Anda di halaman 1dari 9

Abstrak

Strandar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM)
merupakan salah satu Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan untuk
mempermudah UMKM menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang lebih
sederhana dan mudah dipahami.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem akuntansi sederhana yang
dapat membantu dan memudahkan pemilik UMKM kripik pisang dalam melakukan
pencatatan transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan berbasis SAK EMKM
dengan harapan memberi kemudahan akses kepada pendanaan dari usaha mikro kecil
menengah atau lembaga keuangan lainnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan kajian
literatur dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kripik pisang dapat memudahkan dalam
membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran kepada usaha kripik
pisang untuk membuat laporan keuangan sesuai SAK EMKM agar mempermudah
mendapatkan modal dari pihak usaha atau lembaga keuangan lainnya serta digunakan
sebagai dasar pengambil keputusan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu Badan Usaha yang berdiri sendiri, yang
didirikan oleh perorangan atau badan Usaha di semua sektor ekonomi Di zaman
sekarang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sebagai salah satu penggerak ekonomi
nasional, sehingga sangat diperlukan untuk mendorong perekonomian Indonesia.

Selain itu UMKM juga membantu dalam menyerap tenaga kerja sehingga mampu
menekan tingkat pengangguran di Indonesia, untuk membantu kemajuan suatu entitas
termasuk UMKM dibutuhkan metode pencatatan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan. Sesuai dengan perkembangan UMKM dalam melaporkan laporan
keuangannya, kini telah dikeluarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil
dan Menengah (SAK EMKM).

Menurut Buku SAK EMKM (2018 : 42-43 ) bahwa Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 6 UU No 20 Tahun 2008,
bahwa UMKM adalah Usaha Mikro yang memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk
tanah dan bangunan) paling banyak Rp 50.000.000 atau memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak Rp 300.000.000, Usaha Kecil: memiliki kekayaan bersih (tidak
termasuk tanah dan bangunan )antara Rp 50.000.000 dan Rp 50.000.000.000

karena Usaha Mikro, Kecil dan Menengah lebih berfokus pada pengembangan
industri rumah tangga dan mendorong faktor produksi dan konsusmsi.

Dalam kondisi saat ini, maka diperlukan inovasi dalam penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas, Mikro, Kecil dan
Menengah ( SAK EMKM).telah disetujui oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
dalam rapatnya tanggal 18 mei 2016,Untuk Mempermudah UMKM, dalam menyusun
laporan keuangan bagi para UMKM.
Usaha Roti FA adalah Usaha yang bergerak dibidang Industri Pembuatan
Makanan dan terdiri dari 2 jenis roti yaitu roti isi kelapa dan roti tape ROTI FA berdiri
sejak tahun 2010 yang terletak Di Kota Lubuklinggau. UMKM ini tidak memperhatikan
sistem akuntansi yang lazim, dimana proses pencatatan biaya tidak dilakukan
sebagaimana mestinya. Pencatatan biaya overhead pabrik dan biaya non produksi
(beban penjualan umum dan biaya administrasi) dan lainya seringkali di abaikan,
sehingga biaya-biaya tersebut yang sebenarnya telah dikeluarkan tidak terhitung dan
tidak tercatat, serta pencatatan di Roti FA masih sangat sederhana. biaya yang
sebenarnya telah dikeluarkan tidak terhitung dan tidak tercatat pada laporan dan
mengakibatkan laporan keuangan UMKM tersebut tidak dapat memisahkan harta
pribadi dan harta hasil usaha. Hal tersebut menyebabkan manajemen tidak akurat dalam
membuat perencanaan laba dan pengendalian biaya, selain itu manajemen tidak dapat
membuat laporan keuangan secara tepat yang sesuai dengan SAK EMKM. Dari latar
belakang permasalahan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ Penerapan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM Pada Usaha ROTI FA Di
Kota Lubuklinggau”
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis yaitu Bagaimana penerapan
laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM pada Usaha Roti FA ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM Usaha Roti FA.
1.4. Manfaat Penelitian
Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi:
a. Bagi Penulis
 Sebagai tambahan pengetahuaan serta pengalaman penyusunan laporan
keuangan berdasarkan SAK EMKM
b. Bagi Usaha ROTI FA
 Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan, Usaha ROTI FA dalam menyusun
laporan keuangan yang berpedoman pada SAK EMKM. Serta sumber informasi
dalam membuat laporan keuangan pada Usaha ROTI FA Di Kota Lubuklinggau
c. Bagi Almamater
 Penelitian ini dapat menjadi kajian, sebagai bahan referensi, pembanding serta
tambahan pengetahuan bagi yang membacanya.

