Anda di halaman 1dari 16

WAZAN TSULATSHI MAZID BI HARFIN

Dosen Pembimbing: Pak Jawab


Makalah ini dibuat untuk memenhi tugas mata kuliah Bahasa Arab

Disusun oleh
Amanda Maulidinof 11180511000001
Kendis Hanum Anggraeni 11180511000012
Sheila Permatasari 11180511000017

JURUSAN JURNALISTIK 2A
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
A. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fi’il tsulasi itu terbagi dua
yaitu fi’il tsulasimujarrad yang terdiri dari tiga huruf, yang kedua adalah
fi’il tsulasi mazid yang merupakan pengembangan dari fi’il tsulasi
mujarrad.

Fi’il tsulasi mazid adalah penambahan fi’il yang terdiri dari tiga huruf
tetapi kemudian mendapat tambahan ( mazid) satu, dua, maupun tiga
huruf. Sehingga dengan penambahan tersebut telah terjadi pergeseran
dari segi makna ,fungsi,serta bina nya.

fi’il tsulasi mazid dapat kita artikan sebagai fi’il yang terdidi dari tiga
huruf dan selanjutnya berubah ruba’i ( ‫) رباعى‬, Khumasi ( ‫ ) خماسى‬dan
sudasi ( ‫ ) سداسى‬karena adanya penambahan huruf pada fi’il tersebut.

Secara sederhana, fi’il tsulasi mazid dapat kita artikan sebagai fi’il
yang terdiri dari tiga huruf dan selanjutnya berubah ruba’i ( ‫) رباعى‬,
Khumasi ( ‫ ) خماسى‬dan sudasi ( ‫ ) سداسى‬karena adanya penambahan
huruf pada fi’il tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Fi’il Tsulatsy Mazied?
2. Apa itu Ruba’i Mazied?
B. Pembahasan

1.1 Fi’il Tsulatsy Mazied

‫س ٍام االَ َّو ُل َما َكانَ َعلَى ا َ ْربَ َع ِة أَحْ ُرفٍ ِمثْ ُل ا َ ْف َع َل نَحْ ُو اَ ْك َر َم اِ ْك َرا ًما‬
َ ‫علَى ثَالَث َ ِة ا َ ْق‬ ُّ ِ‫َوأ َ َّما الثُّالَث‬
َ ‫ى ال َم ِز ْيد ُ فِ ْي ِه فَ ُه َو‬
‫َوفَعَّ َل نَحْ ُو فَ َّر َح ت َ ْف ِر ْي ًحا‬
Fi'il tsulatsy mazied terbagi atas tiga bagian yaitu :
1. Fi'il yang keadaan fi'il madhinya terdiri dari empat huruf, seperti :
a. Wazan ‫ اَ ْفعَ َل‬seperti: ‫ا َ ْك َر َم‬
Asalnya ‫ ك َُر َم‬ditambah hamzah awalnya.
b. Wazan ‫ فَعَّ َل‬seperti: ‫فَ َّر َح‬
Asalnya ‫ فَ ِر َح‬ditambah 'ain fi'ilnya.
Maksudnya untuk ta'diah ‫( فَ ِر َح‬gembira) ‫(فَ َّر َح‬menggembirakan)
c. Wazan ‫ فَا َع َل‬seperti: ‫قَات َ َل ُمقَاتَلَةً َوقِت ًَاال‬
Asalnya ‫ قَت َ َل‬ditambah alif, maksudnya untuk isytirak(bersamaan/bersekutu)
seperti:
‫( قَت َ َل‬membunuh), ‫( قَات َ َل‬saling bunuh/perang)
‫ف‬
َ ‫( َع َر‬kenal/tahu), ‫ف‬ َ ‫( تَ َع‬saling mengenal)
َ ‫ار‬
‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ (memukul), ‫ب‬
َ ‫ار‬
َ ‫ض‬َ (saling pukul) dan sebagainya.

2. Lafadz yang fi'il madhinya lima huruf, yakni tsulatsy ditambah dua
huruf, semuanya ada lima, yaitu:
1. Yang dimulai dengan ta' dan 'ain fi'ilnya ditakrar (berulang) serta
diidghamkan, seperti wazan ‫تَفَعَّ َل‬mauzunnya: ‫ت َ َكس ََّر ت َ َكس ًُّرا‬
ُّ ُ ‫ ( َكس َْرت‬saya
َ ‫( َك‬pecah), ‫( ت َ َكس ََّر‬menjadi pecah), seperti: ‫الز َجا َح فَت َ َكس ََّر‬
Asalnya: ‫س َر‬
memecahkan kaca, maka pecahlah kaca itu) dan sebagainya‫ز‬
2. Wazan ‫ تَفَا َع َل‬ditambah ta' dan alif antara fa dan 'ain fi'ilnya, seperti َ ‫تَبَا َعد‬
Asalnya َ‫( َب َعد‬jauh) َ‫( تَ َبا َعد‬saling menjauhi)
3. Yang dimulai dengan hamzah dan ditambah nun: ‫اِ ْنفَ َع َل‬seumpama
َ َ‫اِ ْنق‬
lafadz: ‫ط َع‬
َ َ‫( ق‬putus); ‫ط َع‬
Asalnya: ‫ط َع‬ َ َ‫( اِ ْنق‬menjadi putus)
4. Wazan ‫ اِ ْفت َ َع َل‬ditambah hamzah dan ta' seperti lafadz: ‫اِجْ ت َ َم َع ِاجْ ِت َماعًا‬
Asalnya: ‫( َج َم َع‬berkumpul), ‫( اِجْ تَ َم َع‬menjadi kumpul)
5. Wazan ‫ اِ ْفعَ َّل‬ditambah hamzah dan takrar lam fi'il, seperti: ‫ارا‬
ً ‫اِحْ َم َّر اِحْ ِم َر‬
Asalnya ‫( َح ُم َر‬merah) ‫( اِحْ َم َّر‬menjadi merah)

