Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA ARAB

Dosen Pengampu : Desyana M.pd.

Disusun Oleh:

1. Puji Latifah (1930104151)


2. Ita Puspita Sari (1930104153)
3. Diro Wiranto (1930104162)
4. M. Faqih Al (1930104164)

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

‫الر ِحيم‬
‫الر ْح َم ِن ه‬
‫َّللاِ ه‬
‫س ِم ه‬
ْ ‫ِب‬

Bismillahirahmanirahim,

Alhamdulillah, Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kamimampu menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad saw.Makalah ini berisikan tentang penjelasan

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, olehkarena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . SemogaAllah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita, Amin
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Secara umum sebuah bahasa mempunyai sistim yang terdiri dari fonologi (ilmu bunyi
bahasa), morfologi(ilmu perubahan kata), morfologi(ilmu perubahan kata), sintaksis (hubungan
antar kata dalam kalimat), dan semantic(ilmu makna).Dalam bahasa Arab,fonologi dipelajari
dalam ilmu Tajwid khususnya makharijul huruf,morfologi dan sintaksis dipelajari di ilmu
Nahwu Sharaf.Bahasa Arab merupakan bahasa dengan struktur gramatika yang paling detil dan
akurat menggambarkan sebuah kondisi,paling luas kosakatanya,dan paling mampu untuk
memverbalkan ide dan perasaan manusia. Kata-kata dalam bahasa arab saling terkait satu sama
lain dan terikat oleh kesamaan akar kata,makna,jumlah huruf,dan bunyi dari kata-kata yang
berbeda tersebut.Misalnya kata ‫َب‬ ََ ‫ َكت‬yang bermakna menulis, َ‫ َكتِب‬bermakna penulis, َ‫َم ْكت ُ ْوب‬
bermakna tertulis, ‫ ِكتَ َبة‬bermakna penulisan, َ‫ ِكتَب‬bermakna buku atau kitab,serta َ‫ َم ْكتَ َبة‬bermakna
perpustakaan.Maka tidak heran jika bahasa Arab dipilih sebagai bahasa Al-Qur’an;

II. Rumusan Masalah

1. Memahami pengertian kalimat


2. Unsur-unsur kalimat dan bagian-bagian penting dalam kalimat
3. Memahami contoh-contoh kalimat yang sempurna
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat

Kalimat adalah lafadz yang mempunyai arti

1) KalimahَFi’ilَadalahَlafadzَyangَmemilikiَartiَdanَbersamaanَdenganَsalahَsatuَzamanَ
yang tiga :madli/telah,hal/sedang,istiqbal/akan.
2) Kalimah Isim adalah lafadz yang memiliki arti dan tidak bersamaan dengan salah satu
zaman yang tiga;madly/elah,hal/sedang,Istiqbal/akan.Karena apabila nersamaan dengan

zaman tersebut maka tidak akan panas/tidak cocok contoh: ٌ‫أُثْتأذ‬, ٌ‫ميْذ‬
ٌِ ‫تِ ْل‬
3) Kalimah Huruf adalah Lafadz yang tidak memiliki arti,ia baru memiliki arti ketika
bersambungَdenganَkalimatَyangَlain,baikَisimَatauَfi’il.

Kalimat dalam Bahasa Arab tidak sama pengertiannya dengan kalimat dalam Bahasa
Indonesia. Kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah kumpulan dua kata atau lebih yang
menunjukkan kepada suatu maksud, sedangkan dalam Bahasa Arab yang dimaksud dengan
kalimat adalah sebuah kata atau lafazh yang terdiri dari satu huruf Hijaiyyah atau lebih yang
menunjukkan suatu arti tersendiri/mufrad.contohَ :َ “Ali”َ adalahَ sebuahَ kataَ dalamَ Bahasaَ
Indonesia dan disebut sebuah kalimat dalam Bahasa Arab.
B. Unsur-unsur Kalimat dan Komponen Utama Dalam Kalimat Bahasa Arab

1. Unsur-unsur Kalimat

Unsur-unsur kalimat diterangkan dan disimpulkan oleh Ibn Malik dalam dua bait
berikut:

ْ ‫َو ِف ْعلَث ُ َّمَ َح ْرف‬


َ‫َال َك ِل ْم‬ َ ‫َكالَ ُمنَاَلَ ْفظَ ُم ِفيْدَ َكا ْست َ ِق ْم‬
َ ‫َواسْم‬#َ

Kalam (kalimat) menurut istilah kami (ahli Nahwu) adalah lafadz yang mengandung
faedahَsepertiَ“istaqim”َ(luruslahَkamu!).َSedangkanَIsim,َFi’il,َdanَHarfَkalimَnamanya.

