf artinya huruf-huruf tertentu yang dijadikan petunjuk baik atau
tidaknya berhenti pada suatu kata karena menyangkut konteks arti ayat

Abdul Majid Khon, Praktikum Qira at. (Jakarta: Amzah. 2008) Hal. 72
1

Ahmad Muzzammil, Panduan Tahsin Tilawah Kajian Ilmu Tajwid Semester I. (Jakarta: Ma had
2

Qur an Nurul Hikmah. 2009) Hal. 12

Waqaf | 1
tersebut, apakah artinya masih berkaitan dengan kalimat sebelumnya atau
tidak, apakah sudah pada kalimat sempurna atau belum sempurna (dalam
kalimat Bahasa Indonesia sudah sampai titik atau koma).

C. Macam – macam Waqaf

Para ulama ahli tajwid membagi macam-macam waqaf ada empat yaitu
sebagai berikut:

1) Waqaf Ikhtibari,yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang


dilakukan oleh seorang ustadz dalam proses menguji muridnya, hal ini
hokumnya boleh.

2) Waqaf Intizhari ,yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang
dilakukan khusus dalam proses belajar mengajar Al- Quran, hal ini
dilakukan dalam rangka untuk menguasai cara membacanya dan
hukumnya boleh.

3) Waqaf Idhthirari, yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang
dilakukan dalam keadaan darurat, atau terpaksa, atau tidak sengaja
karena kehabisan nafas, lupa, bersin, batuk, menguap, menjawab
salam, dan sebagainya. Hal ini hukumnya boleh.

4) Waqaf Ikhtiyari, waqaf ini disebut juga dengan waqaf ijtihadi, yaitu
berhenti sesuai dengan pilihan sendiri. Hal ini hanya dapat dikuasai
oleh orang yang memahami kaidah Bahasa arab.3

Karena memilih sendiri tempat- tempat yang dijadikan sebagai tempat


berhenti, maka waqaf ikhtiyari bisa terjadi empat kemungkinan.

1. Waqaf tamm(waqaf sempurna), Yaitu waqaf pada akhir kalimat


yang sempurna, yakni kalimat yang sudah tidak mempunyai kaitan
dengan kalimat berikutnya baik lafal maupun maknanya. Misalnya
secara umum terselesainya suatu kisah atau suatu permasalahan
kemudian bergantian pada kisah baru atau permasalahan yang
baru.

3
Abdul Aziz, Pedoman Dauroh Al-QUr an. ( Jakarta: Markaz Al-Qur an. 2014) Hal. 150

Waqaf | 2
฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀

Ayat yang pertama merupakan pemujaan terhadap Allah, dan ayat


yang kedua merupakan ungkapan kominikasi dengan Allah.

2. Waqaf kafi (waqaf cukup), Yaitu waqaf pada akhir kalimat yang
sempurna, tetapi masih ada kaitannya dengan kalimat setelahnya
dari segi makna. Pada umumnya waqaf pada setiap akhir ayat,
kecuali pada ayat-ayat tertentu yang masih berkaitan dengan ayat
berikutnya.

฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀
฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀

Berhenti pada kata ‫ن‬


َ ‫ ﻻَ ُْﺆ ِ ُﻮ‬sebuah ungkapan yang sempurna,
perkataan selanjutnya masih terkait dengan sebelumnya namun
dari segi lafaz merupakan kata yang baru

3. Waqaf hassan(waqaf baik), Ialah wakaf yang kalimatnya sudah


sempurna, akan tetapi masih ada kaitannya dengan kalimat
berikutnya dari segi lafal dan makna, misalnya:

฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀

Seandainya seseorang mewaqafkan pada alhamdulillah saja


maknanya sempurna: segala puji bagi Allah tetapi masih ada
kaitannya dengan kalimat berikutnya baik dari segi lafal maupun
dari segi makna yaitu kalimat rabb al-alamin: Tuhan sekalian ala
m . Jadi waqaf ditengah ayat seperti ini masuk waqaf hasan.

