BAHASA ARAB
Disusun Oleh:
الر ِحيم
الر ْح َم ِن ه
َّللاِ ه
س ِم ه
ْ ِب
Bismillahirahmanirahim,
Alhamdulillah, Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kamimampu menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad saw.Makalah ini berisikan tentang penjelasan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, olehkarena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . SemogaAllah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita, Amin
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Secara umum sebuah bahasa mempunyai sistim yang terdiri dari fonologi (ilmu bunyi
bahasa), morfologi(ilmu perubahan kata), morfologi(ilmu perubahan kata), sintaksis (hubungan
antar kata dalam kalimat), dan semantic(ilmu makna).Dalam bahasa Arab,fonologi dipelajari
dalam ilmu Tajwid khususnya makharijul huruf,morfologi dan sintaksis dipelajari di ilmu
Nahwu Sharaf.Bahasa Arab merupakan bahasa dengan struktur gramatika yang paling detil dan
akurat menggambarkan sebuah kondisi,paling luas kosakatanya,dan paling mampu untuk
memverbalkan ide dan perasaan manusia. Kata-kata dalam bahasa arab saling terkait satu sama
lain dan terikat oleh kesamaan akar kata,makna,jumlah huruf,dan bunyi dari kata-kata yang
berbeda tersebut.Misalnya kata َب ََ َكتyang bermakna menulis, َ َكتِبbermakna penulis, ََم ْكت ُ ْوب
bermakna tertulis, ِكتَ َبةbermakna penulisan, َ ِكتَبbermakna buku atau kitab,serta َ َم ْكتَ َبةbermakna
perpustakaan.Maka tidak heran jika bahasa Arab dipilih sebagai bahasa Al-Qur’an;
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat
1) KalimahَFi’ilَadalahَlafadzَyangَmemilikiَartiَdanَbersamaanَdenganَsalahَsatuَzamanَ
yang tiga :madli/telah,hal/sedang,istiqbal/akan.
2) Kalimah Isim adalah lafadz yang memiliki arti dan tidak bersamaan dengan salah satu
zaman yang tiga;madly/elah,hal/sedang,Istiqbal/akan.Karena apabila nersamaan dengan
zaman tersebut maka tidak akan panas/tidak cocok contoh: ٌأُثْتأذ, ٌميْذ
ٌِ تِ ْل
3) Kalimah Huruf adalah Lafadz yang tidak memiliki arti,ia baru memiliki arti ketika
bersambungَdenganَkalimatَyangَlain,baikَisimَatauَfi’il.
Kalimat dalam Bahasa Arab tidak sama pengertiannya dengan kalimat dalam Bahasa
Indonesia. Kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah kumpulan dua kata atau lebih yang
menunjukkan kepada suatu maksud, sedangkan dalam Bahasa Arab yang dimaksud dengan
kalimat adalah sebuah kata atau lafazh yang terdiri dari satu huruf Hijaiyyah atau lebih yang
menunjukkan suatu arti tersendiri/mufrad.contohَ :َ “Ali”َ adalahَ sebuahَ kataَ dalamَ Bahasaَ
Indonesia dan disebut sebuah kalimat dalam Bahasa Arab.
B. Unsur-unsur Kalimat dan Komponen Utama Dalam Kalimat Bahasa Arab
1. Unsur-unsur Kalimat
Unsur-unsur kalimat diterangkan dan disimpulkan oleh Ibn Malik dalam dua bait
berikut:
Kalam (kalimat) menurut istilah kami (ahli Nahwu) adalah lafadz yang mengandung
faedahَsepertiَ“istaqim”َ(luruslahَkamu!).َSedangkanَIsim,َFi’il,َdanَHarfَkalimَnamanya.
Bentuk tunggal dari kata kalim adalah kalimah, lumrahnya disebut qaul (perkataan).
Terkadang yang dimaksud dengan kalimah (kata) sama dengan kalam (kalimat).Sebelum
menjelaskan maksud kedua bait di atas, ada baiknya kita jelaskan terlebih dahulu istilah-istilah
umum dalam Bahasa Arab beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah teman-teman peserta kajian dalam menganalogikan kaedah-kaedah Bahasa Arab
tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Perlu diingat bahwa pada dasarnya struktur umum seluruh
bahasa adalah sama, sehingga ketika seseorang telah menguasai tata bahasa satu bahasa tertentu
maka ia sebenarnya akan dengan mudah memahami struktur bahasa yang lain.
1.َ(َالحروفَالهجائيةHurufَHijaiyyah)َsamaَdenganَhurufَabjadَdalamَBahasaَIndonesia.
