Disusun Oleh :
Muhammad Agus Ansori
(3038947085)
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya,sehingga dapat menyesaikan makalah yang ber judul
“TAWABE’,NAAT,ATHOF,TAUKIT,BADDAL” ini dengan tepat waktu tak lupa
sholawat serta salam saya aturkan kepada Nabi Muhammad SAW
Saya sebagai penyusun makalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
makalah ini, oleh karena itu saya sangat membutuhkan ktitik dan saran yang membangun dari
dosen pengampu dan juga teman-teman, agar saya dapat memperbaiki pembuatan makalah
yang selanjutnya. Semoga makalah yang saya susun dapat memberi pengetahuan, menambah
wawasan dan memberikan manfaat bagi kita, semoga Allah SWT selalu meridloi segala
usaha kita. Aamiin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………...………
KATA PENGANTAR…………..…………………………………………………………...1
DAFTAR ISI………………………………………...………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………….………..3
Rumusan Masalah………………………………………….………………………….3
Tujuan Penelitian……………………………………………………………..……….3
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian tawabe’.……………………………………………………………………4
Pembagian tawabe’…………………….………………………………………………4
Naat……………………………………………………………………………………5
Taukid………………………………………………………………………………….6
Athof…………………………………………………………………………………...6
Badal…………………………………………………………………………………...7
Kesimpulan…………………………………………………………………..……..…8
DAFTAR PUSTAKA…………………...…………………………………..……………..…9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Nahwu merupakan ilmu alat untuk membaca kitab kuning atau memahami kitab
kuning yang sangat efektif. Ilmu Nahwu pula ilmu yang sangat pupuler di kalangan para
santri atau Pondok pesantren, Dikarenakan Ilmu nahwu adalah Ilmu pokok dari segala ilmu
untuk memahami kitab-kitab dalam Bahasa Arab, Karena dalam Ilmu Nahwu mengandung
kaidah-kaidah Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaan keadaannya
ketikamasih Tunggal atau sudah tersusun dan lain sebagainya.
Mempelajari Ilmu Nahwu masih menjadi hal yang membingungkan pada saat ini,
karena Ilmu Nahwu menurut pandangan banyak orang bahwa Ilmu Nahwu adalah salah satu
ilmu yang sulit di pelajari, mengingat Ilmu Nahwu mempelajari tentang kaidah-kaidah
Bahasa Arab. Tuntutan untuk mempelajari dan memahami Ilmu Nahwu sangat penting jika
igin menggunakan Bahasa Arab dengan tatanan Bahasa yang benar, selain itu upaya
peningkatan kualitas bukan hal yang mudah untuk pembelajaran yang berbasis pada Bahasa
Arab. Sehingga Ilmu Nahwu menjadi hal yang pokok untuk di pelajari, yang mengandung
banyak kaidah-kaidah di dalam isi pembelajarannya, yaitu salah satunya ialah mempelajari
tentang “TAWABE’ ”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TAWABE’
At-tawabe’ secara Bahasa ialah bentuk jama’ dari At-taabi’, yaitu isim fa’il dari taba’a
yatba’u yang berarti mengikuti. Sedangkan pengertian taabe’ secar istilah adalah kalimat-
kalimat yang ketentuan-ketentuan i’robnya mengikuti i’rob kalimat sebelumnya baik itu rafa’,
nashab, khofad {jer}nya secara mutlak.1
Dalam al fiah di katakan التابع هو السم المشارك لما قبله فى اعرابه مطلقا
At-Tabi adalah isim yang mengikuti i'rob lafad sebelumnya.2
B. PEMBAGIAN TAWABE’
Naat / sifat .
Naat/sifat adalah kata yang menyempurnakan kata sebelumnya dengan menerangkan
sebagian sifat dari sifat-sifatnya kata yang di ikuti.
Fungsi naat /sifat untuk menghususkan, jika yang di ikuti nakiroh. Untuk menjelaskan,
jika yang di ikuti ma’rifat. Sedangkan kata yang di ikuti disebut. منعوت \ موصوف
Kesamaan naat dan man’ut dalam :
Ma’rifat / nakirohnya
Mudzakar / muanastnya
Mufrod / mutsana / jamaknya
1
https;//id.scribd.com > Tawabik-pptx
2
hlm.127.naat; Jamaluddin Muhammad bin abdillah bin malik’; sarah alfiah Alamat ibnu aqil
ala alfiah ibnu malik,’
4
Naat / sifat ada 3 :
o Mufrod
o Jumlah
o Sibih jumlah ( jer-majrur// dlorof – madruf )
Isim isyaroh
Isim mausul yang ada AL
Isim yang di nasabkan ( di bangsakan diberi ya’ nisbat )
Bilangan
Kata yang berma’na ( kang dweni )
Masdar ( wajib mufrod mudzakar )
3
hlm.36 naat/sifat. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)
5
Naat yang berupa jamit yang di ta’wil musytaq ( kata yang berma’na kang dweni/yang
mempunyai’’dan bilangan.
الحمد ل رب العا لمين
ربdi baca ربkarna menjadi naat yang harus ikut man’utnya yaitu ا
ربmenjadi naat karna menyempurnakan اdan sama dalam makrifat, mudzakar, mufrod
dan pantas diberi makna kang.
Taukid
Taukid(penegas) (hiyo.....)
Taukid adalah kata yang menjadi irob sebelumnya yangberfungsi sebagai penguat.
Taukid dengan menggunakan lafadz كلharus ada dlomir yang kembali pada yang
ditaukidi.
Taukid juga memakai : اجمعون اجمين اجمع
Kata yang ditaukidi disebut : مؤكد
Athof
4
hlm 39. taukid. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)
6
من الجنة والناس*ال لبعولتهن او اباءهن
الناسdibaca الناسkarna di athofkan pada lafat الجنةyang di baca jer (khofad). Huruf
athofnya wawu.5
Badal
Badal ( pengganti)
Badal adalah kata yang mengikuti i’rob sebelumnya yang menjadi tujuan hukum atau
penjelas, dengan tanpa lantaran huruf athof.
Dasarnya :
Kata yang sebelum badal disebut : Mubdal minhu (yang digantikan)
5
hlm.40,athof. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)
6
hlm.41,badal. Taufiqul hakim,amtsilati,(Jepara ; AI-falah Offset,2003)
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian tawabe’ adalah isim yang mengikuti i'rob lafad sebelumnya.
b.Taukid
c.Athof
d.Badal
Naat/sifat ialah lafad yang mengikuti pada lafad yang di ikutinya, baik dalam rofa’ nashob,
jernya, ma’rifat maupun nakirahnya, Mudzakar / muanastnya, Mufrod / mutsana / jamaknya, Rafak /
nasab / jernya
Taukid ialahkata yang engikuti i’rob sebelumnya yang berfungsi sebagai penguat. Athof ialah
penyambung dua kata dengan huruf athof, dimana kata yang di ambung harus mengikuti kata yang di
sambungi( maktuf alaih )dalam i’robnya.
Badal ialah lafad yang mengikuti lafad yang lain pada hukumnya dengan tidak memakai
perantara antara badal dengan mubdal minhunya.
8
DAFTAR PUSTAKA
hlm.127.naat; Jamaluddin Muhammad bin abdillah bin malik’; sarah alfiah Alamat ibnu aqil