4. Waqaf qabih(waqaf tidak baik), Artinya waqaf pada kalimat yang


belum sempurna, karena belum dapat dipahami artinya atau bisa
menimbulkan salah arti apabila diwaqafkan.4 Misalnya mewaqafkan
ayat 4 saja dalam surah al-Maun (107) tanpa dilanjutkan pada ayat
5

฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀

Abdul Majid Khon, Prakikum Qira at. (Jakarta: Amzah. 2008) Hal. 74
4

Waqaf | 3
maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat.

Waqaf pada kalimat ini sekalipun pada akhir ayat tidak baik (qabih),
bahkan haram kalua disengaja menurut sebagian ulama karena
maknanya menjadi rusak yang sangat fatal. Maka harus diwasalkan
pada ayat berikutnya 5:

฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat. Yaitu orang-orang


yang lalai dari shalatnya.5

D. Tanda - tanda Waqaf

Untuk membantu waqaf yang baik pada suatu kata atau kalimat dalam
Alquran, para ulama telah merumuskan tanda-tanda waqaf sebagai berikut:6

No. Tanda Singkatan Arti dan contoh


Waqaf

1 ‫م‬ ‫ﻻَزِْم‬ Lazim artinya harus, maksudnya harus


berhenti atau lebih utama waqaf dari
pada di washalkan (disambungkan/ tidak
waqaf). Contoh waqaf ini sebagaimana
dalam surah Al- An am (6): 36:

฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀


฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

2 ‫ط‬ ْ َ ْ‫ُ ﻄ‬ Muthlaq, maksudnya lebih baik waqaf


dari pada washal (sabung). Contohnya
sebagaimana dalam surah Al-Hajj(22):17:

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀


฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀ ฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀
฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀

QS. Al-Maun: 4-5


5

Sa dulloh, Mahir Tajwid Metode Qur ani Lancar Ngaji Tanpa Guru. (Yogyakarta: Mutiara
6

Media. 2010) Hal. 19

Waqaf | 4
3 ‫ج‬ ‫َﺎِء ْز‬ Jaiz artinya boleh berhenti / waqaf dan
boleh terus / washal. Misalnya dalam
surah Al- Baqarah (2): 19 :

฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀


฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀

4 ‫ﻒ‬ ‫ﻒ‬
ْ ِ Qif, artinya berhentilah, bentuk perintah(
fi il amar ) dari kata Tentunya lebih baik
waqaf dari pada washal terus. Misalnya
dalam surah Ali Imran (3): 106:

฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀


฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

5 ‫ﻰ‬ ‫َا َْﻮ ُْﻔَﺄْو َﻰ‬ AL- Waqf Aula artinya waqaf lebih utama
dari pada washal. Misalnya pada surah
Ali Imran (3) : 108:

฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀


฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀

6 ‫ﻰ‬ ‫َا َْﻮ ْ َُﺄْو َﻰ‬ Al- Washl Aula artinya washal tidak
berhenti lebih utama misalnya dalam
surah Muhammad ( 47): 10:

฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀


฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

7 ‫ز‬ ‫ُ ََّﻮْز‬ Mujawwaz artinya diperbolehkan


berhenti, tetapi seandainya washal lebih
baik, misalnya dalam surah Al- Maidah
(5) : 5

฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀


฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀

Waqaf | 5
฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀

8 ‫ص‬ ْ ‫ﺧ‬
َّ ‫َُﺮ‬ Murakhkhash artinya di beri kemurahan
(dispensasi) bagi yang ingin
mewaqafkan , tetapi washal lebih baik,
misalnya dalam surah Al- Maidah (5) : 5

฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀


฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀
฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀

9 ‫ق‬ ْ َ َ‫ِ ْ َ ﻮ‬
‫ﻒ‬ Qila Waqaf artinya dikatakan (sebagian
ulama) atau pendapat sebagian ulama
waqaf, tentunya washal lebih utama,
misalnya dalam surah Al- Hajj (22): 17:

