Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meriska Suwatri

NIM : 2040512014
Resume : Bab 1

Standar Pelaporan Keuangan

Pendahuluan
Pelaporan korporat merupakan salah satu alat dalam menjalankan akuntabilitas
perusahaan. Salah satu komponen yang sangat penting dalam pelaporan
korporat adalah pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan disusun berdasarkan
standar akntansi yang berlaku.

Pengertian Pelaporan Korporat dan Pelaporan Keuangan


 Pelaporan korporat merupakan elemen penting dari akuntabilitas
perusaahan.
 Pelaporan korporat merupakan salah satu alat dalam menjalankan
akuntabilitas perusahaan.
 Pelaporan korporat merujuk pada aspek penyajian dan pengungkapan - yang
berbeda dari akuntansi/pengukuran atas berbagai aspek dalam perusahaan.
 Pelaporan keuangan menginformasikan kinerja keuangan dan posisi
keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan khususnya
penyedia modal, investor dan kreditor, untuk pengambilan keputusan.

JENIS PELAPORAN KORPORAT


1. Laporan keuangan.
2. Laporan tahunan.
3. Laporan tata kelola perusahaan.
4. Laporan corporate social responsibility.
5. Laporan keberlanjutan (sustainability report).
6. Laporan terintegrasi (integrated reporting).
STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA
Standar akuntansi diperuntukkan untuk entitas yang diwajibkan menyusun
laporan keuangan.

Terdapat beberapa standar akuntansi yang mengatur berbagai jenis entitas yang
ada, yang terdiri atas standar akuntansi pemerintahan yang digunakan oleh
entitas pemerintah (government entities), dan standar akuntansi keuangan yang
digunakan oleh entitas privat (private entities).

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)


 Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 2005
 SAP digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
 SAP diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP).

PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH


 Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber
daya dalam mencapai tujuan

 Manajemen
Memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset,
kewajiban dan ekuitas dana pemerintah

 Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada
stakeholders

 Evaluasi Kinerja
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam menggunakan sumber
daya ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi
 Keseimbangan Antargenerasi
Memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk
membiayai seluruh pengeluaran

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)


Diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Dewan Standar
Akuntansi Keuangan IAI untuk akuntansi umum dan Dewan Standar Syariah IAI
untuk akuntansi transaksi berbasis syariah.

SAK di Indonesia meliputi:


 Standar Akuntansi Keuangan yang berbasis pada International Financial
Reporting Standards (SAK Umum).
 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP).
 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK
EMKM).

SAK ETAP
SAK Umum adalah standar akuntansi yang diperuntukkan untuk entitas yang
diwajibkan menyusun laporan keuangan.
SAK ETAP ini hanya dapat dipakai oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik atau diperkenankan oleh regulator.

DEFINISI ENTITAS YANG MEMILIKI AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN


Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk
tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau Entitas menguasai aset dalam
kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat.

SAK EMKM
SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas
mikro, kecil, dan menengah.
Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang
kuantitatif EMKM.

Laporan keuangan menurut SAK EMKM:


 Laporan posisi keuangan (neraca);
 Laporan laba rugi
 Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian

Disajikan dalam bentuk dua periode/2 tahun (minimum) untuk dapat


dibandingkan satu sama lain.

SAK TRANSAKSI SYARIAH


 SAK transaksi syariah (SAK Syariah) merupakan standar akuntansi yang
diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi berbasis syariah.
 Secara khusus entitas syariah harus menggunakan SAK Umum, SAK ETAP,
atau SAK EMKM sebagai dasar penyusunan laporan keuangannya, dan SAK
Syariah untuk transaksi berbasis syariah.
 SAK Umum digunakan oleh Bank Umum Syariah, khusus untuk transaksi
syariah mengacu pada SAK Syariah.
 SAK ETAP digunakan oleh BPR Syariah, khusus untuk transaksi syariah
mengacu pada SAK Syariah.

KONVERGENSI IFRS
 Pada tahun 2018, IAI mengeluarkan keputusan untuk melakukan
konvergensi dengan IFRS yang diberlakukan pada tahun 2012.
 Dalam melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi,
yaitu big bang strategy dan gradual strategy.

Fase Konvergensi IFRS


Fase I ( 2008-2012)
Fase ini menargetkan diberlakukannya standar akuntansi yang mengacu pada
IFRS
Fase II (2012-2015)
Fase konvergensi yang lebih menyeluruh, banyak standar baru yang dikeluarkan
IASB yang akan efektif tahun 2018

KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN


 Kerangka Konseptual disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pda tanggal 26 Juni 2019
 Berlaku efektif 1 Januari 2020
 Menggantikan KKPK yang diterbitkan tahun 2016 dan KDPPLK tahun 2014

TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN


 Membantu DSAK IAI mengembangkan SAK yang konsisten
 Membantu Penyusun Laporan Keuangan mengembangkan kebijakan
akuntansi yang konsisten ketika tidak ada standar yang berlaku untuk
peristiwa tertentu
 Membantu semua pihak menginterprestasikan standar, Apabila KKPK
bertentangan terhadap Standar Akuntansi, maka ketentuan standar
akuntansi yang harus diunggulkan

Anda mungkin juga menyukai