َ‫َو َك ْل َمةَبِ َهاَ َكالَمَقَدَْيُؤ ْم‬#َ َ َُ‫َو ْالقَ ْول‬


َ ‫ع ْم‬ َ ‫احدُهَُ َك ِل َمة‬
ِ ‫َو‬

Bentuk tunggal dari kata kalim adalah kalimah, lumrahnya disebut qaul (perkataan).
Terkadang yang dimaksud dengan kalimah (kata) sama dengan kalam (kalimat).Sebelum
menjelaskan maksud kedua bait di atas, ada baiknya kita jelaskan terlebih dahulu istilah-istilah
umum dalam Bahasa Arab beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah teman-teman peserta kajian dalam menganalogikan kaedah-kaedah Bahasa Arab
tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Perlu diingat bahwa pada dasarnya struktur umum seluruh
bahasa adalah sama, sehingga ketika seseorang telah menguasai tata bahasa satu bahasa tertentu
maka ia sebenarnya akan dengan mudah memahami struktur bahasa yang lain.

Di antara istilah tersebut adalah :

1.َ‫(َالحروفَالهجائية‬HurufَHijaiyyah)َsamaَdenganَhurufَabjadَdalamَBahasaَIndonesia.

2. Kumpulanَdariَbeberapaَhurufَhijaiyyahَakanَmembentukَ ‫( َكلمة‬kalimah)َatauَ yangَdisebut


juga dengan “kata”َdalamَBahasaَIndonesia.

3. Susunanَ dariَ beberapaَ ‫ َكلمة‬akanَ membentukَ ‫( َكالم‬kalam)َ atauَ yangَ disebutَ jugaَ denganَ
“kalimat”َdalamَBahasaَIndonesia.
4.Susunanَ kalimatَ yangَ hanyaَ terdiriَ dariَ tigaَ kataَ diَ sebutَ jugaَ denganَ ‫( كلم‬kalim) dalam
Bahasa Arab.

5. Susunanَ dariَ beberapaَ “kalam”َ akanَ membentukَ “faqrah”َ atauَ paragraf dalam Bahasa
Indonesia.

Kedua bait di atas sebenarnya hanya menerangkan pengertian kalam (kalimat) dalam
Bahasa Arab, yaitu kumpulan dari beberapa kalimah (kata) yang mengandung makna yang padu
dan sempurna. Padu dan sempurna di sini dilihat dari sejauh mana ungkapan tersebut bisa
memberikan pemahaman kepada si pendengar sehingga ia tidak perlu lagi bertanya terkait
dengan maksud atau tujuannya. Tentunya ungkapan yang seperti ini harus melengkapi unsur-
unsur kalimat efektif seperti adanya subjek (mubtada/fail), predikat (khabar/fi’il), dan objek
(maf’ulَ bih).Dalam Bahasa Arab unsur pembentuk kalam (kalimat) itu ada tiga, yaitu pertama
isimَ(kataَbenda),َkedua,َfi’ilَ(kataَkerja),َdanَyangَketiga,َharfَ(kataَpenghubung).َUnsur-unsur
inilah yang nanti selalu digunakan untuk menyusun sebuah ungkapan agar bisa dipahamiَ olehَ
orangَ lain.َ Sebuahَ kalimatَ bisaَ sajaَ tersusunَ dariَ duaَ isimَ sepertiَ kalimatَ َ‫َ ُم َح َّمد َ ُمدَ ِرس‬
(Muhammadَseorangَ guru),َatauَsatuَ fi’ilَdenganَsatuَ isimَ sepertiَkalimatَ ‫َاِ ْست ً ِق َْم‬denganَsubjekَ
ََ‫َأ َ ْنت‬yangَtersembunyiَdiَdalamnyaَ(luruslahَkamu.!)َsebagaimanaَyangَdicontohkanَIbnuَMalikَ
ْ ‫(َفِ ْي‬diَmesjid),َataupunَsatuَhurufَ
dalamَbaitnyaَatauَsatuَhurufَdenganَsatuَisimَsepertiََ‫َال َمس ِْج ِد‬
denganَ satuَ fi’ilَ sepertiَ ‫( َلَ ْم َأَد َِْر‬sayaَ belumَ tahu)َ danَ sebagainya.Padaَ baitَ kedua,َ Ibnَ Malikَ
menggarisbawahiَ bahwaَ ungkapanَ ‫( َقول‬ungkapan/perkataan)َ merupakanَ istilahَ yangَ bisaَ
menghimpunَsemuaَtermَdiَatas,َdalamَartianَdiaَbisaَdiartikanَsebagaiَkalimah,َkalam,َataupunَ
kalim,َ meskipunَ lumrahnyaَ kata-kataَ ‫ َقول‬iniَ digunakanَ untukَ kata-kataَ tunggalَ (kalimah).َ
Terakhir,َsebagianَorangَArabَadaَjugaَyangَmemakaikanَistilahَ‫(َكلمة‬kata)َterhadapَsebuahَ‫َكالم‬
(kalimat),َsepertiَpadaَcontohَ‫(َالَإلهَإالَهللا‬tiadaَTuhanَselainَAllah).َMerekaَmenyebutnyaَsebagaiَ
kalimahَ al-ikhlashَ (‫)كلمة َاإلخالص‬,َ padahalَ sebenarnyaَ ungkapan tersebut sudah layak disebut
sebagaiَkalamَ(kalimat).َAllahuَA’lam