3. Lafadz yang fi'il madhinya enam huruf (dengan tambahan tiga


huruf). Terbagi atas lima, yaitu:
1. Wazan ‫ اِ ْستَ ْفعَ َل‬ditambah hamjah, sin dan ta seperti lafadz ‫اِ ْست َْخ َر َج اِ ْستِ ْخ َرا ًجا‬.
Asalnya ‫ خ ََر َج‬artinya keluar.
2. Wazan ‫ اِ ْفعَالَّـ‬ditambah hamzah, alif dan takrar lam fi'il serta diidghamkan.
َّ ‫ اِحْ َم‬Asalnya ‫ َح ُم َر‬artinya merah; ‫ار‬
Seperti: ‫ار‬ َّ ‫(اِحْ َم‬bertambah merah)
3. Wazan ‫ اِ ْف َع ْو َع َل‬ditambah hamzah, takrar 'ain fi'il dan wau ditengahnya,
mauzunnya َ ‫اِ ْعش َْوش‬.
lafadz: ‫َب‬ Asalnya ‫َب‬
َ ‫( َعش‬rumput tumbuh); misal
lafadz ‫ْش‬ َ ‫ = اِ ْعش َْوش‬rumput itu menjadi banyak.
ُ ‫َب ال َح ِشي‬
4. Wazan ‫ اِ ْف َع ْنلَ َل‬seperti lafadz: ‫س‬ َ ‫ اِ ْق َع ْن‬ditambah nun, hamzah dan takrar lam
َ ‫س‬
fi'ilnya serta diidghamkan. َ َ‫قَع‬
Asalnya ‫س‬ (mengedik/melentuk ke

َ ‫( اِ ْق َع ْن َس‬terlambat dan mundur kebelakang)


belakang); ‫س‬

َ ‫ اِ ْفعَ ْن‬seperti lafadz : ‫ اِ ْسلَ ْنقَى اِ ْس ِل ْنقَا ًء‬ditambah hamjah,nun dan ya yang
5. Wazan ‫لى‬
ditukar kepada alif
maqsurah. Lafadz ‫ اِ ْسلَ ْنقَى‬asalnya َ‫سلَق‬
َ (merebus); ‫( ِا ْسلَ ْنقَى‬terlentang).

Faedah-faedah wazan-wazan fi'il tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid


1. Faedah-faedah wazan ‫فَ َّعََ َل‬
Di atanra faedah-faedah wazan ‫ فَعَ َل‬adalah sebagai berikut:
a. Ta'diah (ُ‫ )التَّ ْع ِد َية‬yakni mengubah fi'il (tsulatsy mujarad yang) lazim (‫)االَّ ِز ُم‬
menjadi fi'il muta'addy (‫)ال ُمتَعَدِى‬
Contoh: kalimat fi'il َ‫ َو َحد‬ia adalah fi'il tsulatsy mujarrad, mengikuti
wazan ‫ فَ َع َل‬artinya: sudah esa. Ketika ia diubah mengikuti wazan ‫ فَ َّع َل‬maka ia
menjadi ,َ‫ََ و َّحد‬, artinya: sudah mengesakan.
b. Taktsir (‫)التَّ ْكثِي ُْر‬ yakni menunjukkan arti banyak. Contoh
kalimat ‫شأ َ َم‬
َ kalimat ini adalah fi'il tsulatsy mujarrad, mengikuti
wazan ‫ فَعَ َل‬maka ia menjadi ‫شأ َ َم‬
َ artinya: menimpakan banyak kesalahan.
c. َ ‫ف ال َم ْفعُ ْو ِل بِ ِهبِ َم ْع‬
Washfu al-Maf''ul bih bi Ma'na al Fi'il (‫نى ال ِف ْع ِل‬ ُ ‫ص‬
ْ ‫ ) َو‬yakni
menyipati maf'ul bih dengan arti (sifat) pada kalimat fi'ilnya.
Contoh: kalimah ‫ َج ِه َل‬. Kalimah ini adalah fi'il Tsulasy Mujarrad, mengikuti
wazan ‫فَ ِع َل‬, artinya: tidak mengetahui (bodoh). Ketika ia diubah mengikuti
wazan ‫فَ َّعََ َل‬, maka ia menjadi ‫ َج َّه َل‬artinya: menilai (orang lain) tidak
mengetahui (bodoh).
d. Salbu Ma'na al-Fi'li min al-Maf'ul bihI )‫س ْلبُ َم ْعنَى ال ِف ْع ِل ِمنَال َم ْفعُ ْو ِل ِب ِه‬
َ (, yakni
menghilangkan fi'il dari maf'ulbihnya.
Contoh: kalimah ‫ِب‬
َ ‫ َعش‬kalimat ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengijuti
wazan ‫ فَ ِع َل‬artinya: berumput. Ketika ia dirubah menjadi ‫ب‬ َّ ‫ َع‬, artinya
َ ‫ش‬
men‫ل‬hilangkan rumput.

