Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUKUM BACAAN WAQAF

Dosen pengampu :

Sugianto,M.Pd

Disusun Oleh :

Diah Apriani :2011030037


Durotul Alwiyah :2011030288
Ema Maulida :2011030058
Erfina siti Aisyah :2011030060

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1442 H / 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT, yang
telahmemberikan rahmat dan hidayat nya kepada penulis, sehingga dengan rahmat dan
hidayah nya itu penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul,’’Hukum Bacaan
Waqaf’’ Selanjutnya salawat beriring salam, penulis kirimkan buat nabi Muhammad SAW,
sebagai pimpinan umat manusia, yang telah meninggalkan dua pedoman hidup bagi manusia
yaitu Alquran dan Sunah.
Dalam pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari berbagai kesulitan karena
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki, namun berkat petunjuk Allah SWT,
motivasi, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara
tidak lansung, dengan izin Allah SWT, tugas makalah ini dapat di selesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritikan kepada pembaca demi kesempurnaan makalah ini
untuk masa yang akan datang, semoga makalah ini ada manfaat nya.
Wassalamualaikum wr.wb

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................2


DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................5
2.1 Pengertian dan jenis Waqaf ................................................................................5
2.2 Macam-Macam Waqaf........................................................................................5
2.3 Tanda-Tanda Waqaf............................................................................................6
2.4 Cara Berwaqaf ....................................................................................................6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................8
3.2 Saran ...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia fitrahnya untuk beribadah kepada Tuhan, Salah satu beribadah kepada Tuhan
adalah dengan membaca ayat suci Al qur’an, dengan menbacaalquran dengan tajwid dan
makhraj yang benar akan bernilai pahala di sisi Tuhan. Di sini penulis akan mencoba
memberikan uraian dari salah satu cara membaca Al qur’an yaitu waqaf. Waqaf dari
sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah
menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk
bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.
Mengetahui waqaf merupakan hal yang penting, waqaf telah menjadi agenda
pembicaraan para ulama dari dahulu hingga saat ini, sebab akan berimplikasi terhadap
penafsiran al Qur’an. Dengan memperhatikan waqaf di dalam membaca al Qur’an akan
kelihatan ketepatan makna ayat-ayat al Qur’an. Oleh karenanya, tanda waqaf adalah
laksana ‘kompas’ penentu arah kemana harus dituju.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan jenis waqaf ?
2. Apa saja macam-macam waqaf?
3. Apa saja tanda-tanda dari waqaf ?
4. Apa saja cara-cara berwaqaf ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui arti dan jenis – jenis waqaf
2. Mengetahui macam-macam waqaf
3. Mengetahui tanda – tanda waqaf
4. Mengetahui cara – cara berwaqaf.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis Waqaf


1. Pengertian Waqaf
Waqof secara bahasa berarti mencegah (‫)الكف‬. Sedang menurut isltilah hukum tajwid,
waqof adalah memutus suara ketika berada di akhir kalimat sekiranya berhenti untuk
bernafas. Jika berhentinya tanpa disertai nafas, maka dinamakan ‘saktah’. 1 Secara
lughawi (arti bahasa) waqaf berarti berhenti atau menahan gerakan. Sedang
dalam pengertian ilmu tajwid waqaf adalah memutuskan suara di akhir kata
untuk bernafas sejenak dengan niat meneruskan bacaan selanjutnya. Dengan
mudah dapat dipahami bahwa waqaf adalah berhenti dari suatu bacaan al-Quran
untuk meneruskan bacaan selanjutnya.

2. Jenis Waqof
Terdapat empat jenis waqaf yaitu:
a. ‫( ّﺗﺂ‬taamm) waqaf sempurna, yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu
bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau
bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki
kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya.
b. ‫( ﻛﺎﻒ‬kaaf) waqaf memadai yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu
bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun
ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya.
c. ‫( ﺣﺴﻦ‬hasan) waqaf baik yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa memengaruhi
makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya.
d. ‫( ﻗﺒﻴﺢ‬qabiih) waqaf buruk yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak
sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus
dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya
dengan bacaan yang lain. 2

2.2 Macam-Macam Waqaf


Para ulama ahli tajwid membagi macam-macam waqaf ada empat yaitu sebagai
berikut
1. Waqaf Ikhtibari,yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan
oleh seorang ustadz dalam proses menguji muridnya, hal ini hukumnya boleh.
2. Waqaf Intizhari ,yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan
khusus dalam proses belajar mengajar Al- Quran, hal ini dilakukan dalam
rangka untuk menguasai cara membacanya dan hukumnya boleh.

