Mengenal
Huruf Hijaiyah,
Sifat, dan Makhrajnya
Mengenal Huruf Hijaiyah,
Sifat, dan Makhrajnya
ISBN: 978-979-070-092-5
Penulis
iii
Kata Pengantar ........................................ iii
iv
1
Pendahuluan
A. Huruf Asliyah
Huruf asliyah adalah huruf hijaiyah asli yang
jumlahnya ada dua puluh sembilan menurut para
ulama ahli tajwid. Ke-29 huruf tersebut adalah:
Contoh :
Contoh :
Contoh:
Contoh :
.
3. Huruf sad musyammah
Huruf shad musyammah adalah huruf sad yang .
memakai isymam dekat pada huruf za’ sehingga
.
terjadi percampuran antara huruf sad dengan huruf
za’ karena kedua makhraj huruf tersebut berdekatan.
Contoh :
dibaca guwda .
5. Huruf alif mufakhkhamah
Huruf alif mufakhkhamah adalah huruf alif yang
mengikuti huruf tafkhim, yaitu alif yang bercampur
lafalnya pada tafkhim karena dekat dengan lafal
wawu, sebagaimana alif mumalah bercampur pada
tarqiq karena dekat dengan lafal ya’, sehingga alif
yang memakai tafkhim ini menjadi di antara alif asli
dengan wawu.
Contohnya adalah lafal jalalah.
A. Makhraj Huruf
Makhraj huruf adalah tempat keluarnya suara
huruf hijaiyah mulai dari alif sampai ya’. Tempat-
tempat tersebut ada lima kelompok, yaitu rongga
mulut, tenggorokan, lidah, dua bibir, dan pangkal
hidung. Berikut penjelasannya.
1. Rongga Mulut ( )
2. Tenggorokan ( )
3. Lidah ( )
Contoh :
Contoh :
Contoh : dan
Contoh : dan
Contoh : dan
Contoh : dan
Contoh : dan
4. Dua Bibir ( )
Contoh :
5. Pangkal Hidung ( )
Contoh :
B. Pengucapan Huruf
Untuk memudahkan dalam mempelajari cara
pengucapan, huruf hijaiyah terlebih dahulu
dikelompokkan berdasarkan makhrajnya. Adapun
cara mengucapkannya sebagai berikut.
2. Huruf Tenggorokan
a. Huruf hamzah. Caranya adalah:
- Rongga tenggorokan bagian bawah saling
menghimpit sehingga suara dan nafas yang
sedang keluar dapat tertahan (jahr).
3. Huruf Lidah
a. Huruf qaf. Caranya adalah:
- Tempelkan rapat-rapat lidah bagian
belakang pada langit-langit lunak.
- Hembuskan napas sampai terhenti pada
makhrajnya, begitu pula suaranya.
- Posisi lidah bagian belakang naik ke langit-
langit. Bersamaan dengan itu suara
dikumpulkan di dalam mulut sehingga bunyi
suara menjadi tebal.
- Posisi lidah bagian depan tidak melekat ke
langit-langit.
A. Sifat Lazimah
Sifat lazimah adalah sifat yang tetap, artinya sifat
yang selalu tetap melekat pada huruf dalam keadaan
apapun dan tidak boleh dipisahkan. Sifat ini terbagi
c. Syiddah
Menurut bahasa, syiddah berarti kuat. Secara
istilah berarti huruf yang apabila diucapkan atau
dimatikan suaranya tertahan/terhenti. Huruf yang
memiliki sifat ini ada 8 (delapan) macam, yaitu alif,
jim, dal, qaf, ta’,
. ba’, kaf, dan ta’ yang terangkum
dalam kalimat:
d. Rikhwah (Rakhawah)
Menurut bahasa, rikhwah berarti lunak/kendor.
Secara istilah berarti huruf yang apabila diucapkan
e. Tawassut.
Menurut bahasa, tawassuth berarti tengah-tengah.
Secara istilah berarti huruf yang apabila diucapkan
atau dimatikan suaranya antara tertahan (syiddah)
dan terlepas (rikhwah). Huruf yang memiliki sifat ini
ada 5 (lima) macam, yaitu lam, nun, ain, mim, dan
ra’ yang terangkum dalam kalimat:
f. Isti’la’
Menurut bahasa, isti’la’ berarti naik/terangkat.