3. Faedah-faedah wazan ‫ أ َ ْف َع َل‬adalah sebagai berikut:


a. Ta'diyah )ُ‫(الَّت ْع ِديَة‬. Yakni mengubah fi'il (Tsulatsy Mujarrad)
َّ menjadi fi'il Muta'ady )‫(ال ُمتَ َعدِى‬. (lihat kembali pengertian fi'il
lazim )‫(الال ِز ُم‬

َ َ‫ ق‬kalimah ini asalnya ‫ قَ َو َم‬adalah fi'il


lazim dan mutaddy). Contoh: kalimah ‫ام‬
tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan ‫ فَعَ َل‬artinya: berdiri. Ketika ia diubah
mengikuti wazan ‫أَ ْف َع َل‬, maka ia menjadi ‫ام‬
َ َ‫اَق‬, asalnya ‫ أ َ ْق َو َم‬, artinya mendirikan.
b. Shairurah )ُ‫صي ُْر ْو َرة‬
َّ ‫(ال‬, yakni menjadi. Ungkapan menjadi menunjukan
perubahan/peralihan dari suatu keadaan ke keadaan lain.
Contoh: kalimah ‫س َر‬
ُ َ‫ ي‬. Kalimah ini adalah fi'il Tsulasty Mujarrad,
mengikuti wazan ‫ فَعُ َل‬artinya: mudah. Ketika ia diubah menjadi wazan ‫ا َ ْف َع َل‬,
َ ‫أ َ ْي‬, artinya menjadi kecukupan (kaya).
maka ia menjadi ‫س َر‬
c. Al-Dukhul fi al- syaii )‫ي ِء‬
ْ ََ‫الش‬ ِ ‫(الدُّ ُخ ْو ُل‬, yakni masuk ke seseuatu.
َّ ‫فى‬
Contoh: kalimah ‫س ِل َم‬ َ , kalimah ini adalah Tsulatsy Mujarrad. Mengikuti
wazan ‫ فَ ِع َل‬artinya selamat. Ketika ia diubah menjadi wazan ‫أ َ ْفعَ َل‬, maka ia
menjadi ‫أ َ ْسلَ َم‬, artinya: masuk keagama Islam, atau singkatnya: Masuk Islam.
d. Mubalaghah )ُ‫(ال ُمبَالَغَة‬, yakni sangat. Dalam bahasa Indonesia, misalnya,
sangat mencintai, sangat membenci, dan lain-lain.
Contoh: kalimat َّ‫ َحب‬. Kalimat ini adalah Tsulatsi Mujarrad,
َ ‫ َح َب‬mengikuti wazan ‫ أ َ ْفعَ َل‬asalnya ‫ب‬
asalnya ‫ب‬ َ َ‫أَحْ ب‬artinya: sangat mencintai.
e. Wijdan al-Syaii fi Shifah ‫صفَ ٍة‬ َ ‫ ِو َِجْ دَانُ ال‬yakni menemukan sesuatu
ِ ‫شئ َِْ فِى‬
pada suatu sifat.
Contoh: kalimah َ‫ َح ِمد‬kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti
wazan ‫فَ ِع َل‬, artinya memuji. Ketika ia diubah menjadi wazan ‫أ َ ْفعَ َل‬, maka ia
menjadi َ‫اَحْ َمد‬artinys: menemukan sebagai orang yang terpuji.
f. Wujudu Ma Usytuqqa minhu al-Fi'lu fi al-Fa'il. ‫ُو ُج ْود ُ َما اْشت ُ َّق ِم ْنهُ ال ِف ْع ُل فِى‬
‫ اْلفَافَ ِل‬yakni adanya (ditemukan) arti asal kalimah fi'il pada Fai'l.
Contoh: kalimah ‫ اَثْ َم َر‬kalimat ini adalah Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid,
mengikuti wazan ‫اَ ْفعَ َل‬. Kalimah fi'il ‫اَثْ َم َر‬ini berasal dari kalimah ‫ثَ َم َر‬,
mengikuti wazan ‫فَ َع َل‬, artinya: berbuah. Atau berasal dari kalimah ‫ثَ َمر‬,
artinya: buah. Setelah kalimah ini diubah menjadi mengikuti
wazan ‫ اَ ْفعَ َل‬menjadi ‫اَثْ َم َر‬, maka ia artinya: ditemukan buah, dan untuk mudah
difahami, ia diartikan: berbuah.
g. As-Salbu ) ُ‫س ْلب‬ ْ yakni mencabut/hulang
َ ‫(ال‬
Contoh: kalimah ‫َفى‬
َ ‫ش‬. kalaimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad,
َ , mengikuti wazan ‫فَعَ َل‬, maka ia artinya: sudah sembuh. Ketika
َ َ‫شف‬
asalnya ‫ي‬
َ ‫ أ َ ْش‬artinya: hilang
ia diubah mengikuti wazan ‫ ا َ ْفعَ َل‬maka ia menjadi ‫فى‬
kesembuhan.

