MAKHORIJUL HURUF
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada Baginda kita Nabi Akhiruzzaman yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.
Penulis juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Makhorijul Huruf”.
Penulis tentu menyadari bahwa bahwa malakah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....II
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………...2
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………...3
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………...7
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..….8
II
III
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam ilmu tajwid, terdapat makhorijul huruf yang merupakan tempat-tempat keluarnya
hurufatau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyyah Ketika membunyikannya. Jika huruf tidak
dikeluarkan dari tempat asalnya, maka terjadi kekaburan bagi pembaca itu sendiri dan yang
mendengarkan serta tidak dapat membedakan antara huruf satu dengan huruf yang lainnya.
Seseorang tidak akan dapat membedakan huruf tertentu tanpa mengerti atau melafadzkan
huruf-huruf itu pada tempatnya.
Al-Qur’an yang berbahasa arab memiliki karakter “Arab” (Arabian) yang khas dan sangat
berbeda dengan bahasa Indonesia. Kekhasan tersebut antara lain tampak pada pada cara
pengucapan huruf-huruf hijaiyyah yang seringkali tidak ada kesamaan dalam Bahasa
Indonesia. Oleh karena perbedaan karakteristik dan cara pengucapan, maka seringkali
pengucapannya menjadi tidak tepat. Kesalahn dan ketidak tepatan inilah yang dapat
membawa konsekuensi fatal karena makna yang dimaksud menjadi berubah.
Bagi seorang muslim, mempelajari ilmu ini sangat penting karena dengan mempelajari
ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya.
Sehingga dapat membaca membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar.
1
4. Apa saja pembagian Makharijul Huruf ?
5. Bagaiaman pengucapan huruf Hijaiyyah dengan fashih dan benar?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengerti pengertian Makhorijul Huruf
2. Mahasiswa mengetahui tujuan mempelajari Makhorijul Huruf
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan tempat keluarnya huruf
4. Mahasiswa dapat mengetahui pembagian Makhorijul Huruf
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengucapan huruf-huruf hijaiyyah dengan fasih
2
BAB II
PEMBAHASAN
Makhroj ditinjau dari morfologi berasal dari fi’il madli ُخرُوْ جًا-ُيَ ْخ ُرج- ))خَ َر َجyang artinya
keluar. Lalu menjadi isim makan (tempat) dengan wazan مفعلmaka menjadi مخرج. Bentuk
jama’nya adalah ارجTTمخ, karena itu makharijul huruf (روفTTارج الحTT )مخyang diindonesiakan
menjadi makhraj huruf, yaitu tempat-tempat keluarnya huruf.
Secara Bahasa, makhraj artinya tempat keluar. Sedangkan menurut istilah makhraj
adalah suatu nama tempat yang padanya huruf dibentuk atau diucapkan.1
Pembedaan mahkraj menjadi pembeda bunyi satu huruf dengan huruf yang lain.
semua huruf mempunyai tempat asal dikeluarkan pembaca, sehingga membentuk bunyi
tertentu. Jika huruf itu tidak dikeluarkan dari tempat asalnya menjadikan kekaburan bagi
pembaca sendiri dan yang mendengarkan, serta tidak dapat dibedakan antara satu huruf
dengan huruf yang lain.
Seseorang yang sedang tilawah Al-Qur’an, tidak bisa membedakan huruf satu dengan
huruf yang laintanpa mengerti pelafalan huruf itu pada tempat keluarnya. Karena itu sangat
penting mempelajari makhorijul huruf agar pembaca terhindar dari hal-hal berikut :
diucapkan dengan كرتمTTT سhuruf شberubah menjadi سmaka, artinya berubah menjadi
“sesungguhnya jika kamu mabuk, pasti akan kami tambah (ni’mat) kepadamu”.
2. Kekaburan bentuk-bentuk bunyi huruf, sehingga tidak dapat dibedakan huruf satu
dengan huruf yang lain. Misalnya huruf أdengan عdan sebagainya.2
1
M. Mamun Salman, M.Pd.I, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an. Hal. 31
2
Dr. H. Ahmad Annuri, MA. Panduan Tilawah Al-Qur’an & Ilmu Tajwid. Hal. 126
3
Cara mengetahui makhorijul huruf, hendaklah huruf tersebut disukun atau
ditasydidkan, kemudian ditambahkan satu huruf hidup dibelakangnya, lalu bacalah. Tatkala
suara tertahan, maka tampaklah makhraj yang bersangkutan. Kaidahnya adalah :
Hendaklah kamu mematikan huruf atau mentasydidkannya, lalu masukkan hamzah washol
(alif berharakat). Kemudian ucapkan (dan dengarkan). Saat suara tertahan, maka disanalah
letak makhrojnya.
Menurut Syaikh Abu Khair Syamsuddin Al- Jazary dalam kitabnya Al-Jazariyah
mengatakan bahwa tempat keluarnya huruf ada 17 tempat. Kemudian ketujuh belas tempat
itu disederhanakan oleh ulama tajwid menjadi 5 tempat, yaitu :
1. Al-Jawf ( )الجوف: tempat keluar huruf dari rongga mulut. Huruf-hurufnya adalah : (-و-أ
)يHuruf ini disebut huruf mad atau huruf Hawa’iyah.
