Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH JUMLAH ISMIYAH, JUMLAH FILIYAH DAN MACAM

MACAM HURUF JAR


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta

Dosen pengampu:

Ahmad Syaikhu, M.A

Oleh:
1. Luthfiyah Nur Rahmah (03040120090)
2. Alifya Nur Wahyuni (03020120034)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memungkinkan kami untuk menyusun makalah ini sesuai
dengan pedoman dan tepat waktu. Dalam makalah ini, kami akan membahas topik
mengenai jumlah ismiyah, jumlah filiyah, dan harf jar. Kami ingin menyampaikan
penghargaan yang mendalam kepada Ustadz Ahmad Syaikhu, yang telah dengan
penuh dedikasi membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan


masih memiliki kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
kami. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan
yang mungkin ada dalam makalah ini, dan kami sangat menghargai segala kritik
dan saran yang diberikan oleh pembaca, terutama dari Ustadz Ahmad Syaikhu,
untuk perbaikan lebih lanjut.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi semua yang membacanya,


serta membantu kami dalam meningkatkan pemahaman kami tentang jumlah
ismiyah, jumlah filiyah, dan harf jar.

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa Arab, sebagai bahasa yang kaya akan sejarah dan struktur, memberikan
perspektif unik terhadap proses pembentukan kalimat. Dalam bahasa ini, ada dua
konsep penting yang mengatur struktur kalimat, yaitu "Jumlah Ismiyah" dan
"Jumlah Fi'liyah." Kedua jenis kalimat ini memiliki peran dan aturan khusus
dalam menyampaikan makna dalam Bahasa Arab. Dalam makalah ini, kita akan
membahas lebih lanjut tentang Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi'liyah, serta
menganalisis peran dan karakteristik masing-masing.
Sementara itu, Jumlah Fi'liyah merujuk pada kalimat yang diawali dengan kata
kerja. Perbedaan signifikan dalam penyampaian pesan dan struktur kalimat dalam
Bahasa
Arab dapat ditemukan antara kedua jenis kalimat ini. Pemahaman yang mendalam
tentang kedua konsep ini memiliki relevansi yang besar bagi siapa pun yang ingin
memahami Bahasa Arab secara lebih komprehensif.
Dalam perjalanan eksplorasi topik ini, kita akan lebih mendalami karakteristik,
aturan, dan memberikan contoh-contoh untuk kedua jenis kalimat ini. Selain itu,
kita juga akan mengeksplorasi bagaimana pemahaman yang baik tentang Jumlah
Ismiyah dan Jumlah Fi'liyah dapat memberikan wawasan dalam pemahaman teks-
teks Bahasa Arab yang lebih kompleks.
Selanjutnya, kita akan membahas konsep tata bahasa penting lainnya dalam
Bahasa Arab, yaitu "Harf Jar" atau preposisi. Harf Jar adalah kategori kata-kata
kecil yang, meskipun sederhana, memiliki peran sentral dalam membentuk
hubungan antar-kata dalam kalimat Arab. Kami akan menyelidiki bagaimana
kata-kata kecil ini memengaruhi struktur kalimat, hubungan antar kata-kata, dan
cara makna disampaikan dalam Bahasa Arab.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang
konsep penting dalam Bahasa Arab, seperti Jumlah Ismiyah, Jumlah Fi'liyah, dan
Harf Jar. Hal ini akan memperlihatkan sejauh mana pemahaman konsep-konsep
ini penting dalam menguasai Bahasa Arab secara lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Jumlah Ismiyah?
2. Apa pengertian Jumlah Filiyah?
3. Apa pengertian Harf Jar dan macam-macamnya?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jumlah Ismiyah


Jumlah ismiyah adalah kalimat yang diawali dengan isim ( ‫ )اسم‬Isim yaitu kata
benda, kalimat yang diawali dengan kata benda dan tersusun atas mubtada’ dan
Khobar. Mubtada’ adalah kata yang dijelaskan, atau disebut dengan subyek.
Karena mubtada’ itu subyek maka memiliki 2 sifat yaitu harus berupa ma’rifat
atau kata yang jelas, spesifik, khusus contohnya adalah nama orang, nama benda
atau isim yang berawalan alif dan lam. Yang kedua, tanda I’robnya Rofa’ yaitu
ditandai dengan dhammah, wawu, alif dan nun.

