Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas perawatan atau puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang diberi
tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan
operatif terbatas maupun rawat inap sementara.
Puskesmas Bandar I dijadikan Puskesmas Perawatan atau Puskesmas rawat inap karena :
1. Puskesmas Terletak kurang lebih 20 km dari rumah sakit.
2. Puskesmas mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor
3. Puskesmas dipimpin oleh dokter (memiliki 3 dokter) dan memiliki tenaga keperawatan 14
PNS dan 10 Non PNS
4. Jumlah kunjungan Puskesmas lebih dari 100 orang per hari
5. Penduduk wilayah kerja Puskesmas Bandar I sekitar 44.834 jiwa tahun 2014
6. Pemerintah Daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai.
Kebutuhan masyarakat akan kesehatan semakin lama semakin meningkat, sehingga
kesadaran masyarakat akan kesehatan juga meningkat.Ini dapat dibuktikan dengan kunjungan
pasien rawat inap Puskesmas Bandar I yang selalu meningkat sejak tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015. Tahun 2011 BOR pasien rawat inap Puskesmas Bandar I sebanyak 65%, Tahun
2012 sebanyak 85 %, Tahun 2013 sebanyak 86,7%, tahun2014 sebanyak 94% dan tahun 2015
sebanyak 98%.

B. Tujuan Pedoman
Pedoman rawat inap Puskesmas Bandar Ibertujuan untuk menjadi acuan dalam
memberi pelayanan kepada pasien rawat inap baik pasien anak maupun dewasa. Sehingga pada
akhirnya pelayanan klinis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan..

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Bandar I meliputi pelayanan orang
sakit pada :
1. Pasien Dewasa
2. Pasien geriatri
3. Pasien anak diatas usia 4 bulan

1
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

Pelayanan yang diberikan pada pasien yang di rawat inap pada Puskesmas Bandar I
dengan kriteria penyakit yang sudah ditetapkan pada SK Kepala Puskesmas Bandar I. Pelayanan
di rawat inap juga mencakup pemberian konsultasi kepada pasien jika didapatkan pasien yang
membutuhkan konsultasi lebih lanjut misalnya gizi buruk, TB dll . Jika pasien di rawat inap di
Puskesmas Bandar I tidak menunjukkan kondisi perbaikan atau ditemukan diagnosa lain dari
hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium) yang tidak bisa di layani di rawat inap Puskesmas
maka dilakukan proses rujukan ke Rumah Sakit yang terdekat.

D. Batasan Operasional
1. Rawat Inap adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnostis, pengobatan.
2. Pasien rawat inap adalah pasien Puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
dengan kondisi harus dilakukan perawatan lebih lanjut di Puskesmas.
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter untuk
mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien.
4. Konsultasi
Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien mengenai hal hal yang
harus diketahui berhubungan dengan kondisi kesehatannya.

E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia pelayanan klinis


Berikut ini tenaga kesehatan yang bertugas pada rawat inap yang ada di Puskesmas
Bandar I:
1. PNS
- Krisnawati Wahyu Winarni, AMK
- Yeti Hapsari Sri Titik Rahayu, AMK

2
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

- Agus Riyanto, AMK


- Joko Utomo, AMK, SKM
- Supriyadi, AMK
- Laelani Siti Khaeriyyah, S.Kep. Ns
- Uji Kurniati, AMK
- Nur Khoriroh, AMK
- Abdul Ghofur, SSiT
- Diyah Andaningrum, AMK

2. Non PNS
- Endang Wiwik Wigati, AMK
- Herlina Dwi Utami, Skep.Ns
- Tanti Sofariya, AMK
- Eka Endang Ernawati, AMK
- Dedy Kristiyanto, AMK
- Ulil Abror, AMK
- Kasan, AMK
- Istikomah, AMK
- Fika Yuniarti, AMK
- Ahmad Fauzi, AMK

