ب املعرب
واملن ي
Disusun untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Qowaid Nahwu
Dosen Pengampu : Muhammad Zayinil Akhas, M. Pd
Disusun Oleh:
1. Siti Salamah 2220064
2. Maudy Dwi Setyaningsih 2220069
3. Khusna Fauziyah Sa’adah 2220072
4. Lia Himatul Ashfa 2220102
KELAS B
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Pemurah,
puji syukur kita panjatkan kepada-Nya yang telah melimpahkan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
bertema “واملنيب ”املعربini dengan bentuk sederhana. Makalah ini kami susun guna
memenuhi tugas dari Bapak Muhammad Zayinil Akhas, M. Pd selaku dosen mata
kuliah Qowaid Nahwu.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu
petunjuk serta memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Kami
akui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharap kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Sehingga Kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar menjadi lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bahasa Arab itu dikenal dengan واملبىن املعراب. Kedua hal tersebut
sangat penting untuk dipelajari dan dipahami, sebab tanpa memahami hal
tersebut, tentunya kurang sempurna dalam mempelajari bahasa Arab sehingga
akan mempengaruhi terhadap kedudukan kalimah, bacaan maupun makna.
1
A. Zakaria, Ilmu Nahwu Paraktis; Sistem Belajar 40 Jam (Garut: Ibn Azk Press, 2004),
hal. 27.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian Mu’rab dan Mabni?
2. Apa bentuk-bentuk kalimah Mu’rab ?
3. Apa bentuk-bentuk kalimah Mabni ?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah
• Untuk mengetahui pengertian Mu’rab dan Mabni.
• Untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimah Mu’rab.
• Untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimah Mabni.
2
BAB II
PEMABAHASAN
dalam bahasa Arab terdiri dari tiga kelompok, yaitu kata benda )اِ ْسمkata
kerja )فِ ْعل, dan kata depan ) َح ْرفDari ketiga kelompok kata tersebut ada
satu kelompok kata yang tidak dapat berubah sama sekali akhirnya yaitu
huruf ()حْرف
َ , sedangkan dua diantaranya ada sebagian bentuk katanya
yang dapat berubah akhirnya dan sebagian yang lain tidak dapat berubah
2
Rappe, Ilmu Nahwu Dasar dan Pola-Pola Penerapannya Dalam Kalimat,(Makassar:
Alauddin University Press, 2001), hal.35.
3
Moch. Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan Imrithy (Cet.VI;
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995), hal.11
4
Akrom Fahmi, Ilmu Nahwu dan Syaraf 3, (Cet. II; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002), hal.155
3
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
I’rab ialah lafazh-lafazh (isim atau fi’il) yang berubah-ubah keadaan
akhirnya karena perbedaan fungsi dalam suatu kalimat atau karena
dimasuki oleh salah satu huruf yang mempengaruhinya.
2. Pengertian Mabni
Mabni berarti tetap dan beku. Jadi kata yang mabni adalah kata
yang tetap dan tidak berubah akhirnya sama sekali, mabni merupakan
kebalikan dari mu’rab. Kata-kata yang mabni dalam bahasa arab tersebar
pada tiga kelompok kata secara umum yaitu isim, fi’il, dan huruf. 6
Dalam kitab lain dijelaskan bahwasanya Kalimah Mabni adalah
kalimah yang akhirannya tidak bias berubah-ubah walaupun ada ‘amil
yang memasukinya.7
Jadi jika ada suatu kalimah yang kemasukan ‘amil baik nawasib
atau jawazim atau huruf jer tapi akhirannya tidak berubah maka kalimah
itu di sebut kalimah mabni, contohnya يَ ْفعُلَن لَ ْن kalimah ini kemasukan
‘amil nawasib yakni لَ ْن tapi harakat akhirnya tetap tidak berubah, maka
5
Salimuddin Rahman, Tata Bahasa Arab, (Cet. V; Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2004), hal. 63
6 Rappe, Ilmu Nahwu Dasar dan Pola-Pola Penerapannya Dalam Kalimat, (Makassar:
4
a) Dhommah ()الضمة
1) ْ ِإ
Isim Mufrod سم
ُ الْ ُم ْفَرد
Contoh :ح ِ
َ َََن ب
ُ الطالartinya Siswa itu lulus. (Isim Mufrad)
2) Jamak Muannats Salim ْ َس ِالْ الْ ُم َؤن
ث ََجْ ُع
Contoh :ت
ْ ضر
َ َح َ ُ الْ ُم َد ِر َسartinya Para guru (pr) telah Hadir (
ات
Jama’ Muannats Salim).