3. Faedah wazan ‫فا َ َع َل‬


Diantara faedah-faedah wazan ‫ فا َ َع َل‬adalah sebagai berikut:
a. Musyarakah )ُ‫َار َكة‬
َ ‫(ال ُمش‬, yakni bahwa menujukan sesuatu pekerjaan
dilakukan oleh dua orang/pihak atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, faedah
musyarakah ini misalnya seperti pada contoh: saling tolong-menolong,
saling berlomba, dan lain-lain.
Contoh: kalimah َ‫س َبق‬
َ , kalaimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti
wazan ‫فَعَ َل‬, artinya: mendahului atau mengalahkan. Ketika ia diubah
mengikuti wazan‫ فَا َع َل‬maka ia menjadi َ‫سابَق‬
َ artinya: berusaha saling
mendahului/mengalahkan, atau berlomba. Dari kalimah َ‫سا َبق‬
َ inilah, kita
mengenal kalimah musabaqah )‫(المشابقة‬yang berarti: perlombaan,
pertandingan atau kompetisi.
b. Taktsir )‫(التكثير‬, yakni menunjukan arti banyak.
Contoh: kalimah ‫ َر ِح َم‬, kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti
wazan ‫فَ ِع َل‬, artinya: melimpahkan rahmat/menyayangi. Ketika ia diubah
mengikuti wazan‫ فَا َع َل‬maka ia menjadi ‫ َرا َح َم‬artinya: melimpahkan banyak
rahmat/kasih sayang.
c. Ta'diyah )ُ‫ (الت َّ ْع ِد َية‬yakni mengubah fi'il (Tsulatsi Mujarrad yang) lazim
menjadi fi'il muta'addy.
Contoh: kalimah ‫ي‬
َ ‫دَ ِو‬. kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti
wazan ‫فَ ِع َل‬, artinya: sakit. Ketika ia diubah mengikuti wazan‫ فَا َع َل‬maka ia
menjadi ‫ي‬
َ ‫ دَ َاو‬artinya: mengobati. Dalam bahasa Indonesia, kata sakittidak
membututhkan obyek, sedangkan kata mengobatisudah barang tentu
membutuhkan obyek.
d. Bi Ma'na al-Tsulatsy al-Mujarrad )ُ‫(بِ َم ْعنَى الثُّالَثِى ال ُم َج َّرد‬yakni memiliki
makna sama dengan arti bentuk Tsulatsy Mujarradnya.
Contoh: kalimah َ‫ بَ َرك‬kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti
wazan ‫فَ َع َِ َل‬, artinya: memberkahi. Ketika kalimah ini diubah mengikuti
wazan ‫ فَا َع َل‬maka ia menjadi َ‫ارك‬
َ ‫ َب‬artinya: memberkahi. Jadi,
kalimah َ‫بَا َرك‬yang fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid mengikuti
wazan ‫فَا َع َل‬, artinya sama dengan arti kalimah َ‫ بَ َرك‬yang fi'il Tsulatsy
Mujarrad.

Faedah-faedah Wazan-wazan Fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfain Wahid


1. Faedah-faedah wazan ‫تَفَا َع َل‬
Di antara faedah-faedah wazan ‫ تَفَا َع َل‬adalah sebagai berikut:
a. Musyarakah )ُ‫َار َكة‬
َ ‫ (ال ُمش‬yakni bahwa menunujkan sesuatu pekerjaan
dilakukan oleh dua oiorang/pihak atau lebih. Dalam bahasa Indonesia,
faedah musyarakah ini misalnya sepertipada contoh: saling menasihati,
saling tolong-menolong, dan lain-lain. Contoh: fi'il Tsulatsy Mujarrad:‫ى‬
َ ‫ص‬
ِ ‫و‬,
َ
asalnya ‫ي‬
َ ‫ص‬ َ mengikuti wazan ‫فَعَ َل‬, artinya: berwasiat/mewasiati.Ketika
َ ‫و‬,
kalimat itu diubah mengikuti wazan ‫ تَفَا َع َل‬, menjadi ‫اصى‬
َ ‫ ت ََو‬, artinya: saling
mewasiat/ saling menasihati.
b. Idharu Ma Laisa fi al-Waqi' )ِ‫الواقِع‬ َ ‫ار َما لَي‬
َ ‫ْس فِى‬ ْ ِ‫(إ‬,
ُ ‫ظ َه‬ yakni
menampakan/memperlihatkan sesuatu yang tidak sebenarnya. Dalam
bahasa Indonesia, lazim diartikan dengan berpura-berpura. Contoh: fi'il