B. Distribusi Ketenagaan dan pengaturan jadwal kegiatan


Rawat inap Bandar I meniliki 10 tenaga perawat PNS dan 10 perawat non PNS dengan
status magang di Puskesmas. Dalam melayani pasien karena tenaga perawat masih
kurang, oleh sebab itu meskipun sudah ditunjuk penanggung jawab dan anggota rawat
inap dan UGD, akan tetapi pada pelaksanaannya saling bekerjasama pekerjaan antara
rawat inap dan UGD demi kelancaran dalam memberi pelayanan.
Pembagian tugas tambahan di Rawat Inap adalah :
Koordinator Rawat Inap : Krisnawati Wahyu Winarni, AMK
Koordinator UGD : Supriyadi, AMK
Sie Keperawatan : Yeti Hapsari Sri Titik Rahayu, AMK
Sie Humas : Joko Utomo, AMK, SKM
Sie Gizi : Dwi Rahma, AMGz
Sie Sarpras : Trisno

3
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

Pembagian shift jaga pada rawat inap terdiri dari 3 (tiga) Shift yakni Dinas Pagi dari jam
7.30-14.00 WIB, dinas Sore jam 14.00- 21.00 WIB dan dinas malam jam 21.00 – 7.30
WIB. Pembagian shift jaga rawat inap dan UGD jadi satu yang di atur oleh koordinator
rawat inap.
Selain memiliki tugas di rawat inap, ada juga yang memiliki tugas integrasi di
Puskesmas.Semua perawat di rawat inap sudah mempunyai sertifikat PPGD atau
BTCLS .

4
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Rawat Inap

GUDANG

SADEWA
NAKULA
BIMA 1-2

BIMA 3-4

BIMA 5-6

ISOLASI

GUDANG
SHINTA
RUANG

RUANG

RUANG

RUANG

RUANG
RUANG

RUANG

RUANG
TOILET

ARSIP
TOILET
TOILET
ARJUNA II

R.ADMINIST
ARJUNA I
MUSHOL

TOILET
RUANG

RUANG
RUANG

RUANG

RAMA
PINTU

TOILET

UGD
RASI

TOILET
A

UTAM
PINTU

PINTU
UGD
A

B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana

Ruang Rawat Inap terdiri dari : Ruang keperawatan, ruang perawat dan ruang pasien
yang terdiri dari 26 yang diletakkan ke dalam 10 ruangan. Tempat tidur yang ada terdiri dari : 4 (
empat) bed untuk pasien anak dan 21 bed untuk pasien dewasa serta 1 bed untuk pasien isolasi.
Disamping itu pada ruangan pasien sudah dilengkapi dengan lemari pasien pada setiap bed
nya.Almari, meja, rak serta wastafel melengkapi ruang rawat inap. Di rawat inap juga dilengkapi
dengan peralatan yang menunjang pelayanan kepada pasien.

2. Peralatan
 Tabung O2 dan humidifier
 Nebulizer set
 Suction
 Lampu tindakan
 Sterilisator
 Sketsel
 Heacting set
 Spuit
 Aligator

5
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

 Nierbeken
 Kom
 Tromol kassa
 Timbangan bayi
 Timbangan dewasa
 Stetoscope
 Tensimeter
 Termometer

6
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Rawat Inap
1. Petugas Penanggung jawab
 Dokter
2. Perangkat Kerja
 Stetoskop
 Tensimeter
 Termometer
 Heacting set
 Nebulizer
3. Tatalaksana
 Petugas menerima pasien dari UGD.
 Petugas menyiapkan tempat tidur untuk pasien sesuai dengan pesanan kamar,
 Petugas memindahkan pasien ke dalam ruangan yang telah disediakan.
 Petugas mengorientasikan fasilitas yang ada di rawat inap
 Petugas memberi informasi hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan
 Petugas memberi informasi kepada pasien agar melaporkan kepada petugas jika
ada hal-hal yang kurang berkenan,
 Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap jam 06.00 WIB, jam
12.00 WIB, , dan jam 17.00 WIB sekaligus menganamnesa keluhan yang di alami
pasien saat itu untuk dituliskan pada lembar perjalanan penyakit.
 Dokter melakukan visite setiap hari pada jam 09.00 WIB atau jika suatu saat
pasien benar-benar membutuhkan visite karena kondisi penyakitnya.
 Petugas Rawat inap melengkapi terapi yang diresepkan dokter saat visite.
 Jika ada terapi injeksi antibiotika petugas melakukan skin test terlebih dahulu
untuk menghindari anafilaktik syok
 Petugas memberikan terapi injeksi antibiotika jam 07.00 WIB dan 19.00 atau jam
11.00 WIB dan 23.00 WIB jika terapi 2 kali pemberian dalam 24 jam, Jika
pemberian 3 kali dalam 24 jam diberikan pada jam 07.00 WIB, jam 15.00 WIB
dan jam 23.00 WIB.
 Petugas mencatat semua tindakan yang dilakukan pada pasien dalam rekam medis

7
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

 Petugas melaporkan pada dokter jika didapatkan ada hal yang penting dilaporkan
mengenai kondisi kesehatannya pasien,
 Petugas melaporkan kepada koordinator rawat inap jika didapatkan KTD, KTC,
KPC dan KNC pada pasien untuk segera di follow up.

