Anda di halaman 1dari 15

MATERI ILMU TAJWID

SEMESTER GENAP
2 TPQ/3 SD

1. Mim dan Nun Musyaddadah


Nun dan mim musyaddadah adalah: 2 (dua) huruf hijaiyah (huruf mim dan huruf nun)
yang di tasydidkan di tengah kalimat ataupun di ujungnya.
Contoh nun musyaddadah: ‫إن ن‬ ْ = ‫إن‬
ّ
Inna: aslinya adalah in dan na. Huruf nun yang pertama sukun dan huruf nun yang
kedua berbaris, kemudian kedua huruf tersebut diidgamkan/ digabungkan (huruf nun
sukun dimasukkan ke dalam huruf nun yang berbaris). Setelah kedua huruf tersebut
digabungkan maka dibaca inna.
Contoh mim musyaddadah: ‫إ ّم = إ ْم م‬
Imma: aslinya adalah im dan ma. Huruf mim yang pertama sukun dan huruf mim
yang kedua berbaris, kemudian kedua huruf mim tersebut diidgamkan/ digabungkan
(huruf mim sukun dimasukkan ke dalam huruf mim yang berbaris). Setelah kedua huruf
tersebut digabungkan maka dibaca imma.
Hukum (cara) bacaan nun dan mim musyaddadah adalah dibaca secara gunnah
(berdengung) pada setiap huruf tersebut dengan panjang 2 (dua) harakat. Oleh karena itu,
setiap huruf tersebut dinamakan dengan huruf gunnah.
2. Tanda Waqaf (Berhenti)
Secara sederhana waqaf adalah menghentikan suara atau bacaan sebentar untuk
bernapas, lalu mengambil napas untuk melanjutkan bacaan kembali.
Waqaf juga punya tanda atau simbol sebagai tempat pemberhentiannya. Mengutip
buku Pelajaran Ilmu Tajwid oleh Rois Mahfud, berikut sejumlah tanda waqaf dalam Al-
Qur'an:
1. Tanda Mim (‫)م‬
Disebut juga waqaf Lazim atau waqaf Tam yang berhenti di akhir kalimat sempurna
yang tidak ada kaitannya lagi dengan lafaz setelahnya. Pada tanda waqaf satu ini
maka pembaca Al-Qur'an diharuskan untuk berhenti. Adapun jika diteruskan maka
makna ayatnya menjadi tidak jelas.

2. Tanda Laa (‫)ال‬


Dinamakan la washal. Apabila muncul di ujung ayat, maka pembaca boleh berhenti
atau tidak pada tanda waqaf ini. Dan jika berada di tengah ayat, maka tidak
dibenarkan untuk berhenti.

3. Tanda Sad-Lam-Ya (‫)صلى‬


Dinamakan al-wasl awla yang berarti meneruskan bacaan lebih baik. Sehingga jika
pembaca menemukan tanda waqaf ini, maka lebih baik membacanya tidak
diwaqafkan.

4. Tanda Jim (‫)ج‬


Yakni waqaf jaiz, yang mana lebih baik berhenti seketika di sini meski
diperbolehkan juga untuk diteruskan.

5. Tanda Qaf-Lam-Ya (‫)قلى‬


Yaitu waqaf Aula, di mana boleh menghentikan bacaan pada tanda waqaf ini, atau
meneruskannya. Tetapi menghentikan bacaan lebih utama.
6. Waqaf Mu'anaqah (‫)؞ ؞‬
Bila mendapati tanda waqaf ini, boleh berhenti pada salah satu tandanya. Tidak
diperkenankan berhenti pada keduanya.

7. Waqaf Murakhkhas (‫)ﺹ‬


Jika terdapat tanda waqaf dengan huruf sad (‫)ﺹ‬, hendaknya tidak berhenti.
Namun, pembaca diperbolehkan berhenti saat kondisi darurat tanpa mengubah
makna dari suatu ayat.

3. Defenisi Ibtida’ (memulai setelah berhenti)


Ibtida’ berarti memulai bacaan kembali setelah waqaf dari awal suku kata pada ayat
berikutnya.
Menentukan ibtida’ sebenarnya sangat sulit karena dibutuhkan pemahaman tentang
arti Al-Quran. Dalam ibtida’, tidak ada istilah terpaksa (idhthirari) seperti waqaf.
Contoh dalam Q.S Al Baqarah : 3
‫ص ٰلوة و ِم َّما رز ْق ٰن ُه ْم يُ ْن ِفقُ ْون‬ ِ ‫الَّ ِذيْن يُؤْ ِمنُ ْون ِب ْالغ ْي‬
َّ ‫ب ويُ ِق ْي ُم ْون ال‬
ٰ
Jika berhenti pada kata ‫صلوة‬ َّ ‫ ال‬maka dianjurkan untuk memulai pada kata ‫ويُ ِق ْي ُم ْون‬
4. Defenisi Qalqalah
Menurut bahasa, qalqalah artinya getaran. Sedangkan dalam ilmu tajwid, qalqalah
diartikan sebagai getaran suara ketika mengucapkan huruf sukun sehingga
menimbulkan pantulan yang kuat. Baik karena sukun asli maupun dihentikan (waqaf).
Huruf Qalqalah ada 5. ba (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dal (‫)د‬, tha (‫)ط‬, dan qaf (‫)ق‬. Kelima huruf
tersebut jika dimatikan atau berhenti karena ada tanda waqaf maka akan menimbulkan
getaran bila dibaca.
Qalqalah terbagi dua macam :

