Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU TAJWID

MAKHARIJUL HURUF

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

AQILAH AFIFAH

SITI ALMA RAHMADANI

VELIANA YOLANDA

DOSEN PENGAMPU:

SARI USWATUN HASANAH, M.Pd

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL QURAN

TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

‫ ونع وذ باهلل من ش رور أنفس نا‬،‫إنّ الحمد هلل نحمده ونستعينه ونستغفره ونستهديه ونتوب إليه‬
‫ ومن س يئآت أعمالن ا من يه ده هللا فال مض ّل ل ه ومن يض لل فال ه ادي له‬.
‫ وال ول د‬،‫وال ن ّد ل ه وال ص احبة ل ه‬، ‫ وال ض ّد له‬، ‫وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬
، ‫وخيرت ه من بريّت ه‬، ‫ وأشهد أن سيّدنا مح ّم دا عب ده ورس وله‬.‫ تعالى عن إفك المبطلين‬، ‫له‬
ّ
‫الحق سيّدنا محمّد الن بي‬ ‫اللهم صل وسلّم على سيّد الخلق وحبيب‬. ‫أظهر داللة وأوضح حجّ ة‬
‫ول العظيم‬ ‫رام والرس‬ ‫ال ك‬.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha ia berkata bahwa Rasulullah bersabda:


“Yang Membaca Al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya, maka ia bersama
para malaikat yang mulia lagi taat. Dan orang yang membacanya dengan terbata-
bata maka ia mendapatkan 2 Pahala” (HR.Muslim).

Membaca al-qur’an dengan benar adalah hal yang sangat penting dan
utama bagi setiap pembaca dan penghafalnya, bahkan menjadi kewajiban
untuk membenarkannya dengan ilmu tajwid, sebagaimana yang dikatakan
Imam Al-Haafizh Al-Muqri’ Ibnul Jazariy dalam manzhumahnya yang berarti:
“Membaca Al-Qur’an dengan tajwid itu hukumnya
wajib, siapa yang tidak membenarkan bacaan qur’annya maka ia
berdosa, karena allah menurunkannya dengan tajwid, dan demikianlah
Al-qur’an dari-Nya sampai kepada kita.” Namun, realita keadaan manusia
sekarang, banyak yang tidak
memedulikan ilmu yang juga sangat berharga ini, bahkan sampai ke derajat
imam masjid, penghafal qur’an dan lainnya. Sebagian mereka hanya
memprioritaskan hafalan atau irama yang diminati tanpa mengimbangi
bacaan tersebut dengan tajwid yang benar, yang sebenarnya inilah inti
dari segalanya. Dengan kita membenarkan bacaan quran dengan tajwid,
kita akan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang bisa berujung kepada
dosa.
Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita bahwa yang Pantas
menjadi imam shalat adalah “‫اب هللا‬CCC‫رأكم بكت‬CCC‫( ”أق‬orang yang paling baik
bacaan qur’annya) yaitu orang yang tahu dengan Ilmu Qur’an dan paling banyak
membaca al-qur’an. Semoga dengan makalah yang singkat ini bisa membantu
pembaca untuk memahami makharijul huruf sehingga dapat membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur’an merupakan suatu
ibadah. Sebagai umat Islam, sudah menjadi kewajiban untuk membaca,
memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur’an kepada
umat islam yang lainnya. Sebagaimana hadist riwayat Al-Bukhari dari Usman
bin Affan, berkata Rasullullah SAW “Sesungguhnya orang yang paling utama
di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Setiap umat Islam diwajibkan membaca kitab suci Al-Qur’an dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Muzammil
ayat 4 yang artinya: “Dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.”

Tartil menurut bahasa berarti membaguskan, memperindah dan


perlahan-lahan. Namun untuk dapat membaca kitab suci Al-Qur’an dengan
tartil perlu mempelajari ilmu tajwid, selain itu juga perlu diperhatikan cara
pengucapan makhroj (tempat keluarnya huruf hijaiyah) yang terdiri dari 28
huruf.

Mempelajari makhroj huruf hijaiyah merupakan satu langkah awal


untuk membaca kitab suci Al-Qur’an. Huruf hijaiyah merupakan huruf-huruf
ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an, dalam huruf hijaiyah
terdapat perbedaan pengucapan antara huruf yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ucapan inilah jika kita salah mengucapkannya, maka akan
mengubah kandungan makna dalam sebuah kalimat yang membentuknya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian makharijul huruf?
2. Apa saja macam-macam makharijul huruf?
3. Apa tujuan mempelajari makharijul huruf?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian makharijul huruf
2. Untuk mengetahui macam-macam makharijul huruf
3. Untuk mengetahui tujuan mempelajari makharijul huruf

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makharijul Huruf
Makharij adalah jamak dari kata makhraj, yang artinya tempat
keluarnya huruf, dimana suara akan berhenti pada tempat tersebut, sehingga
dapat dibedakan antara satu huruf dengan huruf lainnya.
Menurut H. Subhan Nur (2009:50) “makharijul huruf adalah tempat
keluarnya huruf atau letak pengucapan huruf.
Jadi dapat disimpulkan, makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf
hijaiyyah. Jika kita ingin mengetahui tempat keluarnya suatu huruf, bacalah
huruf tersebut dengan salah satu dari dua cara berikut:
1. Menambahkan hamzah(‫ )ء‬pada huruf sebelumnya dan menambahkan
tasydid pada huruf tersebut.
2. Menambahkan hamzah (‫ )ء‬pada huruf sebelumnya dan men-sukun-kan
huruf tersebut.

