Tujuan Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Rufa Hindun Farhisiyati, SS, M.Pd.I
Disusun oleh:
1. Dhurrotun Nihayah (11022033)
2. Maulina Aniqoh (11022039)
i
KATA PENGANTAR
Ahamdulillahi rabbil’alamin.Puji dan syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberi
karunia yang berupa nikmat kesempatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Macam-macam Kalimah dalam Bahasa
Arab”. Shalawat serta salam tercurahkan penuh kepada Rasulullah SAW.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Bahasa arab prodi PAI jurusan tarbiah Sekolah
Tinggi Agama Islam Pati . Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu
Rufa Hindun Farhisiyati, SS, M.Pd.I . Selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa arab dan
kepada segenap pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penulisan sehingga
makalah ini dapat selesai.
Penulis sadar bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ,maka penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini membawa manfaat dn pemahaman baru bagi
para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Manfaat........................................................................................... 1
D. Tujuan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengeritan Kalimah........................................................................ 2
B. Macam-macam Kalimah....................................................... 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
Daftar Pustaka........................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa Arab adalah bahasa paling mulia yang masih digunakan sampai saat ini. Bahasa yang
digunakan oleh para Nabi dan kelak akan digunakan oleh penghuni Surga. Belajar bahasa
arab sangatlah penting, terutama bagi seorang muslim karena Kitab Suci Al Qur'an dan
Hadist Nabi yang menjadi rujukan bagi setiap muslim dalam menjalankan ibadah bahkan
kehidupan sehari-hari-menggunakan bahasa arab. Inilah alasan utama untuk pertanyaan
Mengapa bahasa ini tetap hidup lebih dari ratusan tahun sementara bahasa yang lain tidak?
adalah bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur'an, inilah yang menjaga bahasa Arab menjadi
bahasa utama hingga lebih dari 1400 tahun peradaban Islam. Bahkan ada ulama yang
mewajibkan belajar bahasa arab bagi seorang muslim. Bagaimana kita bisa memahami kitab
inti dari agama ini jika tidak mengerti bahasa arab sama sekali. Berkenaan dengan alasan
pentingnya belajar bahasa Arab adalah sebagai berikut: Sesungguhnya Allah swt telah
memilih bahasa Arab sebagai bahasa penutup risalah-Nya (wahyu-Nya). Hal ini telah
dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an dalam banyak tempat dan secara jelas bahwasanya risalah-
Nya yang terakhir diturunkan dalam bahasa Arab. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al–Qur’an berupa al–Qur’an dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya." (QS. Yusuf:2).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari kalimah?
2. Apa saja macam-macam kalimah?
3. Apa Ciri-ciri kalimah?
C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui pengerian kalimah.
2. Untuk mengetahui macam-macam kalimah.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri kalimah.
D. TUJUAN
1. Menambah wawasan mengenai dasar-dasar bahasa arab.
2. Menambah wawasan mengenai kalimah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kalimah
Kalimah adalah suatu lafadz yang mempunyai suatu makna tertentu. Kalimah dapat
mempunyai makna tertentu karena tersusun atas beberapa kata sesuai kaidah Bahasa Arab.
Secara etimologi (bahasa) kalimah mempunyai arti “kata”, sedangkan secara istilah adalah
kata yang mufrod (berdiri sendiri) dengan kata lainnya untuk membentuk sebuah kalimat.
Kalimah sediri dikatan mufrod karena ia kata tersebut berdiri sendiri.
Didalam ilmu nahwu kalimah dibagi menjadi 3, yaitu isim, fi’il dan huruf. 1
Pembagian Kalimah
1
Dimas Shandy. Pengertian kalimah.Pusat ilmu pengetahuan.com,15 april 2020.
2
B. Macam-Macam Kalimah
kalimah itu dibagi menjadi tiga macam : isim, fi’il dan huruf.
A. Isim
Isim adalah setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda mati,
tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang tidak ada hubungannya dengan waktu.
Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan "harf" maka ia adalah
isim.
Contoh: ( َج َملunta), ( يَ ْومhari) , ( ُح ِريَّةkebebasan)
Ciri-ciri isim:
Tanwin, artinya setiap kata yang bisa dibaca tanwin (harakat akhirnya) maka ia adalah
َ ( إِ ْنinsanun = manusia).
isim. Contoh: سان
Didahului alif-lam, contoh: ( ال ُك ْرسِيal-kursiyu = kursi).
Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil). Contoh: سنَ ( يا َحwahai/ya Hasan). Setiap
kata yang terletak setelah ( ياwahai) maka ia adalah isim. Dalam Bahasa Indonesia pun
demikian, setiap kata yang muncul setelah 'wahai' biasanya adalah kata benda (nama orang
misalnya). Dan kata benda termasuk bagian dari isim.
Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah satu
kekhususan yang dimiliki oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena didahului oleh huruf jar,
atau karena merupakan bentuk idlafah.
Contoh: ب ِ َ لى ال َم ْكت
َ عَ (di atas meja) merupakan bentuk jar-majrur, لى
َ عَ adalah huruf jar,
sedangkan بِ َ( ال َم ْكتal-maktab) adalah isim yang karena didahului oleh huruf jar sehingga
dibaca majrur dengan kasrah.
Untuk bentuk idlafah, misalnya ت ِ ( بَابُ البَ ْيBaabul-baiti= pintu rumah). Kata ُ بَابadalah
mudhaf, sedangkan ت ِ ال َب ْيmudhaf ilaih. Perlu diingat, mudhaf ilaih selalu dibaca majrur. Jika
ada satu kata yang berfungsi sebagai mudhaf ilaih dan kata tersebut dapat langsung
dimajrurkan (contoh: ت ِ البَ ْيyang majrur dengan kasrah) maka ia adalah isim. Mudhaf (dalam
hal ini ت
ِ ) البَ ْيsebenarnya pun adalah isim. Sehingga dapat kita katakan bahwa bentuk idhafah
dalam kasus di atas, baik itu mudhaf maupun mudhaf ilaih, keduanya adalah isim.
Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata. Karena kedua hal tersebut
menjadi tanda independen untuk isim dan meniadakan satu sama lain. Jika isim tidak diawali
dengan alif lam maka tanda isimnya adalah tanwin, sedangkan jika sebuah kata didahului
dengan alif lam maka kata tersebut tidak dibaca tanwin dan tandanya adalah alif lam t.
Sebagai contoh untuk kata ت
ِ ( البيpohon).
Salah: ( البَيْتAl-baitun)
Benar: ( َبيْتbaitun) atau ُ( ال َبيْتal-baitu)
Contoh kalimah isim:
1. َهذَا ْال َم ْبنِى َجمٍ يْل ِجدًّا فِي ْاللَ ْي ِلartinya bangunan ini sangat bagus di malam hari.
َ النَّ ْي ُلartinya sungai nil sangat Panjang dan luas
2. ط ِويْل ِجدًّا َو َواسِع
3
3. َج َبل أ ُ ُحد ُم ْرتَفِع ِجدًّا َو َجذَابartinya gunung uhud sangat tinggi dan menarik2
Ciri-ciri Kalimat Isim
Dalam kitab al-Ajurumiyah disebutkan:
علَى ) َو ( ِف ْي ) َو َ ( ع ْن ) َوَ ( مِ ْن ) َو ( ِإلَى ) َو: (ِي َ َوه،ض ِ ض َوالتَّ ْن ِوي ِْن َودُ ُخ ْو ِل األَلِفِ َوالالَّ ِم َو ُح ُر ْوفِ ال َخ ْف
ِ ف ِبال َخ ْف ِ َف
ُ اإل ْس ُم يُ ْع َر
)الو ُاو ) َو (البَا ُء ) َو (التَّا ُء
َ : (ِي َ َف الق
َ َوه،س ِم ُ َو ُح ُر ْو،)َاف ) َو (الالَّ ُم
ُ ( ُربَّ ) َو (البَا ُء ) َو (الك
Artinya, “Isim bisa diketahui dengan adanya khofad, tanwin, masuknya alif dan lam,
masuknya huruf-huruf khofad berupa min, ila, ‘an, ‘ala, fii, rubba, ba, kaf, dan lam serta
huruf-huruf qosam berupa wawu, ba, dan ta“.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kalimat isim adalah sebagai berikut:
1. Khofad / Kasrah / Jer
Setiap kalimat yang i’rabnya khofad, sederhananya huruf terakhirnya dibaca kasrah/jer
karena pengaruh amil, maka hampir bisa dipastikan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat
isim. Sebab kalimat fi’il tidak menerima khafad dan harakat kasrah, begitu pun kalimat huruf
tidak ada yang dibaca kasrah sebab pengaruh amil.
Contoh:
ٍ َم َر ْرتُ ِبزَ يْد
Artinya, “Aku melewati sebuah masjid”.
Kata madrasah dalam lafadz di atas merupakan kalimat isim. Cirinya karena khafadz dengan
kasrah disebabkan masuknya amil, yakni huruf jer.
2. Tanwin
Apabila suatu kalimat yang huruf terakhirnya dibaca tanwin, baik tanwin fatah (), tanwin
kasrah () atau tanwin dlommah (), maka bisa dipastikan kalimat tersebut merupakan kalimat
isim. Contohnya:
َم َر ْرتُ بِ ُم َح َّم ٍد،ً َرأَيْتُ ُم َح َّمدا،ِس ْو ُل هللا
ُ ُم َح َّمد َر
Lafadz ُم َح َّمدdalam contoh di atas seluruhnya menggunakan tanwin. Ini menunjukan bahwa
lafadz tersebut termasuk kalimat isim.
