Anda di halaman 1dari 10

MAZHAB SHAHABI DAN SYARU MAN QABLANA

AS-B

OLEH:

MIFTA FARID (12210071)
AWAL MUKMIN (12210073)
ABDUL GHOFUR ISWAHYUDI (12210075)
MAZHAB SHAHABI
Mazhab shahabi biasa disebut juga Qaul
Shahabidan Fatwa Shahabi. Mazhab
Shahabi cenderung membahas tentang dalil
syara yang diperselisihkan, bahkan ada yang
menempatkanya pada pembahasan tentang
dalil yang ditolak.
hakikat mazhab shahabi:

Mazhab Shahabi adalah fatwa sahabat secara
perseorangan.
MAZHAB SHAHABI
Rumusan tersebut mengandung tiga
pembahasan:
1. Penggunaan kata fatwa mengandung arti
bahwa fatwa itu merupakan suatu keterangan
atau penjelasan tentang hukum syara yang
dihasilkan melalui usaha ijtihad.
2. Yang menyampaikan fatwa itu adalah seorang
sahabat Nabi
3. Penggunaan kata perseorangan yang
merupakan fasal kedua dalam definisi di atas,
memperlihatkan secara jelas perbedaan mazhab
shahabi dengan ijma shahabi.
KEHUJAHAN MAZHAB
SHAHABI
Maksud kehujjahan tersebut ialah kekuatan yang
mengikat untuk dijalankan oleh umat islam, sehingga
akan berdosa jika meninggalkannya sebagaimana
berdosanya meninggalkan perintah Nabi.
para ulama berbeda pendapat tentang kehujjahan
mazh:b shahabi terhadap sahabat:
1. Pendapat sahabat yang berada diluar lingkup ijtihad
berkata bahwa meskipun secara terang tidak
disebutkan berasal dari nabi dapat dijadikan hujjah.
2. Pendapat sahabat yang berada dalam lingkup ijtihad
dan bukan dalam bentuk tawfiq, tentang
kehujahannya tergantung pada siapa pendapat
sahabat itu diberlakukan.
KEHUJAHAN MAZHAB
SHAHABI
Perbedaan ulama tentang kehujahan mazhab shahabi abgi
orang lain selain sahabat:
1. Pendapat kalangan ulama kalam Asy-ariyah dan Mutazilah,
imam syafiI, imam Ahmad dan alKarakhi dari ulama Malikiyah.
Mereka berpendapat bahwa mazhab shahabi yang berasal dari
ijtihadnya tidaklah menjadi hujah bagi generasi sesudahnya.
2. Pendapat kalangan ulama dari: Malik ibn Anas, al-Razi, al-
BarzaI dari sahabat Abu Hanifah, al-SyafiI dan Ahmad.
Mereka berpendapat bahwa mazhab shahabi itu menjadi
hujjah secara mutlak.
3. Pendapat kalangan ulama yang tidak bersikap secara mutlak
(pasti) dalam menerima atau menolak mazhab shahabi; artinya
menerima dalam bentuk tertentu dan menolak yang lain.
SYARU MAN QABLANA
Syaru Man Qablana ialah hukum-
hukum yang telah disyariatkan untuk
umat sebelum islam yang dibawa
oleh para Nabi dan Rosul terdahulu
dan menjadi beban hukum untuk
diikuti oleh umat sebelum adanya
syariat Nabi Muhammad.
PENGELOMPOKAN SYARU MAN
QABLANA
Syaru Man Qablana dibagi ke dalam tiga
kelompok:
1. Syariat terdahulu yang terdapat dalam Al-Quran
atau penjelasan Nabi yang disyariatkan untuk
umat sebelum Nabi Muhammad dan dijelaskan
pula dalam Al-Quran atau hadis Nabi yang
demikina telah di-naskh dan tidak berlaku lagi
bagi umat Nabi Muhammad.
2. Hukum-hukum dijelaskan dalam Al-Quran
maupun hadis Nabi disyariatkan untuk umat
sebelumnya dan dinyatakan pula berlaku untuk
umat Nabi Muhammad dan dinyatakan berlaku
untuk umat selanjutnya.

PENGELOMPOKAN SYARU MAN
QABLANA
3. hukum-hukum yang disebutkan dalam Al-
Quran dan Hadis Nabi, dijelaskan berlaku
untuk umat sebelum Nabi Muhammad,
namun secara jelas tidak dinyatakan berlaku
untuk kita, juga tidak ada penjelasan bahwa
hukum tersebut telah di-naskh.



KEHUJAHAN SYARU MAN
QABLANA
Para Ulama berbeda pendapat dalam hal
ini:
1. Jumhur Ulama Hanafiyah dan Hanabilah dan
sebagian Syafiiyah dan Malikiyah serta
ualam kalamAsyariyah dan Mutazilah
berpendapat bahwa hukum-hukum syara
sebelum kita dalam bentuk ketiga tersebut
tidak berlaku untuk kita ( umat Nabi
Muhammad ) selam tidak dijelaskan
pemberlakuanya untuk umat Nabi
Muhammad.
KEHUJAHAN SYARU MAN
QABLANA
2. Sebagian sahabat Abu Hanifah, sebagian
ulama Malikiyah, sebagian sahabat Imam
SyafiI dan Imam Ahmad mengatakan bahwa
hukum-hukum yang disebutkan dalam Al-
Quran dan Sunah Nabi meskipun tidak
diarahkan untuk umat nabi, selama tidak ada
penjelasan tentang nasakh-nya, maka berlaku
pula untuk umat Nabi Muhammad.

Anda mungkin juga menyukai