2. Komponen Utama Dalam Kalimat Bahasa Arab

Ketika kita ingin memahai bahasa Arab,terlebih dahulu harus mengenal komponen utama
kalimat bahasa Arab.Kalimat bahasa Arab dibagi menjadi 3 komponen utama;
1) Kata benda yang disebut isim
2) Kataَkerjaَyangَdisebutَfi’il
3) Huruf yang disebut harf
Contoh: Muslim membaca kitab di masjid
Muslim(isim),membaca(Fi’il),Kitab(isim),Di(harfun),Masjid(Isim)

ََ َ‫ْال َم ْس ِج َِد فِي ال ِكت‬


َ‫اب قَ َرأ َ ُم ْس ِلم‬

Dalam contoh kalimat sederhana diatas terdapat 3 kata benda,satu kata kerja,dan satu
harf(partikel).Karenanya isim atau kata benda menjadi yang paling banyak jumlahnya dalam
kosakata bahasa Arab.

D. Pembagian dan Contoh kalimat

Kalimah terbagi dalam 3 bagian, yaitu:َisim,َfi’ilَdanَharaf.

1. Isim (kata benda)

a. Ta’rifَisimَyaitu:

‫وضعا بزمن تقترن ولم نفسها قى معنى على دلت وهوكلمة‬

“Adalahَ kalimahَ yangَ menunjukanَ padaَ artiَ padaَ dirinyaَ sendiriَ tanpaَ tidakَ
disertaiَolehَwaktu”.

Contoh: ‫ زيد‬,‫( انا‬zaed dan saya)

b. Tanda-tanda isim

‫عرف والخفض لتنوين با فاالسم‬ ‫والف م وبال خفض وحرف‬

Isim Dengan Tanwin Dan Kasrah Diketahui Itu Isim dengan Haraf Kasrah Dan Alif Lam
Tanda-tanda isim dalam ilmu nahwu ada 4, yaitu:

1) Harkat jar (‫ )خفض‬pada akhir kalimat, contoh:‫ ( بزيد مررت‬saya melewati pada zaed
).

2) Tanwin,َadapunَta’rifَtanwin:

‫خطا ال لفظا االسم اخر تلحق كنة سا نون هو والتنوين‬

“Tanwinَ adalahَ nunَ sukunَ yang bertemu akhiran isim pelafalannya tidak pada
tulisannya”.

Tanwin ada empat, yaitu:

a) Tanwin tamkin, yaitu:

‫المعربة سماء لال الحق وهو‬

“tanwinَyangَterdapatَpadaَisim-isimَyangَmu’rob,

seperti lafaz ‫ زيد‬dan ‫رجل‬. dikecualikan yaitu tanwin yang terdapat pada
muanats salaim seperti yang terdapat pada lapaz ‫ ت مسلما‬. dikecualikan pula
tanwin yang terdapat pada kalimat ‫ ر جوا‬dan ‫ غواش‬.

b) Tanwin tankir, yaitu:

‫ونقرتها معرفتها بين البنيةفرق لالسماء وهوالحق‬

“َ tanwinَ yang berada dalam isim mabni untuk membedakan antara


nakirohَdanَma’rifatnya”

