Disusun Oleh :
Jumrah.S 2020203874234016
(IAIN)
2020
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukut di panjatkan atas kehadirat ﷲSubhanahu Wa Ta’ala karena atas izin dan
karunia-Nya, kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tanda – tanda Fi’il
dan Pembagiannya” dengan tepat waktu Alhamdulillah. Tak lupa pula kami panjatkan shalawat
serta salam kepada baginda Rasulullah Muhammad ﷺsemoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Banyak – banyak terima kasih kelompok kami ucapkan kepada pihak yang telah membantu
untuk menyelesaikan makalah ini sehingga dapat terselesaikan sesuai waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................1
C. Tujuan Penulis ......................................................................................................................2
BAB II .............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
1. Pengertian Fi’il (Kata kerja )...............................................................................................3
2. Pembagian dan tanda – tanda fi’il .......................................................................................3
1.1. Pembagian Fi’il Menurut Waktunya .............................................................................3
1.2. Pembagian Fi’il Menurut Jenis Hurufnya .....................................................................7
1.3. Pembagian Fi’il Menurut Objek Penderitanya ..............................................................9
1.4. Pembagian Fi’il Menurut Bentuk Pasif/Aktif .............................................................10
1.5. Pembagian Fi’il Menurut Susunan Huruf ...................................................................11
PENUTUP ....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan .........................................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab memiliki keindahan yang khas dalam penyusunan kalimatnya dan
urutan kata-katanya yang dapat memberi pengaruh yang kuat di hati para pendengarnya.
Bahasa Arab memiliki peran yang besar dalam pengembangan peradaban umat manusia
hingga masa sekarang ini. Bahasa Arab berkaitan erat dengan kejayaan umat Islam, dan ini
merupakan salah satu hubungan yang saling melengkapi antara satu sama lainnya, ibarat
hubungan yang kuat antara ruh dan jasad1.
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari al – Qur’an
dan Sunnah, sebagai dua sumber ajaran Islam yang harus kita pegang teguh . tentunya, kita
tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah mengetahui kaidah – kaidah
Bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf. Karena keduanya merupakan kunci
dalam mempelajari Al – Qur’an dan Sunnah.
Ketika hendak mempelajari Ilmu Nahwu dan Sharaf kebanyakan kalangan umat
Islam masih mempunyai pandangan bahwa belajar Ilmu Nahwu itu sulit, sehingga banyak
juga kalangan umat Islam yang merasa malas mungkin untuk mempelajari Ilmu Nahwu
dan Sharaf, memang untuk saat ini ada hal yang praktis yaitu terjemahan baik itu Al –
quran, Hadist serta kitab – kitab lain yang berbahasa arab yang membuat kita lebih mudah.
Dalam Ilmu Nahwu dan Sharaf ataupun pelajaran Bahasa araba da salah satu bagian yang
disebut dengan Fi’il (Kata Kerja).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Fi’il (Kata Kerja)?
2. Bagaimana Tanda – tanda serta Pembagian Fi’il (Kata Kerja)?
1Muh. Iqbal ” Mempelajari Koneksi Antara Charf Jarr dan Fi’il untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata
Bahasa Arab” Jurnal Maharat Vol 1 No.1, Oktober 2018, 14.
1
C. Tujuan Penulis
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan penulisan makalah ini diantaranya :
1. Mengidentifikasi dan memahami pengertian fi’il (kata kerja)
2. Mengidentifikasi dan memahami tanda – tanda serta pembagian fi’il
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tanda – tanda fi’il madhi (Ciri-ciri), diantaranya :
Huruf akhirnya berharakat fathah dhahirah (jelas) maupun muqadarah (dikira-
kirakan).
