(TEMPAT ARTIKULASI)
Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah 'Ilm Al- Ashwat
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 5
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini tentu terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
Mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapa pun yang membacanya.
Sebelumnya kami memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
PENUTUP.............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dalam ilmu Ashwat, dibahas juga tentang makharijul huruf yang juga penting bagi
kita umat Islam yang berpegang pada Al-Qur’an untuk mempelajari dan mengetahui ilmunya
agar dalam segi pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyyah. Oleh karena itu
penulis mengambil pembahasan ini dengan tujuan mengetahui penjabaran makharijul huruf
dan mengetahui cara pelafalan makharijul huruf.
5
BAB II
PEMBAHASAN
مخارج. Secara bahasa, makhraj ialah موضع الحروف (tempat keluar), sedangkan menurut
“Suatu nama tempat, yang pada tempat tersebut huruf dibentuk (atau diucapkan)1”
keluarnya huruf. Tempat atau posisi dimana di posisi tempat itu, udara yang didorong dari paru-paru
itu tertahan di tempat itu atau jalan keluarnya udara menyempit ketika mengucapkan bunyi bahasa
tersebut.
Jika ingin mengetahui letak makhraj suatu huruf, dapat dengan cara memberi tasydid
atau harokat sukun pada huruf yang ingin diketahui makhrajnya, dan sebelumnya diberi
hamzah washal yang berharokat. Ketika suara terhenti, maka disitulah makhraj huruf
tersebut.2
ada nama lain selain makhraj yaitu muhbis (سِ ) ْال ُم ْح ِبdan majari (اري
ِ ) ْال َم َجtapi para ulama sepakat
dengan menggunakan nama makhraj. 3
Bukan hanya pada penamaan saja, tapi dalam jumlah makharijul huruf itu sendiri ada beberapa
pendapat yang berbeda mengenai itu. Pertama, menurut para pendahulu dan ulama Tajwid
1
Siti Nur Nikmah, Skripsi: “Pengembangan Media Pembelajaran Makharijul Huruf Hijaiyyah Berbasis Adobe
Flash CS6” (Semarang: UIN Walisongo, 2015), Hal. 158.
2
Ilmu Tajwid: Sebuah Panduan Membaca Al Qur’an Secara Murattal dan Mujawwad (Jawa Tengah: Proyek
Bimbingan dan Dakwah Agama Islam, 1995 / 1996), Hal. 5.
3
Nasaruddin Idris Jauhar, علم األصوات لدراسي اللغة العربيّة من اإلندونيسيين, (Malang: Lisan Arabi, 2017), hlm. 49.
6
mengatakan bahwa hanya ada 3 makhraj. Kedua, menurut Khalil bin Ahmad dan para ulama ahli
bahasa (Nahwu) dan ahli Qurro’ diantaranya Ibnu Jazary berpendapat bahwa ada 17 makhraj.
Ketiga, menurut Sibawaih dan para pengikutnya salah satunya Asy-Syathibi berpendapat bahwa
ada 16 makhraj. Keempat, menurut Qotrob, Al-Jarmi, Abu Al-Hasan bin Kisan, dan Ibnu Ziyad Al-
Farra berpendapat bahwa ada 14 makhraj.4 Kemudian pertanyaannya dimana suara atau bunyi itu
diucapkan? Pertanyaan ini terkait dengan makhraj yaitu tempat keluarnya.
1. شفَتَان
َّ ال (Tempat keluar bunyi bahasa Arab atau huruf dalam bahasa Arab yang
bunyinya itu melibatkan dua bibir, yaitu bibir atas dan bawah).
Ada beberapa pendapat mengenai jumlah makhorijul huruf. Beberapa mengatakan bahwa ada
makhorijul huruf dibagi menjadi 5. Beberapa mengatakan terbagi menjadi 9, 10, 16, bahkan
17. Namun yang paling sering digunakan sebagai acuan ialah pendapat menurut Imam Kholil
bin Ahmad dan Imam Ibnul Jazary. Mereka berpendapat bahwa, secara umum makhorijul
huruf dibagi menjadi 5, yang kemudian jika dibagi secara rinci terbagi menjadi 17. Berikut
pemaparannya:
4
Sayuti Anshari Nasution, مبادئ علم األصوات, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), hlm. 112.
