Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP

PADA KOPERASI WELAS ASIH BANJARBARU


Abdullah
Mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani Km. 5,5 Banjarmasin
e-mail : abvdlh@gmail.com

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana laporan
keuangan Koperasi Welas Asih Banjarbaru selama ini dan bagaimana laporan
keuangan yang seharusnya dibuat oleh Koperasi Welas Asih Banjarbaru sesuai
dengan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik).
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu
menganalisis data berdasarkan teori yang ada, sehingga dapat diketahui sesuai atau
tidaknya data di lapangan dengan landasan teori.
Hasil penelitian ini adalah bahwa selama ini Koperasi Welas Asih Banjarbaru
dalam membuat laporan keuangannya selama ini hanya terdiri dari neraca dan
laporan PHU saja dan masih terdapat beberapa ketidak sesuaian antara laporan
keuangan yang dibuat selama ini dengan SAK ETAP, dan pihak koperasi harus
menambah beberapa elemen laporan keuangan serta melakukan penyesuaian
terhadap ketentuan yang ada pada SAK ETAP sehingga laporan keuangan yang
mereka buat dapat memenuhi kriteria yang ada pada SAK ETAP.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, SAK ETAP

Latar Belakang Sejalan dengan hal tersebut diatas,


koperasi yang merupakan suatu entitas
Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang memerlukan laporan keuangan untuk
dijalankan oleh suatu lembaga/badan usaha menilai semua kegiatan yang telah
tentulah memiliki beberapa tujuan yang dilakukan. Laporan keuangan koperasi
ingin diwujudkan oleh pemilik atau pihak menyajikan informasi yang menyangkut
manajemen, dan seiring dengan kondisi, kinerja, dan perubahan posisi
perkembangan zaman serta kegiatan keuangan koperasi yang bermanfaat bagi
perekonomian yang kian meningkat, maka pengambilan keputusan strategis untuk
semakin rumit pula pengelolaan suatu pengembangan koperasi.
lembaga/badan usaha. Dan dalam
pengelolaannya, suatu lembaga/badan Untuk menciptakan penyelenggaran
usaha memerlukan informasi yang relevan, keuangan yang benar dan tertib maka
tepat waktu, dan dapat diandalkan agar diperlukan sebuah standar akuntansi
semua kegiatan yang dilakukan oleh keuangan bagi koperasi. Standar Akuntansi
lembaga/badan usaha tersebut berjalan Keuangan adalah suatu kerangka dalam
dengan baik. Salah satu informasi yang pembuatan laporan keuangan agar terjadi
perlu diketahui oleh lembaga/badan usaha keseragaman dalam penyajian laporan
adalah informasi tentang keadaan keuangan keuangan. Adanya konvergensi IFRS
dan hasil dari kegiatan usaha yang telah mengakibatkan pencabutan terhadap PSAK
selesai dilakukan. No. 27 tentang akuntansi koperasi oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, hal keuangan sangat diperlukan untuk
ini dikarenakan PSAK No. 27 secara prinsip membantu mereka dalam memahami
sudah ada dalam standar akuntansi lain laporan keuangan yang dibuat oleh pihak
yang mengacu pada IFRS. Oleh karena itu, koperasi serta sekaligus sebagai kepatuhan
dalam peraturan menteri nomor terhadap Peraturan Menteri Nomor
04/Per/M.KUKM/VII/2012 menyatakan 04/Per/M.KUKM/VII/2012. Sehingga,
bahwa koperasi menggunakan SAK ETAP penulis tertarik untuk menganalisis lebih
sebagai acuannya dalam penulisan lanjut tentang laporan keuangan Koperasi
pelaporan keuangan. Welas Asih Banjarbaru, dengan
mengangkat judul “Analisis Laporan
Koperasi Welas Asih Banjarbaru Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Pada
adalah koperasi yang terdiri dari beberapa Koperasi Welas Asih Banjarbaru” dalam
unit usaha yaitu, unit usaha jasa seperti jasa penelitian ini.
simpan pinjam dan jasa lainnya serta unit
usaha pertokoan. Koperasi ini memiliki
anggota yang terdaftar hingga tahun 2015 Studi Literatur
sebanyak 1.063 orang yang merupakan
pegawai negeri sipil guru sekolah dasar SAK ETAP merupakan standar
yang mencakup wilayah kerja per akuntansi baru yang dimana pada tanggal
kecamatan/kota yaitu: Banjarbaru, 17 Juli 2009 yang lalu diterbitkan oleh
Martapura, Landasan Ulin, Cempaka, dan Ikatan Akuntan Indonesia. SAK ETAP
Karang Intan. mengacu pada The International Financial
Reporting Standards for Small and Medium
Berdasarkan data awal yang Sized Entities (IFRS for SMEs). Dalam
diperoleh oleh penulis, diketahui bahwa beberapa hal SAK ETAP memberikan
Koperasi Welas Asih hanya membuat kemudahan untuk suatu entitas
laporan keuangan berupa Neraca dan dibandingkan dengan SAK Umum dengan
Laporan PHU (Perhitungan Hasil Usaha) ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.
