Ta’awudz sering disebut dengan isti’adzah. Kalimat ini sendiri merupakan satu ungkapan doa agar seseorang yang membaca Al-Qur’an terhindar dari gangguan setan. Isi basmalah adalah ungkapan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Baik taawudz atau basmalah, keduanya menjadi hal yang sebaiknya dilakukan sebelum membaca Al-Qur’an. Sebab, hal ini merupakan bagian dari adab dan tata krama seseorang yang membaca Al-Qur’an. Metode Membaca Ta’awwudz, Basmalah, dan Awal Surat Jika menilik riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Jarir al Thabari, Malaikat Jibril menyertakan taawudz serta basmalah pada wahyu yang diturunkan pertama kali. Itu sebabnya, cara membaca taawudz dan basmalah dibahas dalam Ilmu Qiraat. Dalam ilmu tersebut, setidaknya ada empat cara membaca taawudz, basmalah, dan surat yang bisa digunakan. Antara lain; 1. Membaca waqaf pada masing-masing Cara ini biasa disebut dengan istilah qat’ul jami’. Contohnya saja sebagai berikut; َأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم Berhenti, mengambil napas, lalu membaca: ِ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر َّحي ِْم Berhenti, mengambil napas, lalu membaca surat seperti biasa. Membaca surat Al ‘Alaq misalnya: َ َا ْق َرْأ بِاس ِْم َربِّكَ الَّ ِذي َخل ق [1/]العلق 2. Menyambung basmalah dan surat Cara ini adalah dengan membaca taawudz, lalu berhenti dan mengambil napas. Kemudian dilanjutkan membaca basmalah yang langsung disambung dengan membaca surat. Cara ini sering disebut dengan qat’ul ula wa washluts tsani. Misalnya: َأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم Berhenti, tarik napas, lalu, َ ِّبِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم ا ْق َرْأ بِاس ِْم َرب َ َك الَّ ِذي َخل ق
3. Menyambung taawudz dan basmalah
Cara ini adalah dengan membaca taawudz yang disambung dengan basmalah. Baru kemudian membaca surat. Biasanya cara ini diistilahkan dengan washlul ula wa qat’uts tsani. Contohnya, َّجي ِْم بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم ِ ََأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيط ِ ان الر Berhenti, tarik napas, lalu membaca surat seperti biasa. َ َا ْق َرْأ بِاس ِْم َربِّكَ الَّ ِذي َخل ق 4. Menyambung seluruhnya Cara ini adalah dengan membaca washal mulai taawudz, basmalah, dan surat. Cara baca ini biasa diistilahkan dengan washlul jami’. Misalnya: َ ََّحي ِْم ا ْق َرْأ بِاس ِْم َربِّكَ الَّ ِذي خَ ل ق ِ َأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر Seluruhnya dibaca hanya dengan satu napas tanpa berhenti. Meski demikian, empat cara tersebut tidak bisa diaplikasikan pada seluruh ayat atau surat. Sebab, pada awal Surat At Taubah, tidak diperbolehkan membaca basmalah. Artinya, empat cara membaca taawudz yang sudah disebutkan di atas tidak bisa digunakan pada saat Anda akan membaca Surat At Taubah. Hal ini berkaitan dengan hukum membaca basmalah.
Cara Membaca Taawudz di Tengah Surat
Empat cara membaca taawudz seperti yang sudah disebutkan di atas juga bisa diaplikasikan ketika Anda membaca mulai dari tengah surat. Namun, jika Anda tidak membaca basmalah, Anda hanya bisa mengaplikasikan dua cara saja. Yakni, menyambung taawudz dan surat, serta tidak menyambung keduanya. Taawudz sendiri hukumnya sunnah. Memang, ada beberapa ulama yang mewajibkan membaca taawudz. Tetapi, kewajiban itu hanyalah satu kali selama hidup. Tidak untuk setiap saat akan membaca Al-Qur’an. Pada saat tertentu, sebaiknya taawudz dibaca dengan suara keras. Tetapi, pada saat yang lain, sebaiknya taawudz dibaca dengan suara rendah. Taawudz dibaca dengan suara keras ketika: 1. Membaca untuk disimak oleh orang lain. 2. Memperdengarkan bacaan kepada guru agar diperbaiki. 3. Tidak berniat membaca Al-Qur’an dengan suara rendah. Jika berniat membaca Al-Qur’an dengan suara rendah, maka sebaiknya taawudz juga dibaca dengan suara rendah. 4. Tidak berada di dalam shalat.
