Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta karunia-Nya kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
serta sahabat-sahabatnya, pengikut-pengikutnya yang setia menyampaikan risalahnya sampai
akhir zaman.
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka bila dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan mohon kiranya dapat memberikan
kritik serta saran yang dapat membawa kepada kebaikan. Pada kesempatan ini pula penulis
ucapkan terima kasih kepada Bapak Mujahid, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Arab yang telah membimbing penulis hingga terselesaikan makalah yang sederhana ini.
Mudah-mudahan atas bantuan serta bimbingan semua pihak, Allah SWT akan membalasnya
dengan pahala yang setimpal, aamin yaa Rabbal aalamiin.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

PENULIS

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah........................................... 4
2.2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah.................................................. 4
2.3 Pengaplikasian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah di dalam bentuk kalimat.... 6
BAB III KESIMPULAN DAN
PENUTUP................................................................................... 7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kaum muslimin memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an. Setiap orang
muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada
jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Qur’an dan Sunnah
Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu
bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an, hukumnya fardhu ‘ain.
Kaidah-kaidah bahasa Arab dibahas lebih rinci sehingga dapat membantu para pembaca
untuk lebih memahami kaidah-kaidah bahasa Arab dan diharapkan lebih membantu dalam
memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Makalah ini disajikan dengan tujuan untuk memahami kaidah-kaidah dalam bahasa Arab
yang sesuai dengan sub judulnya. Pada kesempatan kali ini, khususnya penulis akan membahas
materi yang berkaitan tentang isim ma’rifat dan isim nakirah. Perlunya penulis memaparkan
rumusan masalah yang muncul dari materi tersebut, antara lain :
1. Apa pengertian dari isim ma’rifat dan isim nakirah?
2. Pembagian dari isim ma’rifat dan isim nakirah?
3.Pengaplikasian isim ma’rifat dan isim nakirah di dalam bentuk kalimat?

3
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 PENGERTIAN DARI ISIM MA’RIFAH DAN ISIM NAKIRAH
Kaidah:
‫المعرفة اسم يدل على شيئ معين‬
Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu.

‫النكرة اسم يدل على شيئ غير معين‬


Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan pada suatu benda tertentu.

Isim itu terbagi pada nakirah dan ma’rifah.


1. Isim nakirah adalah isim yang pengertiannya tidak tertentu ( umum ) , seperti :
- seorang manusia, dan
- sebuah pena, (tidak tertentu pena yang mana)
2. Isim ma’rifat adalah isim yang diketahui (difahami) maksudnya.
Isim Ma’rifat
‫ما دل على معين‬
Lafadz yang menunjukkan benda tertentu.
Isim Nakirah
‫والنكرة كل اسم شائع في جنسه ال يختص به واحد دون آخر وتقريبه كل ما صلح دخول األلف والالم عليه نحوالرجل والغالم‬
Isim nakirah ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan sesuatu perkara dan
lainnya. Singkatnya ialah, setiap isim yang layak dimasuki alif dan lam, contoh : ‫ الرجل‬atau
‫( الغالم‬asalnya ‫ رجل‬dan ‫)غالم‬.
2.2 PEMBAGIAN ISIM MA’RIFAT DAN ISIM NAKIRAH
1. Pembagian Isim Ma’rifat
A. Isim ‘Alam
Kaidah
‫العلم اسم معرفة سمى به شخص أومكان أوحيوان أو أي شيئ اخر‬
Alam, yaitu isim ma’rifat yang digunakan untuk menamai orang, tempat, hewan, atau benda-
benda lain.
Dan isim ‘alam itu terbagi pula pada isim, kunyah dan laqab. Yang dimaksud dengan
kunyah yaitu setiap sebutan nama atau panggilan yang tersusun dari dua kata dengan cara
idhafat. Dan laqab yaitu setiap panggilan yang menunjukkan ketinggian martabat atau
merendahkannya.