saja, padahal di dalam SAK ETAP entitas SAK ETAP digunakan oleh perusahaan
koperasi harus membuat Neraca, Laporan dengan entitas tanpa akuntabilitas publik,
PHU, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan yaitu entitas yang tidak memiliki
Arus Kas, dan Catatan atas Laporan akuntabilitas publik signifikan dan
Keuangan. Hal itu menandakan bahwa menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan
Koperasi Welas Asih belum sepenuhnya umum (general purpose financial
menggunakan SAK ETAP sebagai acuan statement) bagi pengguna eksternal.
dalam pembuatan laporan keuangannya
dikarenakan kekurang tahuan pengurus Rizal Effendi (2014:7) dalam
koperasi perihal SAK ETAP, padahal bukunya menjelaskan bahwa Ikatan
dengan penerapan SAK ETAP secara tertib Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli
yaitu dengan membuat Laporan Perubahan 2009 telah menerbitkan Standar Akuntansi
Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Keuangan untuk Entitas Tanpa
atas Laporan Keuangan, pengurus Koperasi Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atau The
Welas Asih akan semakin mudah dalam Indonesian Accounting Standards for Non-
menilai kinerja keuangannya selama ini dan Publicly-Accountable Entities, dan telah
membuat kebijakan-kebijakan atau disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19
perencanaan bagi koperasi di masa yang Mei 2009. Dewan Standar Akuntansi
akan datang, dan mengingat bahwa Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
sebagian besar anggota daripada Koperasi (DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17
Welas Asih Banjarbaru ini berprofesi orang mewakili: Akuntan Publik,
sebagai guru sekolah dasar yang hanya Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan
memiliki sedikit pemahaman tentang ilmu Akuntan Manajemen.
akuntansi, maka salah satu dari elemen SAK ETAP diterbitkan pada tahun
laporan keuangan yaitu catatan atas laporan 2009 dan berlaku secara efektif mulai
tanggal 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan sehingga lebih mudah dalam
lebih awal yaitu mulai tanggal 1 Januari implementasinya. (c) Tetap memberikan
2010. Standar Akuntansi Keuangan untuk informasi yang handal dalam penyajian
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK laporan keuangan.
ETAP) dimaksudkan untuk digunakan
entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas Karakteristik Kualitatif Informasi
tanpa akuntabilitas publik adalah entitas Dalam Laporan Keuangan SAK ETAP
yang: (a) Tidak memiliki akuntabilitas adalah sebagai berikut: (a) dapat dipahami,
publik signifikan; dan (b) Menerbitkan (b) relevan, (c) materialitas, (d) keandalan,
laporan keuangan untuk tujuan umum (e) substansi mengungguli bentuk, (f)
(general purpose financial statement) bagi pertimbangan sehat, (g) kelengkapan, (h)
pengguna eksternal. dapat dibandingkan, (i) tepat waktu, dan (j)
keseimbangan antara biaya dan manfaat.
Entitas dapat dikatakan memiliki
akuntabilitas publik signifikan jika: (a) Undang-Undang No. 25 Tahun
Entitas telah mengajukan pernyataan 1992 menyatakan bahwa laporan keuangan
pendaftaran, atau dalam proses pengajuan (koperasi) yang sekurang-kurangnya terdiri
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar dari neraca akhir dan perhitungan hasil
modal atau regulator lain untuk tujuan usaha tahun buku yang bersangkutan serta
penerbitan efek di pasar modal; atau (b) penjelasan atas dokumen tersebut. Dan
Entitas menguasai aset dalam kapasitas selanjutnya dinyatakan pula bahwa
sebagai fidusia untuk sekelompok besar pencatatan laporan keuangan dibuat
masyarakat seperti bank, entitas asuransi, berdasarkan standar akuntansi keuangan
pialang dan atau pedagang efek, dana yang berlaku.
pensiun, reksa dana dan bank investasi. Menurut Peraturan Menteri Negara
Menurut Munandar dalam Kholmi Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(2011:102) menjelaskan bahwa manfaat Republik Indonesia Nomor
SAK ETAP adalah untuk mempermudah 04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang
perbankan dalam menilai kelayakan bisnis pedoman umum akuntansi koperasi, dengan
UKM atau Koperasi dalam memperoleh memperhatikan perubahan Standar
bantuan kredit usaha dari perbankan, karena Akuntansi Keuangan yang mengacu pada
dengan SAK ETAP UKM / Koperasi IFRS dan diterbitkannya Pernyataan
memiliki laporan keuangan yang akurat dan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan
sangat berguna bagi UKM / Koperasi dalam Nomor 8 atas pencabutan PSAK 27, serta
meningkatkan produktivitasnya. sejauh ini koperasi termasuk kedalam
entitas tanpa akuntabilitas publik, maka
Kemudian menurut Nulus (2013:98) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
menjelaskan manfaat SAK ETAP adalah Menengah memberlakukan akuntansi
dengan menyusun laporan keuangan sesuai koperasi dengan SAK ETAP.