3. Susunanَ dariَ beberapaَ َكلمةakanَ membentukَ ( َكالمkalam)َ atauَ yangَ disebutَ jugaَ denganَ
“kalimat”َdalamَBahasaَIndonesia.
4.Susunanَ kalimatَ yangَ hanyaَ terdiriَ dariَ tigaَ kataَ diَ sebutَ jugaَ denganَ ( كلمkalim) dalam
Bahasa Arab.
5. Susunanَ dariَ beberapaَ “kalam”َ akanَ membentukَ “faqrah”َ atauَ paragraf dalam Bahasa
Indonesia.
Kedua bait di atas sebenarnya hanya menerangkan pengertian kalam (kalimat) dalam
Bahasa Arab, yaitu kumpulan dari beberapa kalimah (kata) yang mengandung makna yang padu
dan sempurna. Padu dan sempurna di sini dilihat dari sejauh mana ungkapan tersebut bisa
memberikan pemahaman kepada si pendengar sehingga ia tidak perlu lagi bertanya terkait
dengan maksud atau tujuannya. Tentunya ungkapan yang seperti ini harus melengkapi unsur-
unsur kalimat efektif seperti adanya subjek (mubtada/fail), predikat (khabar/fi’il), dan objek
(maf’ulَ bih).Dalam Bahasa Arab unsur pembentuk kalam (kalimat) itu ada tiga, yaitu pertama
isimَ(kataَbenda),َkedua,َfi’ilَ(kataَkerja),َdanَyangَketiga,َharfَ(kataَpenghubung).َUnsur-unsur
inilah yang nanti selalu digunakan untuk menyusun sebuah ungkapan agar bisa dipahamiَ olehَ
orangَ lain.َ Sebuahَ kalimatَ bisaَ sajaَ tersusunَ dariَ duaَ isimَ sepertiَ kalimatَ ََ ُم َح َّمد َ ُمدَ ِرس
(Muhammadَseorangَ guru),َatauَsatuَ fi’ilَdenganَsatuَ isimَ sepertiَkalimatَ َاِ ْست ً ِق َْمdenganَsubjekَ
َََأ َ ْنتyangَtersembunyiَdiَdalamnyaَ(luruslahَkamu.!)َsebagaimanaَyangَdicontohkanَIbnuَMalikَ
ْ (َفِ ْيdiَmesjid),َataupunَsatuَhurufَ
dalamَbaitnyaَatauَsatuَhurufَdenganَsatuَisimَsepertiَََال َمس ِْج ِد
denganَ satuَ fi’ilَ sepertiَ ( َلَ ْم َأَد َِْرsayaَ belumَ tahu)َ danَ sebagainya.Padaَ baitَ kedua,َ Ibnَ Malikَ
menggarisbawahiَ bahwaَ ungkapanَ ( َقولungkapan/perkataan)َ merupakanَ istilahَ yangَ bisaَ
menghimpunَsemuaَtermَdiَatas,َdalamَartianَdiaَbisaَdiartikanَsebagaiَkalimah,َkalam,َataupunَ
kalim,َ meskipunَ lumrahnyaَ kata-kataَ َقولiniَ digunakanَ untukَ kata-kataَ tunggalَ (kalimah).َ
Terakhir,َsebagianَorangَArabَadaَjugaَyangَmemakaikanَistilahَ(َكلمةkata)َterhadapَsebuahََكالم
(kalimat),َsepertiَpadaَcontohَ(َالَإلهَإالَهللاtiadaَTuhanَselainَAllah).َMerekaَmenyebutnyaَsebagaiَ
kalimahَ al-ikhlashَ ()كلمة َاإلخالص,َ padahalَ sebenarnyaَ ungkapan tersebut sudah layak disebut
sebagaiَkalamَ(kalimat).َAllahuَA’lam
Ketika kita ingin memahai bahasa Arab,terlebih dahulu harus mengenal komponen utama
kalimat bahasa Arab.Kalimat bahasa Arab dibagi menjadi 3 komponen utama;
1) Kata benda yang disebut isim
2) Kataَkerjaَyangَdisebutَfi’il
3) Huruf yang disebut harf
Contoh: Muslim membaca kitab di masjid
Muslim(isim),membaca(Fi’il),Kitab(isim),Di(harfun),Masjid(Isim)
Dalam contoh kalimat sederhana diatas terdapat 3 kata benda,satu kata kerja,dan satu
harf(partikel).Karenanya isim atau kata benda menjadi yang paling banyak jumlahnya dalam
kosakata bahasa Arab.
a. Ta’rifَisimَyaitu:
“Adalahَ kalimahَ yangَ menunjukanَ padaَ artiَ padaَ dirinyaَ sendiriَ tanpaَ tidakَ
disertaiَolehَwaktu”.
b. Tanda-tanda isim
Isim Dengan Tanwin Dan Kasrah Diketahui Itu Isim dengan Haraf Kasrah Dan Alif Lam
Tanda-tanda isim dalam ilmu nahwu ada 4, yaitu:
1) Harkat jar ( )خفضpada akhir kalimat, contoh: ( بزيد مررتsaya melewati pada zaed
).
