Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ISIM, FI’IL dan HURF”

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah:


Bahasa Arab MI

Dosen Pengampu:
Yeni Lailatul Wahida, M,A.

Disusun oleh:

1. Khanza Diva Syaharani (NPM.2211100303)


2. Rismanita Eka Putri (NPM. 2271020084)
3. Riztasya Ananta (NPM. 2271020011)

Program Studi : ( PGMI )


Semester: 4

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
2024 / 2025
Alamat: Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung,
Lampung 35131
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
hidayah, rahmat, serta karunianya kepada kami sehingga diberi kesempatan untuk
menyelesaikan salah satu tugas pembuatan makalah ini yang kami beri dengan judul
“ISIM, FI’IL dan HURF”. Sholawat serta salam kita curahkan kepada Baginda
kita Muhammad Saw, Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga
pada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Arab MI yaitu ibu Yeni Lailatul Wahida,
M,A. serta kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dan memberikan
dukungan sebanyak-banyak nya dalam menyelesaikan masalah ini. Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Bahasa Arab MI. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak ketidak sempurnaan baik dari segi tulis, segi bahasa dan pokok
pembahasan.
Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati sangat
mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan dan pembaca yang bersifat
membangun serta semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan wawasan serta pengetahuan bagi setiap pembaca nya. Amin Ya
Robbal Alamin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandar lampung, Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………….…………………………………..I
DAFTAR ISI…………………………………………….……………………...II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...…..1
A. Latar Belakang…………………………………………………….…....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...2
C. Tujuan…………………………………………………………….….….2
D. Manfaat…………………………………………..……………….….….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi..................……………………………………….………….......3
a. Isim……………………………………….………….…….….…3
b. Fi’il……………………………………….…………...…………4
c. Hurf……………………………………….………….….………5
B. Jenis-jenis..... ………………………………….…………….….………5
a. Isim……………………………………….…………..……….…5
b. Fi’il……………………………………………...…….…………7
c. Hurf……………………………………….………………..……8
C. Perbedaan Isim, Fi’il dan Hurf……………………………..…………11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………..12
B. Saran…………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada mabi Muhammad Saw, mulai saat itu ajaran islam pun di perkenalkan
kepada masyarakat yang pada zaman itu masih tergolong masyarakt jahiliyah.
Berbagai disiplin ilmupun di kaji atau di pelajari baik yang salaf maupun yang
modern, untuk dapat lebih mengenali dan memeluk Islam secara sempurna
sesuai dengan perintah Allah SWT dan rosul-Nya.
Kita kaum muslim memaklumi,bahwa bahasa Arab adalah bahasa resmi
Alqur-an. Setiap muslim yang bermaksud untuk menyelami atau mengenali
ajaran agama islam yang sebenarnya serta lebih mendalam, tiada jalan lain
kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya sendiri yaitu Al Qur-an
serta sunnah Rosulullah Saw.Oleh karena itu, menurut kaidah hukum islam
seorang muslimin perlu memahami atau mengerti tentang ilmu nahwu bagi
mereka yang ingin memang berminat memahami Al qur-an lebih mendalam.
Ilmu an-Nahwi (bahasa Arab: ‫ ;ﻋﻠﻢ النحو‬Indonesia: nahu, sintaksis; bahasa
Inggris: syntax) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu tata
bahasa dalam bahasa Arab guna mengetahui suatu jabatan kata dalam
sebuah kalimat dan bentuk huruf atau harakat terakhir dari suatu kata.
Adapun hukumnya untuk mengenali ilmu tersebut yaitu fardu ’ain. Di antara
ilmu nahwu adalah kalimah isim,fail dan hurf.
Seperti di dalam bahasa-bahasa lain, pemahaman tentang isim, fail dan
hurf adalah pembelajaran dasar dalam bahasa arab yang harus di fahami
sebelum menguasai keseluruhan ilmu nahwu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Isim, Fi’il, dan Hurf ?
2. Apa saja jenis-jenis Isim, Fi’il dan Hurf ?

