Anda di halaman 1dari 10

AT-TAWABE’ NAAT, ATHOF, TAUKIT, BADAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : Bahasa Arab


Dosen pengampu : Muhammad Sayaiful,S.Pd.I. M.Ag

Disusun Oleh :
Muhammad Agus Ansori
(3038947085)

PRODI ILMU HADIST


FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM KHOZINATUL ULUM BLORA
TAHUN AKADEMIK 2023
SEMESTER 1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya,sehingga dapat menyesaikan makalah yang ber judul
“TAWABE’,NAAT,ATHOF,TAUKIT,BADDAL” ini dengan tepat waktu tak lupa
sholawat serta salam saya aturkan kepada Nabi Muhammad SAW

Saya sebagai penyusun makalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
makalah ini, oleh karena itu saya sangat membutuhkan ktitik dan saran yang membangun dari
dosen pengampu dan juga teman-teman, agar saya dapat memperbaiki pembuatan makalah
yang selanjutnya. Semoga makalah yang saya susun dapat memberi pengetahuan, menambah
wawasan dan memberikan manfaat bagi kita, semoga Allah SWT selalu meridloi segala
usaha kita. Aamiin.

Blora, 27 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………...………

KATA PENGANTAR…………..…………………………………………………………...1

DAFTAR ISI………………………………………...………………………………………..2

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………….………..3

Rumusan Masalah………………………………………….………………………….3

Tujuan Penelitian……………………………………………………………..……….3

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian tawabe’.……………………………………………………………………4

Pembagian tawabe’…………………….………………………………………………4

Naat……………………………………………………………………………………5

Taukid………………………………………………………………………………….6

Athof…………………………………………………………………………………...6

Badal…………………………………………………………………………………...7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………..……..…8

Kritik dan Saran………………………………………………………………….……8

DAFTAR PUSTAKA…………………...…………………………………..……………..…9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Nahwu merupakan ilmu alat untuk membaca kitab kuning atau memahami kitab
kuning yang sangat efektif. Ilmu Nahwu pula ilmu yang sangat pupuler di kalangan para
santri atau Pondok pesantren, Dikarenakan Ilmu nahwu adalah Ilmu pokok dari segala ilmu
untuk memahami kitab-kitab dalam Bahasa Arab, Karena dalam Ilmu Nahwu mengandung
kaidah-kaidah Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaan keadaannya
ketikamasih Tunggal atau sudah tersusun dan lain sebagainya.

Mempelajari Ilmu Nahwu masih menjadi hal yang membingungkan pada saat ini,
karena Ilmu Nahwu menurut pandangan banyak orang bahwa Ilmu Nahwu adalah salah satu
ilmu yang sulit di pelajari, mengingat Ilmu Nahwu mempelajari tentang kaidah-kaidah
Bahasa Arab. Tuntutan untuk mempelajari dan memahami Ilmu Nahwu sangat penting jika
igin menggunakan Bahasa Arab dengan tatanan Bahasa yang benar, selain itu upaya
peningkatan kualitas bukan hal yang mudah untuk pembelajaran yang berbasis pada Bahasa
Arab. Sehingga Ilmu Nahwu menjadi hal yang pokok untuk di pelajari, yang mengandung
banyak kaidah-kaidah di dalam isi pembelajarannya, yaitu salah satunya ialah mempelajari
tentang “TAWABE’ ”.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian tawabe’?


b. Apa saja pembagian tawabe’?

C. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengertian tawabe’


b. Mengetahui pembagin dari tawabe’

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TAWABE’

At-tawabe’ secara Bahasa ialah bentuk jama’ dari At-taabi’, yaitu isim fa’il dari taba’a
yatba’u yang berarti mengikuti. Sedangkan pengertian taabe’ secar istilah adalah kalimat-
kalimat yang ketentuan-ketentuan i’robnya mengikuti i’rob kalimat sebelumnya baik itu rafa’,
nashab, khofad {jer}nya secara mutlak.1

Dalam al fiah di katakan ‫التابع هو السم المشارك لما قبله فى اعرابه مطلقا‬
At-Tabi adalah isim yang mengikuti i'rob lafad sebelumnya.2

B. PEMBAGIAN TAWABE’

 Tawabe’ dibagi menjadi empat{ 4 } : 1. Naat / sifat


2. Tuakid
3. Athof
4. Badal

 Naat / sifat .
Naat/sifat adalah kata yang menyempurnakan kata sebelumnya dengan menerangkan
sebagian sifat dari sifat-sifatnya kata yang di ikuti.
Fungsi naat /sifat untuk menghususkan, jika yang di ikuti nakiroh. Untuk menjelaskan,
jika yang di ikuti ma’rifat. Sedangkan kata yang di ikuti disebut. ‫منعوت \ موصوف‬
Kesamaan naat dan man’ut dalam :
 Ma’rifat / nakirohnya
 Mudzakar / muanastnya
 Mufrod / mutsana / jamaknya

1
https;//id.scribd.com > Tawabik-pptx
2
hlm.127.naat; Jamaluddin Muhammad bin abdillah bin malik’; sarah alfiah Alamat ibnu aqil
ala alfiah ibnu malik,’
4
Naat / sifat ada 3 :

o Mufrod
o Jumlah
o Sibih jumlah ( jer-majrur// dlorof – madruf )

Naat mufrod antara lain :

 Isim mustaq yang lima (5) :


 Isim fa’il
 Isim maf’ul
 Sifat musyabbahah
 Mubalagoh
 Isi tafdil

 Jamit yang menyerupai ( dita’wil ) mustaq seperti :

 Isim isyaroh
 Isim mausul yang ada AL
 Isim yang di nasabkan ( di bangsakan diberi ya’ nisbat )
 Bilangan
 Kata yang berma’na ( kang dweni )
 Masdar ( wajib mufrod mudzakar )

Menentukan Naat / sifat


Naat yang berupa musytaq (isim fail /musyabbahah,isim maf’ul,mubalaghoh,tafdil)
Sama dalam ma’rifat / nakiroh mudzakar / muanatsnya,mufrod / tasniah /
jama knya,rafak / nasab / jernya.
3

‫بشم ا الر حمن الر حيم‬


‫ الر حمن الر حيم‬di baca ‫ الر حمن الر حيم‬karena menjadi naat yang harus ikut man’utnya yaitu
‫ا‬
‫ الر حمن الر حيم‬menjadi naat karna menyempurkan ‫ ا‬sama dalam ma’rifat , mudzakar
mufrod dan pantas di beri ma’na kang .