8
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan klinis yang bermutu, maka perlu didukung
oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang baik dan
berdasarkan kebutuhan pasien dan usulan petugas rawat inap atas dasar kebutuhan pasien dan
demi kelancaran dari pelayanan di rawat inap. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya
dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan alat dan bahan dalam
pelaksanaan upaya klinis Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam pengadaan logistik rawat inap melakukan usulan kepada dokter penanggung
jawab rawat inap untuk disampaikan pada pimpinan Puskesmasdalam rangka mendapatkan
persetujuan. Sumber dana untuk pembelian logistik berasal dari APBD dan swadaya rawat inap
sendiri.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

9
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

Ada enam sasaran keselamatan pasien, yaitu:


1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
2. Komunikasi efektif
3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat
4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
5. Pengurangan terjadinya resiko infeksi di Puskesmas
6. Tidak Terjadinya pasien jatuh
Upaya Puskesmas untuk mencapai enam sasaran keselamatan pasien tersebut adalah :
1. Melakukan identifikasi pasien dengan benar
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah:
a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien dan
tanggal lahir pasien, tidak termasuk nomor dan lokasi kamar.
b. Pasien diidentifikasi sebelum  melakukan pemberian obat atau tindakan lainnya.
c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk keperluan
pemeriksaan.
d. Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur lainnya.
Prosedur dalam identifikasi pasien :
1. Petugas Puskesmas mengidentifikasi pasien dilakukan mulai saat pasien mendaftar,
memperoleh pelayanan sampai pasien pulang terutama pasien anak dan bayi,
2. Petugas Puskesmas mengawali dengan memperkenalkan diri pada pasien,
3. Petugas Puskesmas menanyakan data pasien meliputi: nama lengkap pasien,
umur/tanggal lahir dan pernah di rawat di Puskesmas Bandar I untuk pencarian nomor
rekam medis yang lama (Jangan menyebutkan nama atau menanyakan apakah
nama pasien sudah benar, Sebaliknya, minta pasien untuk menyebutkan
namanya),
4. Setiap sebelum memberikan pelayanan pasien, petugas rawat inap harus
melakukan identifikasi pasien,
5. Petugas Puskesmas menggunakan komunikasi aktif (berupa pertanyaan terbuka)
dalam mengidentifikasi pasien,
6. Petugas rawat inap memberikan pertanyaan terbuka menanyakan nama lengkap
pasien; “Siapa nama lengkap Bapak / Ibu?”
7. Saat pasien menyebutkan nama lengkapnya, petugas rawat inap mencocokkan
dengan gelang identitas pasien.