َ ‫ َم ِر‬mengikuti wazan ‫فَ ِع َل‬, artinya: sakit. Ketika


Tsulatsy Mujarrad: ‫ض‬

َ ‫تمََ ا َ َر‬
kalimmah itu diubah mengikuti wazan ‫تَفَا َع َل‬, menjadi ‫ض‬ َ maka artinya
berubah menjadi: berpura-pura sakit.
c. ُ ‫(الوقُ ْو‬
Al-Waqu' Tadrijan )‫ع تَد ِْر ْي ًجا‬ ُ , yakni menunjukan terjadinya sesuatu
secara bertahap, dalam arti kat asekaligus. Contoh: Tsulatsy Mujarrad: ‫ر َج َع‬,
َ
mengikuti wazan ‫فَعَ َل‬, artinya: pulang dalam rti pulang bersam-sama
atau sekaligus. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫تَفَا َع َل‬,
menjadi ‫ ت ََرا َج َع‬, maka artinya berubah menjadi: pulang, dalam arti pulang
secara bertahap atau tidak bersam-sama/tidak sekaligus.
d. َ ُ‫ط َاو َعة‬
Muthawa'ah Wazan ‫الو ْز ِن) فَا َع َل‬ َ ‫( ُم‬, yakni menunjukan akibat atau

konsekuensi dari wazan ‫ فَا َع َل‬: ‫ي‬


َ ‫دَ َاو‬, asalnya ‫ي‬
َ ‫ دَ َاو‬artinya: mengobati.
Kalimah ini tentu saja membutuhkan Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il
Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫تَفَا َع َل‬,
menjadi: ‫ تَدَ َاوى‬asalnya: ‫ي‬
َ ‫تَدَ َو‬, maka artinya berubah menjadi: menerima
pengobatan atau terobati. Kalimah ini tentu saja hanya membutuhkan Fa'il,
artinya ia fi'il Lazim.

1. Faedah-faedah wazan ‫تَفَعَّ َل‬


Di antara faedah-faedah wazan ‫ تَفَعَّ َل‬adalah sebagai berikut:
a. Shairurah )ُ‫صي ُْر ْو َرة‬
َّ ‫ (ال‬yakni menunjukan arti menjadi. Contoh: Fi'il
Tsulatsy Mujarrad: ‫ َج ُه َل‬, menjadi wazan ‫فَعُ َل‬, artinya: tidak
mengetahui atau bodoh. Ketika kalimah itu diubah mengikuti wazan ‫ تَفَعَّ َل‬,
menjadi ‫تَ َج َّه َل‬, maka artinya berubah menjadi: tidak mengetahui atau
menjadi bodoh.
b. َّ ‫(ال‬, yakni menunjukan arti meminta, memohon, mencari atau
Thalab ) ُ‫طلَب‬
menuntut. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: ‫ َع ِل َم‬, mengikuti wazan ‫فَ ِع َل‬,
artinya: berilmu atau memiliki ilmu. Ketika kalimah itu diubah mengikuti
wazan ‫ تَفَعَّ َل‬, menjadi ‫تَعَّ َل َم‬, maka artinya berubah menjadi: mencari
ilmu atau menuntut ilmu. Atau lebih lazim diartikan: belajar.
c. Muthawa'ah Wazan ‫ط َاو َعةُ فَ َّعََ لَ) فَ َّعََ َل‬
َ ‫( ُم‬, yakni menunjukkan akibat atau

konsekuensi dari wazan ‫فَعَّ َل‬. Contoh Fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid
mengikuti wazan ‫ن ََّز َل ;فَ َّع َل‬, artinya: menurunkan. Kalimat ini tentu saja
memerlukan kepada Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika
kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫ت َ َفعَّ َل‬, manjadi ‫تَن ََّز َل‬, maka artinya
berubah menjadi: turun. Setelah diubah, tentu saja, kalimat ini hanya
membutuhkan Fa'il, artinya ia fi'il Lazim.
d. ُ ‫ (التَّ ْك ِل‬,
Takalluf )‫ف‬ yakni menunjukan arti berusaha keras untuk
mendapatkan… Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: َ‫بَ َرك‬, mengikuti
wazan ‫ فَ َع َل‬artinya: memberkahi. Ketika kalimah ini diubah mengikuti
wazan ‫تَفَعَّ َل‬, manjadi َ‫ تَبَ َّرك‬, maka artinya berubah menjadi: berusaha untuk
mendapatkan keberkahan.
e. Wuqu' al-Fi'li Marratan Ba'da Ukhra )‫ع ال ِف ْع ِل َم َّرةً َب ْعدَ أ ُ ْخ َرى‬
ُ ‫(وقُ ْو‬,
ُ yakni
menunjukan terjadinya suatu pekerjaanberkali-kali secara berurutan.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: ‫نَزَ َل‬, mengikuti wazan ‫ فَ َع َل‬artinya: turun,
dalam arti turun bersamaan atau sekaligus. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan ‫تَفَعَّ َل‬, manjadi: ‫تَن ََّز َل‬, maka artinya berubah menjadi:turun,
dalam arti turun secara bertahap-tahap, tidak bersama-sama atau tidak
sekaligus.