1. Qalqalah Sugra (kecil)


Qalqalah sugra merupakan huruf qalqalah yang berharkat sukun (mati) di tengah-
tengah kalimat. Contoh dalam Q.S Al Lahab
‫فِى ِجيدِها ح ْب ٌل ِّمن َّمسد‬
Arab-latin: fī jīdihā ḥablum mim masad
Dari ayat tersebut dapat diketahui terdapat huruf ba (‫ )ب‬yang dimatikan di tengah
kalimat.

2. Qalqalah Kubra (besar)


Qalqalah kubra adalah huruf qalqalah yang diwaqafkan di akhir kalimat.
Contoh dalam Q.S Al Ikhlas
َّ ‫قُ ْل هُو‬
ٌ ‫ٱَّللُ أحد‬
Arab-latin: qul huwallāhu aḥad
Dari ayat tersebut dapat diketahui terdapat huruf dal yang diwaqafkan di akhir
kalimat.
MATERI FIQIH IBADAH
SEMESTER GENAP
2 TPQ/3 IBNU SINA

1. Rukun Iman dan Rukun Islam


Rukun Iman
Terdapat dalam Q.S An Nisa : 146
1. Iman Kepada Allah SWT
Rukun iman yang paling utama dan pertama adalah mempercayai dan meyakini dengan
sepenuh hati bahwa Allah itu ada (wujud). Artinya, setiap muslim wajib mempercayaiNya
walaupun belum pernah melihat wujudNya, mendengar suaraNya, bahkan menyentuhNya.
2. Iman Kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat maknanya mengimani wujud dan penciptaanya, mengimani 10
malaikat dan tugasnya yang diketahui, sekaligus mengimani sifat-sifatnya. Utamanya, sifat
malaikat sebagai makhluk Allah SWT yang senantiasa tunduk dan patuh padaNya seperti
dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 19
3. Iman Kepada Kitab
Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab-kitabNya. Hal ini dimaknai dengan
meyakini dan mempercayai keberadaan kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT dan
memerintahkan umatnya untuk mengimani keberadaan kitab lain sebelumnya seperti,
Taurat, Zabur, dan Injil. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 3.
4. Iman Kepada Rasul
Rasul sebagai utusan Allah SWT di muka bumi ini bertujuan untuk memberikan
peringatan dan kabar kepada manusia. Keberadaan para rasul Allah SWT dibuktikan dalam
surah Ar Ra'd ayat 38.
5. Iman Kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat artinya meyakini dan mempercayai bahwa hari
itu pasti akan datang. Meski demikian, kedatangan hari akhir hanya diketahui oleh Allah
SWT sebagaimana termaktub dalam surah Al A'raf ayat 187.
6. Iman Kepada Qada dan Qadar
Rukun iman terakhir adalah qada dan qadar. Qadha adalah ketetapan Allah SWT sejak
sebelum penciptaan alam semesta (zaman azali). Sedangkan qadar adalah perwujudan
ketetapan Allah SWT (qadha) yang sering disebut takdir. Adanya qada dan qadar dijelaskan
dalam Al Quran surah Al Ahzab ayat 38.

Rukun Islam
 Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat.
 Mendirikan Sholat (Q.S 4: 103)
 Berpuasa di bulan Ramadhan (Q.S 2:183)
 Membayar Zakat (Q.S 2:43)
 Menunaikan Haji bagi yang mampu (Q.S 3;97)

2. Sholat Berjamaah
Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara
bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya
menjadi makmum.
Shalat lima waktu yang kita lakukan sangat diutamakan untuk dikerjakan secara
berjamaah, bukan sendiri-sendiri (munfarid). Hukum salat wajib berjamaah
adalah sunnah muakkadh, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.
Keutamaan salat berjamaah bila dibandingkan salat munfarid adalah dilipatkan 27
derajat. Hadis Rasulullah saw.: “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “salat
berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan dua puluh tujuh
derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
Syarat sholat berjamaah
Salat berjamaah sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Ada imam.
2. Makmum berniat untuk mengikuti imam.
3. Salat dikerjakan dalam satu majelis.
4. Salat makmum sesuai dengan salat-nya imam.