Khabar adalah kata yang menerangkan Mubtada’, biasa disebut dengan


Predikat. Adapun sifat yang diperlukan yaitu harus nakiroh atau kata umum yang
menjelaskan atau menerangkan mubtada’ dan tanda I’robnya pun rofa’.

B. Contoh Jumlah Ismiyah dan Ciri-Cirinya


Contoh Jumlah Ismiyah:
1. Pulpen itu Baru (‫)القلم جديد‬

2. Ahmad adalah Muslim (‫) احمد مسلم‬

3. Perpustakaan itu besar (‫)المكتبة كبيرة‬

Dari contoh di atas (Pulpen) berkedudukan sebagai Mubtada' atau subyek


yang diterangkan oleh ‫( جديد‬Baru) yang berkedudukan sebagai Khabar atau
predikat untuk menerangkan Mubtada', begitu juga contoh selanjutnya.

Mubtada' dan Khobar harus bersifat sama seperti contohnya Mubtada' nya
Mudzakar dan Khabar harus mudzakar juga, harus sama-sama mufrad,
mutsanna, atau jamak.

Dari contoh di atas, materi Jumlan Ismiyah dapat kita ketahui bahwa
Jumlah ismiyah di awali dengan kata benda.

Ciri-Ciri Jumlah Ismiyah:

4
Berikut ini adalah ciri-ciri Jumlah Ismiyah dalam Bahasa Arab:
1. Susunan kalimat berawalan dengan isim (‫ )اسم‬yang artinya Kata benda
yang berfungsi sebagai subyek atau mubtada, contohnya nama orang,
benda mati, bangunan, hewan. Susunan kalimat tidak bisa dikatakan
Jumlah Ismiyah apabila awal kata menggunakan fi'i (‫ )فعل‬yang artinya
Kata kerja.

2. Terdiri dari Mubtada' dan Khobar, seperti yang dijelaskan di atas


Jumlah ismiyah harus bermubtada dan Khobar.

3. Mubtada' dan Khobar harus sifatnya sama dan bilangannya sesuai


seperti contoh mubtada mudzakar, khobarnya pun harus mudzakar begitu
juga sebaliknya. Maksud bilangannya sesuai adalah apabila mubtada' nya
mufrad, khobarnya pun juga mufrad. Mufrad (tunggal), mutsanna (ganda),
jamak lebih dari tiga (plural).

4. Mubtada' berada di awal kalimat tidak di dahului oleh Khobar, dalam


susunan Jumlah Ismiyah Mubtada' harus berada di awal kalimat dan
dilanjutkan dengan khabar dan Khobar berfungsi sebagai predikat atau
untuk menjelaskan subyek diawal kalimat.

C. Pengertian Jumlah Filiyah


Jumlah Fi’liyah adalah kalimat yang diawali dengan ‫ فعل‬fi’il (kata kerja),
kalimat ini terdiri dari fi’il (kata kerja) dan ‫ فاعل‬fa’il (subyek) serta maf’ul
bih (objek penderita) dan fi’il ini bisa menggunakan Fi’il Madhi (kata
kerja lampau) atau bisa juga dengan fi’il mudhori (kata kerja yang sedang
dilakukan). Subyek (fa’il) dalam jumlah fi’liyah ini bisa terlihat biasanya
ditandai dengan nama orang atau suatu benda, bisa juga tak terlihat
biasanya jumlah fi’liyah seperti ini terletak pada tengah paragraf karena
dhomirnya sudah dijelaskan di awal paragraf. Fi’il adalah suatu kata yang
menunjukkan suatu perbuatan atau pekerjaan ditandai dengan masa
lampau, sekarang atau yang akan datang, dan kata perintah. Fa’il adalah