Dalam keadaan yang berlawanan dengan keadaan di atas, maka
sebaiknya seseorang membaca taawudz dengan suara rendah.
Tambahan, pada saat seseorang membaca Al-Qur’an bersama banyak
orang di dalam suatu majelis, disunnahkan untuk membaca taawudz dengan suara rendah. Jika seseorang berada di tempat yang sepi, sebaiknya taawudz juga dibaca dengan suara rendah.
Semester 2
Makharijul Huruf (Nama-Nama Tempat Keluarnya Huruf Hijaiyah)
Makhorijul Huruf terdiri atas 2 kata dalam Bahasa Arab yaitu makharij dan huruf yang artinya tempat keluar, menurut istilah adalah tempat keluarnya huruf – huruf pada saat huruf itu diucapkan atau di lafalkan. Jenis-Jenis Makhorijul Huruf Makhorijul Huruf terbagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu sebagai berikut. 1. Al-Jauf ( ) الجوف Yang artinya rongga tenggorokan dan rongga mulut. Pada jenis ini huruf yang tempat keluarnya terletak di sini ada 3 bunyi atau ada 3 huruf, alif ( ) ا, wawu mati ( ) وdan ya’ mati ()ي. 2. Al-Halqu ( ) الحلق Makhorijul Huruf berikutnya adalah Al-Halqu yang artinya tenggorokan atau kerongkongan. Pada jenis huruf halqi ini ada 3 pembagian sebagai berikut.
Pangkal tenggorokan atau Aqsal Halqi, yaitu terdapat huruf
hamzah ( ) ءdan ha’ ( ) ه. Pertengahan tenggorokan atau Wasthul Halqi, yaitu terdapat huruf ha ( ) حdan ‘ain ( ) ع. Ujung tenggorokan atau Adnal Halqi, yaitu terdapat huruf ghin ( ) غdan kho’ ( ) خ. 3. Al-Lisan ()اللسان Artinya al-lisan adalah lidah. Tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada lidah ada 18 huruf. Berdasarkan 18 huruf tersebut dapat dikelompokkan ke 10 makhraj, berikut adalah makhraj-makhraj tersebut. Pangkal lidah dan mulut pada bagian belakang adalah huruf qof ( ) ق Pangkal lidah area tengah dan langit-langit mulut area tengah, adalah huruf kaf ( ) ك. Dua huruf hijaiyah tersebut qof ( ) قdan kaf ( ) ك, pada umumnya disebut LAHAWIYAH ( )لهويةartinya huruf-huruf sebangsa anak mulut atau telak lidah. Tengah-Tengah Lidah adalah huruf Jim ( ) ج, syin ( ) شdan ya’ ( ) ي. Artinya, huruf-huruf itu keluar dari area tengah- tengah lidah tepat dan menepati bagian langit-langit mulut yang tepat di atasnya tiga huruf ini lazim disebut SYAJARIYAH ( ) شجريةartinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah. Tepi Lidah adalah huruf dlod ( ) ض. Huruf dlod ini disebut JAMBIYAH ( ) جنبيةyang artinya adalah huruf sebangsa tepi lidah. Ujung tepi lidah adalah huruf lam ( ) ل. Ujung lidah adalah huruf nun ( ) ن. Artinya, huruf nun ( ن ). Ujung lidah tepat adalah huruf Ra’ ( ) ر. Ketiga huruf ini lam, nun, ra’ lazimnya disebut DZALQIYAH ( ) ذلقيةartinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah tepat. Kulit gusi atas adalah huruf dal ( ) د, ta ( ) ت, tha’ ( ) ط. Huruf tersebut lazim disebut NATH’IYAH artinya huruf- huruf sebangsa kulit gusi atas. Runcing Lidah adalah huruf shod ( ) ص, sin ( ) س, za ( ) ز. Huruf tersebut lazimnya disebut ASLIYAH artinya huruf sebangsa runcing lidah. Gusi adalah huruf dho ( ) ظ, tsa ( ) ث, dza ( ) ذ. Huruf ini lazimnya disebut LITSAWIYAH yang artinya huruf sebangsa gusi.
