Disusun Oleh :
Kelompok 1 –MBS A
1. Riska Permatasari 1820310001
2. Siti Maryam 1820310020
3. Atun Prihatini 1820310021
4. Sukma Fitriyana Lestari 1820310039
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengerti dan memahami apa pengertian, ciri dan
contoh dari isim secara umum.
2. Agar dapat memahami apa pengertian, ciri, dan pembagian dari
kalimah fi’il secara umum.
3. Agar dapat memahami apa pengertian, ciri dan contoh dari harf
secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimah secara bahasa diartikan “kata”. Secara istilah kalimah adalah kata
yang berdiri sendiri (mufrad) atau kata yang belum tersusun dengan kata-kata lain
untuk membentuk sebuah kalimah.1
Kalimat dibagi menjadi 3 kategori, Isim, Fi’il dan Huruf.
A. ISIM
1. Pengertian dari isim
Setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda
mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang tidak terkait dengan
waktu. Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan
"huruf" maka ia adalah isim.2
2. Contoh dari isim
1
Zona Dasar, Belajar Bahasa Arab, blajar-bahasaarab.blogspot.com/2012/08/kata-bahasa-
arab-dan-pembagiannya.html?m=1, 2013.
2
Al Farisi, Pembagian Kata/Kalimah Dalam Bahasa Arab,
http://alfarisi.web.id/articles/pembagian-kalimah-kata-bahasa-arab/, 2013.
Contoh: الشج َر ِة
َ َلى
َ ( عdi atas pohon) merupakan bentuk jar-majrur, عَل َى
adalah huruf jar, sedangkan َج َر ِةP( الشasy-syajarati) adalah isim yang
karena didahului oleh huruf jar sehingga dibaca majrur dengan kasrah.
ْ (ghushnusy-syajarati =
Untuk bentuk idhafah, misalnya َج َر ِةPن الشPغص
ranting pohon). Kata غصْ نadalah mudhaf, sedangkan الش َج َر ِةmudhaf
ilaih. Perlu diingat, mudhaf ilaih selalu majrur. Jika ada satu kata yang
berfungsi sebagai mudhaf ilaih dan kata tersebut dapat langsung
dimajrurkan (contoh: ج َر ِةPPالش
َ yang majrur dengan kasrah) maka ia
adalah isim. Mudhaf (dalam hal ini نPغص ْ ) sebenarnya pun adalah
isim. Sehingga dapat kita katakan bahwa bentuk idhafah dalam kasus
di atas, baik itu mudhaf maupun mudhaf ilaih, keduanya adalah isim.3
e. Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, ٌدPابُ ُمفِ ْيPPال ِكت
(buku itu bermanfaat). Yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat
tersebut adalah kata ُال ِكتاب, sehingga ُ ال ِكتابadalah isim.
B. FI’IL
1. Pengertian dari fi’il
Sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu
peristiwa pada waktu tertentu.4
2. Tanda-tanda kalimat Fi’il
a. Ta' Fa'il, yaitu huruf تyang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan.
ُ
Contoh: كتبت (katabtu = aku telah menulis), huruf ta' di sini maknanya
kembali ke dhamir (kata ganti) أناsebagai fa'il (pelaku). َ( كتبتkatabta =
kamu telah menulis), huruf ta' maknanya kembali ke dhamir َ انتsebagai
pelaku.
b. Ta' Ta'nits, yaitu huruf تyang menunjukkan jenis muannats/perempuan.
ْ
Contoh: كتبت (katabat = dia perempuan telah menulis). Huruf ta' sukun di
akhir, maknanya kembali ke dhamir ( هيdia perempuan). ( كتبtaktubu =
dia perempuan sedang/akan menulis). Huruf ta' di awal, maknanya
kembali ke dhamir ( هيdia perempuan).
c. Ya' Mukhathabah, yaitu huruf يyang menunjukkan kata ganti orang
kedua atau "kamu" atau pihak yang diajak bicara. Contoh: P( تكتب ْينtaktubiina
= kamu perempuan sedang menulis) بيPPP( كتuktubii = wahai kamu
perempuan, tulislah!)
d. Nun Taukid, yaitu huruf نyang ditambahkan di akhir kata untuk
َّ
menunjukkan makna penekanan. Contohnya ليكتبن (liyaktubanna =
hendaklah dia benar-benar menulis).
3
Al Farisi, Op.Cit., 2013.
4
Yahya Arif, Kitab Matan Jurumiyah, 1986.
3. Macam-macam kalimat Fi’il
b. Fi’il Mudlari’, kata kerja bentuk sedang atau akan. Kata kerja
menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya.
Contoh: ر
ٌ يَجلِسُ بَك
Tanda-tanda yang khusus Fi’il Mudlari’ adalah bisa dipasang لم
C. HURUF
1. Pengertian
5
Al Farisi, Op.Cit., 2013.
6
Ma’ruf Asnawi, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik, Cetakan Kedua.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1. Isim digunakan untuk menunjukkan semua kata selain kata kerja dan
“huruf”. Kalimah isim memiliki 5 tanda.
2. Fi’il digunakan untuk menunjukkan kata kerja. Ada 4 tanda yang
menunjukkan kalimah fi’il. Dan Fi’il terbagi menjadi 3 macam.
3. Huruf digunakan sebagai kata sambung atau suatu kata yang tidak bisa
berdiri sendiri tanpa lainnya (Isim atau Fiil).
DAFTAR PUSTAKA
Yahya Arif, Terjemah Matan Jurumiyah, Kudus, 1986.
Ma’ruf Asnawi, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik, Kudus.
Zona Dasar, Belajar Bahasa Arab, blajar-
bahasaarab.blogspot.com/2012/08/kata-bahasa-arab-dan-pembagiannya.html?
m=1, 2013.
Al Farisi, Pembagian Kata/Kalimah Dalam Bahasa Arab,
http://alfarisi.web.id/articles/pembagian-kalimah-kata-bahasa-arab/, 2013.