Pertemuan Ke - 3
Nama : Meriska Suwatri
NIM : 2020522041
Nilai masa mendatang atau future value adalah perkiraan nilai di masa mendatang
dari jumlah sisa kas hari ini yang diinvestasikan pada tingkat suku bunga tetap.
Contoh:
Jika anda menyimpan uang di bank sebesar Rp 1.000.000 selama 1 tahun dan
memperoleh bunga 15% per tahun.
FV = Rp 1.000.000 (1+0,15%)
FV = Rp 1.150.000
Nilai hari ini dari arus kas atau serangkaian arus kas dimasa depan.
Pendiskontoan (discounting) adalah proses pencarian nilai sekarang (PV) dari arus
kas/ serangkaian arus kas masa depan.
1
(1 i) n
PV = FV
PVn = FV (PVIF,i,n)
PVn = Present Value periode ke-n
FV = Future Value
i = suku bunga
NPV = - Cost + PV
= 1 + i nom/m
m -1
EAR
Dimana :
Kekekalan disebut sebagai aliran arus kas yang akan dibayarkan secara berkala, dan
akan berlanjut untuk periode waktu yang kekal.
Salah satu contoh terbaik dari keabadian adalah obligasi yang diterbitkan oleh Inggris
yang dikenal sebagai Consol. Consol diterbitkan oleh Pemerintah Inggris pada 1751
dan membayar bunga tetap untuk selamanya karena obligasi ini tidak memiliki
tanggal jatuh tempo.
Anuitas dikenal sebagai aset keuangan yang secara berkala akan membayar sejumlah
uang tunai selama periode waktu tertentu seperti 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, dll.
Anuitas umumnya adalah bagian dari rencana pensiun di mana investasi dilakukan
oleh individu yang akan menerima aliran dana secara teratur saat pensiun. Anuitas
diakui sebagai kontrak keuangan yang dibuat antara individu dan lembaga keuangan.
Individu akan membayar sekaligus pada awal periode atau membuat setoran pada
jadwal yang ditetapkan untuk lembaga keuangan seperti perusahaan asuransi, dan
lembaga keuangan akan melakukan pembayaran rutin kepada individu untuk periode
tetap yang sebelumnya disepakati.
Inflasi dan suku bunga memiliki korelasi terbalik, di mana ketika inflasi meningkat,
suku bunga akan turun. Demikian pula sebaliknya. Ketika suku bunga turun atau
rendah, permintaan terhadap pinjaman akan lebih banyak, di mana masyarakat akan
memilih untuk meminjam lebih banyak uang daripada menabung. Artinya, semakin
banyak uang yang akan dibelanjakan, sehingga ekonomi tumbuh dan tingkat inflasi
mengalami kenaikan.
Sebaliknya, ketika suku bunga naik, permintaan terhadap pinjaman menurun, karena
masyarakat lebih memilih untuk menabung sebab tingkat pengembalian dari tabungan
lebih tinggi. Hal ini secara lebih lanjut akan berimbas pada lebih sedikitnya jumlah
uang yang dibelanjakan, sehingga berakibat pada melambatnya perekonomian dan
inflasi menurun.
Struktur suku bunga dalam sistem keuangan terutama ditentukan oleh determinan
sebagai berikut :
- Jangka waktu dari klaim keuangan
- Karakteristik perpajakan dari klaim keuangan
- Derajat tunggakan dari klaim keuangan
- Kemudahan pemasaran dari klaim keuangan dan faktor-faktor lainnya
Dari keempat determinan diatas perbedaan jangka waktu dari klaim keuangan
merupakan faktor yang paling banyak dipertimbangkan. Hubungan antara jangka
waktu dan suku bunga disebut struktur masa dari suku bunga.