Harakat dhahir, contoh: َ ﻗَﺎﻝ،َ ﻛَﺘَﺐ،َ ﻧَﺼَﺮ،َ ﺭَﺣِﻢ،َ ﺍَﻛَﻞ،َ ﻓَﺘَﺢ،َ ﺿَﺮَﺏ،َﻓَﻌَﻞ
Harakat muqadarah, contoh: ﺃَﺗَﻰ، ﻧَﻬَﻰ، ﺩَﻋَﻰ،ﺭَﻣَﻰ
Diakhir kata bisa dimasuki dhamir rafa’, contoh: ُ ﺍَﻛَﻠْﺖ،ُ ﻧَﺼَﺮْﺕ،ُﻓَﻌَﻠْﺖ
Umumnya pada huruf asli kata kerjanya mengandung huruf “a”, misalnya kata
َ( ﻛَـﺘَـﺐtelah menulis), َ( ﻗَــﺮَﺃtelah membaca)
1 َﻫُـﻮ َﻛَﺘَﺐ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa perubahan
12 ََّﺍﻧْﺘُـﻦ َّﻛَﺘَﺒْﺘُـﻦ Kalian (pr) telah menulis + َّ ـْـﺘُـﻦpada huruf terakhir
4
No Dhamir F. Madhi Arti Keterangan
Bentuk – bentuk fi’il mudhari Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai
14 bentuk sesuai dhamirnya :
4 Kaharuddin Ramli, Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab (Cet I, Makassar) Gunadarina Ilmu, 2013 h.102
5
Keduanya (pr) sedang/ akan
5 ﻫُﻤَـﺎ ِﺗَﻀْﺮِﺑﺎﻥ memukul ِﺕَ…َﺍﻥ Awal dan akhir
Mereka (pr) sedang/ akan
6 َّﻫُـﻦ َﻳَﻀْـﺮِﺑْﻦ memukul َﺕَ…ﺑْﻦ Awal dan akhir
Kamu (lk) sedang/ akan
7 َﺍَﻧْـﺖ ُﺗَﻀْـﺮِﺏ memukul …َﺕ Awal kata
Kalian (lk) sedang/ akan
8 ﺍَﻧْﺘُﻤَـﺎ ِﺗَﻀْـﺮِﺑﺎﻥ memukul ِﺕَ…َﺍﻥ Awal dan akhir
Kalian (lk) sedang/ akan
9 ﺍَﻧْﺘُـﻢ ِﺗَﻀْـﺮِﺑُﻮْﻥ memukul َﺕ…ُﻭْﻥ Awal dan akhir
Kamu (pr) sedang/ akan
10 ِﺍَﻧْـﺖ َﺗَﻀْـﺮِﺑِﻴْﻦ memukul َﺕَ…ﺑِﻴْﻦ Awal dan akhir
Kalian (pr) sedang/ akan
11 ﺍَﻧْﺘُﻤَـﺎ ِﺗَﻀْـﺮِﺑَﺎﻥ memukul ِﺕَ…َﺍﻥ Awal dan akhir
Kalian (pr) sedang/ akan
12 ََّﺍﻧْﺘُـﻦ َﺗَﻀْـﺮِﺑْﻦ memukul َﺕَ…ﺑْﻦ Awal dan akhir
Umumnya mempunyai huruf akhir sukun atau rofa’ pada saat memberikan
perintah kepada jenis (fail) laki-laki Contoh : ْﻗَﺎﻝَ ﺍﺫْﻫَﺐْ ﻓَﻤَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻚَ ﻣِﻨْﻬُﻢ
Huruf awalnya Alif dengan baris kasroh maupun fathah
Umumnya huruf akhirnya berharokat jer (kasroh) pada saat memberikan perintah
kepada Jenis perempuan
Bisa dimasuki oleh wawu jamak (yang menunjukkan kepada lebih dari 1).
Bentuk – bentuk fi’il amr di antaranya , yaitu :
6
No Dhamir F. Amar Arti Perubahan
1 َﺍَﻧْـﺖ ْﺍُﻛْـﺘُﺐ Memukullah kamu (lk) Asli
2 ﺍَﻧْﺘُﻤَـﺎ ﺍُﻛْﺘُﺒَــﺎ Memukullah kalian (lk)
…..ﺍ
3 ﺍَﻧْﺘُـﻢ ﺍُﻛْـﺘُﺒُـﻮْﺍ Memukullah kalian (lk)
….ْﻭ
4 ِﺍَﻧْـﺖ ﺍُﻛْـﺘُﺒِﻲ Memukullah kamu (pr)
….ْﻱ
5 ﺍَﻧْﺘُﻤَـﺎ ﺍُﻛْـﺘُﺒَﺘَـﺎ Memukullah kalian (pr)
…ﺗَـﺎ
6 ََّﺍﻧْﺘُـﻦ َﺍُﻛْـﺘُﺒْـﻦ Memukullah kalian (pr)
….ِﻥ
a. Fi’il Shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat
yaitu (ﻱ,ﺍ,) ﻭ.