Seperti lafaz: ‫ صه‬artinya diam dari segala perkataan(nakiroh). Jika lafaz


‫ صه‬Artinya: Diam dari sesuatu hal tertentu ( Ma’rifat) . ‫يهسبو سبو يه‬
c) Tanwin Muqabalah, yaitu:

‫لم لسا ا نث لمؤ ا لجمع لحق وهوا‬

“ Tanwin yang berada pada Jama’ muanassalim “

Contoh : ‫تهن مسلما ت دا‬. Tanwin ini berkedudukan sebagai pembanding


huruf Nun yang terdapat pada Jamak mudakarsalim, seperti lafadz ‫مسلمين‬.

d) Tanwin Iwadh, terbagi 3, yaitu :

1) TanwinَIwadhَ‘anilharpi.

‫لجواروالغواس الحق وهو‬

“TanwinَyangَterdapatَpadaَlafadzَJawarinَdanَGhowassin“

Contoh: ‫جوار‬

2) Iwadhَ‘anilَIsmi,َyaituَ:

‫اليه ف تضا عما عدعواضا لكل وهوالحق‬

“َTanwin yangَberadaَpadaَlafadzَkullunَdanَ‘iidinَsambilَmenjadiَ
pengganti dari mudop ilaih.

Contoh:‫( ئم قا كل‬setiap yang berdiri)

3) Iwadَ‘anilَjumlah,َyaituَ:

‫بعدها م تقو جملة ضاعن عوا عد الحق وهو‬

“tanwinَyangَadaَpadaَlafazَ‘idَyangَmenjadiَpenggantioَdari
harafَsebelumnya”

Contoh : ‫تنضرون هينئد وانتم‬


3) Alif lam (‫)ال‬, contoh: ‫(الرجل والغالم‬laki-laki itu dan pemuda itu).

4) Haraf jar, Yaiyu:

a) ‫( من‬dari), contoh : ‫( البيت من صرت‬saya berjalan dari rumah)

b) ‫( الى‬ke), contoh:‫( سة المدر الى‬ke sekolah)

c) ‫( عن‬melewati), contoh: ‫(الكوس عن السهم رميت‬saya melempar panah melewati


busurnya)

d) ‫( على‬di atas), contoh: ‫(الفرس على ركبت‬saya naik di atas kuda)

e) ‫( فى‬di dalam), contoh: ‫(الكوز فى الماء‬air di dalam dendi)

f) ‫ رب‬ada yang bermakna menyedikitkan, contoh: ‫( بخيل رجل رب‬sedikit laki-laki yang
pelit). Dan ada yang bermakna banyak, contoh: ‫(كريم رجل رب‬banyak laki-laki yang
penyayang).

g) ‫( باء‬mempertemukan), contoh: ‫( بزيد مررت‬saya melewati zaed).

h) ‫( كاف‬seperti), contoh:‫( ر لبد كا زيد‬zaed seperti bulan).

i) ‫(الم‬memiliki), contoh: ‫( لزيد ل الما‬harta milik zaed).

Adapun dengan haraf sumpah, yaitu:

a) ‫(واو‬demi), contoh: ‫( وهللا‬demi allah).

b) ‫( باء‬demi), contih: ‫( باهللا‬demi allah).

c) ‫( تاء‬demi), contoh:‫( تاهللا‬demi allah).

2. Fi’ilَ(kataَkerja)

a. Ta’rifَfi’il,َyaitu:

‫وضعا بزمن واقترنت نفسها قى معنى على دلت وهوكلمة‬


“kalimahَyangَmenunjukanَpadaَartiَpadaَdirinyaَsendiriَyangَdisertaiَ
oleh waktu melakukannya”.

Contoh: ‫(قام‬telah berdiri).

b. Macam-macamَfi’il,َyaitu:

1) Fi’ilَmadi,َyaitu:

‫وانقض مض حدث على مادل‬

"َsesuatuَyangَmenunjukkanَpadaَwaktuَyangَsudahَlewat”.

Contoh: ‫(م قا‬sudah berdiri).

2) Fi’ilَmudhori,َyaitu:

‫ستقبال واال الحال يقبل حدث عتى مادل‬

“sesuatuَyangَmenunjukanَpadaَwktuَsekarangَdanَwaktuَyangَakanَdatang”.

Contoh: ‫( يقوم‬sedang/akan berdiri).