1
3. Apa saja perbedaan Isim, Fi’il dan Hurf ?
4. Apa saja contoh dari Isim, Fi’il dan Hurf ?

C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab MI serta
menambah wawasan dan pemahaman kita mengenai salah satu bidang ilmu
Bahasa Arab yaitu Isim, Fi’il, dan Hurf.

D. Manfaat
Penulis berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat berguna dan membawa
manfaat bagi pembaca serta dapat memahami isi yang telah dipaparkan dalam
makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Isim, Fi’il, dan Hurf


Nahwu adalah bagian dari pelajaran bahasa Arab yang berkaitan dengan
kedudukan suatu kata. Dengan ilmu ini, insya Allah seseorang akan mampu
membaca kitab berbahasa Arab. Namun juga harus ditunjang dengan kaidah-
kaidah ilmu shorof. Ilmu nahwu terbagi menjadi beberapa bagian. Salah satu
bagian dari ilmu nahwu yaitu Kalam. Kata dalam bahasa Arab disebut dengan
istilah kalam/kalimah. Dalam kitab Matn al-Jurumiyah disebutkan bahwasanya
al-kalam adalah lafadz yang tersusun dan berfaidah (mempunyai pengertian
sempurna dengan disengaja) dalam bahasa Arab1. Sedangkan dalam kitab At-
Tuhfatus Saniyyah, al-kalam adalah lafazh yang tersusun yang memberi faidah
dengan al-wadh’u (menggunakan bahasa Arab). Lafazh kalam secara bahasa
adalah ungkapan yang dengannya dapat menghasilkan suatu faidah. Adapun
kalam dalam ilmu nahwu harus terkumpul 4 perkara, yaitu lafazh, tersusun,
memberi faidah, dan sesuai dengan kaidah orang Arab. Kata dalam bahasa
Arab terbagi menjadi 3 bentuk kata, yaitu:
a. Isim ( ‫) كلمة االسم‬
Pengertian Isim: Yakni kata yang menunjukkan makna-makna berikut:
1) Nama: nama/panggilan orang ( ‫) أحمد‬, nama tempat (‫)جاكرتا‬, nama
merk (‫س ْونِي‬
ُ ) gelar ( ‫ ) الفاروق‬dan lain-lain.
2) Orang, Manusia: bapak (‫)أب‬, ustadz (‫)أستاذ‬, dan lain-lain.
3) Binatang: sapi (‫)بَقَ َرة‬
4) Tumbuhan dan buah-buahan: bunga (‫) َز ْه َرة‬
5) Benda: pena ( ‫) َق ْلم‬.
6) Sifat: bagus ( ‫)جَمِ يل‬.
7) Pekerjaan /profesi: buruh (‫)عَامِ ل‬
8) Kata ganti: kamu ( َ‫)أ َ ْنت‬, saya (‫ )أنا‬dan kami (‫ ) نَ ْح ُن‬dan lain-lain.

1
Muh Haris Zubaidillah, “Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa,” h. 1-7, diakses
12 September 2018, https://doi.org/10.31219/osf.io/gm5e7

3
9) Kata Tunjuk: ini (‫) َهذَا‬, itu ( َ‫ ) ذَ ِلك‬dan lain-lain.
10) Kata sambung: yang ( ‫)الَّذِي‬
11) Kata tanya: kapan ? ( ‫) َمتَى‬
12) Kata zhorof: di depan ( ‫) أ َ َما َم‬
13) Bilangan: satu (‫) واحد‬, dan lain-lain.