2) Tanwin,َadapunَta’rifَtanwin:
“Tanwinَ adalahَ nunَ sukunَ yang bertemu akhiran isim pelafalannya tidak pada
tulisannya”.
“tanwinَyangَterdapatَpadaَisim-isimَyangَmu’rob,
seperti lafaz زيدdan رجل. dikecualikan yaitu tanwin yang terdapat pada
muanats salaim seperti yang terdapat pada lapaz ت مسلما. dikecualikan pula
tanwin yang terdapat pada kalimat ر جواdan غواش.
1) TanwinَIwadhَ‘anilharpi.
“TanwinَyangَterdapatَpadaَlafadzَJawarinَdanَGhowassin“
Contoh: جوار
2) Iwadhَ‘anilَIsmi,َyaituَ:
“َTanwin yangَberadaَpadaَlafadzَkullunَdanَ‘iidinَsambilَmenjadiَ
pengganti dari mudop ilaih.
3) Iwadَ‘anilَjumlah,َyaituَ:
“tanwinَyangَadaَpadaَlafazَ‘idَyangَmenjadiَpenggantioَdari
harafَsebelumnya”
f) ربada yang bermakna menyedikitkan, contoh: ( بخيل رجل ربsedikit laki-laki yang
pelit). Dan ada yang bermakna banyak, contoh: (كريم رجل ربbanyak laki-laki yang
penyayang).
2. Fi’ilَ(kataَkerja)
a. Ta’rifَfi’il,َyaitu:
b. Macam-macamَfi’il,َyaitu:
1) Fi’ilَmadi,َyaitu:
"َsesuatuَyangَmenunjukkanَpadaَwaktuَyangَsudahَlewat”.
2) Fi’ilَmudhori,َyaitu:
“sesuatuَyangَmenunjukanَpadaَwktuَsekarangَdanَwaktuَyangَakanَdatang”.
3) Fi’ilَamar,َyaitu:
“sesuatuَyangَmenunjukanَpadaَwaktuَyangَakanَdatang”.
c. Tanda-tandaَfi’il
Sin bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang tapi
sudah dekat, contoh: ( سيقومakan berdiri sebentar lagi).
Saufa bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang dan
masih lama, contoh:( يقوم سوفakan berdiri).
3. ( حرفhuruf), yaitu:
“Yaitu,َkalimahَyangَmenunjukanَpadaَartiَbukanَpadaَdirinyaَsendiri”.
Huruf tidak mempunyai tanda kecuali merasa cukup dengan tanda Kalimat huruf (kata
keterangan) adalah kata yang tidak memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata
benda.
َِلى
َ = اke. Contoh kalimat, س ِل َُم ه ََُو ََ ِلى اْل ِكت
َ َُاب ب ََ = اْالُ ْستَا َِذ اdia menyerahkan buku itu ke gurunya.
َُ َ ش ِهيْدَ َي ْسأ
َ = َع ْنdari. Contoh kalimat, ل َ ن َّ = الsyahid menanyakan tentang infak bulanan.
َِ ش ْه ِريَّ َِة َع
َلى َ َالَ ق
َ = َعke (atas). Contoh kalimat,َام ََ ط ِم ْيذُ َع
َ َّلى الت َِ َ = اْلبِالpara siswa berdiri di atas lantai.
َ ح اَ ْق
ِ = oleh. Contoh kalimat, ط َُع اَنَا
َب ََ ْن التُّفَّا
َِ = بِال ِس ِكيsaya memotong buah apel dengan pisau.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat
mufrod/tunggal.
1. Isim adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri tanpa tidak disertai
oleh waktu.
2. Fi’ilَ adalahَ kalimahَ yangَ menunjukanَ padaَ artiَ padaَ dirinyaَ sendiriَ yangَ disertaiَ olehَ
waktu melakukannya.
3. Haraf adalah , kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya sendiri.
4. Kalimat bahasa Arab dibagi menjadi 3 komponen utama;