BAB II

Kajian Pustaka

2.1. SAK- EMKM


SAK EMKM ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak tau atau belum mampu
memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. ED SAK EMKM tidak
memberikan definisi dan kriteria kuantitatif entitas mikro, kecil maupun
menengah.Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan
rentang kuantitatif tersebut.

2.2. Posisi Keuangan

Menurut IAI SAK-EMKM (2018 3-4 ) Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari
informasi mengenai asset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal tertentu, dan
disajikan dalam laporan posisi keuangan

c. Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Menurut IAI SAK-EMKM (2018:5), pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang
untuk mengakui asset, liabilitas, penghasilan, dan beban di dalam laporan keuangan.
Dasar pengukuran unsur laporan keuangan dalam ED SAK EMKM adalah biaya
historis. Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan.

d. Materialitas

Menurut IAI SAK-EMKM (2018:5), Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan
materialitasnya. Kelalaian untuk mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam
mencatat (misstatement) akun-akun laporan keuangan adalah material jika, baik secara
sendiri maupun bersama, dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan
keuangan.

e. Asumsi Dasar

1. Dasar Akrual

2. KelangsunganUsaha

3. Konsep Entitas Bisnis


f. Pengakuan Dalam Laporan Keuangan

1. Aset

Menurut IAI SAK EMKM (2018:6),Aset diakui dalam laporan posisi keuangan
ketika manfaat ekonominya di masa depan dapat dipastikan akan mengalir ke dalam
entitas dan aset tersebut memiliki biaya yang dapat diukur dengan andal.

2. Liabilitas

Menurut IAI SAK EMKM (2018:6),Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan
jika pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dipastikan akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban entitas dan jumlah yang harus diselesaikan
dapat diukur secara andal.

3. Penghasilan

Menurut IAI SAK EMKM (2018 :6), Penghasilan diakui dalam laporan labarugi jika
kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau
penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur secara andal.

4. Beban

Menurut IAI SAK EMKM (2018 :6), Beban diakui dalam laporan laba rugi jika
penurunan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau
kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur secara andal.

g. Laporan keuangan SAK EMKM

Menurut IAI dalam SAK EMKM (2018) Laporan Keuangan entitas meliputi :

1. Laporan Posisi Keuangan

.Menurut IAI dalam SAK EMKM (2018 : 9) Laporan Posisi Keuangan menyajikan
informasi tentang asset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada akhir periode pelaporan.
2. Laporan laba rugi selama periode

Menurut IAI dalam SAK EMKM (2018 : 11 ) entitas dapat menyajikan laporan laba
rugi yang merupakan kinerja keuangan dalam suatu periode.

3. Catatan Atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian akun-akun yang
relevan.

Metode Penelitian

a. JenisPenelitian

Menurut Sugiyono (2014 : 8), Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan sebagai
berikut :

a. Kualitatif

b. Kuantitatif

Jenis penelitian yang penulis gunakan ini adalah jenis penelitian kualitatif

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Usaha Roti FA Lubuklinggau, yang beralamat di Jalan
Pembangunan, Kelurahan Lubuk Aman Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota
Lubuklinggau Barat I Sumatera Selatan

Selatan.

C. Operasional Variabel

Variabel

Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM

Definisi
Laporan Keuangan adalah menyajikan suatu informasi baik para pihak internal dan
eksternal

Indikator

a. Laporan Posisi Keuangan

b. Laba Rugi

c. Catatan atas Laporan Keuangan

d. Data yang diperlukan

peneliti menggunakan data sekunder yaitu berupa nota penjualan, dan data primer yang
berupa dari hasil wawancara pada usaha ROTI FA di Kota Lubuklinggau

e. Metode Pengumpulan Data

1) Observasi

2) Wawancara

3) Dokumentasi

F. Analisis data dan Teknik Analisis

1) Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data kualitatif yang bersifat
deskriptif, yang diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data yang
kemudian diolah atau dianalisis berdasarkan data yang diperoleh dari Usaha Roti FA

2) Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan penulis didalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriftif.

Anda mungkin juga menyukai