Kata Isim dalam bahasa Arab sama pengertiannya dengan kata benda
dalam bahasa Indonesia. Contoh:
‫ بيت‬artinya: rumah.
‫ قلم‬artinya : pena
Dalam bahasa Indonesia, dikenal ada kata benda konkret (artinya, bisa
diindra), seperti: rumah, pena dan lain-lain, ada pula kata benda abstrak
(artinya, tidak bisa diindra), seperti: kebaikan, keraguan dan lain-lain.
Demikian pula kalimah Isim dalam bahasa Arab. Contoh:
Kata Isim konkret:
‫ بيت‬artinya : rumah.2
Kata Isim abstrak:
‫ إخمان‬artinya: kebaikan
Isim itu dapat di ketahui dengan melalui khafad (huruf akhirnya dijarkan),
tanwin, kemasukan alif-lam dan huruf khafad. Huruf khafid ialah: min,
ilaa, ‘an, ‘alaa, fii, rubba, ba, khaf, lam, dan huruf qosam atau sumpah
yaitu wawu, ba dan ta.

b. Fi’il .( ‫) َك ِل َمةُ ا ْل ِف ْع ِل‬


Kata Fi’il dalam bahasa Arab sama pengertiannya dengan kata kerja
dalam bahasa Indonesia. Sebagaimana dalam bahasa Indonesia, kata Fi’il
dalam bahasa Arab tidak hanya meliputi pekerjaan - pekerjaan yang
memerlukan tenaga (fisik), seperti memikul, berjalan, dan lain-lain.
3Contoh:

2
Muhammad Ibn Muhammad Ibn Ajurum Ash-Shanhaji, Matn Al-Ajurumiyyah (Surabaya: Al-
Haramain, t.t.), h. 1.
3
Muhammad Muhyi ad-Din Abd al-Hamid, At-Tuhfah as-Saniyyah bi Syarh alMuqaddimah al-
Ajurumiyyah (Riyadh: Maktabah Dar as-Salam, 1994), h. 1-2

4
‫ تَعَلَّ َم‬artinya: belajar
‫ب‬ َ ‫ ذَ َه‬artinya: pergi
‫شت َ َرى‬
ْ ِ‫ إ‬artinya: membeli
‫ نَا َم‬artinya: tidur
‫ تَ َخيَّ ُل‬artinya: melamun

Setiap fi’il dalam bahasa Arab memiliki hubungan predikatif (Alaqah


Isnadiyah) yang menunjukkan adanya morfem rangkap, yaitu terdiri dari
fi’il dan fa’il dan maf'ul bih. Hubungan antara ketiganya dapat langsung
membentuk Klausa atau kalimat. Inilah salah satu karakteristik fi’il
dalam bahasa Arab.4

ِ ‫) َك ِل َمةُ ا ْلح َْر‬


c. Hurf ( ‫ف‬
Kata Hurf/Huruf dalam bahasa Arab sama pengertiannya dengan kata
depan, kata sambung, kata penghubung dan kata tanya dalam bahasa
Indonesia.5
Contoh:
‫ و‬artinya: dan
‫ ثُﻢ‬artinya : kemudian
‫ ﻋﻠى‬artinya : di atas
‫ إلى‬artinya : ke
‫ مِ ن‬artinya : dari
‫ف‬
َ ‫ كَي‬artinya : bagaimana
‫ هل‬artinya : apakah

B. Jenis-jenis Isim, Fi’il dan Hurf


a. Jenis-jenis Isim
Isim dibagi menjadi 7 jenis, yaitu:

4
Abu Muhammad Agus Waluyo, “Panduan Praktis Belajar Bahasa Arab Akrab Nahwu,” t.t., h. 3,
www.akrabnahwu.files.wordpress.com.
5 Abu Muhammad Agus Waluyo, “Panduan Praktis Belajar Bahasa Arab Akrab Nahwu,” t.t., h. 3,

www.akrabnahwu.files.wordpress.com.

