BAHASA ARAB
Disusun Oleh :
Prodi : Hukum
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat penyampaian informasi yang paling efektif, untuk itu
kita perlu mempelajarinya. Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang digunakan
oleh banyak orang, bahasa Arab juga digunakan dalam al-Qur’an dan hadist
sehingga membuat orang yang ingin memahami keduanya harus belajar bahasa
Arab terlebih dahulu. Untuk itu marilah kita mencoba berlatih bahasa Arab agar
kita bisa memahami al-Qur’an dan hadist.
Selama ini kita hanya mengikuti arti-arti yang dituliskan oleh orang lain
tanpa kita ketahui salah atau benarnya. Lebih baik kita mengetahui sendiri arti-arti
tersebut dan tentunya membuat kita lebih berilmu, bahkan bisa kita manfaatkan
untuk mengajar kepada generasi kita.
B. Urgensi Makalah
2
3.Hal-hal yang berhubungan dengan jamak taksir?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai contoh :
ضرب – ضارب – مضروب
b. Istiqoq kabir disebut juga al-qalb al-luqhawi, yaitu adanya persamaan
antara dua kata, baik dari segi lafadz maupun dari segi makna, akan
tetapi tidak sama dalam urutan huruf sebagai contoh :
حمد – مدح
جبد – جدب
c. Isytiqoq Akbar disebut juga al-ibdal al-liqhawi, yaitu menukar suatu
huruf yang lain. dalam proses ini huruf yang mengalami pertukaran
4
tidak disyaratkan memiliki makhroj yang sama. Boleh saja terjadi pada
setiap hurufkarena yang penting disini adanya kesesuaian makna
antara dua lafadz
5
الجملةاالسمية
الجملة الفعلية
الجملة الخبرية
الجملة االنشائية
الجملة االستفهامية
الجملة الداعية
Dalam bahasa arab, ada dua gender maskulin dan feminine yang masing-
masing mempunyai bentuk yang berbeda-beda, kata ejektif dan kata kerja.
Bentuk-bentuk feminin menurut kaidahnya dibentuk dan kata-kata maskulin
dengan menambahkan akhiran (sufiks al (atun); kaatib (un) seorang penulis
wanita.
Dalam bahasa arab terdapat tiga bentuk bilangan yaitu : Tunggal, ganda
dan jamak. Bilangan dual di bentuk dari kata tunggal dengan menambahkan
akhiran aan (aani) untuk kasus nominative dan ayn (ayni) untuk kasus-kasus
akusatik dan genetif; untuk maskulin katib kaatibaan (i), dan kaatibyn (i);
untuk femini kaatibah (tun)
Kaatibaan (i) dan kaatibayn (i), jika pembentukan kata-kata dual sangat
teratur dan sederhana, tetapi tidaklah demikian halnya untuk pembentukan
kata-kata jamak.
Dalam bahasa Arab terdapat dua bentuk jamak, yaitu jamak yang beraturan
dan jamak yang tidak beraturan. Jamak yang beraturan dengan menambah
akhiran pada kata tunggal, sedangkan jamak yang tidak beraturan dibentuk
dengan mengadakan perubahan vocal intern kata atau dengan jalan
menambahkan prefiks, infiks dan sufiks, sesuai dengan salah satu pola yg
terdapat dalam kaidah jamak taksir.
Jamak maskulin teratur dibentuk dari kata benda tunggal dengan
menambahkan akhiran un (una) untuk nominatif dan in (ina) untuk aksatif dan
genetif mudaris (guru) mudarrisuun (a). Sebaliknya jamak feminim teratur
dibentuk dengan mengganti akhir kata tunggal feminin ah (atun) dengan
mengganti akhir kata tunggal feminine ah (atun) dengan aat (atun) dengan alat
(aatun) untuk kasus akusatif dan negatif mudarisah, mudarisat (un) dan
mudarrisat (in): daftar kata berikut menunjukan beberapa pola kata kerja tak
beraturan yang terdiri dari kata benda.
رجل – رجال كتب – كتب بيت – بيوت قلم – أكالم
A. Ilmu Balaghah
6
Ialah ilmu yang mempelajari gaya bahasa dan rahasia-rahasia yang terkandung
dalam bahasa arab, khususnya Al-Qur`an, tegasnya ilmu balaghah ini
merupakan ilmu kesustraan bahasa arab.
Sebagai contoh : di dalam ilmu balaghah ada diterangkan masalah
mendahulukan mafulbih, seperti iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin
sedangkan masalah ini adalah ilmu nahwu.
Ilmu balaghah ini mengandung tiga pokok pembahasan :
علم المعاني – علم البيان – علم البديع
Ilmu bayan mengandung dua pokok pembahasan .
الكناية- التشبية – المجاز
Ilmu Maani mengandung banyak pokok bahasan, antara lain :
االيجاز- التقديم والتاخير – القصر – الوصل والفصل- االخبر واالنشاء – الدكر والحدف
واالطناب – المساواة
Ilmu badi` mengandung dua pokok pembahasan
المحسنات المعنوية – المحسنات اللفظية
B. Al-Mufrodat
7
Dalam buku mukjizat Al-Qur`an Quraish shihab hal 97 mengintip
pendapat Ibn al Jawzi dalam bukunya dzam –al-Hawa yang menjelaskan
peringkat dan macam-macam kata cinta. Kosa kata yang bermakna cinta
ini digambarkan dari kata yang paling ringan sampai kepada hal yang
paling kuat, sebagai contoh :
علق – ميل – مودة – محبة – خلة
وله- الهوى – العشق – التتيم
Demikian contoh tentang kekayaan kosa kata bahasa Arab, serta betapa
telitinya bahasa tersebut mamberikan gambaran tentang sesuatu, ini berarti
bahwa dalam pemulihan kata untuk menjelaskan atau menjawab
sesuatupun harus dengan kehati-hatian karena jika tidak tepat dalam
memilih kata-kata maka boleh jadi membenarkan sesuatu yang sebenarnya
menolaknya.