Contoh:

1. Bacalah َّ‫ أَب‬atau ْ‫أَب‬ kita akan mendapati suara Baa keluar dari kedua
bibir.
2. Bacalah ‫ أَ َّن‬atau ‫ أَ ْن‬kita akan mendapati suara Nuun keluar dari ujung
lidah menempel pada bagian gusi atas.

B. Macam – Macam Makharijul Huruf


Makharij huruf secara umum terbagi menjadi 5 bagian:
1. Al-Jauf (rongga mulut)

Huruf yang keluar dari jauf yaitu: alif, wawu, ya’


2. Halaq (tenggorokan)
a. Asyqal Halqi (pangkal tenggorokan), yaitu hamzah (  ‫ ) ء‬dan ha’) ‫) هـ‬
b. Wasthul Halqi (pertengahan tenggorokan), yaitu ha’(  ‫ح‬  ) dan ‘ain ( 
‫)ع‬
c. Adnal Halqi (ujung tenggorokan), yaitu ghoin (  ‫غ‬  ) dan kho’ ( ‫خ‬  )
3. Lisan (lidah)

Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya lidah ada 18.


Dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu :
a. Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang
Yaitu huruf qof (  ‫ ) ق‬bunyinya keluar dari pangkal lidah dekat dengan
kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian
belakang.
b. Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah
Yaitu huruf kaf ( ‫ ) ك‬bunyinya keluar dari pangkal lidah di depan
makhroj huruf qof yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut
bagian tengah.
c. Tengah-tengah lidah
Yaitu huruf jim (  ‫ج‬  ), syin (  ‫ش‬  ), dan ya’ (  ‫ي‬  ) bunyinya keluar dari
tengah-tengah lidah serta menepati langit-langit mulut yang tepat di
atasnya.
d. Pangkal tepi lidah
Yaitu huruf dho’ (  ‫ض‬  ) bunyinya keluar dari tepi lidah (boleh tepi
lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam,
serta menepati geraham.
e. Ujung tepi lidah
Yaitu huruf lam ( ‫ل‬   ) bunyinya keluar dari tepi lidah (sebelah kiri atau
kanan) hingga penghabisan ujung lidah serta menepati dengan langit-
langit mulut atas.
f. Ujung lidah
Yaitu huruf nun (  ‫ن‬  ) bunyinya keluar dari ujung lidah setelah
makhrojnya lam, lebih masuk sedikit ke dasar lidah serta menepati
dengan langit-langit mulut atas.
g. Ujung lidah tepat
Yaitu huruf ro’ ( ‫ر‬   ) bunyinya keluar dari ujung lidah tepat setelah
makhrojnya nun dan lebih masuk ke dasar lidah serta menepati dengan
langit-langit mulut atas.
h. Kulit gusi atas
Yaitu huruf dal (  ‫د‬  ), ta’ (  ‫ت‬  ), tho’ (  ‫ط‬  ) bunyinya keluar dari ujung
lidah serta menepati dengan pangkal gigi seri yang atas.
i. Runcing lidah
Yaitu huruf shod (  ‫ص‬  ), sin ( ‫س‬   ), za’ (  ‫ز‬  ) bunyinya keluar dari
ujung lidah serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
j. Gusi
Yaitu huruf dho’ (  ‫ظ‬  ), tsa’ (  ‫ث‬  ), dzal (  ‫ذ‬  ) bunyinya keluar dari
ujung lidah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
4. Asy-Syafatain (dua bibir)
Yang termasuk huruf syafatain yaitu :
a. Fa’ (  ‫ف‬  ) keluar dari dalamnya bibir yang bawah serta menepati
dengan ujung dua gigi seri yang atas.
b. Wawu (  ‫و‬  ), ba’ (  ‫ب‬  ), mim (  ‫م‬  ) keluar di antara dua bibir (antara
bibir atas dan bawah). Hanya saja untuk wawu bibir membuka,
sedangkan untuk ba’ dan mim bibir membungkam.
5. Al-Khaisyum (pangkal hidung)

Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan


ketentuan:
a. Nun bertasydid
b. Mim bertasydid
c. Nun sukun yang dibaca idghom bighunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqi
d. Mim sukun yang bertemu dengan mim atau ba’

Bab Makhorijul huruf  ini adalah salah satu bab yang sangat penting dalam
ilmu tajwid.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa makharijul huruf
adalah tempat keluarnya huruf, dimana suara akan berhenti pada tempat
tersebut, sehingga dapat dibedakan antara satu huruf dengan huruf lainnya.
Di dalam membaca Al-Qur’an kita  harus membunyikan huruf sesuai
dengan makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan
huruf, itu bisa menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan
sengaja akan menimbulkan kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul
huruf ini sangat penting bagi kita.
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1.  Al-Jauf (rongga
mulut), 2. Halaq (tenggorokan), 3.  Lisan (lidah), 4.  Asy-Syafatain (dua
bibir), 5. Al-Khaisyum (pangkal hidung).

B. Saran
Kami sebagai penyusun menyarankan agar pembaca dapat mengetahui
dan memahami tentang makharijul huruf, serta mempraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari, agar tidak salah dalam pelafalan huruf-huruf Al-
Qur’an. Karena saat ini sangat sedikit yang mau mempelajari tentang
makharijul huruf.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun karena masih banyak kekurangan dari makalah
ini, kami juga mengharapkan makalah ini bermanfaat untuk kami dan
khususnya bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

acehkrak.blogspot.com/2016/01/makalah-makharijul-huruf

Kurnaedi, Abu Ya’la, dan Nizar Sa’ad Jabal. 2011. Metode Asy-Syafi’i Ilmu
Tajwid Praktis. Jakarta: Pustaka Iman Syafi’i.

www.hukumtajwid.com/2017/10/sebutan-huruf-dan-penjelasan-5-makhraj

Anda mungkin juga menyukai