Taksir).
b) Alif (ف ِ
ُ )اَألَل
1) Mutsana Mudzakar ُمثَىن ُم َذك ُر
Contoh :
ِ ِالطالِب
ان ََنَ َح artinya Kedua siswa itu lulus (Mutsanna
Mudzakkar)
ب ِ
َ الْ ُم َوظ َفان ذَ َه artinya Kedua pegawai itu pergi (Mutsanna
Mudzakkar).
9
Aunur Rofiq bin Ghufron, Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab (Cet. V; Gresik
Jatim: Pustaka Al-Furqon, 2010), h.56
5
ِ َغَلِي ت
ان السي َارََت ِن Artinya Dua mobil itu mahal (Mutsanna
Muannats).
Muannats).
c) Wawu ()اَلْواو
َ
1) Jama’ Mudzakkar Salim َجْ ُع
َ َس ِالْ الْ ُم َذك ُر
Contoh :
ض َر ِ
َ الْ ُم َهْند ُس ْو َن َح artinya Para insyinyur itu Hadir (Jama’
Mudzakkar Salim).
ب ِ
َ الْ ُم َساف ُرْو َن ذَ َه artinya Para musafir itu pergi (Jama’
Mudzakkar Salim).
a) Fathah (ُحة
َ )الْ َفْت
ْ ِإ
1) Isim Mufrod سم
ُ الْ ُم ْفَرد
Contoh :
10
Ibid., hal 85
6
َب قَ َرأ ِ ِ
ُ اب الطال
َ َالْكت artinya Siswa itu membaca buku (Isim
Mufrad).
ت ِ ِ
ْ َالر َسالَةَ الطالبَةُ كتَ ب artinya Siswi itu menulis surat (Isim
Mufrad).
س َش َر َح ِ
ُ س الْ ُم َدر
َ ُّرْو
ُ الد artinya Guru itu menjelaskan pelajaran
(Jama’ Taksir).
Taksir).
b) Ya’ ُالْيَاء
ي الْ ُم َد ِر ُس ْو َن ِِ
Contoh : َْ َعالم artinya Para guru (lk) itu berilmu
c) Kasrah (ُسرة
ْ )اَلْ َك
َ
7
1) Jamak Muannats Salim ْ َس ِالْ الْ ُم َؤن
ث ََجْ ُع
Contoh :
ت ِ َ الْممر
ُ ْضات َرأَي َُ artinya Saya melihat para perawat (Jama’
Muannats Salim).
ِ الْم َد ِرس
ات قَبِلْنَا artinya Kami bertemu para guru (pr) (Jama’
َ ُ
Muannats Salim).
d) Alif ف ِ
ُ األَل
ت
ُ اك َش َه ْد
َ َخ
َأ artinya Saya melihat saudaramu (Asmaul
Khomsah).
a) Kasrah (ُسرة
ْ )اَلْ َك
َ
1) Isim Mufrod الْ ُم ْفَرد إِ ْس ُم
Contoh :
ِ
ت َ الْبَ ْيت إِ َل َوartinya Saya sampai di rumah (Isim Mufrad).
ُ ْصل
ت ِِ
ُ الْ َم ْد َر َسة م َن َر َج ْعartinya Saya pulang dari sekolah (Isim
Mufrad).
8
2) Jamak Taksir َجع التنسي
Contoh :
ِ ِ ْ artinya Para mahasiswa pergi ke
ب ُ اْلَام َعة إِ َل الطَُّل
َ ب ذَ َه
kampus (Jama’ taksir).
ب ِِ ِ
َ ْاْل َد َارة إ َل الْ ُم َوظ ُف ْو َن ذَ َهartinya Para pegawai pergi ke kantor
(Jama’ taksir).
ت
ْ ضَر ُ ف الْ ُم َد ِر َس
َ ات َح ْ ِ ص ِل
ْ الْ َفartinya Para guru ada di kelas (
Contoh : ت
ُ قَرْء ِ ِ
َ الْكتَابَْي َعلَىartinya Saya membaca dua buku
(Isim Mutsanna).
