Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Materi dan Pembelajaran Bahasa Arab Mahmudah, S. Pd. I, M. Pd. I

MATERI ISIM

Disusun Oleh:

Kelompok 1

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

BANJARMASIN

TAHUN 2024 M/ 1445 H


KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Materi Bahasa Arab, dengan judul “Materi Isim”.
Penulis berterima kasih kepada Ibu Mahmudah, S. Pd. I, M. Pd. I, selaku
dosen pengampu mata kuliah Materi dan Pembelajaran Bahasa Arab yang
telah mengarahkan, membimbing, dan memberi masukkan terhadap pembuatan
makalah dengan judul “Materi Isim” sehingga dapat terselesaikan dengan tepat
waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Tidak lupa juga ucapan
terima kasih kepada teman teman lokal B prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) serta semua pihak yang telah terlibat hingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Makalah ini di susun berdasarkan sumber- sumber referensi yang dapat


dipercaya kualitasnya. Kami menyadari bahwa keberadaan makalah dengan
judul materi “Konsep Individu dan Kelompok Sosial” yang kami buat ini jauh
dari kata sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami
punya. Oleh sebab itu dengan senang hati kami menerima semua kritik dan
saran dari pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi bangsa dan
negara.

Banjarmasin, 6 April 2024

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................2
A. Pengertian Isim................................................................................2
B. Pembagian Isim................................................................................3
C. Ciri-ciri Isim.....................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................


A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki banyak keis


timewaan dan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya. Tida
k ada seorangpun yang meragukan kontribusi bahasa Arab bagi pengemba
ngan ilmu keislaman khususnya dalam memahami isi al-Quran, hadis dan
kitab-kitab berbahasa Arab. Bahasa Arab dan al-Quran bagaikan dua sisi m
ata uang yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Mempelajari bahasa Arab adalah syarat wajib untuk menguasai isi al-
Quran, bukan hanya al-Quran bahkan untuk mengerti hadis serta kitab-kita
b para ulama membutuhkan kemampuan berbahasa Arab. Hal tersebut dap
at menjadi alasan bahwah umat Islam ditekankan untuk mempelajari bahas
a Arab sehingga dalam memahami al-Quran dan hadis menjadi mudah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Isim?
2. Apa saja pembagian Isim?
3. Apa saja ciri-ciri Isim?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Isim.
2. Dapat mengetahui pembagian Isim.
3. Dapat mengetahui ciri-ciri Isim.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim
Isim (‫ )اسم‬atau yang dikenal dengan kata benda atau sifat secara bahasa
memiliki arti “yang dinamakan” atau “nama” atau “kata”. Bentuk jamak d
ari isim yaitu (‫)امساء‬. Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata y
ang menunjukkan suatu makna pada zatnya, akan tetapi tidak berkaitan de
ngan waktu. Pengertian lain terkait isim yaitu menunjukkan pada benda hi
dup berakal (manusia), benda hidup tak berakal (hewan), benda mati dan (t
empat)1.
‫االسم كل كلمة تدل على إنسان أو حيوان أو نبات أو مجاد أو مكان أو زمان أو صفة أو معىن‬
‫جمرد من الزمان‬.
Artinya: Setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewam, t
umbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna yang tidak terikat
(bebas) oleh waktu.
Isim dapat dikatakan sebagai kata benda dengan tanda-tanda sebagai
berikut:

Artinya apabila didepan suatu kata ada lam ta’rif (َ‫ )ال‬kata itu pasti
isim bukan huruf ataupun fi’il. Dengan demikian (َ ‫د‬ee‫ )الحم‬adalah isim.
Demikian juga bila suatu kata berakhiran tanwin, di awali huruf jar, dan
diawali huruf nida2.

1
Hamsa dkk, “Al-Asma’ Pengenalan Isim dalam Bahasa Arab”, (Depok: PT RajaGrafind
o Persada, 2022), hal.3-5.
2
Hasni Noor dkk, “Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Arab”, Universitas Islam Kalimanta
n, 2011, hal. 5.