3
hlm.36 naat/sifat. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)
5
Naat yang berupa jamit yang di ta’wil musytaq ( kata yang berma’na kang dweni/yang
mempunyai’’dan bilangan.
‫الحمد ل رب العا لمين‬
‫ رب‬di baca ‫ رب‬karna menjadi naat yang harus ikut man’utnya yaitu ‫ا‬
‫ رب‬menjadi naat karna menyempurnakan ‫ ا‬dan sama dalam makrifat, mudzakar, mufrod
dan pantas diberi makna kang.

 Taukid

Taukid(penegas) (hiyo.....)
Taukid adalah kata yang menjadi irob sebelumnya yangberfungsi sebagai penguat.
Taukid dengan menggunakan lafadz ‫ كل‬harus ada dlomir yang kembali pada yang
ditaukidi.
Taukid juga memakai : ‫اجمعون اجمين اجمع‬
Kata yang ditaukidi disebut : ‫مؤكد‬

‫قل ان المر كله ل * ولملءكة و الناس اجمعين‬


‫ كله‬: dibaca ‫ كله‬karena menjadi taukidnya :‫ المر‬dasarnya :
‫ كله‬: sebagai taukid harus ada dlomir yang kembali pada ‫ المر‬yaitu ‫ه‬
‫اجمعين‬:dibaca ‫ اجمعين‬karena menjadi taukidnya kata : ‫ الناس‬yang dibaca jer :4

 Athof

Athof (Kata sambung)


Athof adalah penyambungan dua kata dengan memakai huruf athof , dimana kata yang
disambung harus mengikuti “ma’tuf alaih” (yang disambungi) dalam i’robnya.
Huruf athof antara lain :‫حتئ‬,‫لكن‬,‫ل‬, ‫بل‬,‫اما‬,‫ام‬,‫ثم‬,‫ف‬,‫و‬
Athof mutlaq yaitu mengikuti dalam lafadz dan hukumnya dengan memakai huruf :
‫ام حتئ او‬,‫ثم‬,‫ف‬,‫و‬

4
hlm 39. taukid. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)

6
‫من الجنة والناس*ال لبعولتهن او اباءهن‬
‫ الناس‬dibaca ‫ الناس‬karna di athofkan pada lafat ‫ الجنة‬yang di baca jer (khofad). Huruf
athofnya wawu.5

 Badal

Badal ( pengganti)
Badal adalah kata yang mengikuti i’rob sebelumnya yang menjadi tujuan hukum atau
penjelas, dengan tanpa lantaran huruf athof.
Dasarnya :
Kata yang sebelum badal disebut : Mubdal minhu (yang digantikan)

‫اللهم صل علئ سيد نا محمد عبد ك ورسرلولك النبي الم‬

‫ محمد‬:dibaca ‫ محمد‬karena menjadi badalnya kata : ‫ سيد نا‬yang dibaca jer.


‫ محمد‬: menjadi badal karena memperjelas kata : ‫ سيد نا‬dan apabila ‫ سيد نا‬di buuang
masih bisa di pahami. Dasarnya :
Ciri-ciri badal adalah : bila kata yang sebelumnya ( yang dibadali ) di buang, maka badal
bisa mengganti kedudukannya dan tidak merubah pemahaman.6

5
hlm.40,athof. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)

6
hlm.41,badal. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengertian tawabe’ adalah isim yang mengikuti i'rob lafad sebelumnya.

Tawabe’ di bagi menjadi 4 : a.Naat

b.Taukid

c.Athof

d.Badal

Naat/sifat ialah lafad yang mengikuti pada lafad yang di ikutinya, baik dalam rofa’ nashob,
jernya, ma’rifat maupun nakirahnya, Mudzakar / muanastnya, Mufrod / mutsana / jamaknya, Rafak /
nasab / jernya

Taukid ialahkata yang engikuti i’rob sebelumnya yang berfungsi sebagai penguat. Athof ialah
penyambung dua kata dengan huruf athof, dimana kata yang di ambung harus mengikuti kata yang di
sambungi( maktuf alaih )dalam i’robnya.

Badal ialah lafad yang mengikuti lafad yang lain pada hukumnya dengan tidak memakai
perantara antara badal dengan mubdal minhunya.

KRITIK DAN SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penulisan makalah ini tetapi,


kenyatannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaaiki. Hal ini di karenakan
masih mnimnya pengetahuanyang penulis miliki.oleh karna itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkanuntuk memperbaiki kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https;//id.scribd.com > Tawabik-pptx

hlm.127.naat; Jamaluddin Muhammad bin abdillah bin malik’; sarah alfiah Alamat ibnu aqil

ala alfiah ibnu malik

hlm.36 naat/sifat Hakim Taufiq,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)

hlm.39 naat/sifat. hakim Taufiqu amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)

hlm.40 naat/sifat. hakim Taufiqu amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)

hlm.41 naat/sifat. hakim Taufiqu,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)

Anda mungkin juga menyukai