3. Adanya alif dan lam ()ال
Selain tanwin, apabila suatu kalimat memiliki alif lam ( )الdi awalnya, maka kalimat tersebut
merupakan kalimat isim. Contoh:
– الر ُجل
َّ / ar-Rojuul / Laki-laki
– الغُ َالم/ al-Ghulaam / Anak muda
2
Khozan.http.pembagian-kalimah-kata-dalam-bahasa-
arab.bahasadhod.blogspot.com/2018/05/.html
4
– Dan lain sebagainya.
4. Dimasuki huruf khofadl (huruf yang menjerkan)
Setiap kalimat yang di dahului oleh huruf khofadl, maka kalimat tersebut adalah isim.
Adapun huruf khofadl diantaranya adalah:
– مِ ن/ min / dari , Contoh:
ص َرةِ إِلَى ال ُك ْو َف ِة
ْ َِسرتُ مِ ن الب
Artinya, “aku berjalan dari Basrah ke Kufah
–ِ ِ ِ اِلى/ ila / ke, contoh:
ص َرةِ ِإلَى ال ُك ْو َف ِة
ْ َِسرتُ مِ ن الب
Artinya, “aku berjalan dari Basrah ke Kufah”.
– عن
َ / ‘an / dari, contoh:
عن القَ ْو ِس َّ َر َميْتُ ال
َ س ْه َم
– علَى
َ / ‘ala / diatas / pada, contoh:
علَى الف َْر ِس
َ َُر ِكبْت
Artinya, “aku berkendara di atas kuda”.
– في/ fii / didalam, contoh:
ال َما ُء فِي ال ُك ْو ِز
Artinya, “Air itu di dalam kendi”.
– َّ ُرب/ rubba / sedikit, contoh:
ُُربَّ َر ُج ٍل ك َِر ٍيم لَقَ ْيتُه
Artinya, “Sedikit lelaki mulia yang aku temui”.
– ْال َبا ُء/ ba / dengan, contoh:
5
َ َ ُح ُروف ْالق/ huruf-huruf yang digunakan untuk bersumpah yaitu: wawu, ba, ta / demi,
– س ِم
contoh:
ِ َّ ِ ب،َّللا
ِ تَالل،اَّلل ِ َّ َو
Artinya, “demi Allah”.3
B. Fi'il
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan suatu peristiwa atau kejadian
pada waktu tertentu yang dikenal dalam bahasa Indonesia dengan kata kerja. Fi'il dapat
diketahui dengan melihat salah satu di antara ciri-ciri berikut.
Ta' Fa'il, yaitu huruf تyang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan. Contoh:
ُض َربْت
َ (Dhorobtu = aku telah memukul), huruf ta' di sini maknanya kembali ke dhamir (kata
ganti) أناsebagai fa'il (pelaku).
َض َربْت
َ (dhorabta = kamu telah memukul), huruf ta' maknanya kembali ke dhamir َانت
sebagai pelaku.
6
3. ِأل َ َّن ْال َي ْو َم َل ْي ًل،اْل ْثنَيْن
ِ ْ غدَا
َ َيا ِرجْ لَيْن ا ِْر ِج َعاartinya Pulanglah kamu berdua laki-laki besok
senin, karena hari ini sudah malam.
Ciri-ciri Kalimat Fi’il
Dalam kitab al-Ajurumiyah disebutkan:
ساكِنة
َ وت َاء التَأنِيث ال،ف
َ س ْو
َ و، والسِين، ِبقد: ف َ وال ِف ْع ُل ي
ُ ُعر
Artinya, “Fi’il bisa dikenali dengan adanya Qod (harfiyah), sin (tanfis), saufa (taswif),
dan ta tanis sakinah“.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kalimat isim adalah sebagai
berikut:
1. Qad (ْ)قَد
Apabila suatu kalimat didahului oleh قَد maka kalimat tersebut bisa dipastikan
merupakan kalimat fi’il. Contohnya:
َ َقَدْ ق
ام زَ يْد
Artinya, “Zaid telah berdiri”.
قَدْ َيقُ ْو ُم زَ يْد
Artinya, “Zaid terkadang berdiri”.
Dalam dua contoh di atas, lafadz قام
َ dan يقو ُمmerupakan kalimat fi’il cirinya didahului
oleh lafadz قد.
2. Sin ()س
Apabila suatu kalimat didahului oleh سtanfis maka kalimat tersebut bisa dipastikan
merupakan kalimat fi’il. Contohnya:
س َيقُ ْو ُم زَ يْد
َ
Artinya, “Zaid akan berdiri”.