2
Isim adalah salah satu kategori dalam bahasa Arab. Mengetahui kata
apakah termasuk isim, fi’il atau huruf bisa diketahui dengan ciri-cirinya.
Ada ciri lafdzi artinya mengetahui dari sisi kata yang tersebut dan ciri
maknawi artinya dari sisi makna meskipun tidak terlihat tanda lafdzinya
sekalipun. Sebagaimana telah tersebut di atas tentang ciri-cirinya sebagai b
erikut:
Isim dapat diketahui melalui makna yang dimiliki, tidak mengandung
unsur waktu dan tidak mengandung makna terjadinya peristiwa. Sedangka
n tanda-tanda secara lafdzi sebagai berikut:
1. Didahului oleh ْ ‫َال‬
Semua kata yang di dahului oleh ْ ‫ َال‬adalah isim. ‫ ال‬yang dimaksud ada
lah syamsiyah dan qomariyah. Contoh: ِ ‫ ِبْس ِم ِهّللا الَّرْح َمِن الَّر ِحْي‬di sini kata ِ
‫الَّرْح َم ـٰـ ـن‬dan kata ِ ‫ الَّر ِح ْيم‬merupakan isim karena didahului oleh ‫ال‬
2. Berharokat tanwin ( ًٌٍ ) baik berupa harokat fathatain, kasratain atau
dlommatain. Contoh ‫ ُمَحَّم ٌد َر ُس ْو ُل ِهللا‬lafal ‫ ُمَحَّم ٌد‬merupakan isim karena
berharokat tanwin.
3. Didahului oleh huruf jar
Huruf jar adalah huruf yang membuat kata setelahnya dibaca kasroh.
Contoh huruf jar: ْ ‫( ِم ن‬dari) dalam kalimat ‫ ِّم َن ِهّٰللا ِذ ى اۡل َم َع اِر ِؕج‬maka lafadz
lafdzul jalalah ( ِّ ‫ )هّٰللا‬merupakan isim karena didahului oleh huruf jar
4. Bisa didhofahkan, contoh ِ ‫( َع َذ ابُ الَنار‬siksa neraka) dan ِ ‫( ِكَتابُ الَتوِح يد‬ki
tab tauhid)
Di samping pembahasan di atas, isim dapat dibagi menjadi beberapa
macam seperti berikut ini:
1. Jenis manusia. Nama manusia itu termasuk kategori isim seperti
Kata ‫خالد زيد تلقيس‬
2. Jenis hewan, semua nama dan jenis hewan termasuk isim seperti ،‫إبل‬
‫ غنم‬،‫بقرة‬
3. Jenis tanaman seperti ‫ الرز‬،‫ الذرة‬،‫القمح‬
4. Jenis benda mati seperti ‫ مكتب‬,‫ قلم‬،‫كرسي‬،
5. Kata sifat seperti ‫ طويل‬,‫ مسكني‬،‫كبري‬

3
6. Kata makna seperti, ‫قراءة‬. 3

B. Pembagian Isim

Isim terbagi dalam berbagai jenis yang bisa dikelompokkan sesuai


dengan kelompoknya. Seperti isim berdasarkan jenis, isim berdasarkan
jumlah, isim berdasarkan bentuk, dan sebagainya. Kategori isim dalam
ilmu nahwu dan sharaf sangat banyak dan bervariasi, maka berikut akan
dibahas sebagian dari pembahasan tentang isim, yakni beberapa jenis isim
sangat erat kaitannya dengan ilmu nahwu dan sharaf. Maka untuk
mengetahui pembagian isim secara detail dapat dilihat pada rincian
berikut:

1. Isim Berdasarkan Jenis


Isim berdasarkan jenis terbagi atas dua, yaitu:
a. Isim Mudzakkar
b. Isim Muannast
2. Isim Berdasarkan Jumlah
Isim berdasarkan jumlah terbagi atas tiga bagian, yaitu:
a. Isim Mufradh
b. Isim Tasniyah
c. Isim Jamak
3. Isim Berdasarkan Kepastiannya
Isim berdasarkan segi kepastiannya terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Isim Nakirah
b. Isim Ma’rifah
4. Isim Berdasarkan Perubahan Harakat Akhirnya
Isim berdasarkan perubahan harakat akhirnya terbagi menjadi dua,
yaitu:
a. Isim Mu’rab
b. Isim Mabni

3
Nurdianto, Ilmu Nahwu.

4
5. Isim Berdasarkan Bangunan Huruf Akhirnya
Isim berdasarkan bangunan huruf akhirnya ada empat macam, yaitu:
a. Isim Shahih
b. Isim Maqshur
c. Isim Manqush
d. Isim Mamdud
6. Isim Berdasarkan Proses Penyusunannya
Isim berdasarkan proses penyusunannya ada dua, yaitu:
a. Isim Jamid
b. Isim Musytaq4
Adapun pengertian dan contohnya sebagai berikut:

1. Pengertian Mudzakkar dan Muannats

Dari sudut lems, kata dalam bentuk isim ini dibedakan menjadi
Mudzakkar ( maskulin ) dan Muannats ( feminin )Mudzakkar adaIah isim
yang ma'nanya menunjukkan laki Iaki - baik. manusia maupun binatang -
atau yang dikatagorikan sebagai laki Iaki menurut pandangan kebahasaan.
Muannats adalah bentuk isim yang ma'nanya menunjukkan perempuan -
baik manusia maupun binatang - atau yang dikaragorikan sebagai
perempuan menurut pandangan kebahasaan.

Kelebihan mengetahui perbedaan mudzakkar dan muannats nanti pada


pembahasan sifah dan mausuf, mubtada dan khabar, dan fiil fail yang
semuanya harus sesuai. Ada beberapa tanda yang sering dipakai untuk
membedakan isim mudzakkar dan muannats sebagai berikut:

a. Ada tanda ta` marbuthah (‫ )ة‬pada akhir katanya, seperti: ،‫شجرة‬

‫ طبيبة‬،‫ تلميذة‬،‫طالبة‬

b. Kata yang berpasangan, seperti tangan memiliki pasangan kanan dan kiri,
kaki, telinga dan mata. Termasuk bumi pasangannya langit, matahari

4 Hamsa, H., & Herdah, H. (2022). Al-Asma: Pengenalan Isim dalam Bahasa Arab.

5
pasangannya bulan. Sekalipun pada kata ini tidak ada huruf ta` marbuthah
tetap dihukumi sebagai muannats. Seperti:

‫ مشش و قمر‬،‫ أرض و مساء‬، ‫ عنٌي‬،‫ ِر جٌل‬، ‫يٌد‬

c. Kata yang diakhiri dengan huruf alif mamdudah atau alif bengkok,

seperti pada kata ‫سفلى‬، ‫عظمى‬

d. Kata yang diakhiri dengan huruf alif maqshurah yaitu huruf alif terletak
sebelum akhir kata bertemu hamzam, seperti pada kata

‫ صحراء‬،‫ صفراء‬،‫ بيضاء‬،‫سوداء‬

Apabila ada satu kata yang diakhiri dengan tanda-tanda di atas maka
kata tersebut termasuk jenis isim muannats. Bagaimana dengan kata
mudzakkar, adakah tanda khusus untuknya. Jawabannya adalah tidak ada
tanda khusus karena asli kata adalah mudzakkar dan cabangnya adalah
muannats.5

2. Pengertian Isim Mufradh,Tasniyah,dan Jamak

Mufradh adalah semua isim yang menunjukan arti satu atau


tunggal, tidak ada tanda khusus untuk menentukan isim mufrad, karena
bentuk isim mufrad adalah bentuk pertama tanpa ada tambahan huruf sama
sekali.

Contoh:

Buku : ‫ِكَتاٌب‬

Sekolah : ‫َمْد َرَسٌة‬

Contoh di atas, semuanya merupakan bentuk asli, tanpa ada


tambahan huruf, secara lafadz contoh-contoh di atas sudah menunjukan
arti satu, tanpa harus ditambah kata bilangan 1 , tapi jika anda membaca
tulisan Arab dan menemukan isim mufrad yang disertai dengan bilangan,
5
Talqis Nurdianto. Ilmu Nahwu Bahasa Arab.(LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta;2018)
Zahir Publishing. Hal 19

6
maka itu adalah taukid (penguat) yang menunjukan bahwa jumlah
barangnya adalah satu, contoh : ‫ ِكَتاٌب َو اِح ٌد‬artinya 'satu buku', kata kitabun
merupakan isim mufrad, tapi disertai dengan kata bilangan waahidun.