Secara istilah berarti huruf yang apabila diucapkan,
lidah terangkat atau naik ke langit-langit mulut. Huruf
yang memiliki sifat ini ada 7 (tujuh) macam, yaitu
g. Istifal
Menurut bahasa, istifal berarti turun/ke bawah.
Secara istilah berarti huruf yang apabila diucapkan,
lidah turun ke dasar mulut. Huruf yang memiliki sifat
ini ada 22 (dua puluh dua) macam, yaitu sa’, ba’,
.
ta’, ain, za’, mim, nun, ya’, jim, wawu, dal, ha, ra’,
.
fa’, ha’, alif, zal, sin, lam, syin, kaf, dan hamzah yang
terangkum dalam kalimat:
h. Itbaq
.
Menurut bahasa, itbaq
. berarti melekat. Secara
istilah berarti huruf yang apabila diucapkan, lidah
melekat pada langit-langit mulut. Huruf yang memiliki
sifat ini ada 4 (empat) macam, yaitu sad,
. dad,
. .ta’,
dan za’
. yang terangkum dalam kalimat:
Huruf-huruf itbaq
. ini sebagiannya adalah huruf
isti’la’ dan cara membacanya pun sama. Yang
i. Infitah
Menurut bahasa, infitah berarti terbuka. Secara
istilah berarti huruf yang apabila diucapkan, lidah
merenggang dari langit-langit mulut. Huruf yang
memiliki sifat ini ada 25 (dua puluh lima) macam,
.
yaitu mim, nun, alif, kha’, zal, wawu, jim, dal, sin,
ain, ta’, fa’, za’, kaf, ha, qaf, lam, ha’, syin, ra’, ba’,
.
gain, ya’, sa’ yang terangkum dalam kalimat:
j.
.
Izlaq
.
Menurut bahasa, izlaq berarti ujung. Secara istilah
berarti huruf yang cepat terucap karena keluar dari
ujung lidah atau ujung bibir. Huruf yang memiliki sifat
k. Ismat
.
Menurut bahasa, ismat. berarti menahan/diam.
Secara istilah berarti huruf yang kurang cepat/agak
lamban ketika terucap karena keluarnya tidak dari
ujung lidah atau ujung bibir. Huruf yang memiliki sifat
ini ada 25 (dua puluh lima) macam, yaitu jim, za’,
gain, syin, sin, alif, kha’, ta’, sad,
.
dal, sa’, qaf, ta’,
. . .
hamzah, zal, wawu, ain, za’, . ha’,
. ya’, ha, dad,
. dan
kaf yang terangkum dalam kalimat:
a. Safir
.
Menurut bahasa, .safir berarti siul atau seruit
bagaikan suara burung atau belalang. Sedangkan
b. Qalqalah
Menurut bahasa, qalqalah berarti gerak atau
guncang. Sedangkan menurut istilah adalah terjadinya
suara goncangan di dalam makhraj ketika
mengucapkan huruf dalam keadaan mati, sekiranya
terdengar pantulan suara yang kuat. Huruf yang
c. Lin
Menurut bahasa, lin berarti mudah/halus.
Sedangkan menurut istilah adalah mengeluarkan
huruf dengan halus/lunak tanpa ada paksaan. Huruf
yang memiliki sifat ini ada 2 (dua), yaitu ya’ dan wawu
yang terletak setelah fathah.
d. Inhirof
.
Menurut bahasa, inhirof . berarti condong.
Sedangkan menurut istilah adalah huruf yang ketika
diucapkan, condong ke arah makhraj huruf lain. Huruf
yang memiliki sifat ini ada 2 (dua), yaitu lam dan ra’.
Huruf lam condong ke luar/ ke ujung lidah dan huruf
ra’ condong ke dalam serta sedikit ke arah lam.
e. Takrir
Menurut bahasa, takrir berarti terulang-ulang yang
lebih dari satu kali. Sedangkan menurut istilah adalah
ujung lidah tergeser ketika mengucapkan huruf ra’.
Namun yang dimaksud di sini adalah ketika
f. Tafasysyi
Menurut bahasa, tafasysyi berarti tersebar/meluas.
Sedangkan menurut istilah adalah angin merata di
dalam mulut ketika mengucapkan huruf. Huruf yang
memiliki sifat ini hanya ada satu, yaitu syin.
Tafasysyi dibagi menjagi tiga macam, yaitu:
- Tafasysyi kubra/besar, yaitu ketika huruf syin
berharakat tasydid.