5
Nasaruddin Idris Jauhar, علم األصوات لدراسي اللغة العربيّة من اإلندونيسيين, (Malang: Lisan Arabi, 2017), hlm.50.
7
3. Lidah ( )اللسان: ق – ك – ج – ش – ي – ض – ل – ن – ر – ط – د – ت – ظ
س-–ث–ذ–ص
4. Dua Bibir ( )الشفتان: ف – و – ب – م
5. Rongga Hidung ( )الخيشوم: ّن – ّم
8
4.
ت–ط–د–ض َّ األصوات
– الذلْقَية Gusi menjadi alat kerja pasif
sedangkan bagian depan
lidah menjadi alat kerja aktif.
ن-–ل للثوية- األسنانَية
5.
ر-ز–س–ص اللثوية- األصوات ال َذلْقَية Gusi menjadi alat kerja pasif
sedangkan ujung lidah
menjadi alat kerja aktif.
6.
ش-ج الغارية- ات الطرفَية
ُ األص َو
ْ
Langit-langit keras menjadi
alat kerja pasif sedangkan
pinggir lidah menjadi alat
kerja aktif.
7.
ي - ات الوسطَية
ُ األص َو
ْ
Langit-langit keras menjadi
alat kerja pasif sedangkan
bagian tengah lidah menjadi
الغارية alat kerja aktif.
8.
ك–غ–خ - ات القصَية
ُ األص َو
ْ
Langit-langit lunak menjadi
alat kerja pasif sedangkan
pangkal lidah menjadi alat
الطبقَية kerja aktif.
9.
ق - ات القصَية
ُ األص َو
ْ
Anak lidah menjadi alat kerja
pasif sedangkan pangkal
اللَّ َهويَّة
lidah menjadi alat kerja aktif.
10.
ح–ع - ات الجذرية
ُ األص َو
ْ
Tenggorokan menjadi alat
kerja pasif sedangkan akar
lidah menjadi alat kerja aktif.
الْ َح ْلقَيَّة
11.
ء–ه ات الْ َحْن َجرية
ُ األص َو
ْ
Laring atau pangkal
tenggorokan adalah satu-
satunya alat yang
memproduksi suara.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu Ashwat (Ilmu Bunyi) yang sering juga disebut dengan Fonologi, salah satu
cabang ilmu baru dalam Bahasa Arab. Ilmu ini lahir dari hasil adaptasi terhadap Ilmu Tajwid
(ilmu yang mempelajari cara-cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar). Salah satu
hal yang dipelajari dalam ilmu ashwat ialah makharijul huruf.
Makharijul huruf berasal dari kata bahasa arab yaitu خرجdan الحروف yang secara
bahasa berarti tempat keluarnya huruf. Tempat atau posisi dimana di posisi tempat itu, udara yang
didorong dari paru-paru itu tertahan di tempat itu atau jalan keluarnya udara menyempit ketika
mengucapkan bunyi bahasa tersebut.
Ada beberapa perbedaan pendapat dalam pembagian makhraj. Ada yang mengatakan
makhraj huruf terbagi menjadi 5, 6, 9, 10, 16, bahkan 17. Secara umum, makhraj terbagi
menjadi lima, yaitu: rongga mulut ( ) الجوف, tenggorokan ( ) الحلق, lidah ( ) اللسان, dua
bibir ( الشفتان ), dan rongga hidung ( الخيشوم ). Jika dipaparkan dengan lebih terperinci,
11
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Tajwid: Sebuah Panduan Membaca Al Qur’an Secara Murattal dan Mujawwad (Jawa
Tengah: Proyek Bimbingan dan Dakwah Agama Islam, 1995 / 1996).
Jauhar, Nasaruddin Idris. علم األصوات لدراسي اللغة العربيّة من اإلندونيسيين, (Malang: Lisan Arabi,
2017).
Nasution, Sayuti Anshari. مبادئ علم األصوات, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006).
Nikmah, Siti Nur Skripsi: “Pengembangan Media Pembelajaran Makharijul Huruf Hijaiyyah
Berbasis Adobe Flash CS6” (Semarang: UIN Walisongo, 2015).
11