3. Faedah-faedah Wazan ‫ ِإ ْفت َ َع َل‬adalah sebagai berikut:


a. Muthawa'ah Wazan ‫(مطاوعة وزن فعل) فَعَ َل‬, yaknimenunjukan
akibat atau konsekuensi dari wazan ‫فَ َع َل‬. Contoh: Fi'il Tsulatsy
Mujarrad: ‫رفَ َع‬,
َ mengikuti wazan ‫فَعَ َل‬, artinya: meninggikan. Kalimat ini,
tentu saja membuuthkan Fa'il dan Maf'ul bih, aertinya kalimah ini fi'il
Muta'addy. Ketika kalimah ini dibah mengikuti wazan ‫ ِإ ْفت َ َع َل‬, menjadi ‫ ِإ ْرتَفَ َع‬,
maka artinya berubah menjadi: tinggi. Setelah diubah, tentu saja kalimah ini
hanya membutuhkan Fa'il, artinya kalimah ini fi'il Lazim.
b. Musyarakah )‫(المشاركة‬, yakni menunjukan bahwa sesuatupekerjaan
dilakukan oleh dua orang/pihak atau lebih. Contoh: Fi'il Tsulatsy

َ َ‫ َخل‬,
Mujarrad: ‫ف‬ mengikuti wazan ‫فَ َع َل‬,
artinya: berbeda atau berubah. Ketika kalimah ini diubah mengikuti
wazan ‫إِ ْفتَعَ َل‬, menjadi: ‫ف‬
َ َ‫إِ ْختَل‬, maka artinya berubah menjadi: saling berbeda.
c. Mubalaghah )‫(المبالغة‬, yakni menunjukan arti sangat, benar-
benar atau sejenisnya. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: َ‫ َج َهد‬, mengikuti
wazan ‫فَعَ َل‬, artinya: berusaha keras. Ketika kalimah ini diubah mengikuti
wazan ‫إِ ْفتَعَ َل‬, menjadi: َ‫إِجْ ت َ َهد‬, maka artinya berubah menjadi: benar-benar
berusaha keras.
d. Thalab )‫(الطلب‬, Yakni menunjukan arti meminta, memohon, mencari atau
menuntut. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: ‫ َم َّن‬, asalnya َ‫ َمنَن‬,
artinya: memberi karunia. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫ ِإ ْفت َ َع َل‬,
menjadi: ‫إِ ْمت ََّن‬, asalnya َ‫ ِإ ْمتَنَن‬, maka artinya berubah
menjadi: meminta/memohon karunia

4. Faedah-faedah Wazan ‫إِ ْنفَعَ َل‬


Diantara faedah-faedah wazan ‫ ِإ ْنفَ َع َل‬adalah sebagai berikut:
a. ْ َ ‫(مطاوعة ا‬, yakni menunjukan akibat atau
Muthawa'ah Wazan ‫فََ َعلَ) فَعَ َل‬
َ َ‫ف‬, mengikuti
konsekuensi dari wazan ‫ َفعَ َل‬. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: ‫ط َر‬
wazan ‫فَ َع َل‬, artinya: membelah. Kalimah ini, tentu saja, membutuhkan Fa'il
dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan ‫ ِإ ْن َف َع َل‬, َ َ‫ ِإ ْنف‬,
menjadi: ‫ط َر‬ maka artinya berubah
menjadi: belah atau terbelah. Setelah diubah, kalimah ini hanya
membutuhkan Fa'il, artinya ia berubahmenjadi fi'il Lazim.
b. Muthawa'ah Wazan ‫(مطاوعة وزن) أ َ ْف َع َل‬, yakni menunjukan akibat atau
konsekuensi dari wazan yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari
wazan Contoh: Fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid mengikuti wazan yakni
menunjukan akibat atau konsekuensi dari
ْ َ ‫ أ‬artinya: mematikan/memadamkan.Kalimah ini tentu saja
wazan ‫أَ ْفعَ َل‬: َ ‫طفَأ‬
membutuhkan kepada Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika
kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫ ِإ ْن َفعَ َل‬, menjadi َ ‫طفَأ‬
َ ‫ ِإ ْن‬, maka artinya
berubah menjadi: mati/padam. Setelah diubah, maka kalimah ini hanya
membutuhkan Fa'il, artinya ia berubah menjadi fi'il Lazim.