Tasniyah adalah Semua isim yang menunjukan arti dua, tanda isim
tasniyah adalah kemasukan huruf alif+nun atau yaa+nun ( ‫ ـاِن‬atau ‫)ْيِن‬,
jadi, isim apapun yang diakhiri dengan alif+nun atau yaa+nun, maka sudah
termasuk isim tasniyah dan mempunyai arti dua. Perhatikan contoh di atas
' ‫ ِكَت اَبْيِن‬/ ‫'ِكَتاَب اِن‬, jika dibaca dengan huruf latin maka menjadi
'kitaabaani/kitaabaini'. yang menunjukan isim tersebut menjadi tasniyah
adalah karena ketambahan huruf alif+nun dan yaa+nun, jika sudah ada
tambahan huruf tersebut pada suatu kata, maka sudah pasti kata itu
mempunyai arti dua tanpa harus diberi tamabahan kata bilangan dua.

Isim jamak adalah kata yang menunjukan arti lebih dari dua, dalam
bahasa Arab isim jamak dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:

a. Jamak mudzakar salim ( ‫)َجْم ٌع الُم َذَّك ِر الَّساِلِم‬


Sesuai namanya, jamak ini merupakan bentuk jamak yang
menunjukan arti banyak (lebih dari dua) teratur ( ‫ )الَّساِلِم‬dan dikhususkan
untuk laki-laki ( ‫) الُم َذَّك ِر‬. (contoh: ‫' ُم ْس ِلِم ْيَن‬muslimiina').
b. Jamak Muannats Salim ( ‫)َجْم ُع الُم َؤ َّنِث الَّساِلِم‬
Bentuk jamak yang kedua adalah jamak muannats salim, yaitu
bentuk jamak teratur ( ‫ )الَّس اِلِم‬yang dikhususkan untuk perempuan (
‫)الُم َؤ َّنِث‬. karena jamak ini teratur ( ‫)الَّساِلِم‬, maka bentuk jamak ini juga
mempunyai tanda tertentu, yaitu ditandai dengan kemasukan huruf
alif+ta' (‫ت‬+‫)ا‬. Contoh: ‫ُم ْؤ ِم َناٌت‬
c. Jamak Taksir ( ‫)َجْم ُع الَّتْك ِس ْيِر‬
Jamak ini adalah bentuk jamak yang tidak beraturan, kata 'Taksir'
dalam bahasa Arab mempunyai arti 'terpecah', oleh karena itu jamak
ini tidak mempunyai tanda dan ciri yang khusus, jamak ini bisa berlaku
untuk mudzakar (laki-laki) maupun muannats (perempuan). bisa untuk
benda mati atau benda hidup, jamak ini juga termasuk sima'i, jadi

7
pengucapannya mengikuti orang Arab, dan tentunya tidak mempunyai
ciri khusus, jamak ini hanya bisa dihafalkan melalui kamus. Contoh :
‫ُكُتٌب‬
3. Pengertian isim Nakirah dan Ma’rifah

Isim nakirah ialah isim yang masih umum atau global, kata benda
yang mana, yang seperti apa, terdapat dimana, kepunyaan siapa, dan lain
sebagainya,sehingga tidak bisa mengindikasikan benda tersebut, sebab
maknanya umum. Ciri dari isim nairah adalah Isimnya bertanwin ( ً ٍ ٌ );
Biasanya tidak ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ‫ ;) ال‬Menunjukan kata
umum, bukan nama orang tertentu.

Contohnya :

‫َذ ِلَك َبْيٌت‬ : Itu adalah sebuah rumah

[Kata ‫ َبْيٌت‬merupakan isim nakiroh, karena terlihat jelas ciri-cirinya


terdapat tanwin di akhir huruf, tidak terdapat alif-lam, maka menunjukan
sesuatu yang umum]

Isim Ma’rifah adalah isim yang memiliki arti yang bersifat khusus
atau spesifik. Contoh: ‫َزْيٌد‬, kata zaidun menunjukkan orang yang bernama
zaid, ‫ الَّرُج ُل‬yang berarti seorang laki-laki. Adanya alif lam pada suatu
kalimat isim menunjukkan bahwa kalimat tersebut ialah isim ma’rifah.
Akan tetapi ada pula alif lam itu tidak menjadikan.

