Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam
Dosen pengampu:
Drs. Abdul Haris, M. Ag.
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
kami nikmat sehat wal afiat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini secara
tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Studi Islam, dalam program studi Pendidikan Agama islam, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Abdul Haris, M. Ag. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Studi Islam yang telah membimbing kami dan memberikan tugas ini,
sehingga kami dapat menambah wawasan serta pengetahuan kami.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna dan terdapat banyak kekurangan di dalamnya, baik dari segi penyusunan maupun
tata bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar dapat menjadi acuan dalam pembuatan makalah di
masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Sumber ajaran Islam..................................................................................................................2
B. Al Qur’an Sebagai sumber ajaran Islam....................................................................................2
C. Kedudukan As Sunnah sebagi sumber ajaran Islam...................................................................4
D. Ar Ra’yu sebagai sumber ajaran Islam.......................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
A. Simpulan....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja perbedaan dan persamaan dengan azas-azas, dasar dan prinsip dalam
sumber ajaran Islam?
2. Apa saja Sumber-sumber ajaran Islam
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber-sumber hukum islam adalah terjemah dari lafadz bahasa Arab مصادر
( األحكامsumber keputusan). Istilah lain yang semakna adalah .أصول, الألحكام, أدلة األحكام
األحكام ا. Istilah دليلlebih sering digunakan dalam kepustakaan hukum Islam, bentuk
jamak dari lafadz دليلadalah أدلة,atau secara lengkapnya امQادلة أألحك. Adapun dalil
menurut bahasa berarti petunjuk terhadap sesuatu, baik petunjuk kepada kebaikan
ataupun kepada kejelekan3
Adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa dalil syar’i menurut Mahmud Syaltut
ada 3:
1. Al Qur’an
2. As Sunnah
3. Ar-Ra’yu (Ijtihad)5
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pengertian sumber-sumber Ajaran Islam
maksudnya ialah tempat pengambilan hukum dan ajaran Islam. Adapun yang termasuk dalam
sumber-sumber ajaran Islam itu sendiri ada Al-Qur’an, As Sunnah, dan Ar Ra’yu (Ijtihad)
2
kepada Allah dengan membacanya. Ia terhimpun dalam mushaf, dimulai dari surat
Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-nas, disampaikan kepada kita secara
mutawatir dari generasi ke generasi baik secara lisan maupun tulisan serta terjaga
dari perubahan dan penggantian6.
6
Abdul Wahab al-Khallaf, Ilmu Ushul al-Fiqh, (Jakarta: Al-Majelis al-‘Ala
al-Indonesia li al-Da’wah al-Islamiyah, 1972), h. 23
7
Ahmad Izan, Ulumul Qur’an: telaah tekstualitas dan Kontekstualitas Al Qur’an, (Bandung,Tafakur,
2011)hlm. 3
8
Manna Khalil al- qaththan, Studi ilmu-ilmu Al-Qur’an,terj. Mudzakir AS, Cet.2, (Jakarta: letera antar
Nusa,1994),hlm 8
9
Afiffuddin Ad dhimyati, Mawaridul bayan FII Ulumul Qur’an, (Malang, Lisan arabi, 2020), hlm. 1
10
Ahmad Asy-syirbashi, Sejarah Tafsir Qur’an, Op.cit., hlm, 6
3
besar bagi kemajuan kemunduran umat dan sekaligus dapat mencerminkan
perkembangan serta corak pemikiran mereka11.
Dari segi tata kerjanya, penafsiran Al Qur’an yang telah dilakukan para ulama
di masa lalu atau juga sekarang ternyata menggunakan metode yang bermacam-
macam. H.M. Quraish Shihab misalnya menyebutkan bahwa metode penalaran:
pendekatan dan corak-corak penafsiran Al Qur’an meliputi metode Tahlily, ijmaly,
maudhui, muqarrrin, dan analisis12.
1. kandungan
Kandungan As sunnah terbagi menjadi tiga,yaitu :
a. Sunnah Qauliyah
Definisi sunnah al qauliyah menurut sebagian ulama adalah apapun dalam bentuk
perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi Saw 13. Contoh sunnah qauliyah dalam
sabda Rasulullah yaitu sebagai berikut:
ِحل
«ُه َو الَّطُه وُر َم اُؤ ُه ا ُّل َمْيَتُتُه:قال عليه السالم يف البحر
Artinya: Rasulullah Saw berkata tentang laut “ adalah suci airnya dan halal bangkainya” 14
b. Sunnah fi’liyah
Sunnah fi’liyah adalah seluruh perbuatan yang dilakukan Rasulullah Saw yang
sifatnya dapat dijadikan sebagai contoh telatan dan dalil penetapan hukum syara’ 15, Contoh
sunnah fi’liyah yaitu tatacara wudhu yang dilakukan oleh Rasulullah, tata cara pelaksanaan
sholat lima waktu, tatacara pelaksanaan ibadah haji dan lain-lainnya.
c. Sunnah Taqririyah
Sunnah taqririyah adalah Setiap ketetapan rasulullah terhadap segala sesuatu yang
dilakukan oleh sebagian sahabat baik berupa perkataan atau perbuatan.Ketetapan tersebut
terlihat dengan diamnya Rasul atau tidak mengingkari atau dengan menyetujuinya bahkan
menganggap baik dan menguatkannya,kemudian sikap Rasul tersebut dianggap oleh sahabat
sebagai ketetapan yang dikeluarkan darinya16.
