Anda di halaman 1dari 12

JUMLAH ISMIYAH DAN JUMLAH FI’LIYAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah

“Bahasa Arab Profesi”

Dosen pengampu : Muhammad Mustofa, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 5

Laras Setiawati (1911010357)

Mutiara Arafi (1911010387)

Kelas/semester : J/3

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi’liyah” dengan baik. Shalawat dan
salam kami curahkan kepada nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang seperti saat ini dengan ajaran
islam.

Ucapan terimakasih kepada teman teman dan dosen pembimbing yang


telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Dan harapan kami semoga
makalah yang kami susun dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman bagi diri sendiri dalam memahami jumlah ismiyah dan fi’liyah. Dan
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kalian yang membacanya.

Selain dari itu, kami penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya.Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi penyempurnaan makalah
kami.

Bandar Lampung, Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULIAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

A. Pengertian Jumlah Ismiyah ...................................................................... 2


B. Ciri-ciri Jumlah Ismiyah .......................................................................... 4
C. Contoh Jumlah Ismiyah ........................................................................... 5
D. Pengertian Jumlah Fi’liyah ...................................................................... 5
E. Ciri-ciri Jumlah Fi’liyah .......................................................................... 5
F. Contoh Jumlah Fi’liyah ........................................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8

A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
B. Saran ....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Al-Qur’an adalah bahasa Arab. Sebagai penganut agama Islam
sangat penting mengetahui dan memahami kaidah-kaidah bahasa Arab yang
baik dan benar. Belajar bahasa arab dapat memberikan kemaslahatan bagi
umat islam agar dapat membaca dan memahami makna dari Al-Quran, Hadist,
dan Kitab-Kitab lainya.
Salah satu kaidah pokok yang harus diketahui adalah bagaimana
mengtahui jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Oleh karena itu penulis akan
membahas jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah berserta ciri-ciri dan contoh
jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jumlah Ismiyah Dan Jumlah Fi’liyah?
2. Bagaimana ciri kalimat yang termaksud Jumlah Ismiyah Dan Jumlah
Fi’liyah?
3. Apa saja contoh jumlah Jumlah Ismiyah Dan Jumlah Fi’liyah?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian Jumlah Ismiyah Dan Jumlah Fi’liyah.
2. Untuk menjelaskan ciri-ciri Jumlah Ismiyah Dan Jumlah Fi’liyah.
3. Untuk memberika contoh Jumlah Ismiyah Dan Jumlah Fi’liyah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jumlah Ismiyah

Ada beberapa pengertian yang dikemukan tentang jumlah ismiyah, antara


lain:

‫كل جملة تتر كب من مبتدا و خبر تسمى جملة اال سمية‬

“Setiap kalimat yang tersusun dari mubtada’ dan khabar dinamakan jumlah
ismiyah”
Dan ada juga dikatakan bahwa jumlah ismiyah adalah
‫الجملة التي تبدا بإسم أو ضمير‬

“kalimat yang diawali dengan isim (kata benda) atau dhomir (kata ganti). 1
Sebelum berbicara mengenai jumlah ismiyah ( ‫ ) الجملة االسمية‬terlebih dahulu
penting dibicarakan unsur jumlah ismiyah sebagai syarat terbentuknya jumlah
ismiyah itu sendiri. Adapun unsur dari pada jumlah ismiyah ada dua yaitu
mubtada’ dan khabar. Mubtada adalah isim yang berada diawal kalimat
jumlah ismiyah (subjek), Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal kalimat
yang dibaca rafa’ ( ُ- ), mubtada’ mempunyai beberapa sifat yaitu harus
berupa ma’rifat (kata khusus/spesifik) contoh: nama orang, kemasukan
alif+lam sedangkan khabar adalah pelengkap kalimat jumlah ismiyah
(predikat) sehingga kalimat menjadi sempurna. 2

a. Mubtada’
Mubtada’ adalah subyek pada jumlah ismiyah dan terletak diawal jumlah
(kalimat). Sifat dari mubtada’ yaitu harus isim ma’rifat. Isim ma’rifat adalah

1
Fuad Ni’mah, Mulakhkhash Quwaid al-Lughah al-Arabiyah, (Bairut: Dar al-Tsaqafah al-
Islamiyah ), h. 9
2
Fuad Ni’mah, opcit, h. 30

2
isim (kata benda) yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas
kekhususannya. Adapun yang termasuk isim ma’rifat adalah sebagai berikut :

1) Isim yang diawali dengan alif lam.


Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim
ma’rifat.
Contoh :
‫صبَاح‬ْ ِ‫ = ا َ ْلم‬lampu itu
‫ = ا َ ْل َمس ِْجد‬masjid itu

2) Isim Dhomir (Kata Ganti)


Dhamir atau "kata ganti" ialah isim yang berfungsi untuk menggantikan
atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok
benda/orang.
Contoh :
‫ = ه َو‬dia (laki-laki)
َ‫ = أ َ ْنت‬kamu (laki-laki)
‫ = أَنَا‬saya

3) Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)


Isim isyaroh adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu.
Dalam bahasa Indonesia biasa diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh :
‫ = َهذَا‬ini (muzakkar) ‫( = َه ِذ ِه‬ini, untuk muannast)
َ‫ = ذَالِك‬itu (muzakkar) َ‫( = ت ِْلك‬itu, untuk muannast)

4) Isim ‘Alam ( Nama orang atau benda)


Isim ‘alam adalah isim yang menunjukkan arti nama, baik nama manusia
ataupun selain manusia.
Contoh :
‫ = م َح َّمد‬Muhammad
َ‫ = َم َّكة‬Kota Makkah

3
‫ = ال ِِّنيْل‬Sungai Nil

5) Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat yang lain


Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim
ma’rifat.
contoh :
‫ = قَلَمه‬pulpennya
‫ = ِكت َاب م َح َّمد‬buku muhammad
Kata ُ‫ قَلَم‬adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan
dengan isim ma’rifat yaitu ُِ‫م َح َّمد‬

6) Isim Maushul
Isim maushul adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai
perantara kata yang disebutkan sesudahnya. Dalam bahasa indonsia biasa
diartikan dengan “yang”.
Contoh : ‫( الَّذِي‬yang,untuk mudzakar), ‫( الَّتِي‬yang, untuk muannast).

b. Khabar
Khabar adalah predikat pada jumlah ismiyah dan berfungsi untuk
menerangkan keadaan mubtada' serta bisa berupa kata ataupun kalimat
( sebagai anak kalimat).
Contoh :
‫ = ْاْل ْست َاذ َم ِريْض‬Ustadz itu sakit
‫ = ْال َولَد نَ ِشيْط‬Anak itu rajin

B. Ciri-ciri Jumlah Ismiyah


1. Jumlah ismiyah terdiri atas mubtada’ dan khabar.
2. Diawali dengan isim.
3. Subjek pada jumlah disebut mubtada’.
4. Biasanya mubtada’ pada jumlah ismiyah adalah marfu’ begitu pula khabar
(jika tidak ada huruf yang membuat ia majrur).
5. Biasanya mubtada’ itu isim ma’rifah.

4
6. Biasanya khabar itu unsur nakirah.

C. Contoh Jumlah Ismiyah


Kitab itu baru : ‫ال ِكت َاب َجدِيد‬

kampus itu besar : ‫الجا ِم َعة َك ِبي َْرة‬


َ
Dari contoh diatas menunjuka bahwa kata al-kitaabun dan al-jaami’ah adalah
mubtada’ (subjek) dan kata jadiidun dan kabiirah adalah khabar predikat.
Contoh lainya:
1. : ‫ َهذَا قَلَم‬ini pena
2. :‫ي َم ْكسور‬
ٌّ ‫ الك ْر ِس‬kursi itu patah atau rusak
3. ‫ زَ يْد قائِم‬: Zaid berdiri
4. ‫ الحمدهلل ربِّ العالمين‬: segala puji bagi allah pencipta alam semesta