B. Isim Dhamir

4
Isim dhamir yaitu isim kata ganti untuk pembicara atau orang pertama, dan untuk orang
yang diajak bicara atau orang kedua, seperti : ‫ = انا‬saya, dan ‫ = انت‬engkau (lk), dan untuk
orang ketiga ‫ = هو‬dia (lk).[6]
Dan dhamir itu terbagi kepada dua bagian, yaitu:
1. Dhamir bariz
2. Dhamir mustatir
Yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah dhamir yang ada bentuknya (berupa lafadz)
seperti ( ‫ ) ت‬pada ‫ فهمت‬. Dan dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak ada bentuknya (tidak
tampak berupa lafadz), melainkan hanya dalam pemahaman saja, seperti dhamir pada fi’il ‫فهم‬
dhamirnya ‫ هو‬. Dan dhamir bariz itu terbagi pada munfashil dan muttashil. Dhamir munfashil
yaitu dhamir yang tampak karena berdiri sendiri dalam pengucapan, seperti ‫ = انا‬saya, dan ‫= نحن‬
kita. Dan dhamir muttashil yaitu dhamir yang tampaknya seakan-akan merupakan bagian atau
suku kata dari kata-kata sebelumnya seperti ( ‫ ) ت‬pada ‫ فهمت‬dan ( ‫ ) ا‬pada ‫ فهما‬.
C. Isim Isyaroh
Yaitu isim yang dicetak untuk perkara yang diisyarohi yang tampak dengan jari (telunjuk)
dan sesamanya.
Contoh : ‫ هؤالء‬, ‫ هذه‬,‫هذا‬
D. Isim Maushul
Yaitu isim yang menunjukkan sesuatu/seseorang yang tertentu dengan cara menyebutkan
suatu kalimat sesudahnya yang disebut shilah-maushul. Dan lafadz-lafadznya adalah :
‫الذى‬ : yang digunakan untuk seorang laki atau sesuatu jenis mudzakkar
‫ اللذين‬/ ‫اللذان‬ : yang digunakan untuk dua orang/benda jenis mudzakkar
‫ األولى‬/‫ الذين‬: yang digunakan untuk jama’ manusia mudzakkar
‫التى‬ : yang digunakan untuk seorang perempuan atau sejenis muannats
‫ اللتين‬/ ‫ اللتان‬: yang digunakan untuk dua orang/benda jenis muannats
‫ الالئ‬/ ‫ الالتى‬: yang digunakan untuk jama’ manusia muannats
D. Isim-isim yang dimasuki ‫أل‬
Yaitu isim yang dimasuki ‫ أل‬dan memberikan pengertian ketentuan bagi isim tersebut.
Seperti : ‫ السيف‬: pedang itu
‫القلم‬ : pena itu
E. Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat
Yaitu isim-isim yang di idhofahkan pada salah satu dari isim-isim ma’rifat yang di muka
maka terjadilah ma’rifat dengan itu :
Contoh:
‫قلم محمود‬ = Di idhofahkan pada Isim Alam
‫قلم هذا‬ = Di idhofahkan pada Isim Isyaroh
‫قلمك‬ = Di idhofahkan pada Isim Dhamir
‫قلم الرجل‬ = Di idhofahkan pada lafadz yang dimasuki Al
‫قلم الذى كتب‬ = Di idhofahkan pada Isim Maushul
2.3 PENGAPLIKASIAN ISIM MA’RIFAT DAN ISIM NAKIRAH DIDALAM BENTUK
KALIMAT
A. Contoh-contoh dari Isim Ma’rifat
1. Contoh dari Isim Alam :

5
‫ابو بكر يذهب الى السوق‬- : Abu bakar sedang pergi ke pasar
‫هارون الرشيد يشتري الرز‬- : Harun Ar-Rasyid sedang membeli beras
2. Contoh dari Isim Dhamir :
- ‫انا موظف‬ : Saya adalah seorang pegawai
- ‫بيتها فسدة‬ : Rumahnya (pr) itu rusak
3. Contoh dari Isim Isyaroh :
- ‫هذا كوب‬ = Ini adalah sebuah gelas
- ‫هذه خزانة‬ = Ini adalah sebuah Almari
- ‫اوالء الصائمون‬ = Mereka adalah orang-orang yang berpuasa
4. Contoh dari Isim Maushul :
‫اكرم الذى علمك‬ = Muliakanlah orang yang telah mengajarkan engkau
Dari ketiga contoh tersebut memiliki arti yang sama, namun berbeda cara penempatan dan
kedudukannya.
5. Contoh dari Isim-isim yang dimasuki ‫ أل‬:
- ‫الدكان فسيح‬ = Toko itu luas
- ‫المستشفى فسدة‬ = Rumah sakit itu rusak
6. Contoh dari Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat
- ‫بيت عائشة ضيقة‬ = Rumah Aisyah itu sempit
- ‫جدار ذلك واسخ‬ = Dinding itu kotor
B. Contoh dari Isim Nakirah :
- ( Didalam laci itu ada buku) = ‫فى الدرج كتاب‬
- ( Seorang laki-laki menanyakan ayahku) = ‫سأل رجل عن والدى‬

Keterangan :
Apabila kita perhatikan setiap isim dalam kalimat-kalimat di atas, kita akan
melihat bahwa kata ‫( كتاب‬buku), ‫( رجل‬seorang laki-laki), ia tidak menunjukkan kepada benda
tertentu yang sudah kita kenal. Isim seperti ini disebut dengan Isim Nakirah.

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

Isim Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu yang
bersifat khusus, dan Isim Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan pada suatu benda
tertentu yang bersifat umum. Di samping itu, macam-macam Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah
antara lain:

6
Isim Ma’rifat terbagi menjadi 6 macam, yaitu: Isim Alam, Isim Isyaroh, Isim Maushul, Isim
Dhamir, Isim-isim yang dimasuki Alif dan Lam, Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat.
Dan Isim Nakirah tidak ada pembagiannya atau macam-macamnya.
Akhirnya, penulis pribadi megucapkan terima kasih kepada Allah SWT, dan kepada Bapak
Mujahid, M.Pd.I selaku dosen pengampu yang telah membimbing penulis dalam membuat
makalah yang sederhana ini. Dan penulis berharap kritikan serta saran dari dosen pengampu
maupun dari pembaca itu sendiri. Tentunya kritikan yang membangun dan membawa kepada
kebaikan bagi penulis.

Anda mungkin juga menyukai