Sedangkan syarat yang harus diperhatikan untuk menjadi imam sholat ialah :
1. Mengetahui syarat dan rukun salat, serta perkara yang membatalkan salat,
2. Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an,
3. Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain,
4. Berakal sehat,
5. Balligh,
6. Berdiri pada posisi paling depan,
7. Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi imam kalau makmumnya perempuan
semua), dan
8. Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.

Sunnah sunnah yang ada dalam sholat berjamaah yakni


 Meluruskan shaf
 Mengutamakan duduk di shaf awal.
 Menjaga agar bisa shalat berjama’ah bersama imam dan mengikutinya dari takbiratul
ihram.
 Disunahkan bagi imam agar meringankan dalam bacaan dan dzikirnya
 jika yang bershalat jama’ah hanya imam dan mamum, maka posisi mamum berada di
sebelah kanan imam, sejajar tapi mundur sedikit kebelakang.

3. Makmum dan Masbuk


Makmum adalah sebutan bagi sekelompok jamaah yang dipimpin seorang imam saat
sholat bersama. Saat sholat berjamaah, bacaan dan gerakan seorang makmum tidak boleh
mendahului imam. Sholat berjamaah minimal dilakukan dua orang. Satu menjadi imam
dan lainnya adalah makmum.
Makmum Masbuk adalah makmum yang tidak sempat membaca surat al-Fatihah
bersama imam di rakaat pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yakni
makmum yang dapat mengikuti seluruh rangkaian shalat berjamaah bersama imam.

4. Dzikir dan Doa


Kata "dzikr" menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertia
syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya.
Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan
dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.Hai
orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41).
Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau memohon
sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau
memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk
kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan
setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.Dan Tuhanmu
berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Al-
Mu'min : 60).
Berdzikir setelah sholat juga dapat memberi ketenangan dan ketentraman hati. Jika
hati Anda sedang gelisah dan tidak tenang, sebaiknya berdzikir. Dengan berdzikir, seorang
muslim akan lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berdzikir setelah sholat
juga bisa sebagai jembatan masuk surga. Maka berdzikir dan berdoa sangat dianjurkan
ketika setelah sholat.
5. Kalimat Istighfar, Hauqallah, Tasbih, Tahmid dan Tahlil

Kalimat Istighfar
‫اسْت ْغ ِف ُر هللا ْالع ِظيْم‬
Astaghfirullahal 'adziim
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Kalimat Hauqallah

ّ ‫ال ح ْول وال قُ َّوة ِإ َّال ِباهللِ الع ِل‬


‫ي ِ الع ِظيْم‬
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi
Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi
maha agung.”

Kalimat Tasbih
‫سبحان هللا‬
Subhanallah
Artinya: ”Maha Suci Allah”

Kalimat Tahmid
‫الحمد هلل‬
Alhamduliullah
Artinya: “Segala Puji Bagi Allah”

Kalimat Takbir
‫هللا أكبر‬
AllahuAkbar
Artinya: “Allah Maha Besar”

Kalimat Tahlil
ُ‫ال اِله اِالَّ هللا‬
Laa ilaaha illallah
Artinya : Tiada Tuhan selain Allah
6. Bacaan Doa Kedua Orang Dan Keselamatan Dunia Akhirat

Doa Kedua Orang Tua


‫ارح ْم ُهما كما ربَّيا ِن ْي ص ِغيْرا‬ َّ ‫ب ا ْغ ِف ْر ِل ْي و ِلوا ِلد‬
ْ ‫يو‬ ِّ ‫ر‬
Rabbighfirli, wa li walidayya, warham huma kama rabbayani shaghira.
Artinya: Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah
keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.
Doa Keselamatan Dunia Akhirat

ِ ‫ربَّنا آ ِتنا ِفي الدُّ ْنيا حسنةً و ِفي ْاْل ِخر ِة حسنةً و ِقنا عذاب ال َّن‬
‫ار‬
Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah, wa fil aakhiraati khasanah, wa qinaa adzaabannaar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berila kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
lindungilah kami dari azab neraka.

7. Bacaan Doa Terhindar Dari Fitnah Kubur


‫ و ِم ْن ِفتْن ِة ْالمحْ يا‬،‫ارجه َّنم‬ ِ ‫ب ْالقب ِْر و ِم ْن عذا‬
ِ َّ‫ب الن‬ ِ ‫ع ْوذُ ِبك ِم ْن عذا‬ ُ ‫اللَّ ُه َّم ِإ ِّن ْي أ‬
‫ت و ِم ْن فِتْن ِة ْالم ِسيْحِ الدَّ َّجا ِل‬ِ ‫و ْالمما‬
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa
min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari azab Jahannam,
dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah
Dajjal."

