Dosen pengampu:
Oleh:
1. Luthfiyah Nur Rahmah (03040120090)
2. Alifya Nur Wahyuni (03020120034)
1
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memungkinkan kami untuk menyusun makalah ini sesuai
dengan pedoman dan tepat waktu. Dalam makalah ini, kami akan membahas topik
mengenai jumlah ismiyah, jumlah filiyah, dan harf jar. Kami ingin menyampaikan
penghargaan yang mendalam kepada Ustadz Ahmad Syaikhu, yang telah dengan
penuh dedikasi membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa Arab, sebagai bahasa yang kaya akan sejarah dan struktur, memberikan
perspektif unik terhadap proses pembentukan kalimat. Dalam bahasa ini, ada dua
konsep penting yang mengatur struktur kalimat, yaitu "Jumlah Ismiyah" dan
"Jumlah Fi'liyah." Kedua jenis kalimat ini memiliki peran dan aturan khusus
dalam menyampaikan makna dalam Bahasa Arab. Dalam makalah ini, kita akan
membahas lebih lanjut tentang Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi'liyah, serta
menganalisis peran dan karakteristik masing-masing.
Sementara itu, Jumlah Fi'liyah merujuk pada kalimat yang diawali dengan kata
kerja. Perbedaan signifikan dalam penyampaian pesan dan struktur kalimat dalam
Bahasa
Arab dapat ditemukan antara kedua jenis kalimat ini. Pemahaman yang mendalam
tentang kedua konsep ini memiliki relevansi yang besar bagi siapa pun yang ingin
memahami Bahasa Arab secara lebih komprehensif.
Dalam perjalanan eksplorasi topik ini, kita akan lebih mendalami karakteristik,
aturan, dan memberikan contoh-contoh untuk kedua jenis kalimat ini. Selain itu,
kita juga akan mengeksplorasi bagaimana pemahaman yang baik tentang Jumlah
Ismiyah dan Jumlah Fi'liyah dapat memberikan wawasan dalam pemahaman teks-
teks Bahasa Arab yang lebih kompleks.
Selanjutnya, kita akan membahas konsep tata bahasa penting lainnya dalam
Bahasa Arab, yaitu "Harf Jar" atau preposisi. Harf Jar adalah kategori kata-kata
kecil yang, meskipun sederhana, memiliki peran sentral dalam membentuk
hubungan antar-kata dalam kalimat Arab. Kami akan menyelidiki bagaimana
kata-kata kecil ini memengaruhi struktur kalimat, hubungan antar kata-kata, dan
cara makna disampaikan dalam Bahasa Arab.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang
konsep penting dalam Bahasa Arab, seperti Jumlah Ismiyah, Jumlah Fi'liyah, dan
Harf Jar. Hal ini akan memperlihatkan sejauh mana pemahaman konsep-konsep
ini penting dalam menguasai Bahasa Arab secara lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Jumlah Ismiyah?
2. Apa pengertian Jumlah Filiyah?
3. Apa pengertian Harf Jar dan macam-macamnya?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Mubtada' dan Khobar harus bersifat sama seperti contohnya Mubtada' nya
Mudzakar dan Khabar harus mudzakar juga, harus sama-sama mufrad,
mutsanna, atau jamak.
Dari contoh di atas, materi Jumlan Ismiyah dapat kita ketahui bahwa
Jumlah ismiyah di awali dengan kata benda.
4
Berikut ini adalah ciri-ciri Jumlah Ismiyah dalam Bahasa Arab:
1. Susunan kalimat berawalan dengan isim ( )اسمyang artinya Kata benda
yang berfungsi sebagai subyek atau mubtada, contohnya nama orang,
benda mati, bangunan, hewan. Susunan kalimat tidak bisa dikatakan
Jumlah Ismiyah apabila awal kata menggunakan fi'i ( )فعلyang artinya
Kata kerja.
5
isim marfu’ yang terletak setelah fi’il atau Fa’il adalah yang mengerjakan
perbuatan sesuai fi’il (pelaku perbuatan). Maf’ul bih adalah isim manshub
atau yang terkena akibat perbuatan si pelaku perbuatan.
