Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA ARAB BESERTA ILMU-ILMUNYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab

Dosen : H. Dendi Yuda Safrullah S.Ag, M.Ag

Disusun Oleh :

Agiets Nuvus Tazkiya Rahman

Sulis Wildaniati Saepudin

Azmi Rohmanul Ula

KELAS C

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahasa Arab
beserta Ilmu – Ilmunya ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas dari
Bapak H. Dendi Yuda Safrullah S.Ag, M.Ag pada mata kuliah Bahasa Arab.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bahasa
Arab dan Ilmu-Ilmunya bagi pembaca juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak H. Dendi Yuda Safrullah S.Ag, M.Ag,
selaku dosen mata kuliah Bahasa Arab yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tasikmalaya, 10 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ilmu nahwu

2.2 Ilmu Sharaf

2.3 Ilmu Lughah

2.4 Ilmu ‘Arudh

2.5 Ilmu Khat

2.6 Ilmu Insya’

2.7 Ilmu Qawafi

2.8 Ilmu Isytiqaq

2.9 Ilmu Qordhus Syi’ri

2.10 Ilmu Mukhadarat

2.11 Ilmu Bayan

2.12 Ilmu Badi’

2.13 Ilmu Ma’ani

BAB III

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat mempelajari bahasa Arab terkadang kita merasa susah, hal ini muncul
karena bahasa Arab mempunyai beragam tata bahasa yang harus dipahami,
sebagai contoh orang yang belajar bahasa Arab langsung menghafalkan kosa
kata lalu mengucapkannya dan mempraktekannya dalam percakapan ia akan
merasa mudah, tapi jika ia belajar bahasa Arab dengan pempelajari ilmu
nahwu terlebih dahulu dia akan menganggap bahwa bahasa Arab itu sulit,
karena ia harus benar-benar memastikan huruf akhir yang ia ucapkan itu
benar, contoh ketika ia mengucapkan ‘‫’أريد أن أذهب‬
maka ia harus benar-benar teliti dengan membaca harakat akhir di setiap kata,
karena ilmu nahwu fokus kepada tata cara membaca akhir huruf di setiap kata
bahasa Arab, jika ada satu kata saja yang salah dibaca maka akan mempunyai
arti yang berbeda, dan disini lah menurut saya titik keunikan bahasa Arab
yang belum tentu ditemukan di bahasa lain.

Belum lagi saat mempelajari ilmu sharaf yang menjelaskan tentang perubahan
suatu kata menjadi kata baru yang mempunyai arti baru pula, artinya satu kata
dapat berubah menjadi puluhan kata baru yang mempunyai arti baru pula. Hal
ini juga membuat seorang merasa sulit belajar bahasa Arab, tapi jika kita
resapi dan dalami lagi firman Allah dalam kitab Al-Qur’an yang berbunyi :

‫إنا جعلناه قرآنا عربيا لعلكم تعقلون‬

“Sesungguhnya kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu


memahaminya” (QS: Az-Zukhruf ayat 3)

Ayat di atas seharusnya menjadi penyemangat tersendiri bagi kita bahwa


bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa penghubung antara manusia dan
tuhannya yang tentunya harus kita dalami dan perlu digaris bawahi bahwa
Allah SWT tidak akan membebani diluar kemampuan kita, maka kita semua
pasti bisa menguasai bahasa Arab.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu ilmu nahwu ?
2. Apa itu ilmu sharaf ?
3. Apa itu ilmu lughah ?
4. Apa itu ilmu ‘arudh ?
5. Apa itu ilmu khat ?
6. Apa itu ilmu insya?
7. Apa itu ilmu qawafi ?
8. Apa itu ilmu isytiqaq ?
9. Apa itu ilmu qordhus syi’ri ?
10. Apa itu ilmu mukhadarat ?
11. Apa itu ilmu bayan ?
12. Apa itu ilmu badi’ ?
13. Apa itu ilmu ma’ani ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mendeksripsikan ilmu nahwu
2. Mendeksripsikan ilmu sharaf
3. Mendeksripsikan ilmu lughah
4. Mendeksripsikan ilmu ‘arudh
5. Mendeksripsikan ilmu khat
6. Mendeksripsikan ilmu insya
7. Mendeksripsikan ilmu qawafi
8. Mendeksripsikan ilmu isytiqaq
9. Mendeksripsikan ilmu qordhus syi’ri
10. Mendeksripsikan ilmu mukhadarat
11. Mendeksripsikan ilmu bayan
12. Mendeksripsikan ilmu badi’
13. Mendeksripsikan ilmu ma’ani

5
BAB II

PEMBAHASAN

Adapun cabang ilmu bahasa Arab dari berbagai referensi yang ada para sastrawan
Arab menyimpulkan ada sekitar 13 macam-macam ilmu bahasa Arab yang mereka
sebut sebagai ‘ulumul arobiyah’, yaitu sebagai berikut:

2.I lmu Nahwu

Ilmu yang menjelaskan tentang hukum-hukum huruf, kata, dan kalimat. ilmu
ini lebih sering menjelaskan bunyi akhir huruf pada setiap kata (lafadz). Inti
dari ilmu nahwu terletak pada pembahasan I’rob (perubahan harakat di akhir
huruf). Pembahasan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan
dampak yang dihasilkan jika salah menentukan bunyi akhir huruf pada suatu
kata, contoh : '‫ْت ِإلَى ال َم ْس ِج ِد‬
ُ ‫ ' َذهَب‬artinya 'saya sudah pergi ke masjid', nah
perhatikan kata '‫ 'ال َم ْس ِج ِد‬yang dibaca 'al-masjidi', tapi kalau kita teliti lagi
kenapa tidak dibaca 'al-masjidu' atau 'al-masjida'? , ya karena inilah ilmu
nahwu, yang mengatur bagaimana bacaan akhir huruf pada suatu kata.

2.2 Ilmu Sharaf (ilmu morfologi Arab)

Jika tadi ilmu nahwu hanya membahas harakat di akhir huruf pada kata, maka
ilmu sharaf malah membahas perubahan bentuk seluruh huruf pada suatu kata,
atau membicarakan asal bentuk kata (masdar) dari masdar kita akan
mengetahui bagaimana perubahan bentuk suatu kata kerja dari bentuk lampau,
sedang-akan, dan perintah, perubahan bentuk kata kerja ke kata benda, dan
juga perubahan bentuk kata kerja sesuai pelaku dari perbuatan dan ini
tergantung dari wazan asal kata tsb. Inti dari sharaf adalah tashrif (perubahan
bentuk kata). Contoh: kata '‫َب‬َ ‫ ' َذه‬yang mempunyai arti 'dia (laki-laki) sudah
pergi' jika ditambah alif di akhir kata menjadi '‫ ' َذهَبَا‬maka akan mempunyai arti
baru 'mereka berdua (laki-laki) sudah pergi'. perhatikan perbedaan kedua kata,
padahal hanya berbeda satu huruf saja, tapi mempunyai arti yang berbeda. dan
perubahan ini bisa sampai puluhan bentuk hanya dari satu kata.

2.3 Ilmu Lughah

Ilmu yang menguraikan kata-kata (lafadz) Arab bersamaan dengan maknanya.


Dengan pengetahuan ini, orang akan dapat mengetahui asal kata dan seluk
beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan pondasi dalam percakapan,
pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat berkata-kata dengan baik
dan menulis dengan baik pula.

6
2.4 Ilmu 'Arudh

Ilmu yang digunakan untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah wazan
syi'ir, dan juga perubahan wazan syi'ir dari beberapa zihaf atau illat.
Penggagas Ilmu 'Arudh menurut qoul masyhur yang pertama kali adalah
Imam Kholil bin Ahmad al Farohidi Al bashri syekh Sibawaih. Ia dilahirkan
di bashrah pada tahun 100 H dan meninggal pada tahun 170 H.

2.5 Ilmu Khat

Ilmu yang membahas tentang bagaimana menulis tulisan Arab yang indah dan
mempunyai nilai seni yang tinggi ilmu khat juga menjelaskan tentang bentuk
huruf dan cara merangkaikannya, termasuk bentuk halus kasarnya dan seni
menulis dengan indah dapat dibedakan dalam beberapa bentuk mulai dari khat
tsulus, Diwan, Parsi dan khat nasakh. Penemu pertama ilmu khat adalah nabi
Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis dengan kalam.

2.6 Ilmu Insya'

Ilmu bahasa Arab yang mengajarkan tentang karang mengarang surat, buku,
pidato, cerita artikel, features dan sebagainya. Gunanya untuk menjaga jangan
sampai salah dalam dunia karang-mengarang.

2.7 Ilmu Qawafi

Kata “Al-Qawafi” (‫ )القوافى‬menurut etimologi adalah "Belakang leher atau


tengkuk”.

Sedangkan menurut terminologi (istilah ahli Arudl):

ِ ‫اَ ْلقَافِيَةُ ِه َي ِم ْن آ ِخ ِر ْالبَ ْي‬.


ٍ ‫ت اِلَى اَو َِّل ُمت ََحر‬
‫ِّك قَ ْب َل َسا ِك ٍن بَ ْينَهُ َما‬

Qafiyah adalah kata terakhir pada bait syai’ir, yang dihitung mulai dari huruf
yang terakhir pada bait sampai dengan huruf hidup sebelum huruf mati yang
ada di antara kedua huruf hidup tersebut. Hal ini dinamakan “Qafiyah” kerena
mengikuti keadaan yang ada pada bait sebelumnya. Contoh:

‫اَالَفَت ًى الَقَى ْال ُعالَ بِهَ ِّم ْه‬

7
‫ْس اَبُوْ هُ بِا ْب ِن َع ِّم اُ ِّم ْه‬
َ ‫لَي‬

Maka jika diperhatikan Qafiyah pada bait ini adalah kata ‫اُ ِّم ْه‬, yakni mulai dari
huruf Mim (‫ )م‬sampai dengan huruf Ha’ (‫ )ﻫ‬pada kata tersebut dinamakan
“Qafiyah.” Jadi bunyi mih dari kata 'ْ‫ 'اُ ِّمه‬adalah akibat dari aturan Qafiyah.
Sedangakan ilmu yang mempelajari tentang aturan kata pada akhir bait sya’ir
Multazim, dinamakan “Ilmu Qawafi.”