8. Bacaan Doa Sujud Sahwi, Sujud Syukur Dan Sujud Tilawah


-Doa Sujud Sahwi
‫سبْحان م ْن ال ينا ُم وال ي ْس ُهو‬
ُ
Bacaan Latin: Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya: “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.”

- Doa Sujud Syukur


‫َّلل وال إِله إِ َّال هللا ُ وهللا ُ أكب ُر‬
ْ ْ ِ‫سُبْحان هللا‬
ِ َّ ِ ُ ‫والح ْمد‬
Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar.
Artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha
besar.

Doa Sujud Tilawah


‫ ِبح ْو ِل ِه وقُ َّو ِت ِه‬،ُ‫ وش َّق س ْمعهُ وبصره‬،ُ‫سجد وجْ ِهي ِللَّذِي خلقهُ وص َّوره‬
‫فتبارك هللاُ أحْ س ُن الخا ِل ِقيْن‬
Sajada wajhiya lil ladzī khalaqahū wa shawwarahū wa syaqqa sam‘ahū wa basharahū bi
haulihī wa quwwatihī fa tabārakallāhu ahsanul khāliqīna.

Artinya, “Diriku bersujud kepada Zat yang menciptakan dan membentuknya,


membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha
suci Allah, sebaik-baik pencipta,”
9. TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
1. Niat Sholat Berjamaah
Tata cara sholat berjamaah yang paling utama dan paling penting adalah membaca niat sholat
berjamaah. Sebelum melakukan sholat berjamaah, baik imam dan makmum harus membaca
niat sholat berjamaah yaitu sebelum takbiratul ikhram.
2. Makmum Berdiri di Belakang Imam
Tata cara sholat berjamaah selanjutnya adalah mengenai posisi makmum dan imam saat
sholat jamaah. Posisi makmum saat shalat berjamaah harus berada di belakang imam.
Minimal tumit makmum tidak boleh mendahului tumit imam. Jika posisi makmum di depan
imam, maka shalat berjamaah dianggap tidak sah.

3. Mengikuti Gerakan Imam


Karena shalat berjamaah dipimpin imam, maka makmum wajib mengikuti seluruh gerakan
imam. Shalat berjamaah bisa jadi batal jika makmum tidak mengikuti gerakan imam.
4. Mengetahui Gerakan Imam
Makmum harus mengetahui setiap gerakan imam. Jika makmum berada jauh dari imam, dia
harus memastikan bahwa dia bisa mengetahui gerakan imam. Supaya dia tidak ketinggalan
dan terlambat.
5. Imam dan Makmum berada dalam Satu Masjid
Jarak antara makmum dan imam tidak boleh terlalu jauh dan harus berada dalam satu masjid.
Meskipun makmum berada di luar masjid, misalnya shalat di teras masjid karena saking
ramainya jamaah, dianggap tetap sah selama masih dalam satu masjid dan makmum bisa
mengetahui gerakan imam.
MATERI AKIDAH AKHLAK
SEMESTER GENAP
2 TPQ/ 3 IBNU SINA

1. Sifat Wajib Allah


20 sifat-sifat wajib Allah SWT terdiri dari:
1. Wujud (Ada)
2. Qidam (Terdahulu)
3. Baqa (kekal)
4. Mukhlafatuhu Lil Hawadisi (berbeda dengan semua makhluk)
5. Qiyamuhu Binafsihi (berdiri sendiri)
6. Wahdaniyyah (maha esa)
7. Qudrat (berkuasa)
8. Iradat (berkehendak)
9. Ilmu (mengetahui)
10. Hayat (hidup)
11. Sama' (mendengar)
12. Basar (melihat)
13. Kalam (berkata)
14. Qadiran (maha kuasa)
15. Muridan(maha berkehendak)
16. Aliman (maha mengetahui)
17. Hayyan (maha hidup)
18. Sami'an (maha mendengar)
19. Basiran (maha melihat)
20. Mutakalliman (maha berkata)