- Tafasysyi wusta/sedang,
. yaitu ketika huruf syin
berharakat sukun.
- Tafasysyi sugra/kecil,
. yaitu ketika huruf syin
berharakat fathah.
g. Istitalah
.
Menurut bahasa, istitalah
. berarti memanjang.
Sedangkan menurut istilah adalah suara sad .
memanjang dari permulaaan tepi lidah hingga
penghabisan lidah/bersambung dengan makhraj lam.
Hurufnya hanya ada satu, yaitu sad.
.
B. Sifat Aridah .
Sifat aridah
. adalah sifat yang tidak tetap, artinya
sifat tidak selalu melekat pada huruf, atau kadang-
kadang bergabung dan kadang-kadang terpisah
dengan huruf, disebabkan suatu hal yang
menyebabkan demikian.
Sebagaimana sifat lazimah, sifat aridah
. juga
terbagi menjadi dua, yaitu sifat aridah
. mutadadah
.
dan sifat aridah
. goiru mutadadah.
.
1. Sifat Aridah
. Mutadadah
.
Sifat aridah
. mutadadah
. adalah sifat aridah
. yang
berlawanan, artinya setiap sifat memiliki lawan. Sifat
ini ada 4 macam, yaitu Mad yang berlawanan dengan
Qasr. dan Tafkhim yang berlawanan dengan Tarqiq.
b. Qasr
.
Secara bahasa, qasr . berarti pendek/menahan.
Sedangkan menurut istilah adalah membaca huruf
mad tidak lebih dari satu alif, yaitu ukuran khusus
untuk mad tabi’i/asli.
. Maka, yang dimaksud dengan
qasr
. adalah mad tabi’i/asli
. dan yang dimaksud dengan
mad adalah mad far’i.
c. Tafkhim
Secara bahasa, tafkhim berarti tebal/gemuk.
Sedangkan menurut istilah adalah tebal bentuk huruf
ketika diucapkan, sekira mulut penuh dengan
d. Tarqiq
Tarqiq menurut bahasa berarti tipis/kurus.
Sedangkan menurut istilah adalah tipis/kurus bentuk
huruf ketika diucapkan, sekira mulut tidak penuh
dengan gema. Huruf yang memiliki sifat ini adalah
semua huruf istifal kecuali alif, lam, dan ra’.
2. Sifat Aridah
. Gairu Mutadadah
.
Sifat aridah
. gairu mutadadah adalah sifat aridah
.
yang tidak memiliki lawan. Sifat semacam ini ada
empat, yaitu Izhar,
. Idgam, Iqlab, dan Ikhfa’.
a. Izhar
.
Menurut bahasa izhar. berarti terang/jelas.
sedangkan menurut istilah berarti mengeluarkan
setiap huruf dari makhrajnya tanpa menggunakan
suara dengung dan begitu pula apabila ia berada
sesudah nun sukun atau tanwin. Hurufnya ada enam,
yaitu hamzah, ha’, ha’,
. kha’, ain, dan gain.
c. Iqlab
d. Ikhfa’
Menurut bahasa, ikhfa’ berarti tutup/
menyamarkan. Sedangkan menurut istilah adalah
suatu ibarat dari perkataan dengan sebuah huruf mati
yang kosong dari tasydid atas sifat antara izhar
. dan
idgam beserta tetap gunnah pada huruf yang pertama,
1 2
3
1
2
3
Atas
Tengah
Bawah
Rongga Tenggorokan
Sumber: Drs. Ikhya Ulumiddin, M.Pd., Belajar Tajwid
Makhraj dan Sifat Huruf, Kartika, Surabaya
1
2
3
Pangkal Lidah
Sumber: Drs. Ikhya Ulumiddin, M.Pd., Belajar Tajwid
Makhraj dan Sifat Huruf, Kartika, Surabaya
Tengah Lidah
Sumber: Drs. Ikhya Ulumiddin, M.Pd., Belajar Tajwid
Makhraj dan Sifat Huruf, Kartika, Surabaya
Ujung Lidah
Gusi
Sumber: Drs. Ikhya Ulumiddin, M.Pd., Belajar Tajwid
Makhraj dan Sifat Huruf, Kartika, Surabaya
Gigi Atas
Sumber: Drs. Ikhya Ulumiddin, M.Pd., Belajar Tajwid
Makhraj dan Sifat Huruf, Kartika, Surabaya
Angin
Dua Bibir