5
isim marfu’ yang terletak setelah fi’il atau Fa’il adalah yang mengerjakan
perbuatan sesuai fi’il (pelaku perbuatan). Maf’ul bih adalah isim manshub
atau yang terkena akibat perbuatan si pelaku perbuatan.
D. Contoh Jumlah Ismiyah dan Ciri-Cirinya
Contoh Jumlah Filiyah:
– ‫( جلس احمد‬Ahmad telah duduk)
– ‫(يأكل احمد الخبز‬Ahmad sedang memakan roti)
– ‫( ضرب احمد‬Ahmad dipukul)
Dari contoh di atas ‫ جلس‬menurut keterangan waktu ini menunjukkan masa
lampau atau ‫ل‬XX‫ي فع‬XX‫(ماض‬telah dilakukan) yang artinya telah duduk, dan
jenisnya adalah fi’il lazim (yang tidak memerlukan objek) tapi perlu
adanya subyek dan kata Ahmad adalah subyek/yang mengerjakan
perbuatan. Kedua kata ini sudah termasuk kalimat yang terdiri atas fi’il
dan fa’il sehingga sudah jelas meskipun hanya dua kata.
‫ل‬XX‫ يأك‬menurut keterangan waktu ini menunjukkan masa yang sedang
dikerjakan atau ‫( فعل مضارع‬sedang dilakukan) yang artinya sedang makan,
dan menurut jenis kata kerja ini disebut fi’il muta’adi (yang membutuhkan
objek), Ahmad sebagai fa’il (subyek) dan ‫ الحبز‬ini sebagai (objek) atau
maf’ul bih ‫مفعل به‬, apabila tidak terdapat obyek maka kalimat ini disebut
tidak sempurna karena kata ‫ل‬XXX‫ يأك‬adalah fi’il muta’adi yang berarti
membutuhkan objek.
‫رب‬XX‫ ض‬kata ini disebut fi’il majhul (kata kerja yang tidak disebutkan
pelakunya atau tidak disebutkan siapa yang melakukan) kata kerja pasif,
maka kata Ahmad ini disebut naibul fa’il (pengganti subyek) yang maka
jika diartikan menjadi Ahmad dipukul.
Dari contoh di atas dalam belajar Bahasa Arab materi Jumlah Ismiyah dan
Jumlah Fi’liyah ini, dapat kita ketahui apabila awal kalimat Jumlah
Fi’liyah ini di awali dengan kata kerja.
Ciri – ciri Jumlah Fi’liyah:
1. Berawalan kata kerja ( ‫)فعل‬, baik fi’il madhi (kata kerja lampau), fi’il
mudhori (kata kerja sekarang atau yang akan datang), dan fi’il amr (kata
perintah).

6
2. Mengandung makna perbuatan, pekerjaan, atau apa yang dilakukan.
3. Mengandung keterangan waktu seperti yang dijelaskan pada poin a baik
masa lampau, sekarang ataupun yang akan datang
4. Terdiri atas susunan ‫( فعل‬kata kerja), ‫( فاعل‬pelaku/yang mengerjakan)
ataupun ‫( مفعل به‬akibat dari yang dikerjakan).