2. Sifat Mustahil Allah


1. Adam (Tidak ada atau tiada)
2. Huduts (Baru)
3. Fana (Binasa atau tidak kekal)
4. Mumatsalatuhu lil hawaditsi (Sama dengan makhluk-Nya)
5. Qiyamuhu bighoirih (Membutuhkan yang lain)
6. Ta'adud (Berbilang atau banyak)
7. Ajzun (Lemah)
8. Karahah (Terpaksa)
9. Jahlun (Bodoh)
10. Mautun (Mati)
11. As Shummun (Tuli)
12. Al Umyun (Buta)
13. Al Bukmun (Bisu)
14. Kaunuhu Ajizan (Zat yang lemah)
15. Kaunuhu Mukrahan (Zat yang terpaksa)
16. Kaunuhu Jahilan (Zat yang sangat bodoh)
17. Kaunuhu Mayyitan (Zat yang mati)
18. Kaunuhu Ashomma (Zat yang tuli)
19. Kaunuhu A'ma (Zat yang buta)
20. Kaunuhu Abkam (Zat yang bisu)
3. Sifat Jaiz Allah
Sifat jaiz Allah ini hanya ada satu yakni fi'lu kulli mumkinin autarkuhu atau Allah
itu mungkin berbuat segala sesuatu atau mungkin meninggalkannya (tidak berbuat).
Oleh karena itu, Allah memiliki kebebasan berbuat atau meninggalkan tanpa ada
yang memaksa.

4. Perbedaan Antara Sifat Wajib, Jaiz, Dan Mustahil Allah


perbedaan sifat wajib mustahil dan jaiz bagi Allah yakni Sifat
wajib merupakan sifat yang pasti dimiliki Allah SWT. Kebalikan dari sifat ini
adalah sifat mustahil atau bisa disebut juga sifat muhal. Sementara itu, sifat
jaiz yaitu Allah SWT bebas berbuat apa yang dia kehendaki.

5. Doa Keluar Rumah Dan Doa Masuk Rumah


Doa keluar rumah
ِ‫ِبس ِْم هللاِ تو َّك ْلتُ على هللاِ وال ح ْول وال قُ َّوة ِإ َّال ِباهلل‬
Latin: Bismillah, tawakkaltu 'alallah, wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.
Artinya: Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Doa masuk rumah
ّٰ ‫ ِباس ِْم‬,ِ‫اللّٰ ُه َّم إ ِّني أسْألُك خيْر الم ْو ِلجِ و خيْر الم ْخرج‬
. ‫ ِباس ِْم‬،‫ّٰللاِ و لجْ نا‬
‫ّٰللاِ ر ِبّنا تو َّك ْلنا‬
ّٰ ‫ و على‬،‫ّٰللاِ خرجْ نا‬ّٰ
Allahumma inni as’aluka khaira al-mawlij wa khaira al-makhraj, bismillahi walajna,
bismillahi kharajna, wa ‘ala Allahi Rabbina tawakkalna.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan tempat masuk dan
kebaikan tempat keluar, dengan menyebut nama Allah kami masuk, dengan menyebut
nama Allah kami keluar, dan kepada Allah Tuhan kami kami bertawakal.”

6. Doa Sebelum Belajar


َّ ‫ار ُز ْقنِّ ْي فَ ْه ًما َواجْ عَ ْلنِّ ْي ِّم َن ال‬
‫صا ِّل ِّح ْي َن‬ ْ ‫ب ِّز ْدنِّي ِّع ْل ًما َو‬
ِّ ‫َر‬
(Robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj’alnii minash-sholihiin)
Artinya:
“Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman. Dan jadikanlah aku
termasuk golongan orang-orang yang shaleh

Doa sesudah belajar

7. Doa Ketika Berlindung Dari Binatang Buas


Doa berlindung dari binatang buas
‫أعُوْذُ بِﻜلِماتِ اللهِ التّامّاتِ مِنْ شرِّ ما خلق‬
(A’udzu bikalimatillahittammati min syarri maa khalaq).
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya,”.

8. Doa Ketika Mendengar Petir Dan Doa Ketika Melihat Sesuatu Yang
Mengagumkan
Doa Ketika mendengar petir
ِِ ‫الر ْعدُ ِبح ْم ِد ِه والمال ِئﻜةُ ِم ْن ِخيف ِته‬
َّ ‫سبْحان الَّذي يُس ِبّ ُح‬
ُ
Bacaan Latin: Subhânal-ladzî yusabbihur ra'du bihamdihi walmalâ-ikatu min khîfatihi.
Artinya: "Maha suci (Allah) Dzat yang guruh itu bertasbih dengan memuji-Nya,
(demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya."
Doa ketika melihat sesuatu yang mengagumkan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat atau mendapatkan sesuatu yang dia
sukai, Rasulullah mengucapkan,

َّ ‫ْالح ْمدُ ِ ََّّللِ الَّذِى ِبنِ ْعمتِ ِه تتِ ُّم ال‬


ُ‫صا ِلحات‬
Latin : Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat
Artinya: Segala puji hanya milik Allah SWT yang dengan segala nikmatnya segala
kebaikan menjadi sempurna.

