Anda di halaman 1dari 11

PEMBAGIAN FI’IL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Bahasa Arab

Dosen Pengampu: Dr. Mohamad Anang Firdaus, M.Pd.I.

Disusun oleh:

Deby Ayu Nuraini (22403046)

Yusuf Atnayudho Wisanggeni (22403047)

Lutfhiyah Al’Ain (22403048)

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, yang dengan limpa ha n
rahmat, taufiq, hidayah, dan inayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa
Arab.

Dalam upaya penyelesaian makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Dr. Mohamad Anang Firdaus, M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Bahasa Arab dan sahabat-
sahabatku tercinta yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini telas penulis upayakan seoptimal
mungkin tentu masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis serta memperoleh ridho
Allah semata, aamiin.

Kediri, 7 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C. Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB 11 PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2

A. Fi’il Madli ...................................................................................................................... 2

B. Fi’il Mudlari’ ................................................................................................................. 3

C. Fi’il Amr......................................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 7

B. Saran .............................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah penting karena dari
situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu, mempelajari Ilmu
Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an, karena menurut kaidah hukum
Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an hukumnya
fardlu ‘ain.
Di dalam Ilmu Nahwu, Fi’il adalah kalimah yang menunjukkan arti dengan
sendirinya serta mengandung arti zaman, yaitu zaman Hal, Madhi, atau Istiqbal.
Fi’il adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan arti pekerjaan atau
peristiwa yang terjadi pada masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan
datang).
Didalam Bahasa Indonesia pengertian fi’il juga biasa dikenal dengan kata kerja,
namun diantara keduanya tidak sama karena terdapat sedikit perbedaan. Fiil adalah kata
kerja atau pekerjaan, dan setiap pekerjaan pasti mengandung zaman (masa waktu) di
dalamnya, apakah “akan” dikerjakan, “sudah” dikerjakan, atau bahkan “sedang”
dikerjakan. Itulah definisi dasar dari kata kerja atau kalimah Fiil yang mengand ung
masa atau zaman. Berbeda dengan Isim (kata benda). Isim adalah kalimah yang
menunjukkan arti degan sendirinya dengan tidak diserta zaman atau masa waktu.
Sebab, kalimah Isim memang tidak membutuhkan keterangan waktu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fi’il madli?
2. Apa yang dimaksud dengan fi’il mudlari’?
3. Apa yang dimaksud dengan fi’il amr?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fi’il madli.
2. Untuk mengetahui pengertian fi’il mudlari’.
3. Untuk mengetahui pengertian fi’il amr.

1
BAB 11

PEMBAHASAN
A. Fi’il Madli
Fi’il madli adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang telah
terjadi di masa lampau. Dengan kata lain pekerjaan tersebut telah/sudah dilaksanaka n,
baik dilaksanakan baru saja, tadi, kemarin, satu bulan yang lalu, atau satu tahun yang
lalu dan seterusnya.

Fiil madli adalah fi’il yang menunjukkan pada kejadian yang terjadinya sebelum
waktu pembicaraan.1 Atau dalam Bahasa Inggris, kita kenal dengan istilah past tense.
Dalam Bahasa Indonesia, fi’il madli kita terjemahkan dengan kata “telah” di depannya.

1. Ciri-ciri Fi’il Madli


Umumnya pada huruf asli kata kerjanya mengandung huruf “a”, misalnya kata
َ َ ‫( كَـت‬telah menulis), َ ‫ــرأ‬
‫ـب‬ َ َ‫( ق‬telah membaca).2 Berikut ciri-ciri fi’il madli yang
lainnya:
a. Adanya tanda ta’ fa’il ( ‫)تاء الفاعل‬
Tanda ini merupakan huruf ta’ ( ‫ ) تاء‬yang menunjukkan sebuah subjek yang
dikenai pekerjaan/peristiwa.
b. Adanya tanda ta’ ta’nits
Tanda ini merupakan huruf ta’ berharokat sukun ( ‫ ) ت‬yang menunjukka n
arti perempuan.
2. Contoh Fi’il Madli

No Fi’il Madli Latin Terjemahan


1 ‫اِس َمع‬ ismah Mendengar
2 ‫اِذهَب‬ idhab Pergi
3 ‫اُكتُب‬ uktub Menulis
4 ‫اُد ُخل‬ udkhul Masuk
5 ‫اُد ُرس‬ udrus Belajar