SAK ETAP, maka laporan keuangan akan
lebih stabil, transparan, komprehensif, dan Koperasi dalam menyusun laporan
relevan yang berlaku secara umum. keuangannya yang berdasarkan pada SAK
ETAP harus menggunakan dasar akrual
Adapun manfaat dari penggunaan kecuali pada laporan arus kas, dimana pos-
SAK ETAP adalah sebagai berikut: (a) pos yang diakui sebagai aset, kewajiban,
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, ekuitas/ modal, penghasilan, dan
perusahaan kecil, menengah mampu untuk beban yang merupakan unsur-unsur laporan
menyusun laporan keuangan sendiri, dapat keuangan yang harus memenuhi kriteria
diaudit dan mendapat opini, sehingga dapat pengakuan untuk pos-pos tersebut.
menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapat dana (misalnya dari bank) untuk Laporan keuangan koperasi
mengembangkan usaha. (b) Lebih berdasarkan SAK ETAP harus memberikan
sederhana dibandingkan dengan PSAK informasi yang diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya, dan tidak dapat diambil selama yang
artinya suatu laporan keuangan yang bersangkutan masih menjadi anggota. (c)
lengkap berdasarkan SAK ETAP harus hibah/modal sumbangan, yaitu sejumlah
menyajikan minimum dua periode dari uang atau barang modal yang mempunyai
setiap laporan keuangan yang disyaratkan. nilai yang dapat diukur dalam unit moneter,
Laporan keuangan koperasi yang lengkap yang diterima dari pihak lain berupa hibah
terdiri dari neraca, laporan PHU, laporan yang mengikat dan tidak mengikat, baik
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan berupa aset tetap atau aset lainnya, dan
catatan atas laporan keuangan. hibah/modal sumbangan ini tidak dapat
dibagikan kepada anggota. (d) SHU tahun
Neraca koperasi berdasarkan SAK berjalan, yaitu penjualan barang/jasa
ETAP menyajikan aset, kewajiban, dan sebagai pendapatan koperasi yang diperoleh
ekuitas pada suatu tanggal tertentu sampai dalam satu periode akuntansi dikurangi
akhir periode pelaporan. Komponen aset dengan biaya operasional, penyusutan dan
terdiri dari: (a) aset lancar, yaitu aset yang biaya-biaya lain, termasuk pajak dalam satu
memiliki masa manfaat kurang dari satu periode akuntansi bersangkutan. (e)
tahun, adapun pengklasifikasian aset lancar cadangan koperasi, yaitu bagian dari SHU
adalah: diperkirakan akan dapat direalisasi yang disisihkan sesuai denga ketentuan
atau dimiliki untuk dijual atau digunakan anggaran dasar atau ketetapan rapat
dalam jangka waktu siklus operasi normal anggota. Cadangan yang disisihkan dari
entitas, dimiliki untuk diperdagangkan, dan SHU merupakan ekuitas koperasi yang
diharapkan akan direalisasi dalam jangka tidak dapat dibagikan kepada anggota.
waktu 12 bulan setelah akhir periode Pembentukannya ditujukan untuk
pelaporan. (b) aset tidak lancar, yaitu aset pengembangan usaha koperasi serta untuk
yang terdiri dari beberapa macam aset, pemupukan modal dan tujuan resiko diatur
masa manfaat lebih dari satu periode dalam ketentuan anggaran dasar koperasi
akuntansi, dimiliki serta digunakan dalam dengan mempertimbangkan kepentingan
kegiatan operasional dengan kompensasi pengembangan usaha koperasi.
penggunaan berupa biaya penyusutan.
Komponen kewajiban koperasi meliputi: (a) Laporan Perhitungan Hasil Usaha
kewajiban lancar, yaitu kewajiban yang Koperasi Berdasarkan SAK ETAP yaitu
penyelesaiannya harus dilakukan dengan laporan yang menggambarkan hasil usaha
menggunakan aset lancar atau pembentukan koperasi dalam satu periode akuntansi.
kewajiban lancar lainnya, atau diartikan Penyajian akhir dari perhitungan hasil
juga sebagai kewajiban yang akan jatuh usaha disebut SHU (Sisa Hasil Usaha) yang
tempo dalam waktu satu tahun mendatang bukan semata-mata mengukur besaran laba
dan kewajiban jangka panjang yang akan tetapi juga menggambarkan manfaat lain
jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. bagi anggota. Komponen dari Laporan
(Effendi: 2014). (b) kewajiban jangka Perhitungan Hasil Usaha koperasi
panjang, yaitu utang koperasi yang berdasarkan SAK ETAP adalah sebagai
digunakan untuk kebutuhan investasi berikut: (a) pelayanan anggota, (b)
dan/atau kebutuhan lainnya. (Peraturan pendapatan dari non anggota, (c) SHU
M.KUKM:2012). Komponen ekuitas kotor, (d) beban operasional, (e) pendapatan
koperasi terdiri dari: (a) simpanan pokok, dan atau beban lainnya, (f) beban pajak, dan
yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, (g) SHU setelah pajak.
yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota Laporan Perubahan Ekuitas
dan tidak dapat diambil selama yang Koperasi Berdasarkan SAK ETAP menurut
bersangkutan masih menjadi anggota. (b) IAI dalam SAK ETAP (2009:26) bertujuan
simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan menyajikan laba/rugi koperasi untuk suatu
yang tidak harus sama besarannya, yang periode, pos pendapatan dan beban yang
wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi diakui secara langsung dalam ekuitas untuk
selama yang bersangkutan menjadi anggota periode tersebut, pengaruh kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan yang laba/rugi bersih sebagaimana yang
diakui dalam periode tersebut. Informasi dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
yang disajikan di laporan perubahan ekuitas menyesuaikan besarnya laba/rugi bersih
meliputi: (a) laba/rugi untuk periode, (b) tersebut (yang telah diukur atas dasar
pendapatan dan beban yang diakui langsung akrual) dengan item-item yang tidak
dalam ekuitas, (c) pengaruh kebijakan mempengaruhi arus kas. Dengan kata lain,
akuntansi dan koreksi kesalahan yang besarnya laba/rugi bersih sebagai hasil dari
diakui sesuai kebijakan akuntansi, estimasi, akuntansi akrual akan disesuaikan untuk
dan kesalahan untuk setiap komponen menentukan jumlah arus kas bersih dari
ekuitas, serta (d) rekonsiliasi antara jumlah aktivitas operasi. Penyesuaian-penyesuaian
yang tercatat pada awal dan akhir periode tersebut terdiri atas: (a) pendapatan dan
untuk setiap komponen ekuitas, yang beban yang tidak melibatkan arus kas
menunjukkan perubahan secara terpisah masuk atau arus kas keluar, contohnya
dari laba/rugi, pendapatan dan beban yang adalah amortisasi premium/diskonto
diakui langsung dalam ekuitas, dan jumlah investasi obligasi, beban penyisihan piutang
SHU yang dibagikan dan distribusi lain ragu-ragu, beban penyusutan aset tetap,
untuk anggota yang menunjukkan secara beban amortisasi aset tidak berwujud, dan
terpisah komponen simpanan anggota. beban amortisasi premium/diskonto utang
obligasi. (b) keuntungan dan kerugian yang
Laporan arus kas koperasi terkait dengan aktivitas investasi atau
bedasarkan SAK ETAP bermanfaat untuk pembiayaan, contohnya adalah
membantu para investor, kreditor, dan keuntungan/kerugian penjualan aset tetap,
pihak lainnya dalam menilai hal-hal sebagai keuntungan/kerugian penjualan investasi
berikut: (a) kemampuan entitas untuk dalam saham, dan keuntungan/kerugian
menghasilkan arus kas di masa depan, (b) atas penebusan kembali utang obligasi. Dan
kemampuan entitas untukmemenuhi (c) perubahan dalam aset lancar (selain kas)
kewajibannya, (c) penyebab perbedaan dan kewajiban lancar sebagai hasil dari
antara laba/SHU bersih dan arus kas bersih transaksi pendapatan dan beban yang tidak
dari kegiatan operasi, dan (d) transaksi mempengaruhi arus kas, contohnya adalah
investasi dan pembiayaan yang melibatkan perubahan dalam saldo piutang usaha,
kas dan non-kas selama suatu periode. persediaan barang dagang, biaya dibayar
Menurut IAI dalam SAK ETAP (2009:28) dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang
laporan arus kas berisikan laporan bunga, dan utang pajak penghasilan.
