Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAHASA ARAB

TENTANG PENGERTIAN FI’IL, FI’IL MSDHI, FI’IL MUDHORIK


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : AYU SAPUTRI


JUWAIRIAH
DOSEN : RUSLAN EFENDI, M.Pd
SEMESTER : I ( Satu )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ACEH TAMIANG STAI-AT

ACEH TAMIANG

TAHUN AJARAN 2021

1
KATA PENGANTAR
            Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
makalah bahasa arab guna untuk memenuhi mata kuliah bahasa arab.
Sholawat beserta salam selalu penulis ucapkan kepada baginda
Muhammad SAW. Yang menjadi suritauladan dan panutan untuk hidup, agar
kehidupan yang kita jalankan bisa terarah sesuai dengan tuntunan agama.
            Penulis juga berterimakasih kepada dosen pembimbing, orangtua, rektor,
keluarga teman-teman yang selalu menyemangatin penulis untuk menyelesaikan
makalah ini.
            Didalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan belum
dikatakan sempurna maklumlah penulis masih dalam tahap belajar. Jika dikenan
mohon maafkan penulis atas kesalahan tersenut. Penulis juga berharap agar
makalah yang penulis buat ini agar bisa bermanfat bagi penulis sendiri dan
pembaca.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................i
Daftar Isi........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fi’il dan contohnya..........................................2
B. Macam-macam Fi’il...........................................................2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................4
B. Saran..................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PEMBUKAAN
A.      Pendahuluan
Bahasa arab merupakan bahasa yang digunakan didalam al-qur’an dan
merupakan bahasa yang digunakan oleh Rasulallah SAW  dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebagai seorang yang beragama islam al-qur’an dan hadist rasulallah SAW
merupakan dua landasa pokok dalam kehidupan yang ditinggalkan oleh rasulallah
SAW. Maka sebagai seorang muslim telah  seharusnya bagi kita untuk
mempelajari bahasa arab agar bisa memahami dua landasa inti islam, agar
menjadi seorang muslim yang sempurna.
Maka disini penulis akan membuat sebuah makalahyang akan membahas
beberapa pokok masalah didalam bahasa arab yaitu maslah fi’il.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian fi’il ?
2.      Apa tanda-tanda fi’il dan contoh dari tanda-tanda tersebut ?
3.      Apa pengertian fi’il madhi dan contohnya ?
4.      Apa pengertian fi’il mudhorik dan contohnya ?
5.      Apa pengertian fi’il amr dan contohnya ?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Fi’il dan contohnya
Fi’il adalah setiap kata kerja yang menunjukkan atas suatu perbuatan pada
waktu tertentu.[1] Fi’il terbagi atas tiga macam fi’il madhi (masa laumpau), fi’il
mudhorik (yang sedang terjadi atau yang akan terjadi) dan fi’il amr (kata
perintah).
Agar mudah untuk membedakan antara isim, fi’il dan huruf, fi’il memiliki
tanda tersendiri yaitu ‫قد‬ , (kod) ‫سين‬, (sin) ‫س=وف‬, (saufa)  ‫التأت=اء‬ ‫كنةالس=انيث‬ (ta taknis
assakinah) jika terdapat empat tanda tersebut maka dipastikan setelah kata
tersebut adalah fi’il. Contoh ‫قد سمع هللا‬ (sesungguhnya Allah mendengar), ‫سن‬ ‫فى‬ ‫مسجد‬
‫تعلم‬ ( kita akan belajar di masjid),  ‫س====و ف تعلم====ون‬   (kelak kamu akan
mengetahui), ‫نامت بنت‬ (seorang perempuan telah tidur) itu adalah beberapa contoh
dari tanda-tan fi’il yang diatas.