2. Al-Halq ( )الحلق: tempat keluar huruf dari tenggorokan. Al-Halq menjadi 3 bagian
yaitu:
a. Pangkal/bawah tenggorokan. Hurufnya adalah : ءdan ه
b. Tengah tenggorokan. Hurufnya adalah : حdan ع
c. Puncak/atas tenggorokan. Hurufnya adalah : غdan خ
3. Al-Lisan ( )اللسان: tempat keluar huruf dari lidah. Al-Lisan dibagi menjadi 10 bagian,
yaitu :
a. Pangkal lidah yang agak ke depan mengenai langit-langit. Hurufnya adalah : ك
b. Pangkal lidah yang agak ke depan mengenai langit-langit atasnya. Hurufnya
adalah : ق
ك قdinamakan huruf Lahawiyah
c. Tengah lidah dan tengah langit-langit. Hurufnya adalah : ي-ش-ج
يyang dimaksud disini adalah Ya hidup/ ya Lin, ketika dibaca Ya tengah
lidah keatas dan ujungnya kebawah supaya tidak tidak jadi ز
3
Dr. H. Ahmad Annuri, MA. Panduan Tilawah Al-Qur’an & Ilmu Tajwid. Hal. 125
4
ج يtengah lidah rapat dengan langit-langitnya.
شtengah lidah renggang, bibir terbuka lebar.
ج ش يdinamakan huruf syajriyyah.
d. Ujung lidah mengenai gusi gigi depan. Hurufnya adalah : ل
Lidah jangan keluar. Selain lamnya lafadz هللاyang dibaca tebal الاله االهللا
e. Ujung lidah agak dalam mengenai gusi gigi depan atas. Hurufnya adalah : ر
f. Punggung ujung lidah mengenai pangkal gigi depan atas.
Hurufnya adalah : ط-د-ت
Ujung lidah jangan sampai keluar atau kelihatan dan jangan tidak sampai
menyentuh pangkal lidah. Ketiga huruf ini disebut huruf Nith’iyyah.
g. Ujung lidah menghadap dan mendekat diantara gigi gusi depan atas atau
bawah. Hurufnya adalah : ز-ص-س
Ketiga huruf ini dinamakan huruf Asaliyyah.
h. Sisi kanan-kiri lidah mengenai sisi gigi geraham atas (sebelah dalam).
Hurufnya adalah : ض
i. Ujung lidah mengenai gusi gigi depan atas. Hurufnya adalah : ن
j. Ujung lidah dan ujung dua gigi seri pertama atas. Hurufnya adalah : ظ-ذ-ث
4. Asy-Syafatain ( )الشفتين: tempat keluar huruf dari dua bibir. Huruf-hurufnya adalah :
م-و-ب-ف
وyang dimaksud disini adalah waw hidup atau waw lin, kedua bibir renggang. م-ب
bibir rapat dan tidak usah dimasukkan. Mim jika dibaca dhommah bacaannya Mu
bukan Mo. Keempat huruf ini dinamakan huruf Syafawiyyah.
5. Al-Khaisyum ( )الخيشوم: tempat keluar huruf dari rongga hidung. Hurufnya adalah :
)ن-حروف غنة (م
Dari makhroj ini, keluar sengau atau dengung. Bunyi sengau atau gunnah ini terjadi
pada 7 tempat :
a. Hukum mim atau nun yang bertasydid
b. Pada bacaan idgham bi Gunnah
c. Pada Ikhfa’ Hakiki
d. Ikhfa Syafawi
e. Idghom Mitslain
f. Idghom Mutajanisain
g. Iqlab.4
4
KH. Ulin Nuha Arwani, KH. Ulil Albab Arwani, dkk Thoriqoh Baca Tulis Dan Menghafal Al-Qur’an YANBU’A. hal. 40
5
BAB III
6
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf pada waktu huruf tersebut
dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Makharijul huruf sangat penting karena untuk menghindari kesalahan-
kesalahan dalam membaca Al-Qur’an, misalnya kesalahan dalam dalam pengucapan
huruf yang mengakibatkan perubahan makna dan kekaburan bentuk-bentuk bunyi huruf
sehingga tidak dapat dibedakan antara huruf satu dengan huruf yang lain.
Menurut Syaikh Abu Khair Syamsuddin Al- Jazary dalam kitabnya Al-Jazariyah
mengatakan bahwa tempat keluarnya huruf ada 17 tempat. Kemudian ketujuh belas
tempat itu disederhanakan oleh ulama tajwid menjadi 5 tempat, yaitu : Al-Jawf ()الجوف
huruf-hurufnya adalah : (ي-و-)أ, Al-Halq ( )الحلق: huruf-hurufnya adalah (غ-خ-ع-ح-ه-)ء, Al-
Lisan ( )اللسان: diantara huruf-hurufnya adalah (-ن-ر-ل-د-ط-ت-ظ-ث-ذ-س-ز-ص-و-ق-ك-ش-ج-ي
)ض, Asy-Syafatain ( )الشفتين: huruf- hurufnya adalah : م-ن-ب- فdan Al-Khaisyum ()الخيشوم
Hurufnya adalah : )ن-حروف غنة (م
7
DAFTAR PUSTAKA
7
8