Anda di halaman 1dari 3

JUDUL

Perbedaan pencatatan laporan keuangan Berdasarkan SAK ETAP dan SAK EMKM

Penulis
Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pencatatan laporan keuangan berdasarkan
SAK ETAP dan SAK EMKM. Baik SAK ETAP dan SAK EMKM banyak digunakan dalam
perusahaan/usaha UMKM untuk pencatatan laporan keuangan. Pada artikel ini, penulis
memilih menggunakan tipe deskriptif, dimana data yang tersedia pada artikel ini di dapat
dari pengumpulan data, pengolahan data daan penafsiran data yang diberi makna secara
rasional dengan tetap memegang prinsip logika dan menghasilkan kesimpulan secara
menyeluruh. Laporan keuangan merupakan dokumen penting yang memberikan informasi
tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Pencatatan laporan keuangan yang benar sangat
penting untuk pengambilan keputusan dalam manajemen perusahaan.

SAK ETAP menggunakan metode konvensional dalam pencatatan laporan keuangan,


sedangkan SAK EMKM menggunakan metode yang dimodifikasi. Metode konvensional
berbasis akrual, sedangkan metode modifikasi berbasis kas. Kedua metode memiliki
kelebihan dan kekurangan. Metode konvensional memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang kinerja keuangan suatu perusahaan, tetapi membutuhkan lebih banyak waktu dan
sumber daya untuk menghasilkannya. Di sisi lain, metode yang dimodifikasi lebih cepat,
lebih mudah, dan membutuhkan lebih sedikit sumber daya, tetapi memberikan gambaran
yang kurang akurat tentang kinerja keuangan suatu perusahaan.

Kesimpulannya, pemilihan metode pencatatan laporan keuangan tergantung pada kebutuhan


spesifik perusahaan. Perusahaan harus hati-hati mempertimbangkan pro dan kontra dari
setiap metode untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pencatatan laporan keuangan yang benar sangat penting untuk memastikan keakuratan dan
keandalan laporan keuangan perusahaan, dan untuk membuat keputusan yang tepat dalam
manajemen perusahaan.

PENDAHULUAN
Pencatatan laporan keuangan merupakan tahapan yang begitu penting dalam berjalannya aktivitas
keuangan perusahan. dalam pencatatan laporan keuangan terdapat acuan yang menjadi rujukan
bagi perusahaan. di indonesia rujukan dalam pencatatan laporan keuangan adalah standar
akuntansi keuangan yang di susun oleh dewan standar akuntansi keuangan. adapun dewan standar
akuntansi keuangan ini terdapat dalam organisasi ikatan akuntan indonesia. SAK sendiri terbagi
ke dalam beberapa bagian dan lingkup, contohnya SAK ETAP yakni standar akuntansi keuangan
entitas tanpa akuntabilitas publik yang menjadi rujukan bagi entitas/perusahaan yang tidak
memiliki akuntabilitas publik juga tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum.
kemudian SAK EMKM yakni standar akuntansi entitas mikro kecil menengah, dimana SAK ini
menjadi rujukan dalam pencatatan laporan keuangan bagi pelaku UMKM yang ada di indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN


SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang di tujukan untuk digunakan oleh
entitas tanpa akuntabilitas publik, dimana entitas tanpa akuntabiltas publik tidak
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Sementara
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang di tujukan untuk memenuhi
kebutuhan pelaporan keuangan bagi entitas makro,kecil dan menengah. Dalam ruang
lingkup, pada SAK ETAP di peruntukkan untuk entitas tanpa akuntabilitas public, sementara
untuk SAK EMKM di peruntukkan untuk usaha makro,kecil dan menengah. Dalam menyusun
laporan keuangan, pada SAK ETAP terdapat poin neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan laporan catatan atas laporan keuangan. Pada SAK
EMKM, poin yang tercantum adalah laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan
atas laporan keuangan. Pada laporan keuangan SAK ETAP, terdapat sub point yang di
hilangkan pada bagian neraca, yaitu aset keuangan, properti investasi yang di ukur pada
nilai wajar, aset biolojik yang di ukur pada biaya perolehan dan nilai wajar, kewajiban
berbunga jangka panjang,aset kewajiban pajak tangguhan, dan kepentingan non
pengendalian. Pada poin yang telah di jabarkan di atas, maka perbedaan antara laporan
keuangan berdasarkan SAK ETAP dan SAK EMKM adalah bahwa SAK EMKM tidak
mencantumkan poin neraca, poin perubahan ekuitas, dan poin laporan arus kas. Pada
laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, merupakan laporan keuangan paling minimal
untuk dimiliki suatu entitas. Dalam penggunaan SAK ETAP, contoh entitas yang boleh
menggunakannya adalah badan usaha milik desa(BUMDes), sementara pada penggunaan
SAK EMKM, contoh yang boleh menggunakannya adalah pengusaha umkm seperti toko
herbal, dan toko kelontong.
SIMPULAN
menyusun laporan keuangan tidak di lakukan tanpa rujukan, sebab hal tersebut harus dapat di
pertanggung jawabkan, baik dari segi data yang di sajikan ataupun dari tahapan dan rujukan
dalam menyusun laporan keuangan. oleh karena itu, mengingat penyusunan laporan keuangan ini
adalah hal yang penting bagi entitas/perusahaan maka pelaksana yang menyusun laporan
keuangan harus memahami secara baik rujukan standar akuntansi keuangan yang di gunakan
dalam menyusun laporan keuangan tersebut. Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa
SAK ETAP di gunakan untuk entitas tanpa akuntabiltas public, seperti badan usaha milik
desa(BUMDes), yang mana poin dalam penyususnan laporan keuangan berjumlah 5, yaitu poin
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan laporan catatan
atas laporan keuangan. Sementara pada SAK EMKM di gunakan untuk entitas makro,kecil
dan menengah,seperti pengusaha umkm, toko baju dan sebagaianya. Point yang terdapat
hanya 3, yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. (2020). Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS (EDISI III). yogyakarta:
penerbit Andi.

Fauzi, R. U. (2018). Penerapan SAK ETAP Dalam Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

keuangan, d. s. (2016). SAK EMKM. jakarta: Ikatan akuntann indonesia.

Keuangan, d. s. (2016). SAK ETAP. Jakarta: Ikatan akuntan indonesia.

Rahayu, S. M. (2020). Akuntansi dasar sesuai dengan SAK EMKM. yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai