JURUSAN AKUNTANSI
PURWOKERTO
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini enttas bisnis di Indonesia mengenal dua jenis standar akuntansi dalam
menyelenggarakan pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan, yaitu SAK berbasis IFRS
serta SAK ETAP. Di tahun mendatang, akan diterapkan satu jenis SAK lagi yang dapat menjadi
pilihan bagi enttas bisnis di Indonesia yaitu SAK EMKM, dimana Exposure Draft Standar
Akuntansi Keuangan Enttas Mikro, Kecil, dan Menengah (ED SAK EMKM) telah disahkan oleh
DSAK IAI dalam rapatnya pada tanggal 18 Mei 2016.
Sepert yang dipublikasikan di situs resmi IAI pada tanggal 8 Juni 2016 kemarin, IAI
menyatakan bahwa dengan disahkannya ED SAK EMKM ini, maka standar akuntansi
keuangan di Indonesia nantnya akan menjadi lengkap dengan tga pilar standar akuntansi
keuangan, yakni SAK Umum yang berbasis IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM. Masing-masing
pilar utama tersebut merupakan dukungan infrastruktur dalam konteks standar akuntansi
keuangan yang dapat mencerminkan esensi dari enttas dunia usaha di Indonesia, yaitu :
1. SAK Umum yang berbasis IFRS merupakan standar akuntansi yang mengatur
perlakuan akuntansi untuk transaksi-transaksi yang dilakukan oleh enttas dengan
akuntabilitas publik signifikan;
2. SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk
digunakan oleh enttas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya; dan
3. SAK EMKM (saat ini masih berupa ED) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pelaporan keuangan enttas mikro, kecil, dan menegah.
Dari ketga SAK ini, masing-masing memiliki kegunaan, kelebihan dan kekurangan
yang berbeda. Pada makalah ini, penulis akan membahas secara garis besar perbedaan
antara ketga SAK ini.
Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah hasil perumusan Komite Prinsipil
Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantkan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun
1984. SAK di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standar akuntansi yang ada
sepert, IAS, IFRS, ETAP, GAAP.
SAK merupakan suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar
terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan, selain itu, SAK juga berfungsi untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, mempermudah auditor serta mempermudah
pembaca laporan keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan
enttas yang berbeda-beda. Berikut ini pembahasan secara singkat mengenai ketga SAK
yangberlaku di Indonesia.
PSAK-IFRS
Ada beberapa Principles Base yang digunakan IFRS. Yang pertama adalah untuk
lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit
penerapan prinsip tersebut. Prinsip kedua adalah standar membutuhkan penilaian atas
substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas
ekonomi. Dan prinsip ketga adalah dibutuhkan professional judgement pada penerapan
standar akuntansi.
SAK ETAP merupakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Enttas Tanpa Akuntabilitas
Publik. ETAP di sini berart enttas yang tdak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. SAK
ETAP memiliki banyak manfaat, antara lain membantu perusahaan-perusahaan kecil
menengah dapat menyusun laporan keuangannya sendiri, juga mempermudah proses audit
dan dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan dapat menggunakan laporan
keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usahanya.
Manfaat lainnya dari SAK ETAP adalah bahwa lebih mudah implementasinya bagi
UMKM dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana. Meskipun bisa dibilang sederhana
namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi di
Indonesia serta dibuat lebih ringkas. Namun, SAK ETAP masih memerlukan profesional
judgement hanya tdak sebanyak untuk PSAK-IFRS.
SAK EMKM
Dalam rangka mewujudkan UMKM Indonesia yang maju, mandiri, dan modern,
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI telah mengesahkan Exposure Draft Standar
Akuntansi Keuangan Enttas Mikro, Kecil, dan Menengah (ED SAK EMKM) dalam rapatnya
pada tanggan 18 Mei 2016. Dengan disahkannya ED SAK EMKM ini, maka standar akuntansi
keuangan di Indonesia nantnya akan menjadi lengkap dengan 3 pilar strandar akuntansi
keuangan, yakni SAK umum yang berbasis IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM. Masing-masing
pilar utama tersebut merupakan dukungan infrastruktur dalam konteks standar akuntansi
keuangan yang dapat mencermnkan esensi dari enttas dunia usaha di Indonesia, yaitu:
1. SAK umum yang berbasis IFRS merupakan standar akuntansi keuangan yang
mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi-transaksi yang dilakukan oleh enttas
dengan akuntabilitas publik signifikan.
2. SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk
digunakan oleh enttas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya.
3. ED SAK EMKM yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
enttas mikro, kecil, dan menengah.
4
ED SAK EMKM ini diharapkan dapat membantu sekitar 57,9 juta pelaku UMKM di
Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya dengan tepat tanpa harus terjebak dalam
kerumitan standar akuntansi keuangan terdahulu (PSAK dan SAK ETAP). ED SAK EMKM ini
merupakan standar akuntansi keuangan yang jauh lebih sederhana bila dibandingkan
dengan SAK ETAP.
ED SAK EMKM ditujukan untuk digunaan oleh enttas yang tdak atau belum mampu
memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. ED SAK EMKM berlaku efektf
tanggal 1 Januari 2018.