B.       Macam-macam fi’il
1.        Fi’il madhi
Fi’il madhi adalah setiap kata kerja yang menunjukkan atas suatu perbuatan,
yang mana perbuatan tersebut adalah suatu perbuatan yang telah berlalu.
[2] Contoh ‫ذهب محم==د الى الس==وق‬ (Muhammad telah pergi kepasar), ‫أكلت الخ==بز‬ (saya
telah memakan roti), ‫غسلت أمي الصحن‬ (ibu telah mencuci piring).
Dari ketiga contoh diatas telah  jelas bahwa  setiap fi’il madhi menunjukkan
suatu perbuatan yang telah barlalu baik setahu, sebulan, kemarin, satu jam yang
lalu, maupun satu menit yang lalu.
2.        Fi’il mudhorik
Fi’il mudhorik adalah setiap perbuatan yang menunjukkan atas suatu perbuatan
yang sedang terjadi atau suatu perbuatan yang akan terjadi dan harus diawali oleh
huruf ‫الهم====زه‬  (hamzah), ‫الن====ون‬ (nun), ‫الي====اء‬ (ya’) dan ‫الت====اء‬ (ta’). Contoh ‫أذهب الى‬
‫ال==دكان‬ (saya sedang pergi kepasar ) ‫يكتب االس==تاذ على الس==بورة‬ (guru sedang menulis
diatas papan tulis), ‫نلعب كرة فى الميدان‬ (kami sedang bermain sepakbola dilapangan.

1 Ali Al-jarim dan Mustofa Amin.2005. Ilmu nahu. Ponorogo : perfustakaan baru. Hal 14
2 Ibid hal 19

5
Dari ketiga contoh diatas telah jelas bahwa fi’il mudorik setiap fi’il mudorik
menunjukkan atas suatu perbuatan yang sedang dilakukan atau yang akan
dilakukan.
Jika dilihat dari awal contoh diatas telah jelas bahwa fi’il mudorik di awalih
oleh huruf hamzah, ta’, ya’, dan nun, yang keempat huruf tersebut dinamakan
dengan huruf mudoraah.
3.        Fi’il amr
Fi’il amr adalah  suatu  tindakan yang meminta seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan tertentu.[3] Contoh ‫إذهب محمد‬ (pergi kamu Muhammad) ‫إمس===ح‬
‫سبورة‬ (hapus papan tulis), ‫أكتبو ما على السبورة‬ (tulis apa yang ada di papan tulis).
Dari contoh diatas jelas bahwa fi’il amr adalah sebuah kata yang diucapkan
untuk meminta seseorang untuk melakukan perbuatan yang diperintah.
Adapun cara untuk membuat fi’il amr yaitu, huruf mudhoraah (hamzah, ya’,
ta’, dan nun) yang berada diawal kata fi’il mudhorik diganti dengan huruf hamzah
yang berharokat kasroh jika huruf terakhir kedua dari kata tersebut berharakat
kasroh dan jika sebelum huruf terakhir berharokat dommah maka hamzah tersebut
juga berharokat domma. Dan huruf terakhir diganti dengan tanda sukun. Yang
perlu di ingat jika fi’il tersebut merupakan fi’il shohih. Dan jika fi’il tersebut fi’il
mu’tal, atau pun mahmuz, disesuaikan sendiri dengan fi’il tersebut.

BAB III

3 Ibid hal 21

6
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Fi’il merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu perbuatan pada
waktu tertentu. Fi’il memiliki empat tanda yaitu kod,sin, saupa,  dan
ta’ taknis sakinah. Fi’il terbagi menjadi tiga macam fi’il madhi (masa
yang lampau), fi’il mudhori’ ( yang sedag berlangsung atau akan
terjadi) dan fi’il amr (kata kerja atau perintah.
B.     Saran
Alhamdulillah makalah yang diberikan oleh dosen telah dapat kami
selesaikan dengan tepat waktu. Penulis memohon saran dan kritikan
yang membangun.
Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat memahami seputar fi’il
mulai dari pengertian, tanda-tanda, macam-macam dan contoh. Maka
marilah kita menyebarkan ilmu yang sudah didapatkan.

DAFTAR FUSTAKA

7
Ali Al-jarim dan Mustofa Amin.2005. Ilmu nahu. Ponorogo : perfustakaan baru

[1]  Ali Al-jarim dan Mustofa Amin.2005. Ilmu nahu. Ponorogo : perfustakaan


baru. Hal 14
[2] Ibid hal 19
[3]  Ibid hal 21

Anda mungkin juga menyukai