1 Sholahuddin hamid, study ulumul qur’an, intimedia Cipta Nusantara, Jakarta, hal 272
2 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil al-qur’an, Metode Maisura, Institut PTIQ,jakarta, hal 32

5
3. Waqaf Idhthirari, yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang
dilakukan dalam keadaan darurat, atau terpaksa, atau tidak sengaja karena kehabisan
nafas, lupa, bersin, batuk, menguap, menjawabsalam, dan sebagainya.
4. Waqaf Ikhtiyari, waqaf ini disebut juga dengan waqaf ijtihadi, yaitu berhenti

2.3 Tanda-Tanda Waqaf


tanda-tanda waqaf sebagai berikut3
no Tanda Makna Maksud Hukum
1 ‫م‬ Lazim Lazim Lebih utama waqaf
2 ‫ط‬ Mutlak Tanpa ada qoyyid Lebih utama waqaf
3 ‫ط‬ Jaiz Boleh Lebih baik waqaf
4 ‫قف‬ Mustahab Waqoflah Lebih utama waqaf
5 ‫قلى‬ Waqf awlaa Waqaf lebih utama Lebih utama waqaf
6 ‫ز‬ Mujawwas Dibolehkan Lebih utama washol
7 ‫ص‬ Murakhas Dimurahkan Lebih utama washol
8 ‫صلى‬ Al-waslawlaa Washol lebih Lebih utama washol
utama
9 ‫ق‬ Qeelaayahilwaqt Pendapat Lebih baik washol
diwaqafkan
10 ‫ال‬ Laa waqt Jangan waqaf Lebih utama washol
11 ... ... Mu’anaqah Rangkulan Boleh waqaf pada salah
satunya dan tidak boleh
waqaf pada keduanya
12 ‫ﺼﻞ‬ Qad yoosalu Kadang kala boleh Lebih utama waqaf
diwasalkan
13 ‫قﻴف‬ Qif Waqaflah Lebih utama waqaf
14 ‫ﺳﮑﺘﻪ‬ Saktah waqaflah Berhenti seketika tanpa
mengambil nafas

2.4 Cara Berwaqaf


1. Apabila huruf terakhir berharakat sukun, maka cara melafazhkannya tetap tanpa ada
perubahan.
2. Jika huruf terakhir merupakan huruf hidup, atau tidak berharakat sukun, maka
membacanya dengan menyukunkan huruf tersebut.
3. Apabila katanya berakhiran tamarbutan ( ‫) ة‬, maka ketika disukunkan berubah
lafazhnya menjadi Hha (‫)ﻫ‬.
4. Jika katanya berakhiran dengan huruf hidup dan huruf sebelumnya berharkat sukun
maka huruf terakhirnya ( huruf hidup tersebut ) disukunkan dengan melafazhkan
sebagian hurufnya saja.

3 Ahmad muthohir bin abdur rohman al muroqy, tuhfatul athfal, thoha putra, semarang, hal 30

6
5. Jika katanya berakhiran dengan huruf hidup dan huruf sebelumnya adalah huruf mad
atau liin maka huruf terakhirnnyadisukunkan dengan memanjangkan lafazh huruf
maadnya
6. Apabila huruf terakhir berharkat tanwin fathah, maka tanwin berubah menjadi fathah
dan dibaca dua harkat.
7. Jika huruf terakhir bertasydid, maka huruf tersebut disukunkan dengan tidak
menghilangkan lafazh tastdidnya.
8. Apabila huruf terakhir berupa alif ta’nismaqshuran atau fi’ilmadlhi bina’ naqish yang
diakhiri huruf ya’ maka di baca fathah dengan panjang dua harkat.4

4 Ahmad Fathoni,petunjuk praktis tahsin tartil Al-Qur’an, metode Maisura, Institut PTIQ, Jakarta

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa Waqaf adalah
salah satu hukum yang penting dipelajari dalam ilmu tajwid, dengan mempelajari waqaf
kita dapat mengetahui kapan dan dimana kita harus berhenti sejenak dalam membaca
ayat-ayat Al qur’an, pemahaman yang minim dapat menyebabkan seseorang jatuh pada
kesalahan ketika membaca Al qur’an. Tidak ditemukan dalam al Qur’an waqof yang
hukumnya wajib, dengan maksud akan berdosa jika tidak mengamalkannya. Tidak
ditemukan pula waqof yang hukumnya haram, dengan maksud akan berdosa jika ada
pembaca yang melakukannya. Kecuali dengan sebab-sebab tertentu yang bisa menarik
menjadi haram. Namun, walau tidak ada maksud atau kesengajaan dalam waqof
sebaiknya jangan dilakukan, karena dapat menimbulkan kesalahpahaman.

3.2 Saran
Pembahasan tentang makalah ini akan memberikan pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca. Maka kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, karna
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nuraynien, makalah waqaf dan ibtida, https://nuraynien.wordpress.com/2013/12/03/makalahwaqaf-


dan-ibtida/ ,diakses pada tanggal 4 desember 2021 pukul 15.50

Fathoni, ahmad. Petunjuk praktis tahsin tartil Al-Qur’an Metode Maisura. Institut PTIQ: Jakarta.

Hamid, sholahuddin. Study ulumul Qur’an. Intimedia Cipta Nusantara: Jakarta

Ahmad Muthohir bin Abdur Rohman al Muroqy. Tuhfatul Athfal. Thoha Putra: Semarang.

Anda mungkin juga menyukai