3) Fi’ilَamar,َyaitu:

‫ل المستقبا فى حدث على دل ما‬

“sesuatuَyangَmenunjukanَpadaَwaktuَyangَakanَdatang”.

Contoh:‫( قم‬harus berdiri).

c. Tanda-tandaَfi’il

‫التسكين مع تانيث وتاء والسين بقد معروف الفعل و‬

Fi’ilَDiketahuiَDengan Qad Dan Sin Ta Tanis Yang Sukun.

1) ‫قد‬, bisa pada fi’il madi dan fi’il mudhori.

Jikaَqodَadaَpadaَfi’ilَmadi,َmakaَbermakna littahqiq (sesungguhnya),contoh: ‫قد‬


‫(قام‬sesungguhnya telah berdiri).
Jikaَqodَadaَpadaَfi’ilَmudhori,َbermaknaَlittaqlilَ(terkadang),َcontoh:‫يقوم قد‬
(terkadang berdiri).

2) ‫ سين‬dan ‫ سوف‬hanya bisa pada fi’il mudari saja

Sin bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang tapi
sudah dekat, contoh: ‫( سيقوم‬akan berdiri sebentar lagi).

Saufa bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang dan
masih lama, contoh:‫( يقوم سوف‬akan berdiri).

3) ‫ سكنه تنيس تاء‬hanya untuk fi’il madi,

contoh: ‫( هند مت قا‬hindun sudah berdiri).

3. ‫( حرف‬huruf), yaitu:

‫غيرها فى معنى على لت د وهوكلمة‬

“Yaitu,َkalimahَyangَmenunjukanَpadaَartiَbukanَpadaَdirinyaَsendiri”.

Contoh: ‫( الى و لم و هل‬apakah, tidak/belum, dan ke)

‫العالمة قبوله انتفا اال عالمة له يصلح لم والحرف‬

Huruf tidak mempunyai tanda kecuali merasa cukup dengan tanda Kalimat huruf (kata
keterangan) adalah kata yang tidak memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata
benda.

َِ ‫ = اْلبَ ْي‬saya keluar dari rumah


َُ ‫ت ِمنََ َا َ ْخ ُر‬
‫ = ِمن‬dari. Contoh kalimat, ‫ج اَنَا‬

َ‫ِلى‬
َ ‫ = ا‬ke. Contoh kalimat, ‫س ِل َُم ه ََُو‬ ََ ‫ِلى اْل ِكت‬
َ ُ‫َاب ب‬ ََ ‫ = اْالُ ْستَا َِذ ا‬dia menyerahkan buku itu ke gurunya.

َ‫ =فِ ْى‬dalam. Contoh kalimat, ُ ‫ى اْلقُ ْراَانََ ت َ ْق َرَأ‬


َْ ِ‫ = اْل َمس ِْج َِد ف‬anda membaca al-quran di masjid

َُ َ ‫ش ِهيْدَ َي ْسأ‬
َ‫ = َع ْن‬dari. Contoh kalimat, ‫ل‬ َ ‫ن‬ َّ ‫ = ال‬syahid menanyakan tentang infak bulanan.
َِ ‫ش ْه ِريَّ َِة َع‬

َ‫لى‬ َ َ‫الَ ق‬
َ ‫ = َع‬ke (atas). Contoh kalimat,َ‫ام‬ ََ ‫ط ِم ْيذُ َع‬
َ َّ‫لى الت‬ َِ َ‫ = اْلبِال‬para siswa berdiri di atas lantai.

َ ‫ح اَ ْق‬
ِ = oleh. Contoh kalimat, ‫ط َُع اَنَا‬
َ‫ب‬ ََ ‫ْن التُّفَّا‬
َِ ‫ = بِال ِس ِكي‬saya memotong buah apel dengan pisau.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat
mufrod/tunggal.

Kalimah terbagi 3, yaitu: kalimah isim, kalimahَfi’il,َdanَkalimahَharaf.

1. Isim adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri tanpa tidak disertai
oleh waktu.
2. Fi’ilَ adalahَ kalimahَ yangَ menunjukanَ padaَ artiَ padaَ dirinyaَ sendiriَ yangَ disertaiَ olehَ
waktu melakukannya.
3. Haraf adalah , kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya sendiri.
4. Kalimat bahasa Arab dibagi menjadi 3 komponen utama;

a) Kata benda yang disebut isim


b) Kataَkerjaَyangَdisebutَfi’il
c) Huruf yang disebut harf

Anda mungkin juga menyukai