Isim ma’rifat dibagi menjadi enam macam yaitu:

a. Isim dhamir (kata ganti) ialah lafadz yang menunjukkan pada


mutakallim, mukhathab dan ghaib. Contoh: , ‫ َأْنَت‬, ‫ ُهَّن‬,‫ ُهَم ا‬, ‫ ِهَي‬, ‫ ُهْم‬,‫ ُهَم ا‬, ‫ُهَو‬
‫ َنْح ُن‬,‫ َأَنا‬, ‫ َأْنُتَّن‬,‫ َأْنُتَم ا‬,‫ َأْنِت‬, ‫ َأْنُتْم‬,‫َأْنُتَم ا‬
b. Isim ‘alam (nama) ialah isim yang menentukan sesuatu barang yang
diberi nama secara mutlak. Contoh: ‫ َفاِط َم َة‬, ‫َح ِبْيٌب‬
c. Isim isyarah (kata tunjuk) ialah isim yang digunakan untuk sesuatu
yang diisyaratkan/ditunjuk. Contoh: ‫ َهِذِه‬,‫ ِتْلَك َهَذ ا‬, ‫َذ اِلَك‬,,

8
d. Isim maushul (kata sambung) ialah isim yang menunjukkan suatu
kalimat tertentu dan membutuhkan jumlah (kalimat). Contoh: , ‫اَّل ِذ ْيَن‬
‫ اَّلِذ ي‬, ‫اَّلِتْي‬
e. Isim yang disertai (‫ )ال‬alif lam. Contoh: ‫ ْاُألْسَتاُذ‬,‫ ْالَم ْر َأُة‬,‫ْالَّرُجُل‬
Akan tetapi berbeda dengan alif lam yang terdapat pada isim maushul,
karena alif lam tesebut lazimah (tetap) yang tidak dapat dipisahkan.
f. Isim yang diidhafahkan pada salah satu di antara isim
ma’rifat. Contoh: ‫ َقَلُم َزْيٍد‬, ‫ِكَتاُبَك‬
4. Pengertian isim mu’rab dan mabniy
a. (Isim yang mana harkat akhirnya dapat berubah-ubah)
Isim mu’rab adalah kata yang mana harkat akhirnya dapat berubah-
ubah bersesuaian dengan perubahan posisinya dalam kalimat. Contoh k
ata misalnya adalah isim mu’rab kerana harkat akhirnya dapat dh
ummah, fathah dan kasrah sesuai dengan posisinya dalam kalimat.6
b. (Isim yang mana harkat akhirnya tidak berubah-ubah)
Isim mabniy yaitu kata yang mana harkat akhirnya tidak berubah-u
bah sesuai dengan perubahan jawatannya dalam kalimat. Contoh kata m
isalnya adalah isim mabnîy kerana harkat akhirnya selal
u dhummah apapun jawatannya dalam kalimat. Demikian juga dengan k
ata a dalah isim mabnîy kerana harkat akhirnya selalu kasrah ap
apun jawatannya dalam kalimat.
5. Pengertian isim Shahih, Maqshur, Manqush, dan Mamdud

6. Pengertian isim Jamid, dan Musytaq

6
Fuad Ni’mah. Kaedah Bahasa Arab Praktis. 2009. Darussalam Publishing.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim (‫ )اسم‬atau yang dikenal dengan kata benda atau sifat secara bahasa
memiliki arti “yang dinamakan” atau “nama” atau “kata”. Bentuk jamak d
ari isim yaitu (‫)امساء‬. Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata y
ang menunjukkan suatu makna pada zatnya, akan tetapi tidak berkaitan de
ngan waktu. Pengertian lain terkait isim yaitu menunjukkan pada benda hi
dup berakal (manusia), benda hidup tak berakal (hewan), benda mati dan (t
empat).
Isim terbagi dalam berbagai jenis yang bisa dikelompokkan sesuai
dengan kelompoknya. Seperti isim berdasarkan jenis, isim berdasarkan
jumlah, isim berdasarkan bentuk, dan sebagainya. Kategori isim dalam
ilmu nahwu dan sharaf sangat banyak dan bervariasi. Isim adalah salah sat
u kategori dalam bahasa Arab. Mengetahui kata apakah termasuk isim, fi’il
atau huruf bisa diketahui dengan ciri-cirinya. Ada ciri lafdzi artinya menge
tahui dari sisi kata yang tersebut dan ciri maknawi artinya dari sisi makna
meskipun tidak terlihat tanda lafdzinya sekalipun.
B. Saran
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini ada begitu banyak kekur
angan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dar
i para pembaca yang dapat membangun semangat kami untuk terus berkar
ya dan memperbaiki segala kesalahan.

10
DAFTAR PUSTAKA

DJFNDSJND

11

Anda mungkin juga menyukai