TADRIBAAT WA TAMRINAAT
DI SUSUN
O
L
E
H
NAMA
YAFIS SAPUTRA
NIM
14250061
KHOIRUL ANWAR
FITRI ROYANI
14250027
14250019
WINDI PUSPITASARI
14250060
ZULAIHAH
14250064
DOSEN PEMBIMBING
PRODI
SEMESTER
:1 (SATU) A
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh ...
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
wataala, karena berkat rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas
ini
masih
mengharapkan
kritik
jauh
dan
dari
saran
sempurna,
yang
oleh
bersifat
karena
itu
Kami
membangun
demi
makalah
dan
ini
memberikan
bermanfaat
untuk
informasi
pengembangan
bagi
wawasan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan Penulis........................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN
pembaca,
dan
A. Fiil Madhi............................................................................... 2
B. Fiil Modhori........................................................................... 3
C. Fiil Amr.................................................................................. 3
D. Mubtada............................................................................... 5
E. Khobar Mubtada.................................................................... 5
F. Jumlah ismiyah....................................................................... 6
G. Jumlah Filiyah........................................................................ 7
H. Tashrif Lughowiy..................................................................... 8
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 10
B. Saran................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah penting karena dari situlah
bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu, mempelajari Ilmu Nahwu sangat
penting untuk memahami Al-Quran, artinya ; karena menurut kaidah hukum Islam, mengerti
Ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Quran hukumnya fardlu ain.
Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari kesalahan dan biasa
faham artinya Al-Quran dan Hadits maka oleh karena itulah Ilmu Nahwu harus dipelajari
dan difahami lebih didahulu dibanding ilmu yang lain karena tanpa Ilmu Nahwu tidak akan
pernah dapat dipahami.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Fiil Madhi, Mudhori dan Amr?
Tujuan Penulisan
Membudidayakan berbahasa Arab di seluruh lapisan masyarakat.
Memberikan pemahaman yang mendalam tentang Ilmu Nahwu
Memberi pengetahuan dan wawasan tentang Ilmu Nahwu
BAB II
PEMBAHASAN
A. FIIL MADHI
Fiil Madhi adalah kata kerja [fi'il] yang menunjukkan terhadap suatu
kejadian/peristiwa sebelum masa pembicaraan [lampau, telah berlalu]
(lihat dalam kitab Tuhfatus Saniyah)
Contoh Fiil Madhi
artinya: Telah mendengar [Samia ]
artinya: Telah berbicara [Takallama ]
Fi'il
madhi--
Fi'il
yang
menunjukkan
waktu
lampau,
contoh :
contoh:
B. FIIL MUDHORI
Sesuai kaidah: Arti kata dari Fi'il Mudhori ( ) terdiri dari
dua kata antara Fi'il ( )dan Mudhori (), Maka:
Fi'il ( )yaitu:
"Klimat yang menunjukan arti pada dirinya dan disertai waktu dalam
buktinya". diambil dari syarah Ajjurumiyah.
Fiil Mudhori( ) Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan
berlangsung, di masa pelaku atau setelahnya.
C. FIILA MR
Fiil amr adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan
tuntutan untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah
ungkapan
atau
fi'il
yang
berisi
pekerjaan
yang
dikehendaki
oleh
dan
qaidah: fiil mudhore di jazam (sukun) apabila jatuh sesudah
, ,( ),()
1. artinya jangan
Contohnya :
jika fiil mudhore di masuki oleh maka harakatnya akan berubah
menjadi
2.
artinya tidak
Contohnya :
jika fiil mudhore di masuki oleh maka harakatnya akan berubah
menjadi
3. artinya belum
Contohnya:
Jika fiil mudhore di masuki oleh
menjadi
4. atau
yang berarti hendaklah
Misalnya
artinya membuka, jika di masuki oleh
maka akan
berubah menjadi
yang berarti hendaklah membuka.
Contohnya :
Demikian, menjadi tiga bagian yaitu:
Artinya
(hendaklah)
Artinya Artinya
(semestinya (sebab,
tidak
karna,
membuka)
untuk
membuka)
D. MUBTADA' ()
Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
Misal:
Orang itu muslim = (Ar-rojulu muslimun ) ()
muslim
Mereka itu = (Ar-rijaalu muslimuuna ) ()
muslim
Keterangan:
Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas
(yaitu
Ar-rojulu,Ar-rojulaani,
Ar-rijaalu)
adalah
mubtada'.
Setiap
E. KHOBAR MUBTADA ()
Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna
mubtada.
Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun,muslimaani,
dan
muslimuuna),
menyempurnakan
ketiga
makna
kata
tersebut
mubtada'.
adalah
Seandainya
khobar,
tidak
ada
yang
khobar
F. JUMLAH ISMIYAH
Setiap kalimat yang tersusun dari mubtada dan khabar dinamakan
Jumlah ismiyah.