1. Efek Fonologi Terhadap Makna
8
mempelajari makna/ arti dalam bahasa arab mengenai jenis-jenis makna.
Mukhtar umar membaginya kepada lima jenis
1. Al-Ma’na al-asasiy adalah makna kata yang melakat pada sebuah kata.
4. Al-ma`na al-nafsy makna yang terkait pada orang tertentu tetapi tidak
untuk umum.
Dalam kajian ini ada lafal-lafal bahasa Arab yang dihubungkan dengan
lafal-lafal lainnya dan dikaitkan dengan pemakaiannya dan kita kenal
dengan sebutan at-taraduf al-musytaraq lafdzhi dan at-tadhodz.
Taraduf secara harfiah berarti sesuatu mengikuti sesuatu sedangkan kata
taraaduf itu sendiri berarti sesuatu yang saling mengikuti, sedangkan
secara etimologi definisi Taraduf menurut Dr. Taufik Muhammad Salim
beberapa kata menunjukan arti yang sama.
Contoh : Zauj – imara`ah
As-subh – al-fajr
Al-qamka – an –nabr – al-hantatun
Al-Musytarak – al-lafidziy
A-Musytarak al – lafdziy dalam bahasa indonesianya adalah kata-
kata yang sama bunyinya tetapi mengandung arti dan pengertian
berbeda.
Contoh : 1. Syahaadah mengandung sepuluh arti/makna
Antara lain : Observasi, menyaksikan, melihat, yakni, beraksi, DLL
Contoh : 2. Quru` yang berarti siang atau siang malam
At- Tadzodz atau Antonim.
9
Para ahli bahasa Arab mendefinisikan antonim dengan menggunakan satu
kata untuk dua pengertian yang berlawanan seperti.
الموت – الحي
البياض – البيضاء
Muncul dan berkembangnya ilmu Nahu karena beberapa factor, antara lain
;
1. Karena adanya … (ujaran yang tidak benar)
B. Pengertian Jamak
Jamak dibagi menjadi dua yaitu jamak salim (selamat dari perubahan bentuk
mufrodnya) dan jamak ghoiru salim (tidak selamat dari perubahan bentuk
mufrodnya) yang disebut dengan jamak taksir. Jamak taksir adalah jamak yang
berubah dari bentuk mufrodnya, akan tetapi perubahannya tersebut tidak memiliki
aturan yang pasti, berbeda dengan jamak salim yang perubahannya memiliki
rumus atau aturan.
10
Pola-pola perubahan isim mufrod menjadi jamak taksir diantaranya:
2. Jamak Taksir Kasroh (banyak), yaitu bentuk jamak yang jumlahnya lebih dari
10 (makna), mengikuti wazan:
فُ ْع ٌل = ُح ْم ٌر َ = ٌفَ َعلَة
ٌس َج َرة فِ َعا ٌل = ِجبَا ٌل
فُ ُع ٌل = ُكت ٌُب فَ ْعلَى = قَتَلَى ٌ فُ ُع ْو ٌل = قُلُ ْو
ب
ٌفُ َع ٌل = ُغ َرف ٌفِ َعلَةٌ = ِد َر َجة ٌفِ ْعاَل نٌ = ِغ ْل َمان
فِ َع ٌل = قِطَ ٌع فُعَّ ٌل = ُر َّك ٌع ٌضبَان ْ ُفُ ْعاَل نٌ = ق
ٌفُ َعلَةٌ = َهدَاة فُ َعا ٌل = قُ َوا ٌم فُ َعاَل ٌء = َك َر َما ٌء
11
َأ ْف ِعاَل ٌء = َأ ْنبِيَا ٌء اج ٌد
س َِمفَا ِع ٌل = َم َ فَيَا ِع ْي ٌل = َديَا ِج ْي ٌر
فَ َعالِ ٌل = د ََرا ِه ٌم َمفَا ِع ْي ٌل = َم َ
صابِ ْي ٌح ص َحاِئفٌ فَ َعاِئ ٌل = َ
فَ َعالِ ْي ٌل = َدنَانِ ْي ٌر يَفَا ِع ٌل = يَ َحا ِم ٌد فَ َعالَى = َع َذا َرى
َأفَا ِع ٌل = َأنَا ِم ٌل يَفَا ِع ْي ٌل = يَنَابِ ْي ٌع فُ َعالِى = ت َُر ِ
اق
ب َأفَا ِع ْي ٌل = َأ َ
سالِ ْي ٌ َف َوا ِع ٌل = َخ َواتِ ٌم فُ َعالَى = ُ
س َكا َرى
تَفَا ِع ٌل = ت ََجا ِر ٌ
ب فَ َوا ِع ْي ٌل = قَ َوا ِر ْي ٌر فَ َعالِ ُّي = َك َرا ِ
س ٌّي
تَفَا ِع ْي ٌل = تَقَ ِ
اس ٌم فَيَا ِع ٌل = َهيَا ٌز
12
13