10
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

8. Petugas Puskesmas memberikan pertanyaan terbuka menanyakan tanggal lahir pasien/


umur ; “Kapan tanggal lahir/ umur Bapak / Ibu?”
9. Saat pasien menyebutkan tanggal lahirnya, Petugas Puskesmas mencocokkan dengan
gelang identitas pasien.
10. Petugas Puskesmas dapat melanjutkan pelayanan medis yang akan diberikannya bila
kedua identitas yang disebutkan pasien telah sesuai dengan yang tercantum dalam
gelang identitas,
11. Petugas Puskesmas melakukan konfirmasi dengan keluarga bila salah satu identitas
yang disebutkan pasien tidak sesuai dengan yang tercantum dalam gelang identitas,
12. Petugas Puskesmas menjelaskan kepada pasien mengenai pelayanan medis yang akan
diberikannya.
13. Pada kondisi pasien yang tidak dapat berkomunikasi mis pada pasien tidak sadar ,
tidak dapat berkomunikasi karena terhalangmasalah bahasa dan tidak ada
penterjemah, karena usia (bayi), gangguan kognitif (dementia atau kelainan mental),
Identifikasi dilakukan dengan memeriksa Nama lengkap pasien dan Identitas lain
(seperti tanggal lahir, KTP) pada gelang identitas pasien, dicocokan dengan informasi
yang telah dimiliki ruang rawat inap (rekam medis, resep, atau tabung specimen).
14. Petugas Puskesmas yang memasanggelang identitas pasien harus menuliskan tanggal
dan jam masuk Puskesmas pada gelang identitas,Untuk identifikasi pasien terlantar/
tidak ada keluarga,
15. Petugas Puskesmas dalam mengidentifikasi pasien terlantar/ tidak ada keluarga (Mr
X1, Mr X2 dst) dengan mencocokkan gelang identitas pasien yang meliputi nama
pasien, tanggal dan jam masuk UGD Puskesmas dan nomor rekam medis,
16. Dalam mengidentifikasi bayi baru lahir petugas Puskesmas memberikan gelang
identitas bayi lahir denganmemberikan nama lengkap ibu (Contoh: By Ny. Ana
Suryana) dan nomor rekam medis ibu. Dalam waktu 24 jam pada gelang identitas bayi
ditambahkan nomor rekam medis bayi dan dibuatkan rekam medik baru dan terpisah
dari ibu,
17. Petugas Puskesmas memberikan gelang identitas sesuai waktu bayi lahir dengan
memberikan nama ibu dan nomor rekam medis ibu ditambah nomor urut kelahiran
(Contoh: By Ny. Ana Suryana 1, By. Ny Ana Suryana 2) untuk mengidentifikasi bayi
kembar baru lahir,
18. Koordinator rawat inap dan PONED melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
identifikasi pasien di tiap-tiap unit masing-masing,

11
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

Koordinator rawat inap dan PONED merencanakan tindak lanjut jika pelaksanaan tidak
sesuai dengan tujuan.
2. Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien
Prosedur pemasangan gelang pasien yang benar adalah
a) Petugas Puskesmas menganamnesa identitas pasien pada saat proses identifikasi
pasien,
b) Petugas Puskesmas membuat label pada gelang identitas pasien memuat 4 (empat)
identitas pasien, yaitu nama lengkap di sisi kiri atas, tanggal lahir/ umur di sisi kiri
bawah, jenis kelamin (P untuk perempuan dan L untuk laki-laki) di sisi kanan bawah,
dan nomor rekam medis di sisi kanan atas.
Tn. Abdul Ghofur 313.10.88
13 Februari 1986 (28) L

c) Petugas UGD dan PONED memasangkan gelang identitas pasien sewaktu pasien
masuk pada unitnya masing-masing,
d) Petugas menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir pasien sebelum memasangkan
gelang identitas pasien,
e) Petugas memasang gelang identitas pasien pada tangan yang tidak dipasang infuse,
f) Pasang gelang identitas pasien dengan memberi ruang/ jarak kulit dengan gelang ± 2
cm. (lihat gambar)

g) Petugas mengganti gelang identitas bila selama perawatan gelang identitas rusak atau
terjadi infeksi pada lokasi pemasangan gelang, .
h) Petugas melepaskan gelang identitas di ruang rawat inap / PONED bila pasien pulang
atau meninggal oleh perawat/ bidan penanggung jawab pasien,
i) Petugas melepaskan gelang identitas dengan cara memasukkan jari diantara tangan
pasiendan gelang Identitas kemudian menggunting gelang identitas tersebut,

12
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

Cara pengguntingan lihat gambar

a) Petugas membuang gelang yang sudah digunting ke tempat sampah,


b) Bila pasien menolak pemasangan gelang identitas maka pasien harus
menandatangani formulir penolakan tindakan,
c) Koordinator rawat inap dan PONED melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pemasangan gelang identifikasi pasien di tiap-tiap unit masing-masing,
d) Koordinator rawat inap dan PONED merencanakan tindak lanjut jika pelaksanaan
tidak sesuai dengan tujuan.