mengenai arus kas untuk suatu periode dan
terklasifikasi menurut tiga aktifitas: (a) CALK Koperasi Berdasarkan SAK
aktivitas operasi, yaitu arus kas yang ETAP menurut IAI dalam SAK ETAP
berasal dari aktivitas utama koperasi. Arus (2009:34) berisi informasi sebagai
kas tersebut pada umumnya berasal dari tambahan informasi yang disajikan dalam
transaksi dan peristiwa serta kondisi lain laporan keuangan secara naratif atau rincian
yang mempengaruhi besaran SHU, (b) jumlah yang disajikan dalam laporan
aktivitas investasi, yaitu arus kas keuangan dari informasi pos-pos yang tidak
penerimaan dan pengeluaran sehubungan memenuhi kriteria pengakuan dalam
dari sumber daya yang digunakan dengan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
tujuan untuk menghasilkan pendapatan di tertentu, mengungkapkan informasi yang
masa yang akan datang, dan (c) aktivitas disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak
pendanaan, yaitu arus kas penerimaan dan disajikan dalam laporan keuangan, dan
pengeluaran yang berhubungan dengan memberikan informasi tambahan yang tidak
sumber pendanaan untuk tujuan disajikan dalam laporan keuangan tetapi
menghasilkan pendapatan masa depan. Dan relevan untuk memahami laporan
dalam pelaporan arus kas dari aktivitas keuangan. CALK Koperasi harus memuat
operasi, entitas menggunakan metode tidak pengungkapan kebijakan koperasi yang
langsung. Menurut Hery (2014:37) metode mengakibatkan perubahan perlakuan
tidak langsung dimulai dengan angka akuntansi dan pengungkapan informasi
lainnya. Dan menurut Hery (2014:30) aset, kewajiban, dan ekuitas modal yang
laporan keuangan dasar tidak dapat dimiliki oleh koperasi,. Dan pada
memberikan seluruh informasi yang laporan PHU pihak koperasi sudah
dibutuhkan oleh pemakai, mereka perlu mengklasifikasikan pendapatan dan
mengetahui metode akuntansi yang pengeluaran secara benar. (2) KSP Turus
digunakan oleh entitas dalam mencatat Pamelum Kec. Dusun Timur Kab. Barito
akun-akun laporan keuangan. Beberapa Timur agar dapat menyajikan laporan
informasi tambahan yang dibutuhkan keuangannya sesuai dengan SAK ETAP
bersifat deskriptif dan dilaporkan dalam yang terdiri dari neraca, laporan PHU,
bentuk narasi. Dalam kasus lainnya, data laporan perubahan modal, laporan arus
tambahan mengenai perhitungan atau kas, dan catatan atas laporan keuangan
rincian angka diperlukan. Untuk dapat sehingga dapat memberikan informasi
menginterpretasikan angka-angka yang yang bermanfaat dan dapat
terkandung dalam laporan keuangan, menunjukkan posisi keuangan baik
pemakai harus dapat membaca catatan kepada anggota maupun kepada pihak
laporan keuangan (notes to the financial lain yang memerlukan informasi
statements) dan memahami asumsi-asumsi tersebut.
yang dipakai dalam mencatat akun-akun 2. Christina Surati, Analisis Penyajian
laporan keuangan. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK
ETAP Pada Koperasi Karyawan Tirta
Penelitian terdahulu yang menjadi Lestari PDAM Intan Banjar di
fondasi dalam penelitian ini adalah: Banjarbaru, 2016. Penelitian ini
1. Fredila Sintha Nestia, Analisis bertujuan untuk mengetahui penerapan
Penerapan SAK ETAP Pada Laporan SAK ETAP dalam penyajian laporan
Keuangan Koperasi Simpan Pinjam keuangan pada Koperasi Karyawan Tirta
(KSP) “Turus Pamelum” Kecamatan Lestari PDAM Intan Banjar di
Dusun Timur Kabupaten Barito Timur, Banjarbaru. Tekhnik analisis data dalam
2016. Penelitian ini bertujuan untuk penelitian ini dikumpulkan, dianalisa,
mengetahui penerapan laporan keuangan dan dihitung prosentase
KSP Turus Pamelum Kec. Dusun Timur perkembangannya, selanjutnya dianalisa
Kab. Barito Timur yang dibuat selama secara deskriptif juga secara kooperatif
ini dan bagaimana seharusnya laporan kemudian mengintrepasikannya,
keuangan KSP Turus Pamelum Kec. sehingga dapat menjelaskan jawaban
Dusun Timur Kab. Barito Timur yang jelas dalam menentukan masalah
berdasarkan SAK ETAP. Jenis data yang yang dihadapi lapangan terkait dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah penyajian laporan keuangan koperasi.
data kualitatif dan kuantitatif, sedangkan Hasil penelitian ini adalah Koperasi
sumber data yang digunakan adalah Karyawan Tirta Lestari PDAM Intan
dalam bentuk data primer dan data Banjar di Banjarbaru belum sesuai
sekunder. Teknik pengumpulan data dengan SAK ETAP dalam hal penyajian
yang digunakan adalah melalui dan kelengkapan laporan keuangannya,
wawancara, observasi, dan dokumentasi. karena selama ini pihak koperasi hanya
Adapun teknik analisis data yang membuat laporan keuangan neraca dan
digunakan dalam penelitian laporan PHU saja, dan penerapan
menggunakan teknik kualitatif. laporan keuangan yang harus dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Koperasi Karyawan Tirta Lestari PDAM
Dalam menyusun laporan keuangan Intan Banjar di Banjarbaru adalah
pada tahun 2015, KSP Turus Pamelum dengan menambahkan laporan
Kec. Dusun Timur Kab. Barito Timur perubahan ekuitas, dan CALK yang
hanya menyajikan laporan neraca dan disyaratkan oleh SAK ETAP.