D. Pengertian Jumlah fi’liyah

Pengertian jumlah fi’liyah adalah kalimat yang tersusun dari fi’il (kata kerja)
dan fa’il (subjek) 3. Terkadang jumlah fi’liyah juga bisa terdiri dari fi’il, fa’il,
dan maf’ul bih (objek).4
Fi’il (kata kerja) berupa fi’il madhi (kata kerja lampau), fi’il mudhorik (yang
sedang dilakukan) dan fi’il Amr. Fa’il (subjek) dalam jumlah fi’liyah bisa
nampak dhomir/biasanya ditandai dengan nama orang tau benda).

E. Ciri-ciri Jumlah Fi’liyah


1. Fa’il adalh subjek atau yang disandari pekerjaan.
2. Fi’il adalah pekerjaan yang dilakukan oleh fa’il.
3. Maf’ul bih adalah objek atau isim yang dikenaai pekerjaan atasnya oleh
fa’il.

a. Penjelasan tentang faa'il

3
Ali Al-Jarim dan Musthofa Amin, Nahwu Wadhih, (Surabaya: Al-Hidayah), h. 40

4
Abu Hamzah Yusuf, Belajar Mudah Bahasa Arab, (Berkah Bumi Manglayang), h.48

5
Pelaku perbuatan (faa'il).
Faa'il bisa dinyatakan dengan jelas (kelihatan) dan juga tersembunyi
(mustatir).
Contoh:
‫َاب‬
َ ‫ = قرأ ال ِكت‬qara-al kitaaba = dia telah membaca buku.
Faa'ilnya = ‫( ه َو‬dia laki-laki) -> mustatir.
- ‫س ِم ْعت االذان‬
َ = sami'tu al-adzaana = aku telah mendengar adzan.
Faa'ilnya = ‫( أَنَا‬saya), ditunjukkan oleh adanya ‫ت‬
َ ‫ = ذَه‬dzahaba haamidun = hamid telah pergi
- ‫َب َحا ِمد‬
Fa'ilnya = ‫( َحا ِمد‬hamid)
ْ ‫ = ذ َ َه َب‬dzahabat maryamu = maryam telah pergi.
- ‫ت َم ْر َيم‬
Fa'ilnya = ‫( َم ْر َيم‬maryam) 5

b. Penjelasan Maf’ul Bih


Maf’ul bisa diartikan objek dalam bahasa Indonesia. Adapun dalam istilah
ilmu nahwu, maf’ul adalah:
‫علَى َيدل َم ْنص ْوب ِإسْم ِب ِه ا َ ْل َم ْفع ْول‬ َ ‫ْال ِف ْع ِل ص ْو َرة َم َعه تَتَغَ ِيِّر َو َال ْالفَاعِل ْال ِف ْعل‬
َ ‫علَ ْي ِه َوقَ َع َم ْن‬
Artinya :
Maf’ul bih adalah isim manshub yang menunjukkan kepada orang orang yang
ditimpakan pekerjaan pelaku kepadanya dan bentuk pekerjaan tidak berubah
karena adanya maf’ul.
Contoh:
1. ‫سالَ َة‬
َ ‫الر‬
ِّ ِ ‫َب‬ َ ‫أَحْ َمدَ َكت‬
2. ‫اْل ْست َاذ يَ ْفت َح بَابًا‬
3. َ‫ت اللَّ َبن‬
ْ َ‫َم ْريَم ش َِرب‬
Artinya:
1. Ahmad menulis surat
2. Ustadz membuka pintu
3. Maryam minum air susu

5
Abi Andy, Belajar Bahasa Arab,
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/12/pengertian-jumlah-filiyyah-
dan-contohnya. Pukul 21.00

6
Dari contoh di atas kata (َ‫سالَة‬
َ ‫)الر‬,
ِّ ِ (‫ ) َبابًا‬dan ( َ‫ )اللَّ َبن‬kedudukannya sebagai maf’ul
atau objek dan irabnya nashab. Tanda nashab ketiga kata tersebut ditandai
dengan fathah diakhirnya. 6

F. Contoh jumlah fi'liyyah beserta artinya

Jumlah fi'liyyah adalah jumlah (kalimat) yang dimulai dengan fi'il.