9. Cara Membiasakan Diri Untuk Berdoa Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Tips membiasakan diri utk selalu berdoa kpd allah
1. Berdoa dgn khusyuk
2. Selalu berpikir positif bahwa segala doa pasti allah kabulkan
3. Berdoa dan meminta agar yang terbaik utk diri sendiri dan keluarga
4. Berserah diri pada allah dgn sepenuh hati yakin bahwa allah yg maha mengetahui
apa yg terbaik utk hambanya

10. Membiasakan Diri Untuk Senantiasa Mengucapkan Kalimat Thayyibah Dalam


Kehidupan Sehari-Hari
Kalimat thayyibah merupakan amalan yang baik dan mampu membentuk pribadi
seorang muslim yang selalu ingat dan berhubungan dengan Allah SWT.
Keutamaan membaca kalimat thayyibah adalah
1. Mendapat pahala
2. Bernilai sedekah
3. Kalimat yang dicintai Allah
4. Akan ditambah nikmat Allah
5. Mendatangkan keberkahan
MATERI SEJARAH ISLAM
SEMESTER GENAP
2 TPQ/3 IBNU SINA

1. Kisah Nabi Muhammad SAW Sebagai Pedagang


Perjalanan dagang Rasulullah SAW dimulai saat beliau berada dalam asuhan
pamannya Abu Thalib. Berdagang merupakan profesi kebanyakan penduduk
Mekkah. Abu Thalib adalah pedagang yang sukses dan dihormati.
Dikutip dari buku Rahasia Sukses Bisnis Khadijah Sang Istri Nabi yang ditulis
Khoirul Amru Harahap, Nabi Muhammad SAW pernah melakukan perjalanan
dagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Perjalanan ini dilakukan ketika beliau
berusia 12 tahun.
Saat berumur 12 tahun, Nabi Muhammad saw pertama kali belajar berdagang
atau berwirausaha. Ia diajak pamannya Abu Thalib untuk ikut dalam rombongan
dagang ke Syam (saat ini Suriah).
Sejak saat itu, Nabi Muhammad saw. semakin menekuni dunia usaha atau
dagang. Nabi Muhammad saw sudah menjadi pemimpin kafilah dagang ke luar
negeri pada saat usianya baru 17 tahun. Ia berdagang hingga ke 17 negara lebih.
Diantaranya Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman, dan lainnya.
Ketika Nabi Muhammad (saat itu belum diangkat menjadi nabi dan rasul)
berdagang ke Bushra, wilayah antara Syam dengan Hijaz, beliau bertemu dengan
seorang rahib Yahudi bernama Buhaira. Buhaira kala itu takjub melihat Nabi
Muhammad dan mengatakan melihat kenabian di diri Rasul.
Ketika bertemu dengan Rasulullah di Bushra, Buhaira melihat fenomena alam
yang tak biasa yang mengikuti Muhammad. Awan bergerak memayungi ke
manapun langkah Muhammad berarah. Lalu Buhaira menghampiri Rasulullah dan
memeriksa sekujur tubuhnya.
Buhaira kemudian menemukan tanda kenabian itu di pundak beliau. Yakni di
antara kedua pundaknya, dan lalu Buhaira mencium antara kedua pundaknya.
Buhaira pun berpesan pada, paman Nabi—Abu Thalib yang kala itu membawa
Rasulullah untuk berdagang—untuk menjaga keponakannya itu. Sebab, keponakan
Abu Thalib itu dikatakan bukanlah orang biasa.
Nabi Muhammad SAW memang dikenal memiliki sifat Shiddiq. Sifat ini
juga tergambarkan dalam kisah Nabi Muhammad berdagang di negeri Syam.
Pada saat itu ada pedagang kaya-raya bernama Khadijah yang ingin mengirim
dagangannya ke negeri Syam. Ia membutuhkan seseorang yang bisa dipercaya
untuk mengawas rombongan dagang tersebut.
Kemudian, Khadijah mendengar ada seorang pemuda yang terkenal dengan
kejujuran dan budi pekertinya. Khadijah pun meminta Muhammad untuk
menjadi pemimpin rombongan dagang ke negeri Syam. Khadijah tidak
mempedulikan status Muhammad yang belum memiliki pengalaman memimpin
dan mengatur rombongan dagang. Hal ini karena ia merasa yakin bahwa
Muhammad adalah orang yang jujur dan paham mengenai seluk beluk dunia
perdagangan.
Bersama dengan Maysarah, utusan Khadijah, Muhammad pergi berdagang ke
negeri Syam. Memang sudah menjadi tradisi bagi penduduk Mekah untuk
mengantar rombongan dagang beramai-ramai hingga batas kota. Saat tiba di
Syam, Muhammad bersama dengan pedagangan lainnya dengan gesit
menawarkan dagangannya kepada calon pembeli.
Kisah Nabi selanjutnya adalah urusan perdagangan yang dilakukan
Muhammad di Syam berjalan dengan sangat lancar. Beliau pun mendapatkan
keuntungan yang sangat besar. Seluruh barang dagangan telah habis terjual.
Kepulangan Muhammad ke Mekah disambut dengan penuh antusias oleh para
penduduk. Hal ini pun membuat Khadijah merasa gembira atas keputusannya
memilih Muhammad karena reputasi sifat kejujurannya itu.