laporan perhitungan hasil usaha dimana 3. Mulyadi, 2010, Analisis Penerapan
laporan neraca sudah menggambarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK- maupun fenomena yang sudah terjadi di
ETAP) Pada Koperasi Mandiri Jaya masa lalu. Dalam penelitian ini, peneliti
Tanjung Pinang dan Koperasi Karyawan dapat memberikan gambaran mengenai
Plaza Hotel Tanjung Pinang. Hasil suatu keadaan saja, atau juga bisa
penelitian berdasarkan analisis yang mendeskripsikan perkembangan dari
telah dilakukan di Koperasi Mandiri Jaya keadaan tersebut.
Tanjung Pinang dan Koperasi Karyawan
Plaza Hotel Tanjung Pinang adalah Teknik pengumpulan data yang
penyajian laporan keuangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dilakukan kedua Koperasi Mandiri Jaya menggunakan penelitian lapangan (field
Tanjung Pinang dan Koperasi Karyawan research) yaitu, penelitian yang dilakukan
Plaza Hotel Tanjung Pinang tidak sesuai dengan mengumpulkan data dan informasi
SAK ETAP. Berdasarkan hasil yang diperoleh langsung dari responden dan
penelitian tersebut penulis memberikan mengamati secara langsung apa yang terjadi
saran yang dapat digunakan sebagai di lapangan. Dan penelitian kepustakaan
bahan pertimbangan dalam penyajian (library research) yaitu, metode
laporan keuangan antara lain, pengumpulan data berdasarkan buku-buku
mengadakan bimbingan teknis kepada dan literatur yang berkaitan dengan judul
para pengurus koperasi mengenai penelitian ini dan sumber data tertulis
penerapan SAK ETAP. Sebaiknya lainnya yang ada pada koperasi yang
laporan neraca menampilkan kewajiban berhubungan dengan topik penelitian ini
pajak, karena kewajiban pajak dan dibandingkan dengan data yang penulis
merupakan salah satu syarat dalam dapatkan di lapangan. Adapun beberapa
penyusunan neraca menurut SAK ETAP. literatur yang dijadikan acuan bagi penulis
Sebaiknya laporan perhitungan SHU dalam penelitian ini adalah: SAK ETAP,
Koperasi Mandiri Jaya Tanjung Pinang Peraturan Menteri KUKM, UU No. 25
menampilkan beban-beban koperasi, Tahun 1992, dan literatur-literatur lainnya
karena itu merupakan salah satu yang berhubungan dengan topik ini baik itu
komponen yang harus dimiliki guna dari buku ataupun dari internet.
menghitung laba bersih. Sebaiknya Data yang telah dikumpulkan,
Koperasi Mandiri Jaya Tanjung Pinang selanjutnya dianalisis dengan teknik
membuat laporan perubahan ekuitas dan deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis data
laporan laba rugi dan saldo laba, laporan berdasarkan teori yang ada, sehingga dapat
arus kas, dan CALK guna memperjelas diketahui sesuai atau tidaknya data di
keberadaan keuangan koperasi. Dan lapangan dengan landasan teori. Penelitian
sebaiknya Koperasi Karyawan Plaza deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk
Hotel membuat laporan perubahan mengangkat fakta, keadaan, dan fenomena-
ekuitas dan laporan laba rugi dan saldo fenomena yang terjadi ketika penelitian
laba serta CALK guna memperjelas berlangsung dan menyajikannya dengan
keberadaan keuangan Koperasi apa adanya. Aktivitas dalam analisis data
Karyawan Plaza Hotel Tanjung Pinang. dilakukan secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data yaitu
Metode Penelitian
pengumpulan data, reduksi data, hingga
Penelitian ini dilakukan pada penemuan informasi hasil penelitian.
Koperasi Welas Asih Banjarbaru di Jl.
A.Yani Km 36, No. 39
Gambaran Umum Objek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, dimana peneliti ingin Koperasi Welas Asih Banjarbaru
memberikan gambaran yang lebih lengkap merupakan koperasi yang berdiri pada
mengenai suatu fenomena, baik itu tanggal 02 Oktober 1974 di kelurahan Sei.
fenomena yang sedang berlangsung saat ini, Besar, Banjarbaru dan pada tahun 1996
koperasi ini berpindah lokasi ke Jl. A. Yani hasil usaha tersebut agar aktivitas yang
Km. 36 Banjarbaru. Koperasi ini berada dilakukan oleh koperasi untuk menjalankan
dibawah naungan Dinas Koperasi dan kegiatan usahanya dalam memperoleh SHU
UKM Provinsi Kalimantan Selatan. dapat dengan mudah dipahami, apalagi
Adapun anggota koperasi ini terdiri dari diketahui bahwa pada unit jasa, ada
Pegawai Negeri Sipil serta pensiunan penerimaan jasa dari fee penjualan barang
Pegawai Negeri Sipil guru sekolah dasar milik pihak ketiga sebesar Rp. 5.737.625,00
yang meliputi wilayah kerja per kecamatan pada tahun 2015 dan sebesar Rp.
