Dosen Pengampu:
Yeni Lailatul Wahida, M,A.
Disusun oleh:
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
hidayah, rahmat, serta karunianya kepada kami sehingga diberi kesempatan untuk
menyelesaikan salah satu tugas pembuatan makalah ini yang kami beri dengan judul
“ISIM, FI’IL dan HURF”. Sholawat serta salam kita curahkan kepada Baginda
kita Muhammad Saw, Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga
pada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Arab MI yaitu ibu Yeni Lailatul Wahida,
M,A. serta kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dan memberikan
dukungan sebanyak-banyak nya dalam menyelesaikan masalah ini. Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Bahasa Arab MI. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak ketidak sempurnaan baik dari segi tulis, segi bahasa dan pokok
pembahasan.
Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati sangat
mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan dan pembaca yang bersifat
membangun serta semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan wawasan serta pengetahuan bagi setiap pembaca nya. Amin Ya
Robbal Alamin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………….…………………………………..I
DAFTAR ISI…………………………………………….……………………...II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...…..1
A. Latar Belakang…………………………………………………….…....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...2
C. Tujuan…………………………………………………………….….….2
D. Manfaat…………………………………………..……………….….….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi..................……………………………………….………….......3
a. Isim……………………………………….………….…….….…3
b. Fi’il……………………………………….…………...…………4
c. Hurf……………………………………….………….….………5
B. Jenis-jenis..... ………………………………….…………….….………5
a. Isim……………………………………….…………..……….…5
b. Fi’il……………………………………………...…….…………7
c. Hurf……………………………………….………………..……8
C. Perbedaan Isim, Fi’il dan Hurf……………………………..…………11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………..12
B. Saran…………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada mabi Muhammad Saw, mulai saat itu ajaran islam pun di perkenalkan
kepada masyarakat yang pada zaman itu masih tergolong masyarakt jahiliyah.
Berbagai disiplin ilmupun di kaji atau di pelajari baik yang salaf maupun yang
modern, untuk dapat lebih mengenali dan memeluk Islam secara sempurna
sesuai dengan perintah Allah SWT dan rosul-Nya.
Kita kaum muslim memaklumi,bahwa bahasa Arab adalah bahasa resmi
Alqur-an. Setiap muslim yang bermaksud untuk menyelami atau mengenali
ajaran agama islam yang sebenarnya serta lebih mendalam, tiada jalan lain
kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya sendiri yaitu Al Qur-an
serta sunnah Rosulullah Saw.Oleh karena itu, menurut kaidah hukum islam
seorang muslimin perlu memahami atau mengerti tentang ilmu nahwu bagi
mereka yang ingin memang berminat memahami Al qur-an lebih mendalam.
Ilmu an-Nahwi (bahasa Arab: ;ﻋﻠﻢ النحوIndonesia: nahu, sintaksis; bahasa
Inggris: syntax) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu tata
bahasa dalam bahasa Arab guna mengetahui suatu jabatan kata dalam
sebuah kalimat dan bentuk huruf atau harakat terakhir dari suatu kata.
Adapun hukumnya untuk mengenali ilmu tersebut yaitu fardu ’ain. Di antara
ilmu nahwu adalah kalimah isim,fail dan hurf.
Seperti di dalam bahasa-bahasa lain, pemahaman tentang isim, fail dan
hurf adalah pembelajaran dasar dalam bahasa arab yang harus di fahami
sebelum menguasai keseluruhan ilmu nahwu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Isim, Fi’il, dan Hurf ?
2. Apa saja jenis-jenis Isim, Fi’il dan Hurf ?
1
3. Apa saja perbedaan Isim, Fi’il dan Hurf ?
4. Apa saja contoh dari Isim, Fi’il dan Hurf ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab MI serta
menambah wawasan dan pemahaman kita mengenai salah satu bidang ilmu
Bahasa Arab yaitu Isim, Fi’il, dan Hurf.