1 Nawang Wulandari, Belajar Bahasa Arab Asyik dan Menyenangkan 2 , hal. 15


2 Muhammad Maftuhin Sholeh, Terj. Alfiyah Ibnu Malik Juz I, (Lamongan: Maktabah as -Shafa’, 2010), hlm. 19.

2
3. Analisis Lafadz dalam Surat al-Qur’an

No Lafadz Artinya Jenis Nama Surat


1 ‫ثُم َر َددنهُ ا َس َف َل‬ Kemudian, kami kembalikan Fi’il At-Tin ayat 5
َ‫سفِلِين‬ dia ke tempat yang serendah- madli
rendahnya.
2 ‫َوالي ِل اِذَا سَجى‬ Dan demi waktu malam Fi’il Ad-Duha ayat
apabila telah sunyi. madli 2
3 ‫صدقَ بِال ُح سنى‬
َ ‫َو‬ Serta membenarkan adanya Fi’il Al-Lail ayat 6
(balasan) yang terbaik (surga). madli
B. Fi’il Mudlari’
Adapun pengertian fi’il mudlari’ dalam buku tata bahasa Arab sistematis yaitu
fi’il yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang atau akan terjadi. Dalam
Bahasa Inggris, kita kenal dengan istilah present tense atau future tense. Dalam Bahasa
Indonesia, fi’il mudlari’ kita terjemahkan dengan kata “sedang/akan” di depannya.
Tanda-tanda fi’il mudlari’ yaitu diawali dengan huruf mudhoro’ah yaitu hamzah, nun,
ya’, ta’ (‫ث‬, ‫ي‬, ‫ن‬, ‫)أ‬.3

1. Ciri-ciri Fi’il Mudlari’


a. Di awali huruf mudhara'ah yang empat (‫)أنيت‬.
b. Kemasukan amil nawashib dan jawazim.
c. Kemasukan huruf sin (‫ )س‬atau saufa (‫“ )سوف‬akan”.
2. Contoh Fi’il Mudlari’

Untuk menentukan apakah fi’il mudlari’ bermakna chal (sedang) atau


mustaqbal (akan) tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhannya. Seperti ketika Ali
yang pada saat itu juga sedang duduk, maka yang pas adalah makna chal.
Sedangkan pada contoh kedua ini menunjukkan bhawa kedua Pak guru sebentar

3Ahmad Fachruddein Imam, Fi’il Mudhori’ Manshub Dalam Buku “Riyadhus Shalihin” Jilid 1, Jurnal of Arabic
And Teaching, Vol 2 No 1, (2012), hlm. 2.

3
lagi akan dating, sehingga makna yang pas adalah mustaqbal. 4 Berikut contoh fi’il
mudlari’ yang lainnya.

No Fi’il Mudlari’ Terjemahan


1 ‫يسمع‬ Dia sedang mendegarkan.
2 ‫ينصر‬ Dia sedang menolong.
3 ‫يتكلم‬ Dia sedang berbicara.
4 ‫يفهم‬ Dia sedang memahami.

3. Analisis Lafadz dalam Surat al-Qur’an

No Lafadz Artinya Jenis Nama Surat


1 (Yaitu) orang-orang Fi’il Al-Baqarah
‫ال ِذينَ يُؤ ِمنُونَ بِالغَي‬ yang beriman pada yang mudlari’ ayat 3
َ ‫بِ َويُقِي ُمونَ الصلو ة‬ gaib, menegakkan salat,
‫َو ِمما‬ dan menginfakkan
٣ ۙ َ‫َرزَ قن ُهم يُن ِف ُقون‬ sebagian rezeki yang
kami anugerahkan
kepada mereka.
2 Dan mereka yang Fi’il Al-Baqarah
‫َوال ِذينَ يُؤ ِمنُونَ ِب َما‬ beriman pada (Al- mudlari’ ayat 4
‫اُن ِز َل اِلَيكَ َو َما اُن ِز َل‬ Qur’an) yang diturunkan
ِ‫ِمن قَبلِكَ ۚ َوبِاْل ِخ َر ة‬ kepadamu (Nabi
٤ َ‫هُم يُوقِنُون‬ Muhammad) dan (kitab-
kitab suci) yang telah
diturunkan sebelum
engkau dan mereka
yakin akan adanya
akhirat.
3 َ ‫َويُكَلِ ُم الن‬
‫اس فِى ال َمه ِد‬ Dia berbicara dengan Fi’il Al-Baqarah
ّٰ ‫َوكَه ًل و ِمنَ ال‬
َ‫صلِ ِحين‬ manusia (sewaktu) mudlari’ ayat 46
٤٦ dalam buaian dan ketika

4Nahwushorof.id, Fi’il Mudhari: Contoh, Pengertian, Tanda I’rab, Ciri Beserta Tashrifnya ,
https://www.nahwushorof.id/2021/08/fiil-mudhari.html. Diakses pada Rabu, 8 Maret 2023, 12.26.