3. Meningkatkan komunikasi effektif


Prosedurnya adalah :
Metode Komunikasi Verbal
1. Petugas rawat inap/ PONED melaporkan kondisi pasien/ hasil test laboratorium yang
kritis kepada Dokter penaggungjawab menggunakan teknik Komunikasi SBAR
(Situation - Background – Assessment – Recommendation),
2. Dokter memberi instruksi verbal kepada maka Petugas rawat inap/ PONED,
3. Petugas rawat inap/ PONEDmenerapkan write down read back/ TBaK  Tulis Baca
Kembali,
4. Petugas rawat inap/ PONEDyang menerima instruksi per telepon/ lisan/ hasil test
laboratorium yang kritis menuliskan/ Tulis (write down) pesan yang disampaikan
pengirim di catatan terintegrasi,
5. Petugas rawat inap/ PONED yang menerima instruksi secara verbal / lisan
bertanggung jawab untuk mencatatinstruksi tersebut pada lembar catatan terintegrasi
di status rekam medis pasien meliputi :
a. Tanggal dan jam pesan diterima.
b. Dosis yang akan diberikan dan waktu pemberian harus spesifik untuk
menghindarikesalahan penafsiran.

13
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

6. Petugas rawat inap/ PONEDmembacakan kembali /BaK (read back) kepada pengirim
pesan per telepon/ lisan untuk konfirmasi kebenaran pesan yang dituliskan,
termasuk nama pasien, tanggal lahir dan diagnosis.setelah dituliskan, pesan/ hasil test
laboratorium yang kritis ,
7. Petugas rawat inap/ PONEDmenulis nama dokter yang memberikan pesan,
8. Petugas rawat inap/ PONED menulis nama dan tanda tangan sebagai tanda yang
menerima pesan,
9. Petugas rawat inap/ PONEDmemverifikasi dokter pengirim pesan dengan
menandatangani catatan pesan yang ditulis penerima pesan sebagai tanda persetujuan
dalam waktu 1 x 24 jam.
Metode Komunikasi Tertulis:
10. Dokter menuliskan instruksi harus dilakukan secara lengkap dapat terbaca dengan
jelas agar sumber instruksi dapat dilacak bila diperlukan verifikasi,
11. Dokter menuliskan harus menuliskan nama lengkap dan tanda tangan penulis, serta
tanggal dan waktu penulisan instruksi setiap penulisan instruksi,
12. Dalam menuliskan instruksi dokter hendaknya menghindari penggunaan singkatan,
akronim, dan simbol yang berpotensi menimbulkan masalah dalam penulisan instruksi
dan dokumentasi medis (misalnya catatan lanjutan keperawatan, anamnesis,
pemeriksaan fisis, pengkajian awal keperawatan,),
13. Koordinator rawat inap dan PONED melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
komunikasi effektif di tiap-tiap unit masing-masing,
14. Koordinator rawat inap dan PONED merencanakan tindak lanjut jika pelaksanaan
tidak sesuai dengan tujuan.

4. Penerapan 7 benar dalam menunjang medication safety

Prosedur

a. Benar Pasien:
1. Petugas menggunakan minimal 2 identitas pasien dalam mengidentifikasi pasien,
2. Petugas mencocokkan obat yang akan diberikan dengan instruksi terapi tertulis,
3. Petugasmenganamnesis riwayat alergi pasien,
4. Petugasmenganamnesis kehamilan/ menyusui,
5. Petugas menganamnesis lengkap riwayat obat/ penggunaan obat saat ini dan
membuat daftar obat- obat tersebut,

14
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

6. Petugasmembandingkan pemberian obat saat ini dengan daftar obat yang digunakan
pasien di rumah (termasuk kelalaian, duplikasi, penyesuaian, kehilangan/
menghilangkan, interaksi, atau tambahan obat).
7. Petugasmengidentifikasi pasien yang akan mendapat obat dengan kewaspadaan
tinggi dilakukan oleh dua orang yang kompeten  double check.

