DAN SIFATNYA
DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Suhendra, M.M
Disusun Oleh:
Putri Rahayu Pertiwi
Riska Nur Holisoh
Jl.Sholeh Iskandar Kec Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16162
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tetap
terlimpah kepada nabi besar kita Nabi Muhammad Saw kepada keluarga dan para sahabatnya
sampai pada generasi berikutnya hingga akhir zaman.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran untuk kami
semua. Sekian yang dapat kami sampaikan dan kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. iii
B. Rumusan Masalah ........................................................................ iii
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Penjabaran huruf-huruf Al-Qur’an.............................................. 1
B. Penjabaran Makhrijul huruf.......................................................... 2
C. Pengertian Sifatul Huruf ................................................................3
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................... 7
Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-qur’an sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam
sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an
merupakan kalam Allah maka dalam segi pembacaannya mempunyai tata cara membacanya
dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca al-
qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah
disiplin ilmu dalam membaca al-qur’an yaitu ilmu tajwid.
Ilmu tajwid tidak hanya didalamnya menerangkan hukum-jukum bacaan yang
terdapat dlam al-qur’an. Dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makharijul huruf agar
dalam segi pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyyah. Huruf hijaiyyah
mempunyai sifat huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijaiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjabaran makharijul huruf secara rinci ?
2. Bagaimana cara melafadzkan makharijul huruf yang benar ?
3. Apa yang di maksud dengan shifat huruf secara etimologi dan terminologi ?
4. Berapa jumlah shifat yang dimiliki tiap huruf hijaiyyah ?
5. Ada berapa shifat yang dimiliki huruf hijaiyyah secara umum ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui penjabaran makharijul huruf secara rinci.
2. Mengetahui cara pelafalan makharijul huruf.
3. Mengetahui shifat-shifat huruf yang dimiliki setiap huruf hijaiyyah.
4. Menganalisa secara komplex mengenai shifatul huruf.
BAB II
PEMBAHASAN
Huruf jama’nya harf, arti bahasanya : pinggirnya sesuatu. Menurut istilah ; yang
dinamakan harf ialah suara yang memusat pada makhroj (tempat keluar) yang pasti
(muhaqqoq) atau yang kira-kira (muqoddar).
Makhroj yang pasti (muhaqqoq) itu ialah tempat memusatnya suara dibagian tertentu
dari bagian-bagian tenggorokan, lisan, dua bibir dan lubang hidung. Ini makhroj yang pasti
(muhaqqoq).
Makhroj yang kira-kira (muqoddar) itu ialah semua ruangan yang terdapat didalam
tenggorokan dan mulut itu, yaitu makhrojnya huruf-huruf mad 3 (waw, ya’, dan alif), itu
kesemuanya tidaklah memusat pada bagian-bagian tertentu dimulut, dengan sekira putus
bacaannya dibagian yang pasti, tidak putus, tapi hanya bertempat diangkasa kawasan mulut
itu saja. Maka huruf-huruf mad itu bisa dikurangi dan ditambahi panjangnya, nanti akan
diuraikan lebih jelas dalam bab makhroj.
Huruf-huruf arab itu ada 2 macam : yang asli dan yang far’i (cabangan). Huruf arab
yang pertama kali itu hamzah bukan alif, sebab alif tidak bisa menerima harakat. Yang
menerima harakat (bisa hidup) itu hamzah bukan alif lagi, atau alif yang sudah menjadi
hamzah (alif yabisah atau yang mengering). Lalu alif diletakkan dibelakang bersama dengan
waw dan ya’ sebagai saudara (sama-sama) menjadi huruf-huruf mad.
Kemudian mengenai huruf-huruf cabangan yaitu huruf-huruf yang keluar dari 2
makhroj dan bunyinya kesana kemari antara 2 makhroj itu, yakni dari bercampurnya 2
makhroj yang murni dalam tempatnya. Atau yang dimanakan huruf cabangan ialah huruf-
huruf yang makhrojnya (tempat keluarnya) dari antara 2 makhroj dari makhrojnya huruf yang
asli.
Makhorijul huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf
al-Qur’an. Pengertian makhraj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi
istilah makhraj diartikan tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf
hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadzkan huruf
hijaiyyah secara benar.
Pengertian di atas dapat dipahami bahwa makhroj merupakan tempat keluarnya huruf-
huruf yang sudah ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca al-Qur’an
makhorijul Qur’an harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk
menciptakan bacaan al-Qur’an yang baik dan benar.
Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat,
namun dari sekian pendapat ada salah satu ulama yaituAsy- Syeikh Ibnul Jazary. Beliau
berpendapat bahwa Makhorijul Huruf Hijaiyahitu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5
tempat, yaitu :
1. Al jauf( Lobang tenggorokan dan mulut), yakni Lobang tenggorokan dan mulut adalah
tempat keluar huruf mad ( huruf panjang) ا و ي
Huruf 3 itu bergelar dengan nama huruf Jaufiyyah (lubang) karena keluarnya mulai dari
lubang tenggorokan sampai lubang mulut.
Sifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu yang lain. Sedangkan
Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca
tepat keluar dari makhrajnya.
Sifatul khuruf adalah karakter sebuah huruf, apakah sebuah huruf bernuansa tebal atau tipis,
dengung atau tidak, keluar nafas atau tidak, dan sebagainya. Seperti misalnya huruf kha dan
kĥo. Dua-duanya memiliki tempat keluar suara (makhroj) yang sama namun berbeda sifat.
Tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar setiap huruf yang kita ucapkan, sesuai
dengan hurufnya baik tempat maupun sifatnya.
Sifat-sifat huruf terbagi menjadi dua bagian:
Sifat Shofir
Huruf shofir ada 3 yaitu : Shod, Za’, dan Sin. Shofir memiliki arti bunyi seruit yang
suaranya berkicau atau siul. Maksudnya suara tambahan yang keluar diantara gigi muka dan
ujung lidah ketika membunyikan huruf tersebut.
Sifat Qolqolah
Huruf qolqolah ada 5 yaitu : Qof, Tho’, Ba’, Jim, dan Dal. Qolqolah artinya
pantulan/kembalian dari suara kuat yang tersumbat didalam makhrojnya.
Sifat Liyn
Huruf yang bersifat Liyn yaitu : Waw dan Ya’ yang mati dan huruf sebelumnya
berharakat fathah. Liyn artinya halus, maksudnya mengeluarkan huruf tanpa paksaan. Maka
huruf liyn ini dibaca lurus/halus (au, ai).
Sifat Inhirof
Huruf inhirof yaitu Lam dan Ro’. Inhirof artinya membelok maksudnya bunyinya
huruf itu setelah dikeluarkan dari makhrojnya membelok ke makhroj lain. Lam membelok ke
ujung lidah dan Ro’ membelok ke punggung lidah dan condong ke huruf Lam.
Sifat Takrir
Huruf takrir hanya ada 1 yaitu : Ro’. Takrir artinya berulang-ulang. Makdsudnya Ro’
itu kalo dibunyikan ujung lidah akan bergetar.
Sifat Tafasysyi
Huruf tafasysyi hanya ada 1 yaitu : Syin. Tafasysyi meluas/menyebar, maksudnya
udara yang meyebar didalam mulut ketika melafadzkan huruf tersebut.
Sifat Istitholah
Huruf istitholah hanya ada 1 : yaitu Dhod. Istitholah artinya memanjang,
maksudnya makhrojnya Dhod itu memanjang mulai dari permulaan tepinya lidah sampai ke
makhroj lam
Sifat ‘Aridho : yakni sifat-sifat bacaan yang baru datang dan timbul dari sifat lazimah tadi,
seperti bacaan tafkhimnya huruf isi’laq, bacaan tarqiqnya huruf istifal dan tafkhim tarqiqnya
ro’ dan lam. Dan seperti sifat bacaan huruf yang sudah tersusun sebab bertemu huruf lain
seperti idzar, idhghom, ikhfa’, iqlab, mad far’i. Termasuk juga kaifiyyatul qiro’ah (cara
membaca Al-Qur’an) seperti ibtida’ul qiro’ah, waqof, washol, saktah, sukun dan harakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf itu
dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan
arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan kesalahan dalam
membaca Al-Quran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1. Al-Jauf (rongga mulut),2.
Halaq (tenggorokan),3. Lisan (lidah),4. Asy-Syafatain (dua bibir),5. Al-Khaisyum (pangkal
hidung).
Sifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu yang lain.
Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca
tepat keluar dari makhrajnya.
Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah sifat-sifat huruf hijaiyah.
Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16
sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang menetapkan 44 sifat.
Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an
paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19
sifat-sifat huruf yang lebih umum dibicarakan oleh ahli qiraat.
Saran
Kami sebagai penyusun menyarankan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
tentang makharijul huruf dan sifatul huruf serta mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,
agar tidak salah dalam pelafalan huruf-huruf Al-Qur’an. Karena saat ini sangat sedikit yang
mau mempelajari tentang makharijul huruf dan juga sifatul huruf.
Oleh karena itu, kami selalu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun kami juga megharapkan makalah ini bermanfaat untuk kami dan khususnya bagi
pembaca.
Daftar Pustaka
http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
Basori, KH M. Alwi Murtadho. 2009. Pokok-pokok Ilmu Tajwid. Cetakan ke-28. Singosari
Malang. CV. RAHMATIKA.
Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi
tahun 2014. Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
Muhammad, Syaikh Al Mahmud. 2012. Ilmu Tajwid Hidayatul Mustafid. Surabaya. Al
Miftah.
[1]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[2]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[3]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[4]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[5]Basori, KH M. Alwi Murtadho. 2009. Pokok-pokok Ilmu Tajwid. Cetakan ke-28. Singosari Malang. CV. RAHMATIKA.
[6]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014.
Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
[7]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014.
Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
[8]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan
revisi tahun 2014. Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
[9]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014.
Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.