4
sudah dewasa serta
termasuk orang-orang
saleh.
C. Fi’il Amr
Fi’il amr adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan tuntutan untuk
mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi'il yang berisi
pekerjaan yang dikehendaki oleh mutakallim (pembicara) sebagai orang yang
memerintah agar dilakukan oleh mukhaṫab (lawan bicara) sebagai orang yang
diperintah.5

Fi’il amr yaitu kalimat/lafadz yang menunjukan pekerjaan baru, yang


bersamaan dengan zaman mustakbal (waktu yang akan datang), dan menunjuka n
makna perintah. Alamatnya adalah bisa menerima (dimasuki) Ya' muannasa h
mukhatabah (ya' yang menunjukan makna perempuan banyak yang di ajak bicara). 6
Cirinya sering diberi ya muannas muhkatabah dan menunjukkan makna talab
(tuntutan).

1. Contoh Fi’il Amr

No Fi’il Amr Terjemahan


1 ‫إضرب‬ Tolonglah
2 ‫انصر‬ Kerjakanlah
3 ‫أفعل‬ Pergilah
4 ‫إذهب‬ Pukullah
5 ‫افتح‬ Bukalah
6 ‫اعلم‬ Ketahuilah
7 ‫اجلس‬ Duduklah

2. Analisis Lafadz dalam Surat al-Qur’an

No Lafadz Artinya Jenis Nama Surat


1 َ ‫َوأَقِي ُموا الصلَ ة‬ Dan laksanakanlah shalat, Fi’il Al-Baqarah
َ ‫َوآتُوا الزكَا ة‬ tunaikanlah zakat, dan amr ayat 27

5Moch. Anwar, Ilmu Nahwu, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1999), hlm. 8.
6Syekh Syamsuddin Muhammad Araa’ini, Ilmu Nahwu Terj. Mutamimah Ajurumiyah, (Cet. XVII, Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2015), hlm. 6.

5
‫َواركَعُوا َم َع‬ rukuklah beserta orang yang
َ‫الرا ِك ِعين‬ rukuk.
2 ‫َواَتِ ُّموا ال َحج‬ Dan sempurnakanlah ibadah Fi’il Al-Baqarah
‫َوالعُم َر ة َ لِ ّٰل‬ haji dan umrah karena Allah. amr ayat 196
3 ‫اس‬ ِ ‫َوأ َ ِذن‬
ِ ‫فى الن‬ Dan berserulah kepada Fi’il Al-Baqarah
‫خ‬
ِ ‫بِال َح‬ manusia untuk mengerjakan amr ayat 24
haji.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa Arab terdapat pula kalimat fi’il yaitu kata yang menunjukkan arti
pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau,
sekarang dan yang akan datang). Fi’il madli itu menunjukkan kata kerja di masa
lampau, fi’il mudlari’ itu menunjukkan kata kerja di masa sekarang atau masa yang
akan datang, sedangkan fi’il amr itu menunjukkan kata kerja bentuk perintah.

Fi’il madli adalah lafazh yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah
berlalu dan selesai. Alamatnya ialah, sering dimasuki ta tanits yang di sukun-kan. fi’il
mudlari’ adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau akan
terjadi. Fi’il amr atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh
mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan oleh
mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini senatiasa menambah wawasan serta
pengetahuan. Dan yang terpenting adalah menjadi motivasi, baik bagi penyusun
maupun teman-teman sekalian. Dengan penuh pengharapan kepada Allah Swt. semoga
makalah ini bisa menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak
dan bermanfaat lagi guna bekal untuk kehidupan yang akan datang.

7
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, Nawang. Belajar Bahasa Arab Asyik dan Menyenangkan 2.
Sholeh, Muhammad Maftuhin. 2010. Terj. Alfiyah Ibnu Malik Juz I. Lamongan: Maktabah as-
Shafa’.
Imam, Ahmad Fachruddein. (2012). Fi’il Mudhori’ Manshub Dalam Buku “Riyadhus
Shalihin” Jilid 1. Jurnal of Arabic And Teaching. 2 (1).
Anwar, Moch. Ilmu Nahwu. 1999. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Araa’ini, Syekh Syamsuddin Muhammad. 2015. Ilmu Nahwu Terj. Mutamimah Ajurumiyah.
Cet. XVII, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
https://www.nahwushorof.id/2021/08/fiil- mudhari.html

Anda mungkin juga menyukai