2. Kisah Pernikahan Nabi Muhammad Dengan Khadijah


Khadijah dilahirkan di keluarga yang terhormat, berbudi pekerti luhur, dan
ayahnya merupakan seorang pedagang sukses. Tidak hanya memiliki paras
menawan, wanita ini tumbuh dengan kepribadian yang cerdas, tekun, dan
penyayang. Tidak heran jika Khadijah dijuluki sebagai “Perempuan Suci” oleh
bangsa Quraisy.
Ia merupakan sosok yang pintar mengelola keuangannya. Contoh nyata, saat
diwariskan kekayaan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, Khadijah tidak
terbuai oleh godaan harta semata. Sebenarnya dengan harta yang cukup banyak,
ia bisa saja berfoya-foya dan memakainya tanpa tahu batasan. Namun, Khadijah
sadar bahwa kekayaan ini bisa menjadi marabahaya ataupun keuntungan bagi
seseorang tergantung cara mengelolanya. Dengan kecerdasan yang luar biasa,
wanita ini dapat mengatasi godaan harta dan mengembangkan bisnis keluarganya.
Darah “pedagang” yang diturunkan keluarganya benar-benar tecermin pada jiwa
berbisnis wanita ini.
Ketika beliau pulang ke Mekkah dan Khadijah melihat betapa amanahnya
beliau terhadap harta yang diserahkan kepadanya. Begitu juga dengan keberkahan
dari hasil perdagangan yang belum pernah didapatinya sebelum itu. Ditambah
lagi informasi dari Maisarah, pembantunya tentang budi pekerti beliau,
kejeniusan, kejujuran dan keamanahannya. Maka dia seakan menemukan apa
yang dicarinya selama ini (calon pendamping). Padahal banyak kaum laki-laki
bangsawan dan pemuka yang sangat berkeinginan untuk menikahinya, namun
semuanya dia tolak. Akhirnya dia menceritakan keinginan hatinya kepada teman
perempuannya, Nafisah binti Munayyah yang kemudian bergegas menemui
beliau SAW dan meminta kesediaan beliau untuk menikahi Khadijah. Nabi
Muhammad pun menyetujuinya dan menceritakan hal itu kepada paman-
pamannya. Kemudian mereka mendatangi paman Khadijah untuk melamar
keponakannya. Maka pernikahan pun berlangsung setelah itu dan 'akad tersebut
dihadiri oleh Bani Hasyim dan para pemimpin Mudhar. Pernikahan itu
berlangsung dua bulan setelah kepulangan beliau dari negeri Syam. Beliau
memberikan mahar berupa 20 ekor unta muda, sedangkan Khadijah ketika itu
sudah berusia 40 tahun.

3. Nama Putra Putri Nabi Muhammad


Semasa hidupnya dengan Khadijah binti Khuwailid, Nabi Muhammadmemiliki 6
orang anak, dua laki-laki, dan empat orang perempuan. Kemudian satu anak yang
dilahirkan oleh istri Rasul Bernama Mariyah al-Qibthiyah.
1. Al-Qasim
Anak Nabi Muhammad yang pertama adalah Al-Qasim bin Muhammad. Qasim
lahir sebelum Muhammad diangkat menjadi seorang Nabi. Al-Qasim hanya hidup
beberapa hari saja. Berkat kelahirannya sebagai anak tertua, Rasulullah kemudian
diberi julukan Abu Qasim.
2. Zainab
Kemudian lahirlah Zainab binti Muhammad, yang merupakan putri tertua Nabi.
Zainab kemudian menikah dengan Abu al-Ash bin ar-Rabi, yang dari
pernikahannya itu lahir putra Bernama Ali (yang meninggal saat remaja) dan
Umamah (yang kemudian dinikahi oleh Ali bin Abi Thalib ketika Fatimah bin
Muhammad wafat). Disebutkan juga bahwa Zainab wafat pada 8 H.

3. Ruqayyah
Putri Rasulullah berikutnya adalah sayyidah Ruqayyah. Ia kemudian menikah
dengan Utsman bin Affan. Lalu memiliki seorang anak Bernama Abdullah
(meninggal saat usia empat tahun). Dalam catatan sejarah, Ruqayyah wafat ketika
Nabi sedang dalam perang Badar.

4. Ummu Kultsum
Kemudian, anak Rasulullah yang keempat adalah Ummu Kultsum. Dia menikah
dengan Utbah bin Abu Lahab, namun bercerai sebelum disentuhnya. Ia kemudian
dinikahi oleh Utsman bin Affan (setelah ditinggal wafat istrinya, Ruqayyah). Ia
tidak memiliki keturunan dan wafat pada tahun 9 H.