D. Manfaat
Penulis berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat berguna dan membawa
manfaat bagi pembaca serta dapat memahami isi yang telah dipaparkan dalam
makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muh Haris Zubaidillah, “Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa,” h. 1-7, diakses
12 September 2018, https://doi.org/10.31219/osf.io/gm5e7
3
9) Kata Tunjuk: ini () َهذَا, itu ( َ ) ذَ ِلكdan lain-lain.
10) Kata sambung: yang ( )الَّذِي
11) Kata tanya: kapan ? ( ) َمتَى
12) Kata zhorof: di depan ( ) أ َ َما َم
13) Bilangan: satu () واحد, dan lain-lain.
Kata Isim dalam bahasa Arab sama pengertiannya dengan kata benda
dalam bahasa Indonesia. Contoh:
بيتartinya: rumah.
قلمartinya : pena
Dalam bahasa Indonesia, dikenal ada kata benda konkret (artinya, bisa
diindra), seperti: rumah, pena dan lain-lain, ada pula kata benda abstrak
(artinya, tidak bisa diindra), seperti: kebaikan, keraguan dan lain-lain.
Demikian pula kalimah Isim dalam bahasa Arab. Contoh:
Kata Isim konkret:
بيتartinya : rumah.2
Kata Isim abstrak:
إخمانartinya: kebaikan
Isim itu dapat di ketahui dengan melalui khafad (huruf akhirnya dijarkan),
tanwin, kemasukan alif-lam dan huruf khafad. Huruf khafid ialah: min,
ilaa, ‘an, ‘alaa, fii, rubba, ba, khaf, lam, dan huruf qosam atau sumpah
yaitu wawu, ba dan ta.
2
Muhammad Ibn Muhammad Ibn Ajurum Ash-Shanhaji, Matn Al-Ajurumiyyah (Surabaya: Al-
Haramain, t.t.), h. 1.
3
Muhammad Muhyi ad-Din Abd al-Hamid, At-Tuhfah as-Saniyyah bi Syarh alMuqaddimah al-
Ajurumiyyah (Riyadh: Maktabah Dar as-Salam, 1994), h. 1-2
4
تَعَلَّ َمartinya: belajar
ب َ ذَ َهartinya: pergi
شت َ َرى
ْ ِ إartinya: membeli
نَا َمartinya: tidur
تَ َخيَّ ُلartinya: melamun
4
Abu Muhammad Agus Waluyo, “Panduan Praktis Belajar Bahasa Arab Akrab Nahwu,” t.t., h. 3,
www.akrabnahwu.files.wordpress.com.
5 Abu Muhammad Agus Waluyo, “Panduan Praktis Belajar Bahasa Arab Akrab Nahwu,” t.t., h. 3,
www.akrabnahwu.files.wordpress.com.
5
i. Isim Mufrod Mudzakkar ( ) اَ ِْلس ُﻢ ال ُمف َردُ ال ُمذَك ُر
Yaitu isim untuk benda-benda yang berjumlah 1, dan berjenis kelamin
laki-laki. (isim untuk laki-laki). Cirinya: tidak berakhir dengan
ta’marbuthoh (ـة/)ة.
Contoh:
= ال ُمؤمِ ُنseorang laki-laki mu’min
= ال ُمس ِﻠ ُﻢseorang laki-laki muslim
iii. Isim Tatsniyah Mudzakkar (ال ُمذَ َّك ُر ُالتَّثْنِ َية س ُم
ْ )اإل
ِ
Yaitu isim untuk dua laki-laki. Cirinya: berakhir dengan tambahan
huruf alif-nun (...َِ ان
ِ ََ) atau yak-nun (َِ َِ َِ )ََ ي ِن
Contoh:
اَل ُمس ِﻠ َمين/ان
ِ = اَل ُمس ِﻠ َمDua laki-laki Muslim
َ اَل ُمؤمِ نَين/ َان
ِ = اَل ُمؤمِ نDua laki-laki mu’min
6
Fu’ad Ni’mah, Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah (Surabaya: Al- Hidayah, t.t.), h. 17-
18
6
v. Isim Jama’ Mudzakkar (س ُم ا ْلج َْم ِع ا ْل ُمذَك َِّر
ْ )إ
Yaitu isim untuk banyak laki-laki. Cirinya: berakhir dengan huruf
tambahan wawu-nun ( َ… ُون. ) atau yak-nun ( ...َ.