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀


฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀ ฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀
฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀

10 ‫ﻻ‬ ‫ﻻََو ْﻔُِﻔ ِْﻪ‬ La Waqfa Fihi artinya tidak ada waqaf,
artinya washal lebih baik walaupun pada
akhir ayat, misalnya surah Al- Baqarah (2)
:5

฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀


฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

11 ⸫-⸫ ‫َُﻌﺎ َ َْﺔ‬ Mu anaqah artinya berpelukan, adapun


yang dimaksud mu anaqah ( berhenti )
adalah waqaf ( berhenti ) salah satu

Waqaf | 6
tempat titik saja.Kalau sudah waqaf (
berhenti ) pada titik yang pertama maka
tidak kedua washal, begitu juga
sebaliknya. Misalnya dalam surah Al-
Baqarah (2): 2

฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀


฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

12 ‫ع‬ َ ْ‫ُر ُﻮ‬


‫ع‬ Tanda ruku nya nabi SAW setelah
membaca beberapa ayat alquran dalam
shalat. Biasanya huruf ain ini ditulis
dipinggir mushaf.

13 ‫ء‬ ‫َ َْﺮْء‬ Tempat akhir bacaan, karena telah


sampai pada akhir pembahasan atau
akhir riwayat dan biasanya bertepatan
pada tanda ain diatas. Jadi keduanya
secara beriringan. Misalnya Al – Baqarah
(2): 7

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀


฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀

14 ‫ك‬ ْ َ ‫ﻄﺎ ِ ٌ ِ َﺎ‬


َ ُ َ ِ ‫ََﺬ‬ Artinya, ini sesuai dengan waqaf

‫ََﻬﺎ‬ sebelumnya. Maksudnya mengikuti


waqaf sebelumnya jika sebelumnya
waqaf lazim berarti sama.

15 ‫ﺳ ﺘﻪ‬ Saktah membacanya berhenti sebentar


tanpa mengambil napas. Misalnya
Al-Yasin (36): 52

฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀


฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀ ฀฀฀฀฀
฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

E. Kesimpulan

Waqaf | 7
Dari segi Bahasa waqaf berasal dari Bahasa Arab yakni waqafa, waqifu,
waqfan dari kata waqfan atau waqf berat diucapkan di lidah maka menjadi
waqaf untuk memudahkan bacaan, bahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi
waqaf. Dalam kamus Bahasa Arab juga diartikan berdiri setelah duduk,
berhenti setelah berjalan, dan seterusnya. Jadi dalam bahasa waqaf sama
dengan stop atau berhenti setelah berjalan.

Maksud waqaf disini adalah berhenti atau memutuskan suara bacaan pada
akhir kata, akhir kalimat, atau akhir ayat, karena keterbatasan kekuatan
Panjang dan pendek napas seseorang atau dengan sengaja berhenti karena
ada tanda waqaf. Dari pengertian ini jelas bahwa waqaf adalah menghentikan
suara bacaan akhir kata, akhir kalimat, atau akhir ayat.

F. Daftar Pustaka

Departement Agama. 2007. Pedoman Tajwid Transliterasi Al-Qur an (PTTQ).


Jakarta: Depag.

Khon, Abdul Majid. 2008. Praktikum Qira at. Jakarta: Amzah.

Muzzammil, Ahmad. 2009. Panduan Tahsin Tilawah Kajian Ilmu Tajwid


Semester I.

Jakarta: Ma had Qur an Nurul Hikmah.

Rouf, Abdul Aziz Abdur. 2014. Pedaman Dauroh Al-Qur an Kajian Ilmu Tajwid
Disusun Secara Aplikatif. Jakarta: Markaz Al-Qur an.

Sa dulloh. 2010. Mahir Tajwid Metode Qur ani lancar ngaji tanpa guru.
Yogyakarta:

Mutiara Media.

Waqaf | 8

Anda mungkin juga menyukai