2.8 Ilmu Isytiqaq (hampir sama dengan ilmu Sharaf).

Secara etimologi, kata ‫ اإلشتقاق‬ialah bentuk infinitive (mashadar) dari kata ‫إشتق‬
‫ يشتق‬- yang berarti “memperoleh, mengasal atau mengambil”. Ma’luf
mencontohkan kata ‫ إشتق‬yaitu: ‫“ أشتق الكلمة من الكلمة‬memperoleh kata dari kata
yang lain”. Dengan demikian, Ilmu Isytiqaq berarti “ilmu asal-usul kata”.
Secara terminologi, ditemukan sejumlah definisi dari para ahli, diantaranya
menurut Ya’qûb, ‫ اإلشتقاق‬adalah :

‫أخذ كلمة من أخرى بتغيير ما مع التناسب فى المعنى‬

Artinya: “Membentuk kata dari kata yang lain dengan berbagai perubahan,
namun tetap memiliki hubungan makna.”

Menurut Syâhîn :

‫أخذ صيغة من أخرى مع انفاقهما مادة أصلية ومعنى‬

Artinya: “Membuat bentuk kata dari kata yang lain dan terjadi perubahan pada
bentuk dan makna.” Kedua definisi di atas, menjelaskan sebuah proses
pembentukan kata yang dapat melahirkan beberapa kata. Antara beberapa kata
yang dihasilkan melalui proses pembentukan tersebut tetap memiliki makna
yang mirip dengan makna kata dasarnya. Sebagai contoh, dari akar kata ‫ضرب‬
/daraba/ bisa di bentuk kata-kata berikut : ‫ ضارب‬/dârib-un/ “pemukul”,
‫ مضروب‬/madrûb-un/ “yang dipukul‟, ‫ مضرب‬/midrab-un/ “alat pemukul‟, ‫اضرب‬
/idrib/ “pukullah‟, ‫ ال تضرب‬/lâ tadrib/ “jangan pukul‟, dan seterusnya.
Walaupun bentuknya berbeda, namun antara satu kata dengan kata yang lain
memiliki hubungan makna, yaitu “pukul”.

8
2.9 Ilmu Qordhus Syi'ri

Obyek ilmu ini adalah karangan yang berirama (lirik), dengan tekanan suara
yang tertentu. Gunanya untuk membantu menghafalkan syair dan
mempertajam ingatan pembaca syair.

2.10 Ilmu Mukhadarat

Ilmu yang memberikan pengetahuan tentang cara-cara memperdalam suatu


persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untu menambah keterampilan
berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita.

2.11 Ilmu Bayan

Ilmu yang menjelaskan beberapa peraturan dan kaedah untuk mengetahui


makna yang terkandung dalam kalimat. penemunya adalah Abu Ubaidah yang
menyusun pengetahuan ini dalam “Mujazu Al-Quran” kemudian berkembang
pada imam Ahu T ,qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab
lainnya seperti AI-Jahiz, .lbnu Mu’taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari.
Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi,
keindahan sastra Al-Quran dan Hadist Tanpa mengetahui ilmu ini seseorang
tidak akan dapat menilai apalagi memahami isi al Quran dan Sabda nabi
dengan sesungguhnya.

2.12 Ilmu Badi'

Ilmu yang menjelaskan tentang keindahan suatu kata. Ilmu ini juga
memberikan pengetahuan tentang seni sastra. llmu ini ditujukan untuk
menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam
meletakkan kata- sesuai tempatnya sehingga kata-kata tadi berlin
bertelindan dengan indah, sedap didengar dan mudah diucapkan.

2.13 Ilmu Ma'ani

Objek ilmu ini adalah pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk
pemakaian kata sesuai dengan keadaan (situasi dan kondisi) dalam istilah
disebutkan “Muthabiq Lil /muqtadhal Hali” tujuannya untuk mengetahui I’jaz
Al-Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya.

9
BAB III

3.1 Kesimpulan

Dari sekian banyak cabang ilmu bahasa Arab di atas, yang paling penting
untuk dipelajari terlebih dahulu untuk pemula adalah ilmu nahwu dan sharaf,
karena kedua ilmu ini diibaratkan sebagai bapak dan ibunya kata-kata dalam
bahasa Arab, karena dari kedua ilmu inilah semua kata yang ada pada bahasa
Arab dihasilkan, memahami pembentukan atau perubahan kata dari ilmu
sharaf dan memahami cara membaca akhir kata dengan ilmu nahwu, jika
kedua ilmu ini sudah benar-benar dikuasai maka insya Allah temen-temen
bisa mudah dalam membaca tulisan Arab gundul (tanpa harakat).

10
DAFTAR PUSTAKA

http://arabunaa.blogspot.com/2017/01/macam-macam-ilmu-bahasa-arab.html?
m=1

11

Anda mungkin juga menyukai