5
i. Isim Mufrod Mudzakkar ( ‫) اَ ِْلس ُﻢ ال ُمف َردُ ال ُمذَك ُر‬
Yaitu isim untuk benda-benda yang berjumlah 1, dan berjenis kelamin
laki-laki. (isim untuk laki-laki). Cirinya: tidak berakhir dengan
ta’marbuthoh (‫ـة‬/‫)ة‬.
Contoh:
‫ = ال ُمؤمِ ُن‬seorang laki-laki mu’min
‫ = ال ُمس ِﻠ ُﻢ‬seorang laki-laki muslim

ii. Isim Mufrod Muannats ُ َّ‫ال ُم َؤن‬


(‫ث‬ ‫ال ُم ْف َر ُد‬ ‫س ُم‬
ْ ‫)اإل‬
ِ
Yaitu isim yang digunakan untuk benda yang berjumlah 1, dan
berjenis kelamin perempuan. (isim untuk perempuan).
Cirinya: selalu berakhir dengan ta’marbutoh (‫ـة‬/‫)ة‬
Contoh:
ُ‫ = ال ُمؤمِ نَة‬seorang perempuan mu’min
ُ ‫ = اَلكَاف َِرة‬seorang perempuan kafir6

iii. Isim Tatsniyah Mudzakkar (‫ال ُمذَ َّك ُر‬ ُ‫التَّثْنِ َية‬ ‫س ُم‬
ْ ‫)اإل‬
ِ
Yaitu isim untuk dua laki-laki. Cirinya: berakhir dengan tambahan
huruf alif-nun (...َِ ‫ان‬
ِ ََ) atau yak-nun (َِ َِ َِ ‫)ََ ي ِن‬
Contoh:
‫اَل ُمس ِﻠ َمين‬/‫ان‬
ِ ‫ = اَل ُمس ِﻠ َم‬Dua laki-laki Muslim
َ‫ اَل ُمؤمِ نَين‬/ ‫َان‬
ِ ‫ = اَل ُمؤمِ ن‬Dua laki-laki mu’min

ُ َّ‫س ُم التَّثْنِيَةُ ا ْل ُم َؤن‬


iv. Isim Tatsniyah Muannats (‫ث‬ ْ ‫)اإل‬
ِ
Yaitu isim untuk dua perempuan. Cirinya: berakhir dengan tambahan
ta-alif-nun (‫تان‬
ِ َ ……) atau yak-nun.( َِ ‫ت َي ِن‬.…..).
Contoh:
‫اَل ُمسﻠ َمت َي ِن‬/‫َان‬
ِ ‫ =ال ُمس ِﻠ َمت‬Dua perempuan Muslim
‫ ال ُمؤمِ نَت َي ِن‬/ ‫َان‬
ِ ‫ = المؤمِ نَت‬Dua perempuan mu’min

6
Fu’ad Ni’mah, Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah (Surabaya: Al- Hidayah, t.t.), h. 17-
18

6
v. Isim Jama’ Mudzakkar (‫س ُم ا ْلج َْم ِع ا ْل ُمذَك َِّر‬
ْ ‫)إ‬
Yaitu isim untuk banyak laki-laki. Cirinya: berakhir dengan huruf
tambahan wawu-nun ( َ‫… ُون‬. ) atau yak-nun ( ...َ.
ِ َ‫)ين‬. Jika huruf
tambahan ini dihilangkan, maka menjadi isim mufrod mudzakkar
Contoh:
َ‫اَل ُمسﻠِمِ ين‬/ َ‫ = اَل ُمس ِﻠ ُمون‬Banyak Laki-Laki Muslim
َ‫اَل ُمؤمنِين‬/ َ‫ = اَل ُمؤمِ نُون‬Banyak Laki laki Mu’min.