5. Faedah-faedah wazan ‫إِ ْفعَ َّل‬


Diantara faedah-faedah wazan ‫ ِإ ْف َع َّل‬adalah sebagai berikut:
a. Al-Dukhul fi al-Shifah (‫)الدخول فى الصفة‬, yakni masuk ke suatu sifat .
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad ‫ َح ُم َر‬, mengikuti wazan ‫ فَعَ َل‬, artinya merah.
Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫ ِإ ْف َع َّل‬, menjadi ‫ ِإحْ َم َّر‬maka artinya
berubah menjadi: memerah.
b. Mubalaghah (ُ‫ )ال ُم َبالَغَة‬, yakni menunjukkan arti sangat, benar-benar atau
sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: َ‫س ِود‬
َ . mengikuti wazan ‫ فَ ِع َل‬,
artinya: hitam/menjadi hitam. Ketika kalimah ini diubah mengikuti
wazan ‫ إِ ْفعَ َّل‬, menjadi َّ‫ اِس َْود‬, maka artinya berubah menjadi: sangat
hitam/menjadi sangat hitam.

Faedah-faedah Wazan-wazan Fi’il Tsulatsy Mazid bi Tsalatsi Ahruf


1. Faedah-Faedah Wazan ‫اِ ْست َ ْف َع َل‬
Di antara Faedah-Faedah Wazan ‫ اِ ْست َ ْفعَ َل‬adalah sebagai berikut:
a. Thalab )‫(الطلب‬, Yakni menunjukan arti meminta, memohon, mencari atau
menuntut.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: ‫ َغفَ َر‬, mengikuti
wazan ‫ فَعَ َل‬artinya: memberi ampunan/mengampuni. Ketika kalimah itu
diubah menjadi ‫ إ ْست َ ْغفَ َر‬maka artinya berubah menjadi: memohon
ampunan atau beristighfar.
b. Muthawa’ah (‫ )المطاوعة‬yakni menunjukkan akibat ataukonsekuensi dari
perbutan lain.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid: ‫أ ْغنَى‬, asalnya ‫َي‬ َ ‫ أ ْغن‬,
mengikuti wazan ‫ أ ْف َع َل‬, artinya: memberi kecukupan. Ketika akalimah ini
diubah menjadi ‫ إ ْستَغَنَى‬, َ ‫ إ ْست َ َغن‬,
asalnya ‫َى‬ maka artinya berubah
menjadi: berkecukupan.
c. Wijdan al-Maf’ul bih ‘ala Shifah (‫)وجدان المفعول به على صفة‬
yakni menemukan (menilai) Maf’ul bih pada suatu sifat.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: ‫ َه َّم‬, asalnya ‫ َه َم َم‬, mengikuti wazan ‫ فَعَ َل‬,
artinya: menginginkan. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫ إ ْست َ ْف َع َل‬,
menjadi ‫إ ْستَ َه َّم‬asalnya ‫ إ ْستَ َه َم َم‬, maka artinya berubah menjadi: menemukan
(menilai) sesuatu sebagai hal yang penting.
d. Tahawwul (‫ )التحول‬, yakni menunjukkan arti berubah (rupa).
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: ‫ َملُ َح‬, mengikuti ‫ فَعُ َل‬, artinya: (sudah)
asin. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan ‫ إ ْست َ ْف َع َل‬menjadi ‫ إ ْست َ ْملَ َح‬,
maka artinya berubah menjadi: berubah menjadi garam.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: ‫ قَ َّر‬, asalnya ‫ قَ َر َر‬, mengikuti wazan ‫ فَعَ َل‬,
artinya menetap atau bertempat tinggal. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan ‫ إ ْستَ ْفعَ َل‬, asalnya ‫ إ ْستَ ْق َر َر‬, maka artinya sama dengan ‫ قَ َّر‬,
yaitu menetap atau bertempat tinggal.

2. Faedah-faedah Wazan ‫إ ْفعَ ْو َع َل‬


Faedah-faedah Wazan ‫ إ ْف َع ْو َع َل‬adalah sebagai berikut:
a. Mubalaghah (ُ‫ )ال ُمبَالَ َغة‬, yakni menunjukkan arti sangat, benar-benar atau
sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: ‫ َع ِل َم‬, mengikuti
wazan ‫ فَ ِع َل‬artinya: berilmu. Ketika kalimah ini diubah menjadi ‫ إ ْعلَ ْولَ َم‬, maka
artinya berubah menjadi: sangat berilmu.
b. Bi ma’na ‫ ) ِب َم ْعنَى فَعَ َل( فَعَ َل‬, yakni mempunyai arti sama dengan arti bentuk
Tsulatsy Mujarradnya (‫)فَعَ َل‬
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: َ‫ َحال‬, asalnya ‫ َح َو َل‬, mengikuti wazan ‫ فَعَ َل‬,
artinya: (sudah) manis. Ketika kalimah ini diubah
menjadi ‫ إحْ لَ ْولَى‬asalnya ‫ إحْ َل ْولَ َو‬, maka artinya sama dengan kalimah َ‫ َحال‬,
yaitu (sudah) manis.