(Jama’ Mudzakkar).
ِ
ُ ي َم َع قَبِْل
ت َْ الْ ُم َوظفartinya Saya bertemu dengan para pegawai
(Jama’ Mudzakkar).
9
3) Asmaul Khomsah أْساء اْلمسة
Contoh :
ث
َ ك َم َع ََتَد ِ أartinya Saya berbicara dengan kakakmu
َ َخْي
(Asmaul Khomsah).
Contoh : ت
ُ َكتَ ْب ِ ْ َالر َسالَت
ي َعلَى ِ artinya Saya menulis dua surat
(Isim Mutsanna).
c) Fathah (ُحة
َ )الْ َفْت
Contoh :
10
syaddah fathah untuk subjek yang mufrad (tunggal) dan subjek yang
jamak dan nun syaddah kasrah untuk subjek yang mutsanna’ (dua).
Contoh:
ب
ُ ُس ُُمَمد يَكْت
َ الد ْرartinya Muhammad mencatat pelajaran.
ب لَ ْن
َ ُس ُُمَمد يَكْت
َ الد ْرMuhammad tidak akan mencatat pelajaran.
ْب َل
ْ ُس ُُمَمد يَكْت
َ الد ْرMuhammad tidak mencatat pelajaran.
ب ِ
Contoh: ُ ُس – يَكْت
ُ يَ ْف َه ُم – ََْيل
b) Fi’il Manshub. Fi’il manshub adalah fi’il yang keadaan akhirnya
mempunyai ciri pokok fathah.
ب لَ ْن يَ ْف َهم ِ
Contoh: َ ُس لَ ْن – يَكْت
َ لَ ْن– ْ َْيل
c) Fi’il Majzum. Fi’il majzum adalah fi’il yang keadaan akhirnya
mempunyai ciri pokok sukun.
11
Contoh :
ِ َدا ِرسartinya Anda berdua (lk) adalah dua orang pelajar laki-laki.
ان أَنْتُ َما َ
َدا ِر ُس ْو َن أَنْتُ ْمartinya Kalian (lk) adalah para pelajar laki-laki.
perempuan.
َدا ِر َسات أَنْ ُتartinya Kalian (pr) adalah para pelajar perempuan.
فِكَْرََت ِن ُُهَاartinya Dua hal tersebut (pr) adalah dua buah pemikiran.
12
ِ سيارة ه ِذهartinya Ini sebuah mobil
َ َ َ
ات ِ ِ ِ
ُ َض ُرْو َن الَلتى اَلطالب
ُ َماهَرات ََْتartinya Para siswi yang hadir itu pintar
ِ ِ الْ ِف ْقه ي ْدرartinya Datang
َس َجاء
ُ س الذ ْي الْ ُم َدر
ََُُ guru yang mengajar Fiqh.
ِ الْ ِف ْقه ي ْدرسن الَلِت الْم َد ِرسات جاءartinya Datang guru-guru (pr) yang
ت ََ ُ َ ُ ْ َ ُْ َ َ
mengajar Fiqh itu.
o Isim Syart
Isim Syart adalah isim mabni’ yang mengantarai dua kalimat.
memetik.
o Isim Istifham ( Kata Tanya)
Isim Istifham adalah isim mabni’ yang digunakan sebagai alat bertanya
(Tanda Tanya).
Contoh :
ف
َ ك َكْي
َ ُ َحالartinya Bagaimana Kabarmu ?
ب َماذَا
ُ ُ ؟ تَكْتartinya apa yang kau tulis?
َي ُّ ؟ َُِتartinya pena yang mana kau suka?
ُّ ب قَلَم أ
13
ب َم َت
ُ ؟ تَ ْذ َهartinya kapan engkau pergi?
ب أَيْ َن
ُ ؟ تَ ْذ َهartinya dimana engkau pergi?
ب يَ ْوًما َك ْم
ُ ؟ تَ ْذ َهartinya berapa hari engkau pergi?
ت لِ َماذَا
َ ؟ ََتَخْرartinya Mengapa kau terlambat?
ِ ْ ؟ ذَلِك سأَلartinya Kenapa kau bertanya itu?