ُ َّ‫س ُم ا ْلج َْم ُع ا ْل ُم َؤن‬


vi. Isim Jama’ Muanats (‫ث‬ ْ ‫)اإل‬
Yaitu isim untuk banyak perempuan. Cirinya: berakhir dengan alif
dan ta’ ta’nits (‫…ات‬.). Contoh:
1) ُ‫ = ال ُمس ِﻠ َمات‬banyak perempuan muslim
2) ُ‫ = ال ُمؤمِ نَات‬banyak perempuan mu’min7

ِ ‫س ُم اْل َج ْم ِع الت َّ ْك‬


vii. Isim Jama’ Taksir (‫سي ِْر‬ ْ ِ‫)إ‬
Yaitu isim untuk benda-benda yang berjumlah banyak, dan tidak
memiliki jenis kelamin/jenis kelaminnya tidak jelas.

b. Jenis-jenis Fi’il
i. Fi’il Madhi (‫) فِع ٌل َماض‬
Yaitu kata yang menunjukkan terjadinya pekerjaan pada masa
lampau, yang dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja masa
lampau. Contoh:
‫ خرج‬artinya : dia sudah keluar.
َ ‫ ذَ َه‬artinya : dia sudah pergi.
‫ب‬
‫ رجع‬artinya : dia sudah pulang.

ii. Fi’il Mudhari’ ' ( ٌ‫ارع‬


ِ ‫ض‬َ ‫)فِع ٌل ُم‬

7
Abu Razin dan Ummu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula (Depok: Pustaka BISA, 2015), h. 21,
www.programbisa.com.

7
Yaitu kata fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan pada masa
sekarang / yang akan datang (dalam bahasa Indonesia: kata kerja
sedang). Setiap fi'il Mudhari' selalu diawali dengan salah satu dari
8
empat huruf Mudhara'ah) ‫ﻋ ِة‬
َ ‫ار‬
َ ‫ض‬ ُ ‫( أَح ُر‬, yaitu, ya', ta', alif dan nun.
َ ‫ف ال ُم‬
Contoh:
‫ ( َيخ ُر ُج‬artinya: dia sedang atau akan keluar).
ُ‫ ( يَذهَب‬artinya : dia sedang atau akan pergi).
‫ ( يَر ِج ُع‬artinya : dia sedang atau akan pulang).

iii. Fi’il Amar ( َ‫)فِع ُل أَمر‬


Yaitu kata (kalimah) fi'il yang menunjukkan perintah, dan tentu saja
pekerjaan yang diperintahkan baru terjadi setelah adanya perintah, dan
tentu saja pekerjaan yang diperintahkan baru terjadi setelah adanya
perintah. Oleh karenanya, dilihat dari segi waktu, fi'il aamar
menunjukkan terjadinya pekerjaan pada masa akan datang. Fi'il Amar
dalam bahasa Arab sma pengertiannya dengan kata kerja perintah
dalam bahasa Indonesia. Contoh:
( ‫ ) أُخ ُرج‬artinya: keluarlah!

(‫ ) اِذهَب‬artinya : pergilah!

( ‫ ) ار ِجع‬artinya: pulanglah!9

c. Jenis-jenis Hurf
i. Huruf Jarr (‫ف َج ٌر‬
ُ ‫) َحر‬. Huruf-huruf Jarr adalah :
1. ( ‫ ) مِ ن‬artinya: dari
2. ( ‫ ) إلى‬artinya: ke
3. ( ‫ﻋن‬
َ ) artinya : dari
4. ( ‫ ) ﻋﻠى‬artinya : di atas
5. (‫ ) في‬artinya: di dalam, pada, di

8
Abd al-Hamid, At-Tuhfah as-Saniyyah bi Syarh al-Muqaddimah al-Ajurumiyyah, h. 7-8.
9
Ni’mah, Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah, h. 20.

8
6. (‫)رب‬
ُ artinya: banyak
7. (‫ )ب‬artinya: dengan
8. (‫ )ك‬artinya : seperti, bagaikan
9. (‫ )ﻝ‬artinya: untuk, mempunyai