b. Benar Obat
8. Petugasmemberi label semua obat dan tempat obat (syringes, cangkir obat, baskom
obat), dan larutan lain.
9. Petugasmenuliskan pada label nama obat, kekuatan, jumlah, kuantitas,
pengenceran dan volume, tanggal persiapan, tanggal kadaluarsa jika tidak
digunakan dalam 24 jam dan tanggal kadaluarsa jika kurang dari 24 jam.
10. Petugas melakukan verifikasi semua obat dan larutan minimal 2 orang secara verbal
dan visual jika orang yang menyiapkan obat bukan yang memberikannya ke pasien,
11. Petugasmelakukan pemberian label tiap obat atau larutan segera setelah obat
disiapkan jika tidak segera diberikan,
12. Petugas memberi label pada syringes setelah obat disiapkan/diisi ( jangan pada saat
syringe masih kosong)
13. Petugasmenyiapkan satu obat atau larutan pada satu saat. Beri label hanya untuk
satu obat atau larutan pada satu saat,
14. Petugasmembuang segera setiap obat atau larutan yang tidak ada labelnya,
15. Saat pergantian tugas/ jaga, petugas mereview semua obat dan larutan oleh petugas
lama dan petugas baru secara bersama,
16. Petugas mengubah daftar obat/ kardeks jika terdapat perubahan obat,
17. Dua petugas yang berkompeten mengecek kebenaran jenis obat yang perlu
kewaspadaan tinggi ,
c. Benar Dosis
18. Dua orang yang berkompeten mengngecek dan menghitung (double cek) jika ada
untuk dosis/ volume obat, terutama yang memerlukan kewaspadaan tinggi,
19. Petugas mengkonsultasikan dengan dokter yang menuliskan resep jika ragu,.
20. Petugas saat menyiapkan obat berkonsentrasi penuh untuk menghindari gangguan.
d. Benar Waktu
21. Petugas memberikan obat dan menginformasikan sesuai waktu yang ditentukan:
 sebelum makan, setelah makan, saat makan.
 Perhatikan waktu pemberian:

15
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

 3 x sehari  tiap 8 jam.


 2 x sehari  tiap 12 jam. Sehari sekali  tiap 24 jam. Selang sehari  tiap 48
jam
22. Petugas memberikan obat dengan segera setelah diinstruksikan oleh dokter,
23. Petugas meneliti dengan benar bahwa obat belum memasuki masa kadaluarsa.
e. Benar Cara/ Route Pemberian
24. Petugas memberikan obat sesuai dengan cara pemberian obat, bentuk dan jenis obat
:
 Slow-Release tidak boleh digerus
 Enteric coated tidak boleh digerus.
 Obat-obat yang akan diberikan per NGT sebaiknya adalah obat cair/ sirup,
25. Petugas dalam memberikan obat obat sedapat mungkin berjarak dan jadwal
pemberian obat dan nutrisi juga berjarak.
f. Benar Dokumentasi
26. Petugas mendokumentasikan setiap perubahan yang terjadi pada pasien setelah
mendapat obat,
27. Petugas langsung menuliskan bukti nama dan tanda tangan/ paraf setelah
memberikan obat pada dokumen rekam medik,
28. Petugas/ dokter menuliskan nama dan paraf jika ada perubahan jenis/ dosis/ jadwal/
cara pemberian obat
29. Dokter memberikan coretan dan terakhir garis( ujungnya) diberi paraf jika
penulisan resep salah,
Contoh:
Lasix tab, 1 x 40 mg Jcmd  Lasix inj, 1 x 40 mg iv.
30. Petugas mendokumentasikan respon pasien terhadap pengobatan: Efek Samping
Obat (ESO) dicatat dalam rekam medik & Form Pelaporan Insiden + Formulir
Pelaporan Efek Samping Obat
31. Petugas melaporkan Insiden dikirim ke Tim Keselamatan Pasien di Unit Pelayanan
Jaminan Mutu. Pelaporan Efek Samping Obat dikirim ke Komite Farmasi dan
Terapi,
32. Petugas mendokumentasikan KNC terkait pengobatan, :
 Format PelaporanInsiden ke Tim Keselamatan Pasien.
 Dokumentasikan Kejadian Tidak Diharapkan
 Format Pelaporan Insiden ke Tim Keselamatan Pasien.

16
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

g. Benar Informasi
33. Petugas mengkomunikasikan semua rencana tindakan/ pengobatan harus
dikomunikasikan pada pasien & atau keluarganya,
34. Petugas menjelaskan tujuan & cara mengkonsumsi obat yang benar,
35. Petugas menjelaskan efek samping yang mungkin timbul.
36. Petugas mengkomunikasikan rencana lama terapi pada pasien,

