Ada 7 karakteristik sebagai prasyarat sebuah profesi : Memiliki pengetahuan yang khusus Melalui Proses pendidikan formal yang diakui untuk memperoleh pengakuan spesialis yang disaratkan Memiliki Standar kualifikasi professional sebagai syarat penerimaan anggota profesi Memiliki standar prilaku yang mengatur hubungan antara praktisi dengan klien, rekan sejawat, dan masyarakat pada umumnya Pengakuan akan status Menerima tanggung jawab social yang melekat pada pekerjaan untuk kepentingan public Memiliki organisasi yang menjaga kewajiban social dari profesi
Etika dalam Profesi
Etika Profesi adalah sarana untuk praktisi profesi mengendalikan diri (internal control) agar tetap menjaga profesionalitasnya. Etika profesi ini paling tidak menjaga praktisi profesi agar selalu ingat profesi adalah untuk kepentingan public dan selalu ingat dengan sifat altruism yang melekat pada profesi. Altruisme berarti orang yang mengutamakan kepentingan orang lain.
Dengan etika profesi maka praktisi profesi diharapkan melaksanakan tugas
profesi berdasarkan kecintaan dan tanggung jawab profesi, bukan karena ketakutan tuntunan hukum ataupun apapun karena kehilangan reputasi dan nama baik. TEORI ETIKA 1. EGOISME Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri (self service). Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri (self interest). 2. UTILITARIANISME Menurut teori utilitarianisme tindakan yang beretika adalah tindakan yang memaksimalkan kebahagiaan dan meminimalkan penderitaan. 3. DEONTOLOGI Menurut perspektif deontologi, suatu tindakan itu baik bukanlah dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik menurut dirinya sendiri. Maka tindakan itu bernilai moral/etis karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban. 4. KEADILAN Menurut Teori Keadilan(justice and fairness) kebutuhan akan keadilan itu muncul karena manusia tidak selalu mendapatkan manfaat atau tercukupi kebutuhannya sedangkan sumberdaya jumlahnya terbatas. 5. VIRTUE ETHICS Suatu cara pandang untuk membedakan tindakan yang baik dan salah dengan melihat dari karakteristik (perilaku) dasar orang yang melakukannya. Suatu tindakan yang baik/benar umumnya akan keluar dari orang yang memiliki karakter yang baik pula.
Aturan Praktis Untuk Pengambilan Keputusan Etis
1. Golden Rule 2. Disclosure Rule 3. Intuition Ethics 4. Categirical Imperative 5. Profesional Ethics 6. Prinsip Utilitarian 7. Prinsip Virtue Tahapan dalam stakeholder impact Analysis 1. Analisis kepentingan dari masing-masing pemangku kepentingan 2. Hitung dampak yang dapat dikuantifikasi 3. Lakukan penilaian terhadap dampak yang tidak dapat dikuantifikasi
Coorporate Governance adalah suatu system proses seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan demi tercapainya tujuan organisasi.
Prinsip dasar dari Good Coorporate Governance:
Transparansi Akuntabilitas Responsibilitas Independensi Kewajaran dan kesetaraan Cakupan Good Coorporate Governance 1. Menjamin Kerangka Dasar Corporate governance yang Efektif 2. Hak-hak Pemegang Saham dan Peran Kunci Kepemilikan Saham 3. Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham 4. Peranan Pemangku kepentingan dalam Corporate Governance 5. Keterbukaan dan Transparansi 6. Tanggung Jawab Dewan