Pendapat lain berpendapat :
Selain itu Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali
dengan Isim (kata benda)
Contoh:
(masjid itu besar
(rumah itu luas
Menerima AL
Contoh: Rumah ( ),Papan tulis
Menerima tanwin
Contoh: kitabun buku
Biasa di dahului oleh huruf jar.
G. JUMLAH FILIYAH
Jumlah Filiyah, adalah jumlah/kalimat yang susunannya selalu diawali
oleh fiil kemudian faail
Misal:
=
.Kilat itu bercahaya 4
.1
Semakin dingin
=
.Serigala itu mengaum5
=
.2
Ambilkan kitab itu
.3
Salju berjatuhan =
Keterangan:
1. Kita mengetahui bahwa contoh-contoh dari jumlah/kalimat di atas
merupakan jumlah yang sempurna (jumlah mufidah), karena bisa kita
pahami.
2. Dari setiap misal di atas, ternyata didahului oleh fiil/kata kerja,
kemudian dilanjutkan dengan faail. Contoh nomor 1 dan 2, diawali
dengan fiil madhi. Adapun nomor 3 dan 4, didahului oleh fiil mudhari.
Sedangkan nomor 5, diawali oleh fiil amr.
H. TASHRIF LUGHOWI
Pengertian tashrif lughowi
Pada dasarnya tashrif lughowi artinya mutlaqnya perubahan. Namun
yang dimaksud disini ialah perubahan bentuk kalimah satu kebentuk
kalimah lain memandang pada mufrod (tunggal), taszniyah (dua), jamak
(lebih dari dua), serta memandang pada mudzakar (laki-laki), muannats
(perempua), ghoib (yang dibicarakan laki-laki), ghoibah (yang dibicarakan
perempuan), mukhotob (yang diajak bicara laki-laki), mukhotob (yang
diajak bicara laki-laki, mukhotobah (yang diajak bicara perempuan) dan
mutakalim (yang dibicara).
Pembagian tashrif Dalam ilmu shorof, para ulama telah membagi
tashrif ini menjadi dua macam, yaitu TASHRIF LUGHOWI dan TASHRIF
1.
ISTILAHI.
Tashrif lughowi adalah tashrifan untuk mengetahui pelaku dari fiil
tersebut yang berdasarkan dhomir.
Contoh dari tashrif ini adalah apa yang telah kita bahas dalam
pembahasan fiil, dimana kita sebutkan tashrif dari fiil madhi, fiil mudhori
dan amr.
2. Tashrif istilahi adalah tashrifan yang digunakan untuk mengetahui bentuk
shighot dari suatu kata, dari fiil madhi sampai dengan isim alat.
8. Contoh tasrif lughowi fi'il mudhore:
=
=
kelihatan
=
=
satu
dua
orang
orang
perempuan
perempuan
tidak
tidak
banyak
perempuan
satu
dua
banyak
satu
orang
orang
tidak
kelihatan
laki-laki
kelihatan
laki-laki
kelihatan
laki-laki
orang
kelihatan
perempuan
kelihatan
banyak
saya
kita
perempuan
laki-laki
atau
kami
atau
kelihatan
perempuan
laki-laki
atau
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. FIIL MADHI
Fiil Madhi adalah kata kerja [fi'il] yang menunjukkan terhadap suatu
kejadian/peristiwa sebelum masa pembicaraan [lampau, telah berlalu]
(lihat dalam kitab Tuhfatus Saniyah).
b. FIIL MUDHORI
Sesuai kaidah: Arti kata dari Fi'il Mudhori ( ) terdiri dari dua
kata antara Fi'il ( )dan Mudhori ().
c.
FIIL AMR
Fiil amr adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan
tuntutan untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah.
d. MUBTADA' ()
Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
e.
KHOBAR MUBTADA ()
JUMLAH ISMIYAH
Setiap kalimat yang tersusun dari mubtada dan khabar dinamakan
Jumlah ismiyah.
g.
JUMLAH FILIYAH
Jumlah Filiyah, adalah jumlah/kalimat yang susunannya selalu
diawali oleh fiil kemudian faail.
h. TASHRIF LUGHOWIY
Pengertian tashrif lughowi. Pada dasarnya tashrif lughowi artinya
mutlaqnya perubahan.
B.
Saran
Alhamdulillah tugas yang diamanahkan dosen kepada kami telah
selesai. kami mohon kritik dan sarannya yang membangun, apabila dalam
makalah yang telah kami buat masih banyak kekurangan. kami sadar
kami bukanlah manusia yang sempurna dan kami ingin menjadi orang
yang lebih baik dari hari yang kemaren. sebaik-baiknya manusia adalah
orang yang bermanfaat bagi orang lain.