atau kota yaitu Banjarbaru, Martapura, 10.651.375,00 pada tahun 2014 serta
Landasan Ulin, Cempaka, dan Karang Intan pendapatan dari aktivitas sewa halaman
dengan jumlah anggota yang terdaftar sebesar Rp. 1.500.000,00 pada tahun 2015
hingga tahun 2015 adalah sebanyak 1.063 dan sebesar Rp. 6.000.000,00 pada tahun
orang. Koperasi ini menjalankan usaha 2014 yang diklasifikasikan kedalam
seperti jasa simpan pinjam dan penjualan pendapatan di luar usaha, padahal kegiatan
barang sandang dan pangan. tersebut harus dikelompokan kedalam
pendapatan usaha megingat kegiatan
penjualan barang milik pihak ketiga dengan
Laporan Keuangan Koperasi Welas Asih imbalan berupa fee serta penyewaan
Banjarbaru Selama Ini halaman tersebut merupakan salah satu dari
aktivitas dari unit jasa.
Laporan keuangan yang dibuat oleh
Koperasi Welas Asih Banjarbaru selama ini
hanyalah terdiri dari Neraca dan Laporan Laporan Keuangan Koperasi Welas Asih
Perhitungan Hasil Usaha saja, padahal Banjarbaru Sesuai SAK ETAP
dengan berlakunya Peraturan Menteri Dari hasil analisis terhadap laporan
Negara Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012 keuangan koperasi tersebut, maka
yang mewajibkan entitas koperasi untuk seharusnya Koperasi Welas Asih
menggunakan SAK ETAP sebagai acuan Banjarbaru harus menambah beberapa
dalam pembuatan laporan keuangannya, elemen laporan keuangan yang terdiri dari
koperasi harus menyajikan Neraca, Laporan laporan perubahan ekuitas, laporan arus
Perhitungan Hasil Usaha, Laporan kas, dan catatan atas laporan keuangan,
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan sehingga dengan adanya penambahan
Catatan atas Laporan Keuangan elemen laporan keuangan tersebut maka
Pada neraca yang dibuat oleh pihak koperasi dapat sepenuhnya dikatakan
Koperasi Welas Asih Banjarbaru selama ini mematuhi SAK ETAP serta pihak koperasi
dapat diketahui bahwa neraca yang dibuat akan semakin mudah dalam menilai kinerja
oleh Koperasi Welas Asih Banjarbaru telah keuangannya selama ini dan membuat
sesuai dengan SAK ETAP yaitu kebijakan-kebijakan atau perencanaan bagi
pembuatannya berdasarkan basis akrual dan koperasi di masa yang akan datang.
pengakuan serta pengukuran setiap akunnya Dan pada laporan perhitungan hasil
telah sesuai dengan ketentuan yang ada usaha, Koperasi Welas Asih Banjarbaru
pada SAK ETAP namun, pada penyajian harus menyajikan judul, pos, dan sub-
laporan keuangannya masih harus jumlah yang ada pada setiap pos agar
dilakukan penyesuaian seperti penambahan aktivitas yang dilakukan oleh koperasi
informasi mata uang yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya
sebagaimana tercantum dalam SAK ETAP dalam memperoleh SHU akan menjadi
(paragraf 3.16) agar laporan keuangan yang transparan dan dapat dengan mudah
disajikan dapat diidentifikasi secara jelas. dipahami, serta pada pos pendapatan jasa
harus dimasukkan aktivitas pendapatan fee
Pada laporan perhitungan hasil dari penjualan barang milik pihak ketiga
usaha harus disajikan judul, pos dan sub- sebesar Rp. 5.737.625,00 pada tahun 2015
jumlah yang ada pada laporan perhitungan dan sebesar Rp. 10.651.375,00 pada tahun
2014 serta aktivitas pendapatan atas Pada neraca, pihak koperasi harus
kegiatan sewa halaman sebesar melakukan beberapa penyesuaian terhadap
Rp.1.500.000,00 pada tahun 2015 dan ketentuan yang ada pada SAK ETAP dan
sebesar Rp. 6.000.000,00 pada tahun 2014, pada penyajian laporan perhitungan hasil
mengingat kedua aktivitas tersebut usaha, pihak koperasi harus
merupakan aktivitas usaha yang ada pada mengklasifikasikan pendapatan di unit jasa
unit jasa sehingga informasi yang didapat sesuai dengan aktivitas usaha yang pihak
oleh pengguna laporan keuangan terkait koperasi jalankan, sehingga informasi yang
dengan unit jasa akan tergambar secara terkait pada unit jasa akan dapat tergambar
jelas. Serta dengan diterbitkannya catatan dengan jelas, serta pada laporan
atas laporan keuangan oleh pihak koperasi, perhitungan hasil usaha tersebut pihak
maka pengguna laporan keuangan yang koperasi harus menyajikan judul, pos, dan
sebagian besarnya adalah guru-guru sub-jumlahnya agar laporan keuangannya
sekolah dasar selaku anggota koperasi, yang menjadi transparan.