َت ل
َ َ َ
؟ الْ َقلَ ُم َه َذا لِ َم ْنartinya Kepunyaan siapa pena ini?
o Isim Zhorof ( Kata Keterangan )
Isim Zhorof adalah isim mabni’ yang menunjukkan keterangan waktu
maupun tempat.
Contoh :
ِ َ الْبartinya Saya berdiri di depan pintu
اب اََم َام أ َْق ْوُم
12
Fuad Ni’mah. Mulakkhos Qawaid al-Lughatul ‘Arabiyah. Darul Atssiqofah Al-
Islamiyah: Beirut. hal. 111
14
2) Fi’il Amr.
Contoh:
ب
ْ ُس َه َذا اُ ْكت
َ الد ْرartinya Tulislah pelajaran ini.
ب ِ
ْ ُس َه َذا اُ ْكت
َ أَخ ْي َي الد ْرartinya Wahai saudaraku tulislah pelajaran ini.
3) Fi’il Mudhari’ yang bersambung dengan nun niswah atau dengan nun
taukid.
d) Nun niswah adalah nun yang terdapat dalam suatu fi’il untuk
menunjukkan jenis perempuan yang keadaannya berharokat fathah.
ب
َْ ُتَكْت.
Contoh:
ِ
ات َْ ُ ال ِر َسالَةَ يَكْتartinya Para muslimah sedang menulis surat.
ُ ب الْ ُم ْسل َم
َات ال ِر َسالَة ِ
ُ ب لَ ْن الْ ُم ْسل َم
َْ ُ يَكْتartinya Para muslimah tidak akan menulis
surat.
e) Nun taukid adalah huruf nun yang bersambung dengan suatu fi’il
yang berfungsi sebagai penguat makna fi’il.
Contoh:
15
Jadi bentuk-bentuk kalimah fi’il diatas adalah Mabni, sampai
kapanpun dan bagaimanapun kalimah tersebut tidak akan berubah,
walaupun ada ‘amil yang memasukinya. 13
13
Imam Sonhaji, Matan Ajurumiyah,(Surabaya : Alhidayah, TT.), h. 8
16
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Mu’rab adalah sebuah istilah yang disematkan pada kata-kata bahasa
Arab yang dapat mengalami perubahan pada baris akhirnya sedangkan Mabni
merupakan kebalikan dari mu’rab, Mabni adalah kata yang tetap dan tidak
berubah akhirnya sama sekali.
Bentuk-bentuk kalimah Mu’rab yaitu :
• Isim Mu’rab, bentuknya yaitu Isim Marfu’, tanda marfu’nya (Dhommah,
Alif, Wau), Isim Manshub, tanda manshubnya (Fathah, Kasrah, Yaa, Alif),
dan Isim Majrur. Tanda majrurnya (Kasrah, Fathah, Yaa)
• Fi’il Mu’rab, bentuknya yaitu Fi’il yang mu’rab hanya ada satu bentuk
yaitu hanya bentuk fi’il mudhari’, sementara fi’il-fi’il yang lain kondisinya
adalah seluruhnya Mabni.
Bentuk-bentuk kalimah Mabni yaitu :
o Isim Mabni, bentuknya yaitu Isim Dhomir (Kata Ganti), Isim Isyarah
(Kata Tunjuk), Isim Maushul (Kata Penghubung), Isim Syart, Isim
Istifham (Kata Tanya), dan Isim Zhorof (Kata Keterangan).
o Fi’il Mabni, bentuknya yaitu Fi’il Mudhori’ yang bertemu nun taukid atau
nun jama’ inats , Fi;Il Madhi dan Fi’il Amar.
17
penulis. Apalagi penulis yakin bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
standar sebuah karya ilmiah. Akhirnya penulis berharap tulisan ini dapat
bermanfaat kepada para pembaca terlebih bagi pribadi penulis dan
mendapatkan kebaikan serta petunjuk dari Allah swt.
18
DAFTAR PUSTAKA
Zakaria, A. Ilmu Nahwu Paraktis; Sistem Belajar 40 Jam. Garut: Ibn Azk Press.
2004.
Fahmi, Akrom. Ilmu Nahwu dan Syaraf 3. Cet. II; Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2002.
Malik, Ibnu. alfiyah ibnu malik. Ter, Ah. Syafi’ ‘Ali, terjemah alfiah ibnu malik,
Lamongan : Pon-pes TABAHn. 1999
19