Ketika mengungkapkan aktivitas dengan jumlah fi'liyyah, kita menggunakan
fi'il yang mufrad, walapun faa'ilnya jamak.
Misalnya:
َ ‫ = قَ َرأ َ الطالَّب الد َّْر‬qara-ath thullaabu ad-darsa = Murid-murid membaca
-‫س‬
sebuah pelajaran.
-‫ِب‬ َّ ‫ب المدَ ِ ِّرس ال‬
َ ‫طال‬ َ ‫ض َر‬
َ = dharaba al-mudarrisu ath-thaaliba = Guru itu memukul
seorang murid.
َ ‫ت آمِ نَةَ الث َّ ْو‬
-‫ب‬ ْ َ‫سل‬
َ ‫غ‬
َ = ghasalat aaminatu ats-tsauba = aminah mencuci baju.
- َ ‫ب اْل َ ْوالَد القَ ْه َوة‬
َ ‫ = ش َِر‬syariba al-aulaadu al-qahwata = Anak-anak meminum
kopi.
َّ ‫ت ال‬
ْ َ‫طا ِل َبات الف‬
- ‫ص َل‬ ِ َ‫ = دَ َخل‬dakhalati ath-thaalibaatu al-fashla = Siswi-siswi itu
masuk ke kelas. 7

6
HaHuwa, maful bih pengertian pembagian contoh
https://hahuwa.blogspot.com/2019/08/maful-bih-pengertian-pembagian-contoh. Pukul 22.00
7
Abi Andy, Ibid Pukul 21.00

7
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jumlah Ismiyah adalah jumlah (kalimat) yang diawali dengan isim (kata
benda). Jumlah ismiyah juga dapat diartikan sebagai susunan kalimat yang
terdiri dari mubtada’ dan khabar. Mubtada’ adalah subyek pada jumlah
ismiyah dan terletak diawal jumlah. Sifat dari mubtada' adalah harus berupa
isim ma'rifat. Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’
agar menjadi kalimat yang sempurna.
Jumlah fi’liyah adalah jumlah (kalimat) yang diawali dengan fi’il (kata
kea). Jumlah ismiyah juga dapat diartikan sebagai susunan kalimat yang
terdiri dari fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku).
Kaidah-kaidahnya terdiri dari fi’il dan fa’il, berikut adalah beberapa
ketentuan mengenai fi’il dan fa’il : Fa’il wajib berkedudukan setelah fi’il, Fi’il
wajib Ifrod meskipun fa’ilnya, Fi’il wajib dimu’anaskan jika fa’ilnya
Mu’annas hakiki.

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dan kami menyadari didalam
penyusunan makalah masih terdapat banyak kekurangan. Maka, kami akan
sangat menghargai jika tersapat kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini kedeanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abu Hamzah Yusuf. Belajar Mudah Bahasa Arab. Bandunh: Berkah Bumi
Manglayang.
Ali Al-Jarim dan Musthofa Amin. Nahwu Wadhih, (Surabaya: Al-Hidayah)
Fuad Ni’mah, Mulakhkhash Quwaid al-Lughah al-Arabiyah, (Bairut: Dar al-
Tsaqafah al-Islamiyah )

Andy Amdi. Belajar Bahasa Arab.


https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/12/pengertian-jumlah-filiyyah-
dan-contohnya

HaHuwa. maful bih pengertian pembagian contoh.


https://hahuwa.blogspot.com/2019/08/maful-bih-pengertian-pembagian-contoh.

Anda mungkin juga menyukai