hanya sedikit memiliki pemahaman tentang
ilmu akuntansi akan semakin mudah dalam
memahami laporan keuangan yang dibuat Saran
oleh Koperasi Welas Asih Banjarbaru. Saran yang dapat diberikan oleh
penulis kepada Koperasi Welas Asih
Banjarbaru adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Laporan keuangan yang dibuat oleh 1. Pihak Koperasi Welas Asih Banjarbaru
Koperasi Welas Asih Banjarbaru selama ini agar dapat mematuhi SAK ETAP dalam
belum sesuai dengan ketentuan yang ada penyajian laporan keuangannya agar
pada SAK ETAP dikarenakan pihak kelayakan bisnis koperasi akan lebih
koperasi tidak membuat laporan perubahan efektif dan efisien karena dengan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas menerapkan SAK ETAP, laporan
laporan keuangan. keuangan koperasi akan menjadi lebih
akurat dan akan sangat membantu pihak
Berdasarkan analisis terhadap koperasi dalam mengambil kebijakan-
neraca, pihak koperasi telah membuatnya kebijakan.
sesuai dengan SAK ETAP namun masih
harus melakukan beberapa penyesuaian 2. Berhubungan dengan penggunaan
dengan ketentuan yang ada pada SAK laporan keuangan berdasarkan SAK
ETAP, dan pada laporan perhitungan hasil ETAP, maka pihak koperasi disarankan
usaha masih terdapat kekeliruan pada agar meningkatkan kualitas
pengklasifikasian pendapatan di unit jasa, manajemennya dalam membuat laporan
serta laporan perhitungan hasil usaha yang keuangan yang berdasarkan SAK ETAP
disajikan oleh koperasi belum memuat dengan cara memberikan pelatihan-
judul, pos, dan sub-jumlahnya sehingga pelatihan tertentu bagi tenaga akunting
informasi yang didapatkan masih kurang yang dimiliki.
transparan.
Laporan keuangan yang seharusnya Daftar Pustaka
dibuat oleh Koperasi Welas Asih Effendi, Rizal, 2014, Accounting
Banjarbaru adalah dengan menambahkan Principles: Prinsip-Prinsip Akuntansi
laporan perubahan ekuitas, laporan arus Berbasis SAK ETAP, Rajawali Pers,
kas, dan catatan atas laporan keuangan Jakarta.
sehingga laporan keuangan koperasi dapat
dinyatakan lengkap dan sesuai dengan Hery, 2014, Rahasia Cermat & Mahir
ketentuan yang ada pada SAK ETAP dan Menguasai Akuntansi Keuangan
juga akan membantu pihak koperasi dalam Menengah, PT Gramedia Widiasarana
menilai kinerjanya selama ini. Indonesia, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa (KSP) Turus Pamelum Kecamatan
Akuntabilitas Publik, Jakarta. Dusun Timur Kabupaten Barito Timur,
Kholmi, Masiyah, 2011, Implementasi SAK STIE Pancasetia, Banjarmasin.
ETAP Untuk UMKM: Sebuah Telaah
Kritis, Proceeding Seminar Nasional, Nulus, 2013, Perlakuan SAK ETAP UKM
Universitas Muhammadiyah, Malang. dan Koperasi, Rajawali Pers, Jakarta.

Martani, Dwi, 2011, Standar Akuntansi Permen Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012


Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Tentang Pedoman Umum Akuntansi
Publik (SAK ETAP) Koperasi.
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2
011/03/Standar-Akuntansi-Keuangan- Surati, Christina, 2016, Analisis Penyajian
Entitas-Tanpa-Akuntabilitas-Publik- Laporan Keuangan Berdasarkan SAK
SAK-ETAP.pdf diakses pada tanggal ETAP Pada Koperasi Karyawan Tirta
15/11/2016. Lestari PDAM Intan Banjar, STIE
Pancasetia, Banjarmasin
Mulyadi, 2010, Analisis Penerapan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada tentang perkoperasian.
Koperasi Mandiri Jaya Tanjung Pinang
dan Koperasi Karyawan Plaza Hotel Zagladi, Arief Noviarakhman, Fredy Jayen,
Tanjung Pinang, Universitas Melania, dan Sutrisno, 2016, Pedoman
Diponegoro, Semarang. Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Pancasetia Banjarmasin,
Nestia, Fredila Sintha, 2016, Analisis Pancasetia, Banjarmasin.
Penerapan SAK ETAP Pada Laporan

Anda mungkin juga menyukai