E. Harf Jar dan Macam-macamnya


Pengertian hurf jar
Huruf jar adalah huruf yang masuk kedalam isim, karena itu ia menjadi
salah satu alamat isim. Ia memiliki tugas untuk menjadikan setiap isim
yang berada dibelakangnya berirab majrur.
-Macam-macam huruf jar:
Berikut huruf jar beserta arti dan contohnya:

1. ( ‫)ِم ْن‬
Artinya dari, daripada, termasuk/bagian, berupa, karena/sebab.
Contoh:

‫َيْر ِج ُع َاْح َم ُد ِم َن اْلَم ْد َرَسِة‬


Artinya: Ahmad kembali dari sekolah

2. ( ‫)ِإلَى‬
Artinya ke, kepada.
Contoh:

‫َذ َهَب َاْح َم ُد ِاَلى اْلَم ْد َرَس ة‬


Artinya: Ahmad pergi ke sekolah

3. ( ‫)َع ْن‬
Artinya dari (melewati/menjauhi), tentang
Contoh:

7
‫َبْيِتْي َبِع ْيٌد َع ِن اْلَم ْد َر َسِة‬
Artinya: Rumahku jauh dari sekolah

4. (‫)َع َلى‬
Artinya atas, di atas, kepada
Contoh:

‫َاْلَقَلُم َع َلى ْاَلَم ْك َتِب‬


Artinya: Pulpen di atas meja

5. (‫)ِفي‬
Artinya di, di dalam, pada, tentang
Contoh:

‫ُيَص ِّلى َاْح َم ُد ِفي اْلَم ْس ِج ِد‬


Artinya: Ahmad shalat di masjid

6. ( ‫)ُرَّب‬
Artinya banyak
Contoh:

‫ُرَّب َطاِلٍب َناِش ٍط َناِج ٌح ِفي اِاْل ْمِتَح اِن‬


Artinya: Banyak siswa yang rajin itu sukses dalam ujian

7. Ba’ (‫)ِب‬
Artinya dengan, menggunakan, di
Contoh:

‫َكَتْبُت الِّر َس اَلَة ِباْلَقَلِم‬


Artinya: Saya menulis surat dengan pulpen

8. Kaf ( ‫)َك‬

8
Artinya seperti
Contoh:

‫َأْنِت َك اْلَو ْر َد ِة‬


Artinya: Kamu bagaikan mawar

9. Lam (‫)ل‬
Artinya milik, untuk, kepada, karena
Contoh:

‫َهَذ ا اْلِكَتاُب َاِلْح َم َد‬


Artinya: Buku ini milik Ahmad

10. ( ‫)ُم ْنُذ‬


Artinya sejak atau mulai dari
Contoh:

‫َأْس ُك ُن ِفْي َبْنُد ْو نج ُم ْنُذ الَّش َو اِل‬


Artinya: Saya tinggal di Bandung sejak bulan syawal

11. Huruf sumpah (Wau, Ta’, dan Ba’)


Artinya demi
Contoh:

‫َوِهللا – َتاِهلل – ِباِهلل‬


Artinya: Demi Allah

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Jumlah Ismiyah didahului oleh isim atau kata benda, sedangkan jumlah fi’liyah
didahului oleh fi’il atau kata kerja

2. Struktur atau susunan dalam jumlah Ismiyah terdiri atas Mubtada’ dan Khobar,
sedangkan susunan kalimat pada jumlah fi’liyah terdiri atas fi’il (kata kerja), fa’il
(subyek/pelaku yang mengerjakan) dan maf’ul bih (obyek yang dikerjakan).

3. Jenis serta jumlah mubtada’ wajib sama dengan Khobar, sedangkan untuk fi’il wajib
tetap mufrad ketika fa’il jumlahnya lebih dari satu atau selain mufrad.

4. huruf jar diartikan sebagai huruf dalam bahasa arab yanhg menjadikan kedudukan
isim menjadi majrur.

10
DAFTAR PUSTAKA
Basyaruddin Hadi, 2019, Makalah jumlah ismyah dan jumlah fi’liyah,
Universitas Islam Mojopahit, Mojokerto
Agustiar, 2017, Dilalah jumlah ismiyah dan filiyah serta relevansinya terhadap
penafsiran Al-Qur’an, Universitas Islam Negri Sulthan Syarif Kasim, Riau

11

Anda mungkin juga menyukai