5. Fatimah Az-Zahra
Putri Rasulullah berikutnya adalah Fatimah Az-Zahra, ia lahir lima tahun sebelum
Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama. Fatimah menikah dengan Ali
bin Abi Thalib. Dengan Ali, Fatimah memiliki beberapa anak yaitu Hasan,
Husein, Zainab, Ummu Kultsum, dan Muhassin (meninggal saat masih kecil).
Fatimah wafat enam bulan setelah Nabi Muhammad wafat.

6. Abdullah
Abdullah bin Muhammad lahir setelah ayahnya diangkat menjadi Nabi. Ia wafat
saat usianya masih kecil.

7. Ibrahim
Anak Nabi Muhammad yang terakhir adalah Ibrahim yang lahir dari Mariyah al-
Qibthiyah. Namun, Ibrahim wafat saat usianya baru 17 atau 18 bulan.

4. Menjelaskan keutamaan khadijah


1. Bijaksana
Khadijah memberi ketenangan pada diri Rasulullah setelah menerima wahyu
pertamanya. Saat itu Rasulullah merasa takut dan menggigil hingga kemudian
diselimuti Khadijah.
2. Cerdas
Khadijah juga dikenal sebagai wanita yang cerdas. Hal ini terlihat ketika
Malaikat Jibrik mendatangi Nabi Muhammad SAW. Saat itu Khadijah meminta
Rasulullah untuk mengabari bila Jibril datang. Dalam kondisi itulah, Khadijah
memberi ketenangan kepada Nabi SAW.
Khadijah, meski tidak bisa melihat Malaikat Jibril, menyadari bahwa yang
datang adalah Malaikat, bukan setan.
3. Khadijah mendapat salam dari Allah SWT
Dalam hadits Abu Hurairah (Bukhari dan Muslim), disebutkan bahwa pada suatu
ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah SAW sambil berkata, "Wahai
Rasulullah, ini dia Khadijah. Ia datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi
lauk pauk, atau makanan atau minuman. Apabila dia datang kepada engkau, maka
sampaikanlah salam dari Allah dan dariku kepadanya. Selain itu, beritahukan pula
kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang di sana tidak
ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya."
4. Sabar ketika dakwah Islam dihujat kaum kafir Quraisy
Ketika dakwah Islam mendapat penolakan dari kaum kafir Quraisy, Khadijah tetap
bersama Rasulullah SAW dan tidak mengeluarkan kata-kata yang mencela Nabi
SAW.
5. Selalu dirindukan Rasulullah SAW
Untuk mengatasi rasa rindunya setelah ditinggal wafat Khadijah, Rasulullah SAW
memberikan daging domba kepada kerabat dan sahabat-sahabat Khadijah. Hal inilah
yang menimbulkan rasa cemburu dalam diri Aisyah.

5. Keteladanan Kehidupan Nabi Muhammad SAW


a. Siddiq yang berarti benar
b. Amanah yang berarti dapat dipercaya
c. Fathanah yang berarti cerdas
d. Tabligh yang berarti menyampaikan
e. Seorang pedagang yang jujur
f. rendah hati
g. akhlak mulia
h. dermawan
i. penuh kasih sayang
j. karakter yang toleran

6. Sikap Kerja Keras Dan Amanah Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad Saw adalah seorang pekerja, sebelum diangkat menjadi
nabi dan utusan Allah (Rasulullah). Dalam Sirah Nabawiyah disebutkan, sejak kecil
Muhammad bekerja sebagai penggembala.

Nabi Muhammad Saw sangat menghargai pekerja, bahkan pernah mencium


tangan seorang pekerja kasar. Dari berbagai perjalanan perniagaaan yang
dilakukan, Nabi berhasil membina dirinya sebagai pedagang profesional, yang
memiliki reputasi dan Integritas yang luar biasa. Ia berhasil mengukir namanya di
kalangan kaum Quraisy pada umumnya dan masyrakat bisnis pada khususnya,
jauh sebelum ia dipekerjakan oleh saudagar terpandang saat itu, Khadijah, yang
kelak menjadi istrinya. Ia saat itu biasa disapa dengan sebutan Siddiq (jujur) dan
Amin (terpercaya).

Rahasia keberhasilan dalam perdagangan adalah jujur dan adil dalam


hubungan dengan para pelanggan. Kepada yang memberi kepercayaan, tak
sepeserpun uang yang digelapkan. Dengan prinsip ini, Nabi mendapatkan
keuntungan yang melebihi dugaan. Di sini, Nabi telah menunjukkan bagaimana
caranya dengan tetap berpegang pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah
mewujudkan kemakmuran.

Anda mungkin juga menyukai