Pembagian Fi’il shahih ini dibedakan menjadi beberapa tipe (bina’)
diantaranya, yaitu :
Fi’il salim, yaitu fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah atau
tidak mudha’af (dobel)
Contoh:
7
- Mahmuz lam, yaitu apabila huruf akhir (lam fi’il) kata kerja berupa
hamzah
Fi’il Mudha’af ialah kata yang huruf kedua (‘ain Fi’il) dan huruf ketiga
(lam Fi’il) berupa huruf yang sama, kemudian ditasydidkan, contoh :
ـــﻞ ﻓَـ ـــﻌَــ
َﻣَـــ ّﺪ ﻣَـــﺪَ َﺩ ﺩ َﺩ ﻣَـ
َّﺳَـــﺪ َﺳَـــﺪَﺩ َﺩ َﺩ ﺳَـ
َّﻫَـــﺰ َﻫَـــﺰَﺯ ََﺯ ﺯ ﻫَـ
3 2 1
b. Fi’il Mu’tal adalah fi’il yang huruf aslinya berupa illat. Pembagian
Fi’il mu’tal ini terdiri 5 macam yaitu :
Fi’il mitsal, yaitu Kata yang fa’ fi’il (huruf pertama) berupa wawu ((ﻭ
disebut Mitsal wawi ( ) ﻣﻴﺜﺎﻝ ﻭﺍﻭﻱatau berupa ya ( ) ﻱdisebut mitsal Ya’I
( ) ﻣﻴﺜﺎﻝ ﻳﺄـﻲ, contoh :
8
َﺑَـﻴَـﻊَ ﺑَــﺎﻉ َـﻊ ـﻴـ َﺑـ Ajwaf ya’i
3 2 1
Fi’il Naqish yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’il) berupa huruf
wawu atau ya. Fi’il ini ada dua macam yaitu
- Naqish wawi ( ) ﻧﺎ ﻗﺺ ﻭﺍﻭﻱkata yang huruf ketiganya berupa wawu
( )ﻭ, dan
- Naqish Ya’i () ﻧﺎ ﻗﺺ ﻳَﺄﻱ: Kata yang huruf ketiganya berupa ya ( ) ﻱ
Fi’il lafif mafruq ( )ﻟَﻔِﻴْــﻒ ﻣَﻔْــﺮُﻭْﻕyaitu kata kerja yang huruf pertamanya
(fa’ Fi’il) berupa wawu ( ) ﻭdan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya
()ﻱ
Fi’il Lafif Maqrun kata kerja yang huruf kedua (’ain Fi’il) berupa wawu
( ) ﻭdan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya ()ﻱ
Contoh :
ـﻞ ـﻌَـ ﻓَـ
ﻭَﻗَـــﻰ ﻭَﻗَــﻰ ـﻰ َﻗـ َﻭ Lafif mafruq
ﻭَﻟـــَﻰ ﻭَﻟَــﻰ ﻯ َﻝ َﻭ Lafif mafruq
ﺷَـﻮَﻯ ﺷَـﻮَﻯ ﻯ ِـﻮ ﺷَـ Lafif maqrun
َﻗَــﻮِﻱ َﻗَــﻮِﻱ َ ﻱ ِﻭ ﻗَـ Lafif maqrun
3 2 1
a. Fi’il Lazim adalah fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak
memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Dalam bahasa Indonesia disebut
kata kerja intransitif. Contoh :
9
ُﻳَﺸْـﺮَﺏ-َﺷَـﺮَﺏ Minum ﻳُﻌْﻄِــﻰ-ﺍَﻋْﻄَـﻰ Memberi
ُﻳَﺘْﺒَــﻊ-َﺗَﺒِــﻊ mengikuti ُّﻇَــﻦَّ –ﻳَﻈُــﻦ Mengira
Duduk
ُﻗَـَﺎﻡَ – ﻳَﻘُـﻮْﻡ berdiri ُ ﻳَﺠْﻠِـﺲ-َﺟَﻠَﺲ
b. Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il) tetapi
harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita). Di dalam bahasa
Indonesia disebut Kata kerja transitif. Contoh
Fi’il muta’addi dapat dibentuk dari fi’il lazim. Beberapa Fi’il lazim dapat
menjadi Fi’il muta’addi dengan mengikuti wazan-wazan (pola) sebagai
berikut :
a. Fi’il Ma’lum adalah adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya dan mempunyai
pengertian aktif.
Maf’ul Fi’il
Contoh Fa’il Arti
bih lazim
َﺃﻛَــﻞَ ﻣَﺤَﻤَّــﺪٌ ﺍﻟـﺮُّ ّﺯ َّﺍﻟـﺮُّﺯ ﻣَﺤَﻤَّــﺪ َﺃﻛَــﻞ Muhammad makan nasi
َﻗَــﺮَﺍَ ﻋَـﻠِـﻲٌّ ﺍﻟﻜِﺘَــﺎﺏ َﺍﻟﻜِﺘَــﺎﺏ ٌّﻋَـﻠِـﻲ َﻗَــﺮَﺍ Ali membaca buku
b. Fi’il majhul ialah Fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul bih
(objek penderita). Fi’il ini disebut juga kata kerja pasif. Fi’il ini hanya
mempunyai dua bentuk yaitu Fi’il madhi dan fi’il mudhari’.