MATERI PELAJARAN ULUMUL QUR’AN KELAS 2
Semester 1 QUR’AN SURAH AL-A’LA ARTINYA YANG PALING TINGGI ADA 19 AYAT SURAH KE 87 QUR’AN SURAH AL-GHASYIYYAH ARTINYA HARI PEMBALASAN ADA 26 AYAT SURAH KE 88 QUR’AN SURAH AL-FAJR ARTINYA WAKTU FAJAR ADA 30 AYAT SURAH KE 89 QUR’AN SURAH AL-BALAD ARTINYA NEGERI ADA 20 AYAT SURAH KE 90 QUR’AN SURAH ASY-SYAMS ARTINYA MATAHARI ADA 15 AYAT SURAH KE 91 QUR’AN SURAH AL-LAIL ARTINYA WAKTU MALAM ADA 21 AYAT SURAH KE 92 QUR’AN SURAH ADH-DHUHA ARTINYA WAKTU DHUHA ADA 11 AYAT SURAH KE 93 QUR’AN SURAH AL-INSYIRAH ARTINYA KELAPANGAN ADA 8 AYAT SURAH KE 94 QUR’AN SURAH AT-TIN ARTINYA BUAH TIN ADA 8 AYAT SURAH KE 95 QUR’AN SURAH AL-‘ALAQ ARTINYA SEGUMPAL DARAH ADA 19 AYAT SURAH KE 96 QUR’AN AL-QADR ARTINYA KEMULIAAN ADA 5 AYAT SURAH KE 97 QUR’AN SURAH AL-BAYYINAH ARTINYA BUKTI YANG NYATA ADA 8 AYAT SURAH KE 98 Semester 2 QUR’AN SURAH AL-ZALZALAH ARTINYA KEGUNCANGAN ADA 8 AYAT SURAH KE 99 QUR’AN SURAH AL-‘ADIYAT ARTINYA KUDA YANG BERLARI CEPAT ADA 11 AYAT SURAH YANG KE 100 QUR’AN SURAH AL-QORI’AH ARTINYA HARI KIAMAT ADA 11 AYAT SURAH KE 101 QUR’AN SURAH AT-TAKASUR ARTINYA BERMEGAH-MEGAHAN ADA 8 AYAT SURAH KE 102 QUR’AN SURAH AL-‘ASR ARTINYA DEMI MASA AYATNYA ADA 3 SURAH KE 103 QUR’AN SURAH AL-HUMAZAH ARTINYA ITU PENGUMPAT ADA 9 AYAT SURAH KE 104 QUR’AN SURAH AL-FIIL ARTINYA SEEKOR GAJAH AYATNYA ADA 5 SURAH KE 105 MATERI TERJEMAH LAFDZIYYAH KELAS 2 Semester 2 QS. AL-IKHLAS https://www.sakaran.com/2018/02/terjemah-per-kata-surat-al- ikhlas.html ISI KANDUNGAN Berikut ini isi kandungan surat Al Ikhlas yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.
1. Surat Al Ikhlas menegaskan keesaan Allah dengan
sifatNya Ahad. 2. Allah adalah Tuhan yang kepadaNya segala makhluk bergantung. 3. Allah tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak mempunyai istri. 4. Surat Al Ikhlas menjelaskan bahwa tidak ada yang sebanding dan setara dengan Allah. 5. Surat Al Ikhlas ini mengajarkan pokok-pokok tauhid dan pondasi keimanan. QS. AL-LAHAB https://www.sakaran.com/2018/02/terjemah-per-kata-surat-al- lahab.html ISI KANDUNGAN SURAH AL-LAHAB Berikut ini isi kandungan surat Al Lahab yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. 1. Surat Al Lahab berisi kutukan untuk Abu Lahab dan istrinya yang sangat sengit menyakiti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. 2. Surat Al Lahab mengandung berita gaib bahwa Abu Lahab akan merugi, binasa dan celaka. 3. Surat ini juga mengandung berita gaib bahwa harta dan anak-anak Abu Lahab tidak akan bisa menolongnya. 4. Surat Al Lahab memberitakan bahwa dia dan istrinya akan masuk neraka. 5. Surat Al Lahab menghinakan istri Abu Lahab yang suka menghina Rasulullah. akan dikalungi tali dari sabut atau tali dari besi neraka. 6. Surat Al Lahab merupakan salah satu mukjizat dan bukti kenabian Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. QS. AN-NASHR https://www.sakaran.com/2018/02/terjemah-per-kata-surat- nashr-ayat-1-3.html ISI KANDUNGAN Berikut ini isi kandungan surat An Nasr yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. 1. Surat An Nasr berisi kabar gembira bahwa Allah akan memberikan pertolongan dan kemenangan kepada Rasulullah, secara khusus dengan pembebasan kota Makkah (Fathu Makkah). 2. Surat An Nasr berisi kabar gembira bahwa manusia akan berbondong-bondong masuk agama Islam. 3. Surat ini merupakan salah satu mukjizat dan bukti kebenaran Al Quran karena apa yang dinyatakan Al Quran benar-benar terjadi. 