ِ َ)ين. Jika huruf
tambahan ini dihilangkan, maka menjadi isim mufrod mudzakkar
Contoh:
َاَل ُمسﻠِمِ ين/ َ = اَل ُمس ِﻠ ُمونBanyak Laki-Laki Muslim
َاَل ُمؤمنِين/ َ = اَل ُمؤمِ نُونBanyak Laki laki Mu’min.
b. Jenis-jenis Fi’il
i. Fi’il Madhi () فِع ٌل َماض
Yaitu kata yang menunjukkan terjadinya pekerjaan pada masa
lampau, yang dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja masa
lampau. Contoh:
خرجartinya : dia sudah keluar.
َ ذَ َهartinya : dia sudah pergi.
ب
رجعartinya : dia sudah pulang.
7
Abu Razin dan Ummu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula (Depok: Pustaka BISA, 2015), h. 21,
www.programbisa.com.
7
Yaitu kata fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan pada masa
sekarang / yang akan datang (dalam bahasa Indonesia: kata kerja
sedang). Setiap fi'il Mudhari' selalu diawali dengan salah satu dari
8
empat huruf Mudhara'ah) ﻋ ِة
َ ار
َ ض ُ ( أَح ُر, yaitu, ya', ta', alif dan nun.
َ ف ال ُم
Contoh:
( َيخ ُر ُجartinya: dia sedang atau akan keluar).
ُ ( يَذهَبartinya : dia sedang atau akan pergi).
( يَر ِج ُعartinya : dia sedang atau akan pulang).
( ) اِذهَبartinya : pergilah!
( ) ار ِجعartinya: pulanglah!9
c. Jenis-jenis Hurf
i. Huruf Jarr (ف َج ٌر
ُ ) َحر. Huruf-huruf Jarr adalah :
1. ( ) مِ نartinya: dari
2. ( ) إلىartinya: ke
3. ( ﻋن
َ ) artinya : dari
4. ( ) ﻋﻠىartinya : di atas
5. ( ) فيartinya: di dalam, pada, di
8
Abd al-Hamid, At-Tuhfah as-Saniyyah bi Syarh al-Muqaddimah al-Ajurumiyyah, h. 7-8.
9
Ni’mah, Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah, h. 20.
8
6. ()رب
ُ artinya: banyak
7. ( )بartinya: dengan
8. ( )كartinya : seperti, bagaikan
9. ( )ﻝartinya: untuk, mempunyai
9
Artinya: Apakah sudah datang kepadamu berita (tentang hari
pembalasan?)
4. ( ف
َ ) كَيContoh:
10
10
Muh. Haris Zubaidillah, Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa (Amuntai:
Hemat, 2018), h. 7.
10
Contoh: َ أَم َحسِبتُﻢ أَن ت َد ُخﻠُوا ال َجنةَ َولَما يَعﻠَ ِﻢ َّللاِ الذِين.... َجا َهدُوا11
Artinya apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
padahal tidak (belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad
(berjuang)...
5. ()َّل
Contoh: ََّل أَﻋبُدُ َما ت َعبُدُون
Artinya tidak aku menyembah apa yang kamu sembah.
11
Razin dan Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula, h. 45.
12
Abu Razin dan Ummu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula (Depok: Pustaka BISA, 2015), h. 21,
www.programbisa.com.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat terima kasih kepada para
pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya pengetahuan dan bahan
rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pribadi dan
umumnya bagi para pembaca yang di rahmati Allah SWT.
12
DAFTAR PUSTAKA