D. Contoh Jumlah Ismiyah dan Ciri-Cirinya
Contoh Jumlah Filiyah:
– ( جلس احمدAhmad telah duduk)
– (يأكل احمد الخبزAhmad sedang memakan roti)
– ( ضرب احمدAhmad dipukul)
Dari contoh di atas جلسmenurut keterangan waktu ini menunjukkan masa
lampau atau لXXي فعXX(ماضtelah dilakukan) yang artinya telah duduk, dan
jenisnya adalah fi’il lazim (yang tidak memerlukan objek) tapi perlu
adanya subyek dan kata Ahmad adalah subyek/yang mengerjakan
perbuatan. Kedua kata ini sudah termasuk kalimat yang terdiri atas fi’il
dan fa’il sehingga sudah jelas meskipun hanya dua kata.
لXX يأكmenurut keterangan waktu ini menunjukkan masa yang sedang
dikerjakan atau ( فعل مضارعsedang dilakukan) yang artinya sedang makan,
dan menurut jenis kata kerja ini disebut fi’il muta’adi (yang membutuhkan
objek), Ahmad sebagai fa’il (subyek) dan الحبزini sebagai (objek) atau
maf’ul bih مفعل به, apabila tidak terdapat obyek maka kalimat ini disebut
tidak sempurna karena kata لXXX يأكadalah fi’il muta’adi yang berarti
membutuhkan objek.
ربXX ضkata ini disebut fi’il majhul (kata kerja yang tidak disebutkan
pelakunya atau tidak disebutkan siapa yang melakukan) kata kerja pasif,
maka kata Ahmad ini disebut naibul fa’il (pengganti subyek) yang maka
jika diartikan menjadi Ahmad dipukul.
Dari contoh di atas dalam belajar Bahasa Arab materi Jumlah Ismiyah dan
Jumlah Fi’liyah ini, dapat kita ketahui apabila awal kalimat Jumlah
Fi’liyah ini di awali dengan kata kerja.
Ciri – ciri Jumlah Fi’liyah:
1. Berawalan kata kerja ( )فعل, baik fi’il madhi (kata kerja lampau), fi’il
mudhori (kata kerja sekarang atau yang akan datang), dan fi’il amr (kata
perintah).
6
2. Mengandung makna perbuatan, pekerjaan, atau apa yang dilakukan.
3. Mengandung keterangan waktu seperti yang dijelaskan pada poin a baik
masa lampau, sekarang ataupun yang akan datang
4. Terdiri atas susunan ( فعلkata kerja), ( فاعلpelaku/yang mengerjakan)
ataupun ( مفعل بهakibat dari yang dikerjakan).
1. ( )ِم ْن
Artinya dari, daripada, termasuk/bagian, berupa, karena/sebab.
Contoh:
2. ( )ِإلَى
Artinya ke, kepada.
Contoh:
3. ( )َع ْن
Artinya dari (melewati/menjauhi), tentang
Contoh:
7
َبْيِتْي َبِع ْيٌد َع ِن اْلَم ْد َر َسِة
Artinya: Rumahku jauh dari sekolah
4. ()َع َلى
Artinya atas, di atas, kepada
Contoh:
5. ()ِفي
Artinya di, di dalam, pada, tentang
Contoh:
6. ( )ُرَّب
Artinya banyak
Contoh:
7. Ba’ ()ِب
Artinya dengan, menggunakan, di
Contoh:
8. Kaf ( )َك
8
Artinya seperti
Contoh:
9. Lam ()ل
Artinya milik, untuk, kepada, karena
Contoh:
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Jumlah Ismiyah didahului oleh isim atau kata benda, sedangkan jumlah fi’liyah
didahului oleh fi’il atau kata kerja
2. Struktur atau susunan dalam jumlah Ismiyah terdiri atas Mubtada’ dan Khobar,
sedangkan susunan kalimat pada jumlah fi’liyah terdiri atas fi’il (kata kerja), fa’il
(subyek/pelaku yang mengerjakan) dan maf’ul bih (obyek yang dikerjakan).
3. Jenis serta jumlah mubtada’ wajib sama dengan Khobar, sedangkan untuk fi’il wajib
tetap mufrad ketika fa’il jumlahnya lebih dari satu atau selain mufrad.
4. huruf jar diartikan sebagai huruf dalam bahasa arab yanhg menjadikan kedudukan
isim menjadi majrur.
10
DAFTAR PUSTAKA
Basyaruddin Hadi, 2019, Makalah jumlah ismyah dan jumlah fi’liyah,
Universitas Islam Mojopahit, Mojokerto
Agustiar, 2017, Dilalah jumlah ismiyah dan filiyah serta relevansinya terhadap
penafsiran Al-Qur’an, Universitas Islam Negri Sulthan Syarif Kasim, Riau
11