Contoh sunnah Taqririyah yaitu dalam Hadis riwayat Khalid bin walid:
11
Abuddin Nata, Studi Islam Komperensif, (Jakarta, Prenamedia Group,2011),hlm.168
12
M. Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an, (Jakarta, Mizan, 1992) hlm.86
13
Nawir Yuslim, Ulumul hadist, (Jakarta, Mutiara Sumber widya, 2001),hlm 96
14
Shirajjudin Umar bin ali, Albab fii ulumil kitab, (beirut, daerkutub Alamiyah,1998),hlm.544
15
Nawir Yuslim, Ulumul hadist, (Jakarta, Mutiara Sumber widya, 2001),hlm 98
16
Ibit.hlm.50
4
َعْن َخ اِلِد ْبِن اْلَو ِليِد َأَّنُه َدَخ َل َمَع َرُس وِل اِهلل صلى اهلل عليه وسلم َبْيَت َمْيُم وَنَة َفُأَيِت ِبَض ٍّب ْحَمُنوٍذ َفَأْه َو ى ِإَلْيِه َرُس وُل اِهلل صلى
ٌّب ا وَل اِهلل ِهلل ِة ِب ِدِه
اهلل عليه وسلم َي َفَق اَل َبْعُض الِّنْسَو َأْخ ُرِبوا َرُس وَل ا صلى اهلل عليه وسلم َمِبا ُيِر يُد َأْن َيْأُك َل َفَق اُلوا ُه َو َض َي َرُس
ِل ِم ِج ِك ِهلل
َال َو َل ْن ْمَل َيُك ْن ِبَأْر ِض َقْو ي َفَأ ُد يِن َأَعاُفُه َقاَل َخ ا ٌد َفاْج َتَر ْر ُتُه َفَأَك ْلُتُه: َفَر َفَع َيَد ُه َفُقْلُت َأَح َر اٌم ُه َو َيا َرُس وَل ا َفَق اَل
ِهلل
َو َرُس وُل ا صلى اهلل عليه وسلم َيْنُظُر
Artinya: Dijelaskan dalam suatu riwayat, suatu hari Rasulullah SAW disuguhi makanan.
Salah satu makanan tersebut adalah daging dab dan beliau pun tidak memakannya.
Kemudian, Khalid bin Walid pun bertanya, "Apakah daging itu haram, ya Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Tidak, tetapi binatang itu tidak terdapat di daerah kaumku. Makanlah
sesungguhnya dia halal." Maka Khalid berkata, "Segera aku memotongnya dan memakannya,
sedangkan Rasulullah SAW melihatku17.
2. Ulumul Hadist
Ulumul Hadist adalah ilmu-ilmu hadis, secara garis besar ilmu hadis terbagi kedalam dua
bagian,yaitu :
17
Muhammad bin Ismail Al Bukhari, Jamiu Shahih, (Qahirah, Darul shuhab,1987),hlm.125
18
Arifin Tajul,Ulumul Hadis (Bandung: Gunung Djati : 2014),hal 21-22
5
a) Bayan Taqrir yaitu,hadis sebagai penguat (taqrir) atau memperkuat keterangan Al Quran
(ta’qid).
b) Bayan Tafsir yaitu,hadis sebagai penjelas (Tafsir)terhadap Al quran.
c) Bayan Tasyri’i yaitu,hadis menciptakan hukum syariat (Tasyri’) yang belum dijelaskan
oleh Al quran.
d) Bayan Nasakh yaitu,hadis menghapus (Nasakh) hukum yang di terangkan dalam Al
quran19
Selain sumber pengetahuan yang disebutkan di atas, maka dalam ilmu filsafat ada
dua cara pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu:
a) Mendasarkan diri pada rasio, orang dalam kelompok ini disebut rasionalis.
b) Mendasarkan diri kepada pengalaman, orang dalam kelompok ini disebut empirisme.
19
Marwan Nurhasanah Bakhtiar,Metodologi Studi Islam,(Pekanbaru: Cahaya Firdaus: 2016) hal. 115
6
Disamping rasionalisme dan empirisme masih terdapat cara untuk
mendapatkan pengetahuan yang lain yaitu intuisi. Intuisi atau rasa merupakan
pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Seseorang yang
sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah tiba-tiba menemukan jawaban atas
permasalahan tersebut, tanpa melalui proses berpikir yang berliku-liku. Jawaban atas
permasalahan yang sedang dipikirkannya muncul dibenaknya bagaikan kebenaran
yang membukakan pintu atau bisa juga,intuisi ini bekerja dalam keadaan yang tidak
sepenuhnya sadar. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramaikan sebagai dasar
untuk menyusun pengetahuan secara teratur makan intuisi ini tidak dapat diandaikan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pengertian sumber-sumber Ajaran Islam
maksudnya ialah tempat pengambilan hukum dan ajaran Islam. Adapun yang termasuk dalam
sumber-sumber ajaran Islam itu sendiri ada Al-Qur’an, As Sunnah, dan Ar Ra’yu (Ijtihad)
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah, melalui Jibril
dengan menggunakan bahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah bagi
Rasul, bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi
petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah
kepada Allah dengan membacanya. Ia terhimpun dalam mushaf, dimulai dari surat Al-fatihah
dan diakhiri dengan surat An-nas, disampaikan kepada kita secara mutawatir dari generasi ke
generasi baik secara lisan maupun tulisan serta terjaga dari perubahan dan penggantian.
Adapun As Sunnah adalah adalah perkataan, perbuatan, ketetapan dan persetujuan
dari Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadis dijadikan sumber hukum Islam
selain al-Qur'an, dalam hal ini kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-
Qur'an.
Adapun Ijtihad adalah pencurahan segenap pengetahuan dan kemampuan untuk
mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan akal sekuat mungkin untuk menemukan suatu
keputusan hukum tertentu yang tidak ditemukan hukumnya dalam Al Qur'an maupun as-
sunah.
8
DAFTAR PUSTAKA