3. Faedah-faedah Wazan ‫إ ْفعا َ َّل‬


Wazan ‫ إ ْفعا َ َّل‬hanya mempunyai 1 faedah, yaitu Mubalghah (‫ )المبالغة‬,
yakni menunjukkan arti sangat, sungguh-sungguh atau sejenisnya.
َ mengikuti wazan ‫ فَ ِع َل‬, artinya: (sudah)
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: َ‫س ِود‬
hitam. Ketika kalimah ini diubah menjadi َّ‫إس َْواد‬, maka artinya berubah
menjadi: sangat (benar-benar) hitam.

4. Faedah-faedah Wazan ‫إ ْف َع َّو َل‬


Wazan ‫ إ ْفعَ َّو َل‬hanya mempunyai satu faedah, yaitu Mubalghah (‫ )المبالغة‬,
yakni menunjukkan arti sangat, sungguh-sungguh atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: ‫ َج ُه َل‬mengikuti wazan ‫ فَعُ َل‬,
artinya: (sudah) bodoh. Ketika kalimah ini diubah mengikuti
wazan ‫ إ ْف َع َّو َل‬menjadi ‫ إجْ َه َّو َل‬, maka artinya berubah menjadi: sangat bodoh.

1.2 Ruba’i Mazied


َ ‫ى ْال َم ِز ْيد ُ فِ ْي ِه فَأ َ ْمثِلَتُهُ تَفَ ْعلَ َل َكتَدَ ْخ َر َج تَدَ ْخ ُر ًجا َوا ْف َع ْن َل َل َكاحْ َر ْن َج َم احْ ِر ْن َج ًما وا ْف َعلَ َّل كَا ْق‬
‫ش َع َّر‬ ُّ ‫َوأ َ َّما‬
ُّ ‫الربا َ ِع‬
ً ‫ا ْق ِش ْع َر‬
.‫ارا‬
Ruba’i Mazied fiih (yaitu fi’il yang huruf asalnya empat, lalu
ditambah)
Contoh:
1. Wazan ‫ تفعلل‬ditambah ta’, seperti: ‫ تدخرج‬asalnya: ‫دخرج‬ (mengguling-
gulingkan); ‫( تدخرج‬menjadi terguling).
2. Wazan ‫ إفع ْنلل‬ditambah hamzah dan nun, seperti: ‫احرنجم‬
asalnya ‫( حرجم‬sempit); ‫( احرنجم‬berdesakan).
3. Wazan ‫ افعلل‬, ditambah hamzah dan takrar lam fi’il yang kedua, seperti
َ ‫ ا ْق‬asalnya ‫( قَ ْشعَ َر‬menggigil/tegak bulu roma karena takut).
lafadz: ‫شعَ َّر‬

Faedah-faedah wazan-wazan Ruba’i Mazied


1. Faedah-faedah wazan ‫تفعلل‬
a. Muthawa’ah wazan ‫ )مطاوعة فعلل( فعلل‬yakni menunjukkan akibat atau
konsekuensi dari wazan ‫ فعلل‬.
Contoh: ‫“ دَ ْخ َرجْ تُ ال َح َج َر فَتَدَ ْخ َر َج‬aku menggulingkan batu maka tergulinglah
batu itu.
b. Li ma’na mujarrad
ُّ َ ‫“ ت َََل ْ َل‬lampu itu menyala”.
Contoh: ‫الز َجا ُج‬
2. Faedah wazan ‫افعنلل‬
Wazan ‫ افعنلل‬hanya mempunyai satu faedah yaitu: untuk mengatakan
sebab dan konsekuensinya dari wazan ‫)مطاوعةفعلل( فعلل‬
Contoh: ‫حرجمت االبل فَاحْ َر ْن َج َم‬

3. Faedah wazan ‫افل َّل‬


Wazan ‫ افل َّل‬hanya mempunyai satu faedah yaitu: mubalaghah
laazim (‫ )مبالغة الالزم‬yaitu menunjukkan arti sangat, benar-benar, dan
lain-lain.
Contoh: ُ ‫شعَ َّر ْال ِج ْلد‬
َ ‫ا ْق‬
C. Kesimpulan
Fi’il tsulasi mazid adalah penambahan fi’il yang terdiri dari tiga huruf
tetapi kemudian mendapat tambahan ( mazid) satu, dua, maupun tiga
huruf. Sehingga dengan penambahan tersebut telah terjadi pergeseran
dari segi makna ,fungsi,serta bina nya.

Fi'il tsulatsy mazied terbagi atas tiga bagian yaitu :


1. Fi'il yang keadaan fi'il madhinya terdiri dari empat huruf.
2. Lafadz yang fi'il madhinya lima huruf, yakni tsulatsy ditambah dua huruf.
3. Lafadz yang fi'il madhinya enam huruf (dengan tambahan tiga huruf).

Faedah-faedah wazan-wazan fi'il tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid

Faedah-faedah wazan ‫تَفَا َع َل‬


1.

Anda mungkin juga menyukai