ii. Huruf Athaf (‫ع ْطف‬


َ ‫ف‬
ُ ‫ )ح َْر‬yakni kata Huruf yang berfungsi untuk
merangkaikan satu kata dengan kata lain atau satu Jumlah (‫)جمﻠة‬
dengan Jumlah (‫ ) ُجمﻠة‬lain. Di antara huruf-huruf 'Athaf adalah sebagai
berikut:
1. (‫ )و‬artinya: dan
Contoh: ( ‫ض َر األُست َاذُ و تالميذه‬
َ ‫) َح‬
Artinya : Bapak guru dan murid-murid muridnya hadir.
2. (‫ ) ف‬artinya: kemudian.
Contoh: (‫ض َر الت َالمِ يذُ فَاست َاذُهُﻢ‬
َ ‫) َح‬
Artinya: Murid-murid itu datang, kemudian guru mereka.
3. (‫ )ثُﻢ‬artinya: kemudian.
Contoh: (‫ض َر التالميذُ ثُﻢ است َاذُهُﻢ‬
َ ‫) َح‬.
Artinya: Murid-murid itu datang, kemudian guru mereka.

iii. Huruf Istifham ( ‫ف استِ ْفهَام‬


ُ ‫ )ح َْر‬yakni huruf yang dipergunakan untuk
bertanya (apakah?, bagaimana?, kapan?, dimana?, siapa). Diantara
huruf-huruf Istifham adalah sebagai berikut:
1. (‫ )أ‬Contoh:
)‫أ َ َرأَيتَ الذِي يُكَذِبُ بِالدِي ِن (؟‬
Artinya: Apakah kamu mengetahui orang yang mendustakan
agama?
2. ( ‫ )ما‬Contoh:
( ُ‫ط َمة‬
َ ‫)و َما أدريك ما ال ُح‬
َ Artinya: Apakah kamu mengetahui, apakah
Huthamah itu?
3. ( ‫ )هل‬Contoh:
ُ ‫) هَل أَتَاكَ َحد‬
(‫ِيث الغَا ِشيَ ِة‬

9
Artinya: Apakah sudah datang kepadamu berita (tentang hari
pembalasan?)
4. ( ‫ف‬
َ ‫ ) كَي‬Contoh:
10

ِ ‫ف فَ َع َل َربُّكَ ِبأَص َحا‬


(‫ب الفِي ِل‬ َ ‫)أَلَﻢ ت ََر كَي‬
Artinya: Apakah kamu tdak melihat bagaimana tuhanmu
bertindak terhadap tentara bergajah?
5. ( ‫ ) َمتى‬Contoh:
( ‫) َمت َى ت َجت َ ِهدُ فِي التعَﻠُّ ِﻢ‬
Artinya: Kapan kamu rajin belajar?
6. ( َ‫ ) أَين‬Contoh :
َ‫أَين‬
Artinya: Dimana kamu belajar?
7. (‫ ) َمن‬Contoh: ‫ َمن أَس َوتُكَ ؟‬Artinya: Siapa Idola mu?
iv. Huruf Nafy (‫ف نَ ْفي‬
ُ ‫ )ح َْر‬yakni huruf yang dipergunakan untuk
menidakkan (tidak). Di antara huruf-huruf Nafy adalah sebagai
berikut:
1. ( ‫ ) ما‬.
ُ ‫َو َما ُم َحمدٌ إَِّل َر‬
Contoh: ‫سوﻝ‬
Artinya: Dan tidak lah Muhammad itu kecuali seorang utusan
Allah.
2. ( ‫ ) لن‬dan ( ‫) لَﻢ‬
Contoh :
‫َو ِإن لَﻢ تَف َعﻠُوا َولَن تَف َعﻠُوا‬
Artinya: maka jika kamu tidak dapat membuatnya (al- Qur'an)
dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya...
3. (‫) إن‬
ُ َ‫َو ِإن هُﻢ ِإَّل ي‬
Contoh: َ‫ظنُّون‬
Artinya:... dan tidak lah mereka kecuali menduga- duga
4. ( ‫) لَما‬

10
Muh. Haris Zubaidillah, Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa (Amuntai:
Hemat, 2018), h. 7.

10
Contoh: َ‫ أَم َحسِبتُﻢ أَن ت َد ُخﻠُوا ال َجنةَ َولَما يَعﻠَ ِﻢ َّللاِ الذِين‬.... ‫ َجا َهدُوا‬11
Artinya apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
padahal tidak (belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad
(berjuang)...
5. (‫)َّل‬
Contoh: َ‫َّل أَﻋبُدُ َما ت َعبُدُون‬
Artinya tidak aku menyembah apa yang kamu sembah.

