PENDAHULUAN
Lafadz زيدmerupakan kalimah isim yang dibaca Rafa’ yang sepi dari
amil-amil lafdziyah maka tarkibnya sebagai mubtada’, sedang lafalz ائم0ق
menjadi khobar karena merupakan kalimah isim yang dibaca rafa’ yang
disandarkan pada mubtada’.
Menurut Ibnu Malik khobar adalah bagian yang melengkapi faedah.
Khobar harus mencocoki mubtada’ dalam lafdziyahnya.
Jika mubtada’ mufrod maka khobarnya juga harus mufrod.
Seperti contoh: زيد عظيم الشأن
Jika mubtada’ tasniyah maka khobarnya juga harus tasniyah.
Seperti contoh: الزائدان قائمان
Jika mubtada’ jama’ maka khobarnya juga harus jama’.
Seperti contoh : الزئدون قائمون
Jika mubtada’ mudzakar maka khobarnya juga harus mudzakar.
Contoh: اخونا حاضر
Jika mubtada’ muannats maka khobarnya juga harus muannats.
Contoh: حاضرة أختنا
Imam Sibawaih berpendapat bahwa amil yang merafa’kan khobar
adalah mubtada’. Akan tetapi segolongan ahli nahwu berpendapat bahwa amil
yang beramal dalam mubtada’ dan khobar adalah amil ibtida’. Dengan
demikian maka amil pada keduanya bersifat maknawi. Pendapat lainnya
menyatakan bahwa mubtada’ dirafa’kan oleh amil ibtida’, sedangkan
khobarnya dirafa’kan oleh amil ibtida’ dan mubtada’. Ada juga yang
berpendapat bahwa mubtada’ dan khobarnya saling merafa’kan
2.2 Pembagian Khobar
Khobar dilihat dari bentuknya terdiri dari dua macam, yaitu: Mufrod
dan Ghoiru Mufrod.
1. Khobar Mufrod
Adalah khobar yang bukan berupa jumlah ataupun syibh jumlah.
Khobar mufrod ini juga terbagi menjadi dua macam:
a. Khobar Musytaqq
Pengertian Khobar Musytaqq disini ialah khobar yang
mengandung makna sifat dan tercetak dari masdar. Khobar musytaqq
ini menyimpan dlomir yang ruju’ kepada mubtada’ selama khobar
tersebut tidak merofa’kan kepada isim dhohir.
Contoh: المسلمون صائمون
Lafadz ائمون00 صini merupakan khobar musytaqq yang tercetak dari
masdar الصيامdidalamnya tersimpan dlomir همyang ruju’ pada lafalz
المسلمون
b. Khobar Jamid
Yaitu khobar yang tidak menunjukkan arti sifat dan tidak
tercetak dari masdar.
Contoh: هذا حجر
Lafadz حجرdisini merupakan khobar jamid karena tidak menunjukkan
arti sifat dan tidak pula terbikin dari masdar. Khobar jamid ini tidak
menyimpan dlomir yang ruju’ kepada mubtada’ sebagaimana khobar
musytaqq, namun jika khobar jamid tersebut ditakwili dengan
menggunakan isim musytaqq, maka didalamnya terkandung dlomir
yang ruju’ kepada mubtada’.
Contoh: زيد اشدdimana lafadz tersebut ditakwili menjadi زيد شجاع كاالشد
Kata الَع اِقُلadalah posisinya sebagai na’at atau adjective. Harkat dan
I’robnya mengikuti kata sebelumnya.
Na’at harus menyesuaikan dengan man’utnya dari segala aspeknya.
Seperti yang Syaikh ibn malik tuturkan :
لما تال كامرر بقوم كرماء# وليعط في التعريف والتنكير ما
سوى هما كالفعل فاقف ما قفوا# وهو لدى التوحيد والتذكير او
Adapun adanya alif lam itu pada isim sifat, bisa dianggap cukup (alif lam
pada mudhofnya saja, tidak ada pada mudhof ilaihnya), yaitu kalau isim
sifat itu tasniyah atau jamak mudzakar salim.
Contoh:
اْلُمَع ِّلُم ْو َز ْيٍدOrang-orang (banyak) yang mengajari zaid
اْلُمَع ِّلمَا َز ْيٍدDua orang yang mengajari zaid.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Khobar adalah isim yang dibaca rafa’ yang disandarkan pada
mubtada’. Khobar harus mencocoki mubtada’ dalam lafdziyahnya.
Khobar dilihat dari bentuknya terdiri dari dua macam, yaitu:
Mufrod
Ghoiru Mufrod.
Khobar mufrod ini juga terbagi menjadi dua macam yaitu:
Khobar Musytaqq
Khobar Jamid
Sedangkan khobar ghoiru mufrod terbagi menjadi empat yaitu:
Dhorof
Jar Majrur
Fi’il dan Failnya
Mubtada’ beserta Khobarnya
Idhofah adalah penyandaran suatu isim (kata benda) kepada isim lain
sehingga menjadi satu kesatuan dan menimbulkan pengertian yang lebih
spesifik. Idhofah dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Idhofah maknawiyyah
2. Idhofah lafaziyyah
DAFTAR PUSTAKA
Bahauddin Abdullah. Terjemah Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil. 2007. Sinar Baru
Algensindo Bandung
Ibn Aqil,Syaikh. Syarah Ibn Aqil alal Alfiyyah. Dar el-Ilm Press,Surabaya.
Ibn Malik,Syaikh. Khulasoh Alfiyah Ibn Malik finnahwi wassorfi. Dar el-Ilm
Press,Surabaya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................2
1.5 Metode Penulisan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Khobar.........................................................................3
2.2 Pembagian Khobar........................................................................4
2.3 Pengertian Na’at............................................................................5
2.4 Pembagian Na’at...........................................................................6
2.5 Fungsi Na’at..................................................................................9
2.6 Kaidah-kaidah Na’at...................................................................10
2.7 Pengertian Idhofah......................................................................12
2.8 Hukum-hukum Idhofah...............................................................13
2.9 Macam-macam Idhofah..............................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Azhari, S.Pd.I
Disusun Oleh :
Beliza Putra NIM.16.13.1565