4. Surat An Nasr memberikan arahan untuk menisbatkan kemenangan kepada Allah. Bahwa kemenangan adalah pertolongan dari Allah dan harus diikuti dengan memperbanyak tasbih, tahmid dan istighfar. 5. Surat An Nasr memberikan arahan untuk tidak sombong dan berbangga diri dengan kemenangan. Justru harus memperbanyak syukur dan memohon ampun jika selama perjuangan ada kesalahan dan jika saat kemenangan tiba muncul perasaan yang tidak tepat dalam jiwa. 6. Surat ini menunjukkan dekatnya ajal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana beliau kabarkan kepada Fatimah radhiyallahu ‘anha. Juga sebagaimana yang dipahami oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan sahabat ahli tafsir lainnya. Semester 2 QS. AL-KAFIRUN https://www.sakaran.com/2018/02/terjemah-per-kata-surat-al- kafirun-ayat.html ISI KANDUNGAN Berikut ini isi kandungan surat Al Kafirun yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. 1. Surat Al Kafirun menunjukkan perbedaan sesembahan dan ibadah kaum muslimin dan orang-orang selain mereka. Seluruh kekufuran adalah satu agama dan bertentangan dengan Islam. 2. Surat Al Kafirun berisi penolakan tegas atas ajakan kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau sesaat, dengan tujuan apapun. 3. Surat Al Kafirun menegaskan tidak ada kompromi dalam perkara aqidah. Tidak dibenarkan kerjasama yang mencampurbaurkan dua aqidah yang berbeda. 4. Surat ini juga menegaskan bahwa Rasulullah tidak akan menyembah berhala mereka sampai kapan pun. 5. Surat ini merupakan salah satu mukjizat dan bukti kebenaran Al Quran karena mereka yang mendatangi Rasulullah untuk mengajak menyembah berhala, sampai akhir hayatnya tidak pernah masuk Islam. Bahkan sebagiannya mati terbunuh dalam kondisi kafir. 6. Surat Al Kafirun berisi ajaran toleransi untuk tidak memaksa orang lain dalam aqidah dan beribadah. QS. AL-KAUTSAR https://www.sakaran.com/2018/02/terjemah-per-kata-surat-al- kautsar-ayat.html ISI KANDUNGAN Berikut ini isi kandungan surat Al Kautsar yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. 1. Surat Al Kaustar menunjukkan bahwa Allah memberikan nikmat yang banyak kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Nikmat yang banyak itu di antaranya adalah keturunan yang banyak dan telaga al kautsar di surga kelak. 2. Surat Al Kautsar memberikan arahan kepada Rasulullah untuk mensyukuri nikmat yang banyak itu dengan shalat dan qurban. Yakni shalat yang ikhlas karena Allah dan qurban yang dipersembahkan kepada-Nya semata. 3. Surat ini juga memberitakan bahwa orang-orang yang membenci Rasulullah, merekalah orang-orang yang abtar, yakni terputus dari kebajikan dan rahmat Allah. Juga terputus dari sejarah dikenal sebagai orang baik, bahkan di antaranya benar-benar terputus keturunannya. 4. Surat ini merupakan mukjizat bukti kebenaran Al Quran. Sebab di kemudian hari terbukti keturunan Rasulullah sangat banyak, hingga saat ini. Meskipun putra-putra beliau meninggal di masa kecil, Fatimah telah melahirkan Hasan dan Husein, dari Husein kemudian Ali Zainal Abidin satu-satunya yang selamat saat pembantaian di Karbala dan dari beliaulah keturunan Rasulullah berkembang demikian banyak hingga hari ini. 5. Mukjizat lain bukti kebenaran Al Quran dalam surat Al Kautsar, orang-orang yang membenci Rasulullah akhirnya benar-benar abtar. Ash bin Wail yang mengatakan Rasulullah abtar, akhirnya dia sendiri yang abtar karena semua anaknya mati. Demikian pula tokoh kafir Quraisy lain, seperti Walid bin Mughirah, meskipun punya banyak anak namun misi dan pandangannya terputus karena tidak ada yang meneruskan.