C. Perbedaan Isim, Fi’il, dan Hurf


Kalimat isim adalah kalimat yang tidak berhubungan dengan waktu, atau
sama dengan kata benda. Contoh: Nama orang, nama tempat, nama barang, dll.
Kalimat fi’il kebalikan dari kalimat isim, yaitu kalimat yang berhubungan
dengan waktu, atau sama dengan kata kerja atau Verb. Sama halnya dengan
verb dalam bahasa Inggris yang mengenal present tense, past tense, dan future
tense. Past tense dalam bahasa Arab dikenal dengan Fi’il Madhi (bermakna
telah); present tense dalam bahasa Arab dikenal dengan Fi’il Mudhori’
(bermakna sedang); future tense dalam bahasa Arab dikenal dengan Fi’il Amar
(bermakna akan).
Kalimat huruf itu sama dengan kata penghubung yang maknanya tidak
dapat berdiri sendiri atau tidak dapat dipahami jika tidak dihubungkan dengan
kata lain. Contoh ‘Wa’ dalam bahasa Arab yang artinya dan; ‘Au’ = atau; ‘Bi’
= dengan; ‘Min’ = dari.12

11
Razin dan Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula, h. 45.
12
Abu Razin dan Ummu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula (Depok: Pustaka BISA, 2015), h. 21,
www.programbisa.com.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada zaman Rosulullah SAW orang mempelajari islam bisa langsung


bertanyakepada beliau ataupun kepada para sahabat. Di zaman sekarang orang
mempelajariajaran islam harus bertanya kepada sumbernya yaitu Al-qur’an dan
sunnah Rosulullah dengan tetap di bimbing oleh guru.Oleh karenanya mengerti
akan ilmu nahwu bagi yang ingin memahami Al qur-an dan sunnah nabi itu
penting.
Isim Ialah Kalimat (kata) yang menunjukan makna mandiri dan tidak di
sertai dengan pengertian zaman (dengan kata lain isim ialah kata benda(. Fail
ialah isim marfu’yang di sebutkan terlebih dahulu fiilnya dan fail terbagi
menjadi dua yaitu fail zhahir dan mudhmar. Maf’ul ialah isim manshub yang
menjadi sasaran perbuatan pelaku (objek).

B. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat terima kasih kepada para
pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya pengetahuan dan bahan
rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pribadi dan
umumnya bagi para pembaca yang di rahmati Allah SWT.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abd al-Hamid, Muhammad Muhyi ad-Din. At-Tuhfah as-Saniyyah bi Syarh al-


Muqaddimah al-Ajurumiyyah. Riyadh: Maktabah Dar as-Salam,
1994.
Ash-Shanhaji, Muhammad Ibn Muhammad Ibn Ajurum. Matn Al-
Ajurumiyyah. Surabaya: Al-Haramain, t.t.
Ni’mah, Fu’ad. Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah. Surabaya:
Al-Hidayah, t.t.
Razin, Abu, dan Ummu Razin. Ilmu Nahwu Untuk Pemula. Depok: Pustaka
BISA, 2015. www.programbisa.com.
Waluyo, Abu Muhammad Agus. “Panduan Praktis Belajar Bahasa Arab Akrab
Nahwu,” t.t. www.akrabnahwu.files.wordpress.com.
Zubaidillah, Muh. Haris. Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai
Bisa. Amuntai: Hemat, 2018.
Zubaidillah, Muh Haris. “Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab
Sampai Bisa.” Diakses 12 September 2018.
https://doi.org/10.31219/osf.io/gm5e7

Anda mungkin juga menyukai