Lafadz يقو ُمmerupakan kalimat fi’il sebab didahului oleh sin tanfis.
3. Saufa ()سوف
Apabila suatu kalimat didahului oleh سوفtaswif maka kalimat tersebut bisa
dipastikan merupakan kalimat fi’il. Contohnya:
سيَقُ ْو ُم زَ يْد
َ
Artinya: “Zaid akan berdiri”.
Lafadz َيقُ ْو ُمmerupakan kalimat fi’il sebab didahului oleh saufa taswif.
4. Ta Tanis Sakinah ()تاء التأنيث الساكنة
ْ yang selalu menempel pada di ujung fi’il madli.
Ta tanis sakinah adalah ta sukun ()ت
Contohnya
7
ت ِه ْند
ْ قَا َم
Artinya, “Hindun telah berdiri”.
C. Huruf
Jika ditanya tentang pengertian kalimat huruf maka setidaknya terdapat 2 pengertian:
Pertama, kalimat huruf adalah kata yang tidak berdiri sendiri. Untuk dianggap sempurna
sebagai kalimat yang memiliki arti, ia masih membutuhkan pada kalimat yang lain, baik isim
maupun f'i'il. Kedua, kalimat huruf adalah kata selain isim dan fi'il dan tidak mempunyai
tanda.
Nadzomnya: إِ َّْلا ْنتِفَا قَب ُْو ِل ِه ْالعَالَ َم ْة# َ ُصلُ ْح لَه
عالَ َم ْه ُ َو ْال َح ْر
ْ َف لَ ْم ي
"Kalimat huruf itu tidak memiliki tanda, kecuali tidak menerima tanda-tandanya kalimat isim
dan fi’il itulah sebagai tandanya".
Pembagian Kalimat Huruf dibagi menjadi dua yaitu:
1). Huruf mabani (ف ْال َم َبانِي
ُ ) ُح ُر ْو.
2). Huruf ma'ani (ف ْال َم َعانِي
ُ ) ُح ُر ْو
1. Huruf mabani adalah huruf yang tidak memiliki arti. Hal ini dapat dicontohkan seperti
huruf hijaiyyah mulai dar huruf alif sampai huruf ya'. Contoh: د، ي،ز
Huruf د، ي، زmerupakan huruf mabani karena ia tidak memiliki arti.
2.Huruf ma'ani adalah huruf yang memiliki arti.
Contoh:
( مِ ْنdari) ( لَ ْنtidak akan)
( لَ ْمtidak pernah) علَى
َ (di atas)
Lafadz لَ ْن،لى
َ عَ ، مِ ْنdan لَ ْمdinamakan huruf ma'ani karena ia memiliki arti.
Tanda Tanda Kalimat Huruf
Adapun tidak menerima tandanya kalimat isim dan fi'il itulah tanda dari kalimat huruf.
Kalimat isim, fi’il dan huruf itu diumpamakan dengan huruf خ، ج، حdalam hal tanda, seperti
خtandanya titik diatas, جtandanya titik di tengah, sedangkan حtandanya tidak
menerima/tidak ada titik diatas dan ditengah. Maka dari itu tidak menerima titik diatas dan
ditengan itulah perumpamaan kalimat huruf.
Contoh Kalimat Huruf
4
Khozan.http.pembagian-kalimah-kata-dalam-bahasa-
arab.bahasadhod.blogspot.com/2018/05/.html
8
َك ْم أَتَ ْينَاهُ ْم مِ ْن أَ َي ٍة َب ِينَ ٍة
5
Redaksi.https://www.ngajisalafy.com/2022/03/pengertian-kalimat-huruf-pembagian-tanda-
dan-contohnya.html
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat
mufrod/tunggal.
Kalimah terbagi 3, yaitu: kalimah isim, kalimah fi’il, dan kalimah haraf.
1) Isim adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri tanpa
tidak disertai oleh waktu.
2) Fi’il adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri yang
disertai oleh waktu melakukannya.
3) Huruf adalah kata yang tidak berdiri sendiri. Untuk dianggap sempurna
sebagai kalimat yang memiliki arti.
B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini senatiasa menambah wawsan serta
pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadi motivasi, baik bagi penyusun
maupun rekan-rekan sekalian.
Dengan penuh pengharapan kepada Allah Swt. semoga makalah ini bisa bisa menjadi
pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak dan manfaat lgi guna
bekal untuk kehidupan yang akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
1
Redaksi.https://www.ngajisalafy.com/2022/03/pengertian-kalimat-huruf-pembagian-tanda-
dan-contohnya.html
1
Dimas Shandy. Pengertian kalimah.Pusat ilmu pengetahuan.com,15 april 2020.
1
Khozan.http.pembagian-kalimah-kata-dalam-bahasa-
arab.bahasadhod.blogspot.com/2018/05/.html
11