Bahasa Arab
Disusun oleh:
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, yang dengan limpa ha n
rahmat, taufiq, hidayah, dan inayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa
Arab.
Dalam upaya penyelesaian makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Dr. Mohamad Anang Firdaus, M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Bahasa Arab dan sahabat-
sahabatku tercinta yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini telas penulis upayakan seoptimal
mungkin tentu masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis serta memperoleh ridho
Allah semata, aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
C. Fi’il Amr......................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................................. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah penting karena dari
situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu, mempelajari Ilmu
Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an, karena menurut kaidah hukum
Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an hukumnya
fardlu ‘ain.
Di dalam Ilmu Nahwu, Fi’il adalah kalimah yang menunjukkan arti dengan
sendirinya serta mengandung arti zaman, yaitu zaman Hal, Madhi, atau Istiqbal.
Fi’il adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan arti pekerjaan atau
peristiwa yang terjadi pada masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan
datang).
Didalam Bahasa Indonesia pengertian fi’il juga biasa dikenal dengan kata kerja,
namun diantara keduanya tidak sama karena terdapat sedikit perbedaan. Fiil adalah kata
kerja atau pekerjaan, dan setiap pekerjaan pasti mengandung zaman (masa waktu) di
dalamnya, apakah “akan” dikerjakan, “sudah” dikerjakan, atau bahkan “sedang”
dikerjakan. Itulah definisi dasar dari kata kerja atau kalimah Fiil yang mengand ung
masa atau zaman. Berbeda dengan Isim (kata benda). Isim adalah kalimah yang
menunjukkan arti degan sendirinya dengan tidak diserta zaman atau masa waktu.
Sebab, kalimah Isim memang tidak membutuhkan keterangan waktu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fi’il madli?
2. Apa yang dimaksud dengan fi’il mudlari’?
3. Apa yang dimaksud dengan fi’il amr?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fi’il madli.
2. Untuk mengetahui pengertian fi’il mudlari’.
3. Untuk mengetahui pengertian fi’il amr.
1
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Fi’il Madli
Fi’il madli adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang telah
terjadi di masa lampau. Dengan kata lain pekerjaan tersebut telah/sudah dilaksanaka n,
baik dilaksanakan baru saja, tadi, kemarin, satu bulan yang lalu, atau satu tahun yang
lalu dan seterusnya.
Fiil madli adalah fi’il yang menunjukkan pada kejadian yang terjadinya sebelum
waktu pembicaraan.1 Atau dalam Bahasa Inggris, kita kenal dengan istilah past tense.
Dalam Bahasa Indonesia, fi’il madli kita terjemahkan dengan kata “telah” di depannya.
2
3. Analisis Lafadz dalam Surat al-Qur’an
3Ahmad Fachruddein Imam, Fi’il Mudhori’ Manshub Dalam Buku “Riyadhus Shalihin” Jilid 1, Jurnal of Arabic
And Teaching, Vol 2 No 1, (2012), hlm. 2.
3
lagi akan dating, sehingga makna yang pas adalah mustaqbal. 4 Berikut contoh fi’il
mudlari’ yang lainnya.
4Nahwushorof.id, Fi’il Mudhari: Contoh, Pengertian, Tanda I’rab, Ciri Beserta Tashrifnya ,
https://www.nahwushorof.id/2021/08/fiil-mudhari.html. Diakses pada Rabu, 8 Maret 2023, 12.26.
4
sudah dewasa serta
termasuk orang-orang
saleh.
C. Fi’il Amr
Fi’il amr adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan tuntutan untuk
mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi'il yang berisi
pekerjaan yang dikehendaki oleh mutakallim (pembicara) sebagai orang yang
memerintah agar dilakukan oleh mukhaṫab (lawan bicara) sebagai orang yang
diperintah.5
5Moch. Anwar, Ilmu Nahwu, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1999), hlm. 8.
6Syekh Syamsuddin Muhammad Araa’ini, Ilmu Nahwu Terj. Mutamimah Ajurumiyah, (Cet. XVII, Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2015), hlm. 6.
5
َواركَعُوا َم َع rukuklah beserta orang yang
َالرا ِك ِعين rukuk.
2 َواَتِ ُّموا ال َحج Dan sempurnakanlah ibadah Fi’il Al-Baqarah
َوالعُم َر ة َ لِ ّٰل haji dan umrah karena Allah. amr ayat 196
3 اس ِ َوأ َ ِذن
ِ فى الن Dan berserulah kepada Fi’il Al-Baqarah
خ
ِ بِال َح manusia untuk mengerjakan amr ayat 24
haji.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa Arab terdapat pula kalimat fi’il yaitu kata yang menunjukkan arti
pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau,
sekarang dan yang akan datang). Fi’il madli itu menunjukkan kata kerja di masa
lampau, fi’il mudlari’ itu menunjukkan kata kerja di masa sekarang atau masa yang
akan datang, sedangkan fi’il amr itu menunjukkan kata kerja bentuk perintah.
Fi’il madli adalah lafazh yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah
berlalu dan selesai. Alamatnya ialah, sering dimasuki ta tanits yang di sukun-kan. fi’il
mudlari’ adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau akan
terjadi. Fi’il amr atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh
mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan oleh
mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini senatiasa menambah wawasan serta
pengetahuan. Dan yang terpenting adalah menjadi motivasi, baik bagi penyusun
maupun teman-teman sekalian. Dengan penuh pengharapan kepada Allah Swt. semoga
makalah ini bisa menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak
dan bermanfaat lagi guna bekal untuk kehidupan yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, Nawang. Belajar Bahasa Arab Asyik dan Menyenangkan 2.
Sholeh, Muhammad Maftuhin. 2010. Terj. Alfiyah Ibnu Malik Juz I. Lamongan: Maktabah as-
Shafa’.
Imam, Ahmad Fachruddein. (2012). Fi’il Mudhori’ Manshub Dalam Buku “Riyadhus
Shalihin” Jilid 1. Jurnal of Arabic And Teaching. 2 (1).
Anwar, Moch. Ilmu Nahwu. 1999. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Araa’ini, Syekh Syamsuddin Muhammad. 2015. Ilmu Nahwu Terj. Mutamimah Ajurumiyah.
Cet. XVII, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
https://www.nahwushorof.id/2021/08/fiil- mudhari.html