5. Pengkajian resep obat


Prosedur :
A. Pengkajian resep dari aspek administratif dan farmasetik :
1. Petugas memeriksa identitas pasien: nama pasien, nomor rekam medis, penjamin,
ruang rawat,berat badan (terutama pada pasien pediatri),
2. Petugas memeriksa kelengkapan resep: diagnosis, nama dokter yang merawat,
nama obat, bentuksediaan obat, jumlah obat, dan aturan pakai,
3. Jika tertera pada aturan pakai “p.r.n” (“pro re nata” atau jika perlu), maka petugas
mengkonfirmasi kedokter yang bersangkutan untuk mengetahui dosis maksimal
seharisehingga etiket bisa dilengkapi dan diketahui jumlah obat yang dibutuhkan,
4. Petugas memeriksa adanya masalah lain seperti masalah keuangan atau
kelengkapan persyaratanresep jaminan,
5. Petugas memeriksa adanya kesesuaian dengan pedoman pelayanan/peraturan yang
berlaku,

B. Pengkajian dari aspek klinik


6. Petugas memeriksa ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat,
terutama untuk pasienpediatri dan geriatric,
7. Petugas memeriksa adanya duplikasi obat,
8. Petugas memeriksa adanya alergi pada pasien disesuaikan dengan rekam medic,
9. Petugas memeriksa adanya interaksi obat,
10. Petugas memeriksa adanya kontraindikasi,
11. Petugas mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan resep/ instruksi
pengobatan,
C. Penanganan Resep yang Bermasalah
12. Apoteker/ asisten apoteker menghubungi dokter penulis resep/ perawat sesuai
dengan instruksi Kerja Penanganan Resep Tidak Jelas ,

17
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

13. Dokter / perawat mencoret tulisan yang tidak jelas tersebut dan menulis perbaikan
di atas coretan kemudian membubuhkan parafdan tidak boleh menindih dengan
tulisan yang baru,
14. Jika dokter tidak dapat datang untuk memperbaiki resep apoteker/asisten apoteker/
perawat dapat mengubah resep dokter dengan memberi catatan nama dokter dan
waktu (tanggaldan jam) dilakukannya konfirmasi,
15. Jika dalam menulis resep dokter/ perawat terdapat lebih dari 2 (dua) coretan maka
harus diganti dengan lembar resep baru,
16. Jika dokter / perawat dalam menulis tanggal pada resep harus diganti dengan
resep baru.

6. Melakukan tindakan skin test sebelum memberikan injeksi antibiotik


Prosedur :
1) Dokter mencatat terapi obat injeksi di dalam rekam medis
2) Petugas selalu melakukan skin test dengan memasukkan obat yang akan diberikan
secara intra kutan
3) Petugas mengecek hasil test setelah 3-5 menit
4) Jika terdapat tanda – tanda alergi misal durasi membesar, kemerahan dan pasien
merasakan gatal disekeliling tempat suntikan, maka dinyatakan hasil skin test positif
5) Jika tanda-tanda di atas tidak ada, maka dinyatakan negatif dan obat bisa diberikan
melalui intra vena.

7. Pengurangan Terjadinya Resiko Infeksi di Puskesmas


Penerapan cuci tangan dengan benar di setiap sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Indikator Usaha Menurunkan Infeksi Nosokomial:
a. Menggunakan panduan hand hygiene terbaru yang diakui umum.
b. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif.
Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan kebersihan tangan pada 5
MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
 Sebelum kontak dengan pasien
 Sesudah kontak dengan pasien
 Sebelum tindakan asepsis
 Sesudah terkena cairan tubuh pasien
 Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

18
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

Alat Pelindung Diri


Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan tubuh, ekskreta,
dan selaput lendir pasien seperti sarung tangan, masker, tutup kepala, kacamata pelindung,
apron/ jas, dan sepatu pelindung.
Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
1. HANDWASH – dengan air mengalir, waktunya : 40 – 60 detik
2. HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol, waktunya : 20 – 30 detik

Prosedur cuci tangan :