Cara membuat Fi’il ma’lum menjadi fi’il majhul Huruf pertama Fi’il madhi
diberi harakah dhammah, huruf sebelum terakhir diberi harakat kasrah.
Contoh
10
ﺗَــﺮْﺟَــ َﻢ
َﺍِﺳْﺘَﻐْــﻔَـﺮ َﻛَــﺘَــﺐmenulis
menerjemahkan
ﻒ ـﺮ
َ ﺗ َـ ـﻐْـ ـ ْْﺍَِ ﺳـ َﺗَـ ـﺮْ ﺟَـ ـﻢ َـﺐ َـﺖ ﻛَــ
ﻒ ـﺮِ ﺕَ ـﻐْـ ـ
ُ ُْﺍ ﺳـ َﺕُ ـﺮْ ﺟِـ ـﻢ
a. Fi’il Mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli belum
mendapatkan tambahan huruf
Contoh : ُ ﺯَﻟَـﺰَﻝَ – ﻳُـﺰَﻟْـﺰِﻝ, ُﻛَﺘَﺐَ – ﻳَﻜْﺘُﺐ
Fi’il mujarrad dibedakan menjadi dua macam yaitu : Fi’il Tsulatsy mujarrad,
yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga huruf. Fi’il ini ada 6 macam, yaitu
No Wazan (pola) Contoh Rumus
1 ُﻓَـﻌَــﻞَ – ﻳَﻔْــﻌُـﻞ َ ﺩَﺟَــﻞ,َ ﻧَﺼَــﺮ, ُﻛَﺒَﺖَ – ﻳَﻜْﺘُﺐ ــُـــ, ــَــ
2 ُﻓَـﻌَــﻞَ – ﻳَـﻔْـﻌِـﻞ َ ﺭَﺟَـﻊ, َﺟَﻠَﺲَ – ﻳَﺠْـﻠِﺲُ ﺿَـﺮَﺏ ــِـــ,ـــَــ
3 ُﻓَـﻌَــﻞَ – ﻳَـﻔْـﻌَــﻞ َ ﺻَﻨَـﻊ, َﻗَـﺮَﺃَ – ﻳَﻘْـﺮَﺃُ ﻓَﺘَــﺢ ـــَـــ, ـــَــ
4 ُ ﻳَـﻔْـﻌَــﻞ- َﻓَـﻌِــﻞ َ ﺳَــﻠِـﻢ,َ ﻓَﻬِــﻢ, ُﻋَـﻠِﻢَ – ﻳَـﻌْــﻠَﻢ ـــَــ, ـــِــ
5 ُ ﻳَﻔْــﻌُـﻞ- َﻓَــﻌُــﻞ َ ﻛَــﺮُﻡ, َ ﺷَـﺠُﻊ, ُﺣَـﺴُﻦَ – ﻳَﺤْﺴُﻦ ـــُــ, ــُــ
6 ُ ﻳَـﻔْـﻌِـﻞ- َﻓَــﻌِــﻞ َ ﻭَﺭِﺙ, َ ﻭَﻣِﻖ, ُﺣَـﺴِﺐَ – ﻳَﺤْﺴِـﺐ ـــِــ, ــِــ
b. Fi’il Mazid adalah fi’il yang huruf aslinya mendapat tambahan. Fi’il ini
dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan fi’il ruba’y
mazid.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada
dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti
(dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada
12. Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam
bahasa Arab, tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read :
Bahasa Internasional).
Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika
kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan
kalimat yaktubu dan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah
seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita
gunakan kalimat taktubu saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa
arab di atas bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah
yang mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti. Lafadzh sendiri
meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan
kemudian). Maksud dari berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata.
Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il,
isim) atau lebih, baik berfaidah atau tidak.
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kepada si
pembaca dan juga berguna untuk dijadikan acuan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, M. (2018). Mempelajari Koneksi Antara Charf dan Fi'il Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata
Bahasa Arab. Jurnal Maharat Vol. 1, , 14.
Ramli, K. (2013). Cara cepat Menguasai Bahasa Arab. Makassar: Gunadarina Ilmu.
Sukamtom, I. d. (2008). Tata Bahasa Arab Sistematis. Yogyakarta: Nurma Media Idea .
13