1. Semua petugas dan Mahasiswa harus melakukan kebersihan tangan sebelum kontak
dengan pasien,
2. Semua petugas dan Mahasiswa harus melakukan kebersihan tangan sebelum
melakukan tindakan aseptik,
3. Semua petugas dan Mahasiswa harus melakukan kebersihan tangan setelah kontak
dengan pasien,
4. Semua petugas dan Mahasiswa harus melakukan kebersihan tangan setelah terpajan
dengan cairan tubuh pasien,
5. Semua petugas dan Mahasiswa harus melakukan kebersihan tangan setelah kontak
dengan area sekitar pasien,
6. Keluarga, pegunjung, relawan dan individu yang berkunjung harus
melakukankebersihan tangan sebelum makan, setelah makan, setelah dari kamar
mandi, setelahkontak dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien,
7. Koordinator rawat inap mengecek ketersediaan adanya handrub , poster tentang
kebersihan tangan didinding setiap ruangan pasien,
8. Semua petugas dan Mahasiswa melepaskan perhiasan atau jam tangan saat mencuci
tangan,
9. Semua petugas dan mahas iswa harus memotong kuku jika kuku panjang,
10. Semua petugas dan mahasiswa Mencuci tangan dengan air yang mengalir dibutuhkan
waktu 40-60 detik dengan handrub cukup 20-30 detik,
11. Semua petugas dan mahasiswa melakukan kebersihan tangan dengan enam langkah
sesuai dengan langkah yang sudah ditetapkan.

19
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

8. Penilaian pasien jatuh pada anak, dewasa dan geriatri


Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :
1. Semua pasien baru dinilai risiko jatuhnya dan penilaian diulang jika diindikasikan
oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan lainnya.
2. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat risiko jatuh pasien
guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga lainnya.

20
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh pasien dan keluarga
pasien maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja di rawat inap semakin tinggi,

21
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

karena Sumber Daya Manusia (SDM) puskesmas, pengunjung/pengantar pasien, pasien sekitar
puskesmas ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik
sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan
prasarana yang ada di puskesmas yang tidak memenuhi standar.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal
165 :”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal di
atas maka pengelola tempat kerja di puskesmas mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para
tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping keselamatan
kerja. Puskesmas harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia
layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di puskesmas.
Program keselamatan kerja di rawat inap merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM
puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar.
Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM puskesmas, aman dan
sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga
proses pelayanan puskesmas berjalan baik dan lancar.
Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan KAK
(Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan rawat inap puskesmas.

Alat Keselamatan Kerja


1. Pemadam kebakaran (hidrant)
2. APD (alat Pelindung Diri)
3. Peralatan pembersih
4. Obat-obatan
5. Kapas
6. Plaster pembalut

22
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

7. Pembersih tangan di depan tiap-tiap ruangan pasien.

Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja,
b. Pakailah APD saat bekerja,
c. Orientasi pada petugas baru,
d. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran,
e. Harus mengetahui cara mencuci tangan dengan benar,
f. Buanglah sampah pada tempatnya,
g. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik,
h. Dilarang merokok.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu   (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem kegiatan 
teknis yang bersifat rutin yang dirancang  untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa
yang diberikan kepada pelanggan.  Pengendalian mutu pada pelayanan klinis diperlukan agar
produk layanan klinis terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai pelanggan.

Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah pelaksanaan langkah-langkah


yang telah direncanakan secara terkendali agar semuanya berlangsung sebagaimana mestinya,
sehingga mutu produk yang direncanakan dapat tercapai dan terjamin. Dalam pengertian
Ishikawa tersirat pula bahwa pengendalian mutu itu dilakukan dengan orientasi pada kepuasan

23
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. P2.Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Kode Pos 31667
No. Hp : 082378206663 Email :pkm.mh2018@gmail.com

konsumen. Dalam bahasa layanan kesehatan keseluruhan proses yang diselenggarakan oleh
puskesmas ditujukan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.

Pada unit rawat Inap Puskesmas Bandar I selalu dilakukan rapat intern rawat inap setiap bulan
untuk membahas pelayanan yang sudah dilakukan dalam bulan tersebut. Jika ada permasalahan
diselesaikan dalam rapat intern rawat iinap untuk segera diputuskan rencana tindak lanjutnya.
Rencana tindak lanjut yang dirumuskan dikonsultasikan pada penanaggungjawab rawat inap
untuk disetujui oleh kepala Puskesmas Bandar I.

Jika ada KTD, KTD, KPC dan KNC segera melaporkan pada koordinator rawat inap untu segera
di follow up bersama-sama dengan tim mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Bandar I.

BAB IX
PENUTUP

Penanggung jawab penyelenggaraan pelayanan klinis di rawat inap Puskesmas Bandar I


adalah Kepala Puskesmas Bandar I. Sedangkan penanggungjawab utama penyelenggaraan
seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten Batang adalah dinas kesehatan
kabupaten Batang. Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten Batang sesuai dengan
kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

24

Anda mungkin juga menyukai